Anda di halaman 1dari 13

Nama : Ni Komang Putri Pradnyani

NIM : 202011
Prodi : D3 Farmasi 2020

PENGANTAR KEPROFESIAN FARMASI


TUGAS
1. Perkembangan ilmu pengetahuan (IP) secara umum kemudian semakin mengkrucut ke
bidang ilmu farmasi.
Ilmu Pengetahuan Secara umum adalah suatu sistem berbagai pengetahuan yang
didapatkan dari hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan
menggunakan metode-metode tertentu. Secara etimologi, ilmu berasal dari bahasa arab
dari kata ilm  yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahuai. Jadi dapat artikan
bahwa ilmu pengethuan adalah memahami suatu pengetahuan. 

Adapun sejarah atau periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan (science) dari


masa ke masa, dimulai dari era Pra Yunani Kuno atau zaman purba sampai zaman
kontemporer. yaitu:
a. Zaman Pra Yunani Kuno (Zaman Purba)
Pada era ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase, yaitu: Zaman Batu Tua (masa
prasejarah, era ini berlangsung sekitar empat juta tahun SM (sebelum Masehi) sampai
20.000 atau 10.000 tahun SM), Zaman Batu Muda (berlangsung tahun 10.000 SM
sampai 2.000 SM atau abad 100 sampai 20 SM) dan Zaman Logam (berlangsung dari
abad 20 SM sampai abad 6 SM).
- Zaman Batu Tua
Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah
menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal
cocok taman dan beternak.
- Zaman Batu Muda
Di zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat signifikan.
Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan symbol), kemampuan
membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan
menghitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan,
matematika, dan hukum.
- Zaman Logam.
Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada zaman ini
pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan,
peralatan masak, atau bahkan peralatan perang.

b. Zaman Yunani Kuno (berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M).
Zaman ini menggunakan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang
menyelidiki sesuatu secara kritis), dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan
pada sikap receptive attitude (sikap menerima segitu saja). Pada zaman ini banyak
bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular pada masa ini,
yaitu :
- Thales (624-545 SM) dari Miletus.
Thales adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang
menjadi dasar segala materi adalah air. Pada masanya, ia menjadi filsuf yang
mempertanyakan isi dasar alam.
- Pythagoras (580 SM–500 SM)
Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dan salah satu peninggalan Phytagoras yang
terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa
dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya
(sisi-sisi siku-sikunya).
- Socrates (469 SM-399 SM)
Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga
filsafat secara umum.
- Plato (427 SM-347 SM)
Ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal
ialah Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis besar pandangannya pada
keadaan “ideal”.
- Aristoteles (384 SM- 322 SM)Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani, murid dari
Plato dan guru dari Alexander yang Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang
Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam.
c. Zaman Pertengahan (Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya.
Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M).
Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu pengetahuan.
Sehingga para ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog.
Begitu pula dengan aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau
mendukung kepada agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas ilmiah terkait erat
dengan aktivitas keagamaan. Pada zaman ini filsafat sering dikenal dengan sebagai
Anchilla Theologiae (Pengabdi Agama). Selain itu, yang menjadi ciri khas pada masa
ini adalah dipakainya karya-karya Aristoteles dan Kitab Suci sebagai pegangan.

d. Zaman Renaissance (Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan
abad 17 M). Pada zaman ini, di lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk
berpikir , dan jauh dari ajaran-ajaran agama.
tokoh-tokoh ilmuwan yang berpengaruh di masa ini ialah sebagai berikut :
- Nicolaus Capernicus (1473 M-1543 M), adalah seorang astronom,
matematikawan, dan ekunom yang berkembangsaan Polandia. Ia mengembangkan
Teori Heliosentris (Tata Suryaberpusat di matahari).
- Galileo Galilei (1564 M-1642 M), adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan
Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah.
- Tycho Brahe (1546 M-1601 M),. Tycho adalah astronom pengamat paling
menonjol di zaman pra –teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang
dan planet tak tertandingi pada masa itu.
- Johannes Kepler (1571 M-1630 M), adalah astronom jerman, Matematikawan dan
astrolog. Ia paling di kenal melalui hukum gerakan planetnya.
- Fancies Bacon (1561 M-1626 M), adalah seorang filsuf, negarawan dan penulis
Inggris.

e. Zaman modern (Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi,
indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20
M). Pada zaman ini ditandai dengan ditandai dengan adanya penemuan-penemuan
dalam bidang ilmiah. Zaman ini juga dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh
di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu pengetahuan. Tokoh
yang menjadi pioner pada masa ini adalah :
- Isaac Newton (1643 M-1727 M ), adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli
astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan theolog. Dia di katakana sebagai “Bapak
ilmu fisika klasik”. Karyanya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang
mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad ini.
- Rene Descartes (1596 M-1650 M), ia di kenal sebagai Renatus Cartesius, adalah
seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Descartes kadang di panggil “Penemu
filsafat Modern” dan “Bapak matematika modern”.
- Charles Robert Darwin 1809 M-1882 M) adalah seorang naturalis yang teori
revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis
keturunan yang sama (common Descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai
mekanismenya. Teorinya yang paling menggemparkan adalah “Nenenk moyang
manusia adalah kera”.
- Joseph John Thompson (1856 M-1940 M) adalah seorang ilmuan dengan
penelitiannya yang membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan
bahwa gas mampu mengantarkan listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika
nuklir. Dia juga menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan
sinar molekul yang berbeda dengan menggunakan sinar positif.

f. Zaman Kontemporer (Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung
hingga saat ini).
Zaman ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi
ilmu-ilmu yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini bidang fisika dan
kimia menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf.
Hal ini disebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang
subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam
semesta.
Selain kimia dan fisika, teknologi komunikasi dan informasi berkembang pesat
pada zaman ini.
Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu
Kedokteran”, belum dikenal adanya profesi Farmasi. Saat itu seorang “Dokter” yang
mendignosis penyakit, juga sekaligus merupakan seorang “Apoteker” yang
menyiapkan obat. Buku tentang bahan obat obatan pertama kali ditulis di Cina sekitar
2735SM, kemudian sekitar tahun 400SM berdirilah sekolah kedokteran di Yunani.
Salah seorang muridnya adalah Hipocrates yang menempatkan profesi tabib pada
tataran etik yang tinggi. Di dunia Arab pada abad VIII, ilmu farmasi yang
dikembangkan oleh para ilmuawan Arab menyebar luas sampai ke Eropa. Seiring
berkembangnya ilmu kesehatan masalah penyediaan obat semakin rumit, baik formula
maupun cara pembuatannya, sehingga dibutuhkan adanya suatu keahlian tersendiri.
Pada 1240M, Raja Jerman Frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi antara
Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang terkenal “Two Silices”.

Sejarah industri farmasi modern dimulai 1897 ketika Felix Hoffman


menemukan cara menambahkan dua atom ekstra karbon dan lima atom ekstra karbon
dan lima atom ekstra hidrogen ke adlam sari pati kulit kayu willow. Hasil
penemuannya ini dikenal dengan nama Aspirin, yang akhirnya menyebabkan lahirnya
perusahaan industri farmasi modern di dunia, yaitu Bayer. Selanjutnya, perkembangan
(R & D) pasca Perang Dunia I. Kemudian, pada Perang Dunia II para pakar berusaha
menemukan obat-obatan secara massal, seperti obat TBC, hormaon steroid, dan
kontrasepsi serta antipsikotika.

Sejak saat itulah, dunia farmasi (industri & pendidikannya) terus berkembang
dengan didukung oleh berbagai penemuan di bidang lain, misalnya penggunaan
bioteknologi. Sekolah-sekolah farmasi saat ini hampir dijumpai di seluruh dunia.
Kiblat perkembangan ilmu, kalau boleh kita sebut, memang Amerika Serikat dan
Jerman (karena di sanalah industri obat pertama berdiri).

Cara mendapatkan ilmu pengetahuan :

- Percaya : seseorang akan mendapatkan pengetahuan karena percaya akan hal


tersebut benar.
- Metode ilmiah : sesuatu dianggap ilmiah apabila memiliki patokan yang
merupakan rambu-rambu untuk menentukan benar/salah.
- Apriori : merupakan sesuatu keyakinan /pendirian/anggapan sebelum mengetahui
(melihat,mendengar,menyelidiki ) keadaan tertentu.
- Wibawa : sesuatu akan dianggap benar , apabila seseorang berwibawa
menyatakan benar
Nama : Ni Komang Putri Pradnyani
NIM : 202011
Prodi : D3 Farmasi 2020

PENGANTAR KEPROFESIAN FARMASI


UTS
1. Sistem pendidikan di Indonesia menurut undang-undang
UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional disahkan oleh Presiden
Megawati Soekarnoputri pada tanggal 8 Juli 2003. UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional diberlakukan setelah diundangkan dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, dan Penjelasan Atas Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301 oleh Sekretaris
Negara Republik Indonesia Bambang Kesowo pada tanggal 8 Juli 2003 di Jakarta.
Dalam UU ini penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip
,yakni pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistemik dengan
sistem terbuka dan multimakna. Selain itu  dalam penyelenggaraan juga harus
dalam suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
melalui mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap
warga masyarakat  memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta
dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-undang ini meliputi :

- pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia;


- pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi;

- proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis;

- evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan;

- peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan;

- penyediaan sarana belajar yang mendidik;

- pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan;

- penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata;

- pelaksanaan wajib belajar;

- pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan;

- pemberdayaan peran masyarakat;

- pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat; dan

- pelaksanaan pengawasan dalam system pendidikan nasional.

UU No 12 Tahun 2012 tentang pendidikan Tinggi

Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi


mendefinisikan bahwa Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program
magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.
Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi disahkan
Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 10 Agustus 2012 di
Jakarta. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
diundangkan oleh Menkumham Amir Syamsudin di Jakarta pada tanggal 10 Agustus
2012.

Tujuan Pendidikan tinggi menurut Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012


tentang Pendidikan Tinggi adalah:

a. berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan


bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan
bangsa;
b. dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau
Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing
bangsa;
c. dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang
memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi
kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia;
dan
d. terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya
Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, negara telah memberikan kerangka yang jelas kepada Pemerintah dalam
penyelenggaraan pendidikan nasional yang sesuai dengan amanat Pasal 31 ayat (3)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Meskipun demikian
masih memerlukan pengaturan agar Pendidikan Tinggi dapat lebih berfungsi dalam
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan
menerapkan nilai Humaniora untuk pemberdayaan dan pembudayaan bangsa.

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari


penyelenggaraan pendidikan nasional, tidak dapat dilepaskan dari amanat Pasal 31
ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Di samping
itu, dalam rangka menghadapi perkembangan dunia yang makin mengutamakan basis
Ilmu Pengetahuan, Pendidikan Tinggi diharapkan mampu menjalankan peran strategis
dalam memajukan peradaban dan kesejahteraan umat manusia.

UU No 36 2014 tentang tenaga kesehatan


Tenaga Kesehatan dalam UU 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Tenaga Kesehatan diatur tersendiri dengan Undang-Undang yaitu Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan disahkan
oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 17 Oktober 2014.
UU 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan diundangkan dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, dan Penjelasan Atas Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan dalam Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5067 oleh Menkumham Amir Syamsudin di
Jakarta dan mulai diberlakukan pada tanggal 17 Oktober 2014.

Undang Undang tentang Tenaga Kesehatan ini didasarkan pada pemikiran


bahwa Pembukaan UUD 1945 mencantumkan cita-cita bangsa Indonesia yang
sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia, yaitu melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu wujud memajukan
kesejahteraan umum adalah Pembangunan Kesehatan yang ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia, artinya, setiap orang mempunyai
hak yang sama dalam memperoleh akses pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau juga merupakan hak seluruh
masyarakat Indonesia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
dalam rangka melakukan upaya kesehatan tersebut perlu didukung dengan sumber
daya kesehatan, khususnya Tenaga Kesehatan yang memadai, baik dari segi kualitas,
kuantitas, maupun penyebarannya.

2. Jenis dan tujuan masing-masing pendidikan farmasi tersebut :

a) Pendidikan Akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana atau program
pascasarjana yang di arahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang Ilmu
Pengetahuan, teknologi dan seni tertentu.
b) Pendidikan vokasi
Pendidikan Vokasi merupakan pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan
mahsiswa untuk pekerjaan dengan keahlin terapan tertentu sampai program sarjana
terapan. Lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar vokasi/gelar ahli madya.
c) Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setela program sarjana yang
menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang melakuka persyaratan keahlan khusus.
d) Program sarjana
Program Sarjana merupakan pendidikan akademik yang di peruntukkan bagi lulusan
pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu menghasilkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
e) Program Diploma
Program diploma merupakan pendidikan vokasi yang di peruntukkan bagi lulusan
pendidikan menengah atau sederajat untuk mengembangkan keterampilan dan
penalaran dalam penerapan ilmu pengetahuan atau teknologi.
f) Program profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan keahlin khusus yang diperuntukkan bagi
lulusan program sarjana atau sederajat untuk mengembangka bakat dan kemampuan
memperoleh kecakapan yang diperlukan dalam dunia kerja

3. Apa saja yang harus dilalui sebelum seseorang lulusan D3 Farmasi (TTK) dapat
melaksanakan pekerjaan kefarmasian :
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan farmasi seorang D3 farmasi (TTK) wajib memiliki
syarat-syarat untuk menjadi seorang tenaga kefarmasian seperti memiliki
keterampilan di bidang farmasi seperti mengerti resep, cara meyiapkan, KIE obat dll.
yang mencangkup seluruh dunia kefarmasian, Yang tertuang dalam nilai/ ijazah
yang diberikan oleh kampus/perguruan tinggi.
b. Sertifikat profesi merupakan pengakuan untuk melakukan praktik profesi yang
diperoleh lulusan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi
bekerja sama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi
profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi, dan/atau badan lain
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Sertifikat profesi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Perguruan Tinggi bersama
dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi profesi yang
bertanggung jawab terhadap mutu layanan profesi, dan/atau badan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.Sertifikat kompetensi merupakan
pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan yang sesuai dengan keahlian dalam
cabang ilmunya dan/atau memilikiprestasi di luar program studinya.Serifikat
kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Perguruan Tinggi
bekerja sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan,atau lembaga sertifikasi
yang terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi.Sertifikat kompetensi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat digunakan sebagai syarat untuk
memperoleh pekerjaan tertentu.
c. Serifikat kompetensi yang dimaksud untuk D3 Farmasi (TTK) adalah SIKTT (Surat
Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian) adalah bukti tertulis yang diberikan oleh
Menteri kepada Tenaga Teknis Kefarmasian yang telah diregistrasi. Setelah surat
izin kerja tenaga teknis kefarmasian selesai, maka seorang lulusan D3 Farmasi sudah
bisa menjalankan pekerjaannya/ bekerja secara legal di suatu instalansi farmasi
seperti apotek, puskesmas, rumah sakit, industry farmasi, dan bidang farmasi
lainnya.

Asisten Apoteker yang sekarang berubah sebutan menjadi Tenaga Teknis


Kefarmasian adalah Profesi Pelayanan kesehatan di bidang Farmasi bertugas
mengerjakan Teknis-Teknis dalam pekerjaan kefarmasian menurut Peraturan
Menteri Kesehatan No.889/MENKES/PER/V/2011. Jenjang pendidikan profesi
Tenaga Teknis Kefarmasian setara dengan D-3 dan S-1 Farmasi. sehingga wajib
memiliki Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian, yang selanjutnya
disingkat STRTTK adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Tenaga
Teknis Kefarmasian yang telah diregistrasi, juga memiliki Surat Izin Kerja Tenaga
Teknis Kesehatan atau SIKTTK.

Anda mungkin juga menyukai