Anda di halaman 1dari 24

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAHAN

AKUNTASI SEKTOR PUBLIK

KELAS D/ AKUNTANSI S1
KELOMPOK 6
ARDHIYAH REGITA IRIANI 1992142105 ALTASYA NURMAEZA 1992142104 IRWAN PRATAMA 1992141028

LIDIA PRATIWI 1992142109 DEVITA NATALIA 1992142110 KRISOLITA ELIANI 1992142122

FITRI UDIANISA 1992142127 AHMAD MUFOIH I'TISHOM ASWAR - 1992142099


TOPIK PEMBAHASAN
PENGERTIAN PENGUKURAN KINERJA

INFORMASI YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN KINERJA

PERANAN INDIKATOR KINERJA DALAM PENGUKURAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA DAN PENGUKURAN VALUE FOR MONEY

PENGUKURAN VALUE FOR MONEY

PENGEMBANGKAN INDIKATOR VALUE FOR MONEY

LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN VALUE FOR MONEY


PEMBAHASAN
PENGERTIAN PENGUKURAN KINERJA
1 Kinerja merupakan gambaran dari pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan untuk mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi. Menurut Mardiasmo (2002), sistem pengukuran kinerja pemerintah
2
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer sektor publik
menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial.
Sistem pengukuran kinerja ini dapat dijadikan sebagai alat pengendalian
organisasi.
TUJUAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MANFAAT PENGUKURAN KINERJA

1. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk


1. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik menilai kinerja manajemen.
(top down and bottom up). 2. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan.
2. Untuk mengukur kinerja finansial dan non-finansial 3. Untuk memonitor dan mengawasi pencapaian kinerja dan
secara berimbang sehingga dapat ditelusur membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan
berkembangan pencapaian strateginya. tindakan kolektif untuk memperbaiki kinerja.
4. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman
3. Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan
(reward and punishment).
manajer level menengah dan bawah serta motivasi 5. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam
untuk mencapai good congruence. rangka memperbaiki kinerja organisasi.
4. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan 6. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan
pendekatan individual dan kemampuan kolektif yang sudah terpenuhi.
rasional. 7. Membantu memahami kegiatan instansi pemerintah.
8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara
obyektif.
SIKLUS
SKALA
PENGUKURAN
PENGUKURAN
KINERJA

 SKALA NOMINAL  Perencanaan strategi

 Penciptaan indikator kinerja


 SKALA ORDINAL
 Mengembangkan sistem pengukuran

 SKALA INTERVAL kinerja

 Penyempurnaan ukuran
 SKALA RASIO
 Pengintegrasian dengan proses

manajemen
2
PEMBAHASAN
INFORMASI YANG DIGUNAKAN
UNTUK PENGUKURAN KINERJA
A. Informasi Finansial
Penilaian laporan kinerja finansial diukur berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut
dilakukan dengan menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara kinerja aktual dengan anggaran yang
dianggarkan.
Analisis varians secara garis besar berfokus pada :
1. Varians pendapatan (revenue varians), Varians pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk
peningkatan aktiva atau penurunan utang dari berbagai sumber dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan.
2. Varians pengeluaran (expenditure variance)
 Varians belanja rutin.
 Varians belanja investasi/modal (recurrent expenditure variance)
B. INFORMASI NONFINANSIAL

Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas proses pengendalian manajemen. Teknik pengukuran
kinerja yang komprehensif dan banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi dewasa ini adalah Balanced Scorecard. Metode
Balanced Scorecard merupakan pengukuran kinerja organisasi berdasarkan aspek finansial dan juga aspek nonfinasial.

Pengukuran dengan metode ini melibatkan empat aspek, antara lain :

Perspektif finansial menjadi perhatian dalam balanced scorecard


Perspektif kepuasan pelanggan (customer
karena ukuran keuangan merupakan ikhtisar dari konsekuensi
perspective)
ekonomi yang terjadi yang disebabkan oleh pengambilan keputusan.
Dalam perspektif ini perhatian perusahaan harus
Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan
dari siklus kehidupan bisnis, yaitu: ditujukan pada kemampuan internal untuk peningkatan
kinerja produk, inovasi dan teknologi dengan memahami
-Growth (bertumbuh)
selera pasar. Dalam perspektif ini peran riset pasar
- Sustain (bertahan)
sangat besar.
- Harvest (menuai)
LANJUTAN

Perspektif efisiensi proses internal (internal process efficiency)


Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning
Dalam hal ini perusahaan berfokus pada tiga proses bisnis utama yaitu:
and growth perspective).
- Proses Inovasi , Dalam proses penciptaan nilai tambah bagi pelanggan,
proses inovasi merupakan salah satu kritikal proses, dimana efisiensi dan Kaplan (Kaplan, 1996) mengungkapkan betapa
efektifitas serta ketepatan waktu dari proses inovasi ini akan mendorong pentingnya suatu organisasi bisnis untuk terus
terjadinya efisiensi biaya pada proses penciptaan nilai tambah bagi
mempertahankan karyawannya, memantau
pelanggan)
kesejahteraan karyawan dan meningkatkan pengetahuan
- Proses Operasi, Pada proses operasi yang dilakukan oleh masing-masing
karyawan karena dengan meningkatnya tingkat
organisasi bisnis, lebih menitikberatkan pada efisiensi proses, konsistensi,
dan ketepatan waktu dari barang dan jasa yang diberikan kepada pengetahuan karyawan akan meningkatkan pula
pelanggan. kemampuan karyawan untuk berpartisipasi dalam
- Pelayanan Purna Jual, Tahap terakhir dalam pengukuran proses bisnis pencapaian hasil ketiga perspektif diatas dan tujuan
internal adalah dilakukannya pengukuran terhadap pelayanan purna jual perusahaan.
kepada pelanggan.
3
PERANAN INDIKATOR KINERJA
DALAM PENGUKURAN KINERJA
Indikator Kinerja digunakan sebagai  Faktor Keberhasilan Utama adalah suatu area yang
mengindikasikan kesuksesan kinerja unit kerja
indikator pelaksanaan strategi yang telah organisasi.
ditetapkan. Indikator kinerja tersebut dapat
 Indikator Kinerja Kunci merupakan sekumpulan
indikator yang dapat dianggap sebagai ukuran kinerja
berbentuk faktor-faktor keberhasilan utama kunci, baik yang bersifat finansial maupun non-
finansial untuk melaksanakan operasi dan kinerja unit
organisasi (critical success factors) dan bisnis. Indikator ini digunakan oleh manajer untuk
mendeteksi dan memonitor capaian kinerja.
indikator kinerja kunci (key performance
indicator).
Komponen yang digunakan dalam penentuan
indikator kinerja :
Kualitas dan standar pelayanan
Biaya pelayanan (cost of service) Penggunaan (utilization) (quality and standards)
Indikator ini membandingkan antara
Indikator biaya diukur dalam bentuk Indikator ini merupakan indikator yang
jumlah pelayanan yang ditawarkan
biaya unit (unit cost), misalnya biaya (supply of service) dengan permintaan paling sulit diukur karena menyangkut

per unit pelayanan (panjang jalan yang publik (public demand). misalnya pertimbangan yang sifatnya subyektif.

presentase penggunaan kapasitas. Contohnya yaitu perubahan jumlah


diperbaiki, jumlah ton sampah yang
Contoh lain yaitu rata-rata jumlah komplain masyarakat atas pelayanan
terangkut, biaya per siswa).
penumpang per bus yang dioperasikan. tertentu.
Komponen yang digunakan dalam penentuan
indikator kinerja :
Cakupan pelayanan (coverage) Kepuasan (satisfaction)
Indikator ini perlu dipertimbangkan jika Indikator kepuasan diukur melalui metode jajak pendapat secara

terdapat kebijakan atau peraturan langsung. Bagi pemerintah daerah, metode penjaringan aspirasi

perundangan yang mensyaratkan untuk masyarakat (need assessment) dapat juga digunakan untuk

memberikan pelayanan dengan tingkat menetapkan indikator kepuasan. Namun, dapat juga digunakan indikator

pelayanan minimal yang telah proksi misalnya jumlah komplain. Pembuatan indikator kinerja tersebut

ditetapkan. memerlukan kerjasama antar unit kerja.


4
PEMBAHASAN
INDIKATOR KINERJA DAN PENGUKURAN
VALUE FOR MONEY
Menurut Mahmdi (2005:97) dalam bukunya Manajemen Kinerja Sektor Publik
menyatakan karakteristik indikator kinerja sebagai berikut :

A. Sederhana dan mudah dipahami

B. Dapat diukur,
Dapat dikualifikasikan , misalnya dalam bentuk rasio
C. presentase dan angka,
Dikaitkan dengan standar atau targer
D. kinerja
Berfokus pada costumer service , kualitas
E. dan efisiensi
F. Dikaji secara teratur
Mekanisme yang diperlukan untuk
menentukan indikator kinerja, antara lain :

1 2
3

Sistem Perencanaan Spesifikasi dan


Kompetensi teknis
dan Pengendalian standarisasi
dan profesionalisme
4 5

Mekanisme ekonomi Mekanisme sumber


dan mekanisme pasar daya manusia
PENGUKURAN VALUE FOR MONEY
 Value for money merupakan konsep pengelolaan
organisasi sektor publik yang mendasarkan pada
tiga elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi, dan

5
efektivitas.
 Value for money merupakan inti dari pengukuran
kinerja pada organisasi pemerintah. Permasalahan
yang sering dihadapi oleh pemerintah dalam
melakukan pengukuran kinerja adalah sulitnya
mengukur output karena output yang dihasilkan
tidak selalu berupa output berwujud tetapi lebih
banyak berupa intangible output.
PENGEMBANGAN INDIKATOR VALUE
FOR MONEY

Peran indikator kinerja adalah untuk menyediakan


informasi sebagai pertimbangan untuk pembuatan
keputusan. Indikator value for money dibagi menjadi
dua bagian, yaitu: indikator alokasi biaya (ekonomi
dan efisisensi), dan indikator kualitas pelayanan
(Efektifitas).
INDIKATOR ALOKASI BIAYA INDIKATOR EFEKTIFITAS BIAYA

 Ekonomi adalah praktik pembelian barang


Indikator efisiensi dan efektifitas harus digunakan
dan jasa input dengan tingkat kualitas secara bersama-sama. Karena disatu pihak mungkin
teretentu pada harga terbaik yang pelaksanaanya sudah dilakukan secara ekonomis dan
dimungkinkan (spending less). efisien akan tetapi output yang dihasilkan tidak sesuai
 Efisiensi berhubungan erat dengan konsep target. Sedang dipihak lain, program dikatakan efektif
produktifitasnya dalam mencapai tujuan, tetapi tidak dicapai dengan

 Efektifitas, Pada dasarnya berhubungan erat cara ekonomis dan efisien. Jika suatu program efektif

dengan pencapaian tujuan atau target dan efisien maka program tersebut dikatakan cost-
effectivenness.
kebijakan (hasil guna).
7
PEMBAHASAN
LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN
VALUE FOR MONEY
BERIKUT LANGKAH-LANGKAH
PENGUKURAN VALUE FOR MONEY :

1
Pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan
Pengukuran
masukan yang dipergunakan dan merupakan ukuran
Ekonomi relatif.

2 Pengukuran Efisiensi dapat diukur dengan rasio antara output


Efisiensi dengan input.

3 Pengukuran Efektifitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu


Efektifitas organisasi untuk mencapai tujuannya
BERIKUT LANGKAH-LANGKAH
PENGUKURAN VALUE FOR MONEY :

4 Pengukuran
Outcome
Outcome adalah dampak suatu program atau
kegiatan terhadap masyarakat.

5
Estimasi
Estimasi dapat dilakukan dengan menggunakan
Indikator
: Kinerja tahun lalu, Penilaian Ahli,Trend, Regresi
Kinerja

6
Pertimbangan
Yaitu, memahami operasi dalam menganalisis
dalam Membuat
Indikator Kinerja
kegiatan dan program yang akan dilaksanakan.
KESIMPULAN

Sistem Pengukuran Kinerja Pemerintahan adalah suatu system yang bertujuan untuk
membantu manajer public menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur
finansial dan non finansial. System pengukuran kinerja merupakan salah satu alat
pengendalian organisasi karena diperkuat dengan adanya mekanisme reward dan
punishment. Pengukuran kinerja sector public dimkasudkan untuk membantu
memperbaiki kinerja pemerintah, memperbaiki pengalokasian sumber daya dan
pembuatan keputusan, serta untuk memfasilitasi terwujudnya akuntabilitas publik.
THANKS!
CREDITS:DO ThisYOU HAVE
presentation ANY QUESTIONS?
template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai