Anda di halaman 1dari 20

KOMPETENSI DAN FROFIL GURU PAI PROFESIONAL

Diajukan sebagai tugas makalah


Pada mata kuliah :
Perencanaan Sistem belajar PAI

DI SUSUN OLEH :
1. MUHAMMAD SAHRUL (1931048)
2. MUJAKSIR (1931059)
3. UMMU RUQAYYA (1931093)

DOSEN PEMBIMBING :
MUMTAHANAH S. Pd. I.,M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUD DA’WAH WAL IRSYAD
(STAI DDI MAROS)
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
“Perencanaan Sistem belajar PAI” dengan judul “Kompetensi Dan Frofil Guru Pai
Profesional”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada Dosen kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Maros, 12 April 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................1

C. Tujuan........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. Kompetensi Guru......................................................................................2

B. Kompetensi Professional Guru PAI..........................................................5

C. Mengembangkan Kompetensi Professional Guru PAI.............................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................16

A. Kesimpulan..............................................................................................16

B. Saran........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah pilar sebagai ujung tombak dalam upaya perubahan di
masayarakat.Hal itu diasumsikan bahwasannya pendidikan dapat mempengaruhi
kehidupan dalam masyarakat. Seorang guru agama adalah orang yang mempunyai
peran sentral dalam hal tersebut. Karena guru agama seharusnya mampu untuk
melatih mental peserta didik menjadi terpuji dan mulia. Seorang guru PAI
diharapkan mampu untuk menanamkan serta menumbuhkan keimanan yang kuat
dan betul dalam diri peserta didik. Karena dengan keimanan keislaman seseorang
akan baik sehingga menjadi manusia yang ihsan.
Dalam rangka pewujudan perubahan tersebut, maka hendaknya seorang
guru harus memiliki kemampuan atau kompetensi yang memadai. Pemerintah
telah memberikan haluan dalam hal ini yakni pada UU Sisdiknas no 14 pasal 10
serta diterjemahkan ke dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007, yaitu guru harus
memiliki kompetensi : pedagogic, kepribadian, social, serta professional.
Dalam makalah ini penulis mengambail salah satu dari keempat
kompetensi tersebuut yakni kompetensi professional. Hal itu dikarenakan supaya
pemabahasan dalam makalah ini dapat tajam dan focus. Akhirnya semoga apa
yang menjadi niatan penulis dapat memperoleh ridha Allah serta memberikan
manfaat begi kita semua.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud Kompetensi Guru ?
2. Apakah yang dimaksud Kompetensi Professional Guru PAI ?
3. Bagaimana cara mengembangkan Kompetensi Professional Guru PAI ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Kompetensi Guru.
2. Untuk mengetahui Kompetensi Professional Guru PAI.
3. Untuk mengetahui Bagaimana cara mengembangkan Kompetensi
Professional Guru PAI.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kompetensi Guru
Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dan utama dalam
konteks pembangunan bangsa dan negara. Hal ini dapat terlihat dari tujuan
nasional bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa yang menempati posisi yang strategis dalam pembukaan UUD 1945.
Dalam situasi pendidikan, khususnya pendidikan formal di sekolah, guru
merupakan komponen yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Ini
disebabkan guru berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan.
Dengan kata lain, guru merupakan komponen yang paling berpengaruh
terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Dengan
demikian upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan
pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa
didukung oleh guru yang profesional dan berkompeten. Oleh karena itu,
diperlukanlah sosok guru yang mempunyai kualifikasi, kompetensi dan
dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas profesionalnya.
Satu kunci pokok tugas dan kedudukan guru sebagai tenaga
profesional menurut ketentuan pasal 4 UU Guru dan Dosen adalah sebagai agen
pembelajaran (Learning Agent) yang berfungsi meningkatkan kualitas
pendidikan nasional. Sebagai agen pembelajaran guru memiliki peran sentral dan
cukup strategis antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa
pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik.1

1
Trianto dan Titik Triwulan Tutik, Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi,
Kompetensi dan Kesejahteraan, ( Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), Cet Ke 1, h 71.

2
3

Guru yang profesional pada intinya adalah guru yang memiliki kompetensi
dalam melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi berasal dari kata
competency, yang berarti kemampuan atau kecakapan. Menurut kamus
bahasa Indonesia, kompetensi dapat diartikan (kewenangan) kekuasaan untuk
menentukan atau memutuskan suatu hal.2
Istilah kompetensi sebenarnya memiliki banyak makna yang diantaranya
adalah sebagai berikut:
Menurut Usman, kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan
kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif.3
Charles E. Johnson, mengemukakan bahwa kompetensi merupakan
perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan
kondisi yang diharapkan.4
Kompetensi merupakan suatu tugas yang memadai atas kepemilikan
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan
seseorang.5
Kompetensi juga berarti sebagai pengetahuan, keterampilan dan nilai-
nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.6
Pengertian kompetensi ini, jika digabungkan dengan sebuah profesi yaitu
guru atau tenaga pengajar, maka kompetensi guru mengandung arti kemampuan
seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung
jawab dan layak atau kemampuan dan kewenangnan guru dalam
melaksanakan profesi keguruannya.
Pengertian kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan
kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya
secara tepat dan efektif.7

2
Moch. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2005), Cet
ke 17, 14.
3
Kunandar, Guru Profesional:Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan Dan Sukses
Dalam Sertifikasi Guru (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), 51
4
Moch. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, 14.
5
Roestiyah N.K, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: Bina Aksara,1989),Cet ke-3,  4.
6
Kunandar, Guru Profesional:Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan Dan Sukses
Dalam Sertifikasi Guru, 52.
7
Ibid., 55.
4

Namun, jika pengertian kompetensi guru tersebut dikaitkan dengan


Pendidikan Agama Islam yakni pendidikan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, terutama dalam mencapai ketentraman bathin dan kesehatan
mental pada umumnya. Agama Islam merupakan bimbingan hidup yang paling
baik, pencegah perbuatan salah dan munkar yang paling ampuh, pengendali
moral yang tiada taranya. Maka kompetensi guru agama Islam adalah
kewenangan untuk menentukan Pendidikan Agama Islam yang akan diajarkan
pada jenjang tertentu di sekolah tempat guru itu mengajar.8
Guru agama berbeda dengan guru-guru bidang studi lainnya. Guru agama
di samping melaksanakan tugas pengajaran, yaitu memberitahukan
pengetahuan keagamaan, ia juga melaksanakan tugas pengajaran dan pembinaan
bagi peserta didik, ia membantu pembentukan kepribadian, pembinaan akhlak
serta menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan para peserta didik.9
Kemampuan guru khususnya guru agama tidak hanya memiliki
keunggulan pribadi yang dijiwai oleh keutamaan hidup dan nilai-nilai luhur yang
dihayati serta diamalkan. Namun seorang guru agama hendaknya memiliki
kemampuan paedagogis atau hal-hal mengenai tugas-tugas kependidikan seorang
guru agama tersebut.
Masalah kompetensi guru merupakan hal urgen yang harus dimiliki oleh
setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun. Guru yang terampil mengajar tentu
harus pula memiliki pribadi yang baik dan mampu melakukan social adjustment
dalam masyarakat. Kompetensi guru sangat penting dalam rangka
penyusunan kurikulum. Ini dikarenakan kurikulum pendidikan haruslah
disusun berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh guru. Tujuan, program
pendidikan, sistem penyampaian, evaluasi, dan sebagainya, hendaknya
direncanakan sedemikian rupa agar relevan dengan tuntutan kompetensi guru
secara umum. Dengan demikian diharapkan guru tersebut mampu menjalankan
tugas dan tanggung jawab sebaik mungkin.10
8
Zakiyah Daradjat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah (Jakarta: Ruhama,1995), Cet
Ke-2, 95.
9
 Ibid., 99.
10
Prof.Dr. Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi (Jakarta:
Bumi Aksara,2006), Cet Ke-4, 36.
5

Dalam hubungan dengan kegiatan dan hasil belajar siswa, kompetensi


guru berperan penting. Proses belajar mengajar dan hasil belajar para
siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi
kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru
yang mengajar dan membimbing para siswa. Guru yang berkompeten akan
lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat
optimal.11
D. Kompetensi Professional Guru PAI
Untuk keberhasilan dalam mengemban peran sebagai guru, diperlukan
adanya standar kompetensi. Berdasarkan UU Sisdiknas No. 14 tentang guru dan
dosen pasal 10, menentukan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi
padagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial.Yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan
materi pelajaran secara luas dan mendalam.12
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi,
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing
peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar
nasional pendidikan. Adapun ruang lingkup kompetensi profesional sebagai
berikut :
1. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi,
psikologis, sosiologis, dan sebagainya
2. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf
perkembangan peserta didik
3. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi
tanggung jawabnya
4. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi
5. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan
sumber belajar yang relevan
6. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran
7. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik
11
 Ibid.36
12
Asrorun Niíam, Membangun Profesionalitas Guru, (Jakarta : eLSAS, 2006), Cet Ke 1, 199.
6

8. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik13


Dengan diberlakukannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
saat ini, dalam hal penilaian atau evaluasi, ditinjau dari sudut
profesionalisme tugas kependidikan maka dalam melaksanakan kegiatan
penilaian yang merupakan salah satu ciri yang melekat pada pendidik
profesional. Seorang pendidik profesional selalu menginginkan umpan balik atas
proses pembelajaran yang dilakukannya. Hal tersebut dilakukan karena salah
satu indikator keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh tingkat keberhasilan
yang dicapai peserta didik. Dengan demikian, hasil penilaian dapat dijadikan
tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran dan umpan balik bagi pendidik
untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan.
Adanya komponen-komponen yang menunjukkan kualitas mengevaluasi
akan lebih memudahkan para guru untuk terus meningkatkan kualitas menilainya.
Dengan demikian, berarti bahwa setiap guru memungkinkan untuk dapat memiliki
kompetensi menilai secara baik dan menjadi guru yang bermutu.14
1. Mempelajari fungsi penilaian
2. Mempelajari bermacam-macam teknik dan prosedur penilaian
3. Menyusun teknik dan prosedur penilaian
4. Mempelajari kriteria penilaian teknik dan proseur penialaian
5. Menggunakan teknik dan dan prosedur penilaian
6. mengolah dan menginterpretasikan hasil penilaian
7. menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar mengajar
8. menilai teknik dan prosedur penilaian
9. menilai keefektifan program pengajaran

Dalam standar kompetensi guru DKI Jakarta, hal penguasaan teknik


evaluasi, guru yang berkompeten mampu melaksanakan evaluasi proses dan hasil
serta manfaat pembelajaran yaitu dengan:
1. Mengidentifikasi berbagai jenis alat atau cara penilaian
13
Dr. E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2007), Cet Ke-1, 135-136.
14
Kunandar, 66.
7

2. Menentukan metode yang tepat dalam menilai hasil belajar


3. Membuat dan mengembangkan alat evaluasi sesuai kebutuhan
4. Menentukan kriteria keberhasilan dalam melakukan evaluasi
5. Menganalisis hasil evaluasi dan melaksanakan tindak lanjut15
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor   16  Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan
Kompetensi Guru, kompetensi professional guru PAI, adalah :
Kompetensi Profesional
KOMPETENSI GURU MATA
No
KOMPETENSI INTI GURU PELAJARAN
1. Kompetensi Guru mata
pelajaran Pendidikan
Agama pada SD/MI,
SMP/MTs, dan SMA/MA,
Menguasai,materi,struktur, konsep, SMK/MAK*
dan pola pikir keilmuan yang 1.1  Kompetensi Guru Pendidikan
mendukung mata pelajaran yang Agama Islam
diampu. a. Menginterpretasikan
materi, struktur, konsep,
20. dan pola pikir ilmu-ilmu
yang relevan dengan
pembelajaran Pendidikan
Agama Islam.
b. Menganalisis materi,
struktur, konsep, dan pola
pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan
pembelajaran Pendidikan
Agama Islam.

15
Ibid., 68.
8

2 Menguasai standar 21.1 Memahami standar


1.   kompetensi dan kompetensi dasar kompetensi mata pelajaran yang
mata pelajaran yang diampu. diampu.
21.2 Memahami
kompetensi dasar mata pelajaran
yang diampu.
21.3  Memahami tujuan
pembelajaran yang diampu.
2 Mengembangkan materi 22.1 Memilih materi
2.   pembelajaran yang diampu secara pembelajaran yang diampu sesuai
kreatif.  dengan tingkat perkembangan
peserta didik.
22.2  Mengolah materi
pelajaran yang diampu secara
kreatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
2 Mengembangkan 23.1 Melakukan refleksi
3.   keprofesionalan secara terhadap kinerja sendiri secara
berkelanjutan dengan melakukan terus menerus.
tindakan reflektif. 23.2 Memanfaatkan hasil
refleksi dalam rangka peningkatan
keprofesionalan.
23.3  Melakukan
penelitian tindakan kelas untuk
peningkatan keprofesionalan.
23.4  Mengikuti kemajuan
zaman dengan belajar dari
berbagai sumber.  
2 Memanfaatkan teknologi 24.1 Memanfaatkan
4.   informasi dan komunikasi untuk teknologi informasi dan
mengembangkan diri. komunikasi dalam berkomunikasi.
24.2 Memanfaatkan
9

teknologi informasi dan


komunikasi untuk pengembangan
diri.

E. Mengembangkan Kompetensi Professional Guru PAI


1. Tujuan Dan Fungsi Pengembangan Professional Guru
Seperti telah diterangkan di depan profesinonalisme guru sangatlah urgen
untuk menciptakan kesejahteraan di masyarakat. Untuk itu pengembangan
profesional guru menjadi urgen. Menurut Prof. Sudarwan Danim ada tiga tujuan
pengembangan profesional guru, yaitu:16
a. Kebutuhan social untuk meningkatkan kemampuan system pendidikan
yang efisien dan manusiawi, serta melakukan adaptasi untuk penyusunan
kebutuhan-kebutuhan social.
b. Kebutukan untuk menemukan cara-cara membantu staf pendidikan dalam
rangka mengembangkan pribadinya secara luas.
c. Kebutuhan untuk meningkatkan dan mendorong kebuthan pribadinya.
Sedangkan untuk fungsi dari pengembangan professional guru masih
menurut Prof. Sudarwan adalah :17
a. Acuan system untuk melakukan kegiatan pelatihan dalam jabatan yang
cocok bagi guru.
b. Bekal sekolah untuk meningkatkan program-programnya.
c. Menciptakan suasana yang memungkinkan guru untuk mengembangkan
potensinya.
2. Model Pengembangan Profesionel Guru PAI
Di dalam buku guru sebagai profesi saudara suparlan saya mengambil dua
latihan pengembangan professional guru yang dilakukan oleh pemerintah. Dalam
hal itu, pemerintah mengadakan pelatihan untuk guru. Hal itu biasanya dilakukan
berkelompok, misalnya guru PAI ada PKG guru PAI atau MGMP guru PAI.18
a. PKG (Pemantapan Kerja Guru)
16
Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan, Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Kependidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2002), 51.
17
 Ibid., 63-64.
18
Suparlan, Guru Sebagai Profesi (Yogyakarta: Hikayat, 2006), 125-133.
10

1) Jenjang keahlian guru dalam PKG


Jenjang keahlian guru yang digunakan sebagi standar dalam kegiatan PKG
adalah :
Guru biasa, yaitu guru mata pelajaran dengan berbagai latar pendidikan
dan jejang pendidikan yang sangat beragam, mulai dari D1 sampai dengan S1.

2)      Kegiatan PKG
Tingkat Nama Tujuan/ peserta Lama Tempat Fasilitator
kegiatan kegiatan kegiatan
Pusat Latihan Mempersiapkan Satu PPPG Tim
kerja bahan PKG dan kali mata Pengembang
instruktur LKIGI tingkat pada pelajaran Nasional
Provinsi awal (instruktur,
semester konsultan
selama nasional,
dua konsultan
minggu internasional,
dan staf
dikmenum)
Kursus Membantu Satu PPPG Dosen
pendalaman instruktur dan kali mata perguruan
materi guru inti dalam setiap pelajaran, tinggi
(KPM) memahami tahun, kampus
bahan ajar masing- perguruan
masing tinggi
selama
dua
minggu
Provinsi Latihan Membantu guru Setiap BPG dan Instruktur
kerja guru inti dalam awal sejumlah provinsi
inti (LKGI) menyiapkan semester Center yang telah
kegiatan di selama yang mengikuti
11

sanggar PKG. dua ditentukan LKI di


peserta : Guru minggu tingkat
inti dari seluruh nasional
sanggar PKG di
kabupaten/kota
Pemantapan Membantu guru 2 BPG atau Instruktur
keja guru di sekolah minggu tempat provinsi
(PKG) terpencil in- lain yang yang telah
untuk guru menyiapkan service ditentukan mengikuti
di sekolah kegiatan training LKI di
terpencil pembelajaran di I, 6 tingkat
kelas selama minggu nasional
satu semester on
service
I, 2
minggu
in-
service
training
II, 6
minggu
on
service
II,
Kab/kot Kegiatan Membantu guru 1 Sanggar Guru inti
a sanggar dalam minggu PKG yang yang telah
PKG menyiapkan in- dibangun mengikuti
kegiatan service , di SMA LKGI di
pembelajaran di 12 tingkat
kelas untuk satu minggu provinsi
semester. on
12

peserta : Guru service


inti dari seluruh
sanggar PKG
yang
bersangkutan

3)      Kegiatan Penunjang PKG


No Nama kegiatan Peserta Tujuan
1 Latihan kerja Pengawas Menyiapkan pengawas agar
pengawas dikmenum mampu menunjang kegiatan guru
yang mengikuti kegiatan PKG
2 Latihan kepala Kepala Sekolah Menyiapkan Kepala Sekolah agar
sekolah mampu menunjang kegiatan guru
yang mengikuti kegiatan PKG
3 Kursus di luar Instruktur Memperluas wawasand ari luar
negeri negeri dan mendalami materi
4 Studi diploma di Instruktur yang Meningkatkan kualifikasi dan
perguruan tinggi berprestasi terbaik kompetensi instruktur
dalam kursus di
luar negeri
5 Studi s2 di luar Peserta diploma Meningkatkan kualifikasi dan
negeri yang mencapai kompetensi instruktur
prestasi terbaik

b.      MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)


1)      Pengertian dan Tujuan MGMP
MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) adalah forum atau wadah
kegiatan professional guru mata pelajaran sejenis di sanggar. Pengertian
musyawarah mencerminkan kegiatan dari, oleh, dan untuk guru, sedangkan guru
matelajaran yang dimaksud di sini adalah guru di tingkat sekolah menengah.
Adapun tujuan MGMP anatra lain, adalah :
13

a)      Menumbuhkan kegairahan gurui untuk meningkatkan kemampuan dan


keterampilan dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program
kegiatan belajar mengajar (KBM);
b)      Menyetarakan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan KBM
sehingga dapat menunjang usaha peningakatan, dan pemerataan mutu pendidikan;
c)      Mendiskusikan permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan
tugas sehari-hari dan mencari cara penyeleseian yang sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran, guru, kondisi sekolah dan lingkungan.
2)      Organisasi dan Kegiatan MGMP
Organisasi MGMP bersifat nonstructural di lingkungan Depdiknas.
Meskipun demikian, MGMP memiliki struktur berjenjang mulai dari tingkat
provinsi, kab/kota, kecamatan, sampai sekolah. Pengurus MGMP terdiri dari
ketua, sekretaris, bendahara, dan naggota, dipilih secara musyawarah, dan
diperkuat dengan surat keputusan pejabat Depdiknas.

Tugas MGMP
No Tingkat Tugas
1 MGMP pada 1. Memberikan motivasi pada guru-guru agar
umumnya mengikuti kegiatan di sanggar;
2. Meningkatkan kemampuan dan kemahiran guru
dalam melaksanakan KBM;
3. Memberikan layanan konsultasi yang berkaitan
dengan KBM;
4. Menunjang pemenuhan kebutuhan guru yang
berkaitan dengan KBM, khsusunya yang
menyangkut semua materi pelajaran, metodologi,
system evaluasi, dan sarana penunjang;
5. Menyebarkan informasi tentang segala kebijakan
14

yang berkaitan dengan usaha-usaha pembaharuan


pendidikan di bidang kurikulum, metodologi,
system evaluasi, dan melaporkan hasil kegitan
MGMP serta menetapkan tindak lanjut.
2 Provinsi 1. Mengkoordinasikan kegiatan MGMP tingkat
provinsi untuk dikembangkan ke tingkat kabupaten
/kota dan sekolah;
2. Mempersiapkan program kegiatan MGMP baik
program semester maupun program tahunan;
3. Menyebarkan hasil penataran/pelatihan kerja di
tingkat pusat ke tingkat sanggar melalui MGMP
tingkat kab/kota, kecamatan, dan sekolah untuk
mendapatkan penyeleseian;
4. Mendiskusikan saran dan pendapat dari sanggar
dan MGMP tingkat kab/kota;
5. Melaporkan kepada kepala Kanwil dan Kabid
Dikmenum (sekarang Dinas Pendidikan) mengenai
pelaksanaan program dan kegiatan baik yang sudah
maupun yang akan dilaksanakan.
3 Kab/kota 1. Mengkoordinasikan kegiatan MGMP di daerahnya;
2. Menyebarluaskan hasil penataran di tingkat
sanggar sampai sekolah;
3. Mendiskusikan saran dan pendapat yang
berkembang di sekolah, sanggar maupun tingkat
provinsi untuk mendapatkan penyeleseian;
4. Melaporkan kepada MGMP tingkat provinsi
mengenai pelaksanaan program dan kegiatan baik
yang sudah maupun yang akan dilaksanakan.
15

Kegiatan yang menunjang pengembangan professional guru PAI, juga anatara


lain:19
a. Pertemuan organisasi profesi;
b. Petrmuan dengan komponen penddikan lain;
c. Seminar, lokakarya, workshop;
d. Media komunikasi.

19
Ibid., 153-156.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan
kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya
secara tepat dan efektif. Namun, jika pengertian kompetensi guru tersebut
dikaitkan dengan Pendidikan Agama Islam yakni pendidikan yang sangat
penting bagi kehidupan manusia, terutama dalam mencapai ketentraman bathin
dan kesehatan mental pada umumnya. Agama Islam merupakan bimbingan hidup
yang paling baik, pencegah perbuatan salah dan munkar yang paling ampuh,
pengendali moral yang tiada taranya. Maka kompetensi guru agama Islam
adalah kewenangan untuk menentukan Pendidikan Agama Islam yang akan
diajarkan pada jenjang tertentu di sekolah tempat guru itu mengajar.
Kompetensi profesional guru PAI merupakan kemampuan penguasaan
materi, pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan
dalam standar nasional pendidikan.
Pengembangan professional guru ada yang dilakukan oleh pemerintah.
Dalam hal itu, pemerintah mengadakan pelatihan untuk guru. Hal itu biasanya
dilakukan berkelompok, misalnya guru PAI ada PKG guru PAI atau MGMP guru
PAI.
F. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Sebagai manusia biasa
tentunya masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.Kritik dan saran
sangat kami harapkan dari pembaca sekalian untuk perbaikan dan evaluasi dari
apa yang penulis dapat sajikan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. Inovasi Pendidikan, Dalam Upaya Peningkatan


Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2002.
Daradjat, Zakiyah. Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta:
Ruhama, 1995, Cet Ke-2.
Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta:
Bumi Aksara, 2006, Cet Ke-4.
K, Roestiyah N. Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, 1989,
Cet ke-3.
Kunandar, Guru Profesional:Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan
Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Niíam, Asrorun. Membangun Profesionalitas Guru, Jakarta : eLSAS, 2006, Cet
Ke 1.E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2007.
Suparlan, Guru Sebagai Profesi, Yogyakarta: Hikayat, 2006.
Trianto dan Titik Triwulan Tutik, Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan
Kualifikasi, Kompetensi dan Kesejahteraan, Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher, 2007, Cet Ke 1.
Usman, Moch. Uzer. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005, Cet ke 17.

17

Anda mungkin juga menyukai