Biola
Biola
Fenomena cahaya atau yang lebih sering disebut ‘Glow in The Dark’ ini
bersumber dari berbagai organisme laut diantaranya adalah ostracoda,
plankton Gonyaulax sp, dan organisme lainnya seperti bakteri yang disebut vibrio
harveyi yang menjajah alga di permukaan laut.
Menurut laporan, hanya sekitar 2 atau tiga milky seas yang terjadi per tahun di seluruh
tahun. Tetapi, sebagian besar di perairan barat laut Samudra Hindia dan lepas pantai
Indonesia. Dari penelitian yang dilakukan oleh Institut Kerja Sama Penelitian Atmosfer
(CIRA) Universitas Negeri Colorado (CSU) Amerika Serikat mengatakan itu adalah
fenomena alam laut bercahaya itu bisa bertahan hingga beberapa malam dan
membentang hingga seluas 100 ribu kilometer.
Mengutip Space, sampai saat ini, hanya ada satu kapal penelitian yang pernah
menemukan milky seas. Kru pun mengumpulkan sampel dan menentukan strain bakteri
bercahaya yang disebut Vibrio harveyi di permukaan air. Tidak seperti dengan
bioluminesensi yang terjadi di dekat pantai, di mana organisme kecil yang disebut
sebagai dinoflagellata berkedip cemerlang saat terganggu, bakteri bercahaya itu
bekerja dengan cara yang sama sekali berbeda yaitu mulai bersinar dengan terangnya
saat populasi mereka menjadi cukup besar.