Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STRATEGI DASAR PEMBINAAN TATA USAHA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi
Kelompok 5
Dosen Pengampu: Dr. Ajat Rukajat, Drs., M.M.Pd.

Disusun oleh :

Annisa Maharani P (1810631120105)


Nurlaela Sari (1810631120109)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kahadirat Allah SWT karena berkat Rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini, pokok pembahasan kami mengenai
stategi dasar pembinaan tata usaha.
Sebelumnya kami ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Ajat Rukajat, Drs., M.M.Pd.
selaku dosen mata kuliah etika profesi yang membimbing kami dalam mengerjakan makalah
ini. Kami juga berterima kasih kepada keluarga sera teman- teman yang sudah ikut kerja sama
dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun pengkajian
dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Karawang, 11 Oktober 2021

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 2
A. Pengertian Tata Usaha.................................................................................. 2
B. Peran dan Tugas Tata Usaha........................................................................ 3
C. Prinsip- Prinsip Pembinaan.......................................................................... 4
D. Strategi Dasar Pembinaan Tata Usaha......................................................... 5
E. Manfaat Pembinaan Tata Usaha................................................................. 8
BAB III PENUTUPAN............................................................................................... 9
A. Kesimpulan................................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan terdapat bidang tata usaha atau sering di sebut TU
merupakan salah satu unit kerja pendukung dalam organisasi dan mempunyai
kedudukan yang strategis di dalam pencapaian tujuan organisasi. Dengan tugas dan
fungsi TU sebagai supporting unit yang menjadika unit ini sama pentingnya dengan
unit lain yang ada di organisasi. Oleh karena itu sudah menjadi keharusan unit ini untuk
senantiasa dapat memberi layanan yang baik terhadap pelayanan internal maupun
pelayanan eksternal.
Pelayanan internal sekolah adalah warga sekolah yaitu siswa, guru, tenaga
kependidikan. Pelayanan eksternal adalah orang tua siswa, pemerintah, pengurus,
alumni, komite sekolah, dan masyarakat. Konsekuensi logid dari pentingnya layanan
tata usaha adalah kepala sekolah bertugas membina ketatausahaan sekolah secara
profesional.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan tata usaha ?
2. Bagaimana peran dan tugas tata usaha ?
3. Apa saja prinsip- prinsip pembinaan ?
4. Bagaimana startegi dasar pembinaan tata usaha ?
5. Apa manfaat pembinaan tata usaha ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai beriku :
1. Untuk mengetahui pengertian tata usaha
2. Untuk mengetahui peran dan tugas tata usaha
3. Untuk mengetahui prinsip- prinsip pembinaan
4. Untuk mengetahui strategi dasar pembinaan tata usaha
5. Untuk mengetahui manfaat pembinaan tata usaha.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tata Usaha
Tata usaha adalah usaha yang ditata atau usaha yang diatur agar mecapai hasil
sesuai tujuan. Oleh karena itu, tata uasaha adalah “penyelenggaraan urusan tulis-
menulis (keuangan dsb) dalam sekolahan.
Secara lengkap tata usaha dirumuskan sebagai segenap rangkaian aktivitas
menghimpun, mencatat, mengelola, menggada, mengirim, dan menyimpan keterangan-
keterangan yang diperlukan dalam setiap organisasi berwujud 6 pola perbuatan:
1. Menghimpun : yaitu kegitan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya
segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga
siap untukmdipergunakan bila mana diperlukan.
2. Mencatat: yaitu kegiatan membutuhkan dengan berbagai peralatan tulis
keteranganketeranganmyang diperlukan sehingga berwujud tulisan yang dapat
dibaca, dikirim, dan disimpan. Dalam perkembangan teknologi modern sekarang
ini termasuk pula memateri keterangan-keterangan itu dengan alat-alat perekam
suara sehingga dapat terdengar, misalnya “pecatatan” pada pita rekaman.
3. Mengelola: yaitu bermacam-macam kegitan mengerjakan keterangan-keterangan
dengan maksud menyajikannya dalam bentuk yang lebih berguna.
4. Mengganda: yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat sebanyak
jumlah yang diperlukan.
5. Mengirim : yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari sutu
pihak kepada pihak lain.
6. Menyimpan : yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat
tertentu yang aman. 1
Tata usaha yang realitanya berupa aktivitas kantor (office service atau office
practice) seperti pencataan informasi, pencari informasi, dan penyimpanan informasi.
Aktivitas ketatausahaan menimbulkan jabatan kantor yang bersifat profesi. Seperti juru
arsip, seketaris, penata buku, akuntan, juru TIK, dan resepsionis. Metode yang khusus

1
Sjafri Mangkuprawira, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, (Ghalia Indonesia, 2004), hal 16

2
pun dipunyai tata usaha, seperti metode penulisan-penulisan karya ilmiah, metode
penyususunan laporan, metode penulisan surat.
Tata usaha juga memiliki filosofi sebagai landasan, yakni filosofi administrasi.
Tata usaha disebut pula administrasi dalam arti sempit yang inti kegiatannya adalah
catat mencatat keterangan. Artinya, tata usaha telah berkembang menjadi ilmu dengan
objek studi keterangan. Kegiatan tata usaha sebagian besar adalah catat-mencatat
dengan menggoreskan tintapada kertas pada alat tulis seperti pensil, pena, atau alat tulis
manual, mekanik, elektrik, selektrik, dan elektronik, atau komputer. Oleh, karena itu
tata usaha sering pula disebut kegiatan tulis-menulis (elerical work).istilah klerk atau
juru tulis (pangkat terendah pegawai kantor zaman belanda dahulu) lahir dari kota clerk.
Inti kegiatan tata usaha adalah usaha yang dilakukan harus berhasil guna, tepat guna
dan serta produktif. 2
Tata usaha tentu terdapat dalam setiap organisasi pada tingkat pimpinan yang
tertinggi sampai lapisan yang terbawah. Selanjutnya disatuan-satuan organisasi setiap
badan usaha, baik dari atas kebawah dan sebaliknya ataupun dari samping ke sisi
lainnya serta saling silang-menyilang dari dan kemanapun, tentu terjadi hubungan kerja
yang dapat disebut disebut hubungan tata usaha. Yang termasuk hubungan tata usaha
ialah kontak di antara segenap satuan organisasi satu sama lain yang tidak menyangkut
perintah dan tanggugjawab, melainkan menyampaikan keterangan-keterangan dalam
rangka memberikan pelayanan kepada pelaksanaan pekerja-pekerja operatif. Hubungan
tata usaha berlangsung pula antara sesuatu organisasi baik instansi pemerintah,
pendidikan maupun perseorangan-perseorangan dalam masyarakat.
B. Peran dan Tugas Tata Usaha
Menurut The Lian Gie dalam Husaini Usman, tenaga tata usaha memiliki tiga
peran pokok yaitu :
1. Melayani pelaksaan pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi
2. Menyediakan keterangan- keterangan organisasi untuk membuat keputusan atau
melakukan tindakan , dan
3. Membantu kelencaran perkembangan organisasi. 3
Menurut Mill dan Standingford menyebutkan 8 tugas tata usaha yaitu :
1. Menulis surat

2
Engelbertus Martono, Ilmu Tata Usaha Terapan Dalam Praktik Kegiatan penyelenggaraan kantor, (Jakrta:PT
Grasindo, Anggota IKAPI,1990), hal 102-103
3
Husaini, Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)hlm 85.

3
2. Membaca
3. Menyalin
4. Menghitung
5. Memeriksa
6. Memilih ( mengelolah dan menyatukan )
7. Menyimpan dan menyusun indeks
8. Melakukan komunikasi. 4
C. Prinsip- Prinsip Pembinaan
Sebelum membahas bagaimana strategi pembinaan tata usaha, ada baiknya
diketahui prinsip- prinsip dasarnya pembinaan, yaitu sebagai berikut :
1. Pembinaan tata usaha merupakan bagian dari program pengembangan sekolah
Pembinaan tata usaha bukan kegiatan yang berdiri sendiri, tetapi merupakan
bagian integral dari upaya pengembangan sekolah sebagai konsekwensinya
pembinaan tata usaha harus sesuai dengan target dan tujuan pengembangan sekolah.
Sebagai contoh pembinaan terhadap pegawai TU untuk mengikuti pelatihan, jenis
pelatihan dan pembinaan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan dan upaya
pengembangan sekolah. Misalnya dalam program memberikan layanan yang baik
dan memberikan kepuasan dalam memberikan layanan sekolah tersebut.
Berdasarkan upaya tersebut, program pembinaan tata usaha perlu diarahkan untuk
melakukan analisis dan upaya untuk meningkatkan kinerja tata usaha.
2. Tujuan pembinaan tata usaha adalah untuk meningkatkan mutu kinerja yang
bersangkutan.
Tujuan pembinaan tata usaha bukan sekedar meningkatkan kemampuan,
keterampilan dalam tugasnya, tetapi meningkatkan kinerja. Oleh karena itu berhasil
tidaknya pembinaan tata usaha harus diukur dari kinerjanya dan bukan dari
tambahan pengetahuan atau keterampilannya. Sebagai contoh jika tata usaha
mengikuti program pembinaan melalui peltihan administrasi sekolah, maka hasil
harus terlihat, apakah setelah itu administrasi sekolah menjadi lebih baik,
administrasi lebih rapih, arsip/ dokumen mudah dicari dengan cepat.
3. Pembinaan profesional tata usaha adalah program jangka panjang dan
berkesinambungan

4
Sulaimani Ilhamiani, Manajemen Tata Usaha link http//sulaimaniilhamiani.blogspot.com/manajemen-tata-
usaha.html.

4
Pembinaan tenaga kependidikan memerlukan waktu lama sampai hasilnya
signifikan dan menetap. Berbagai studi menunjukan bahwa program
pengembangan tata usaha yang berjangka pendek atau tidak ditindak lanjutkan
dengan program berikutnya, maka akan hilang dan kinerja tata usaha pun akan
seperti semula dimana mereke sebulum melakukan program binaan tersebut.
Mengapa demikian, karena pembinaan profesional tata usaha pada dasarnya lebih
merupakan pengubahan sikap dan perilaku, sehingga memerlukan serangkaian
program yang berkesinambungan.
D. Stratgi Dasar Pembinaan Tata Usaha
Strategi secara umum telah banyak dipergunakan, masih perlu diperjelas
pengertiannya. Dalam membahas perkataan “strategi” dari sudut etimologis ( asal kata),
bearti penggunaan kata “strategi”’ dalam manajemen sebuah organisasi, dapat diartikan
sebagai kiat, cara, tatik utama yang dirancang secara sistematik dalam melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen, yang terarah pada tujuan strategi organisasi. 5
Strategi adalah cara mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Ia
merupakan sebuah rencana permanen untuk sebuah kegiatan. Biasanya termasuk
formulasi tujuan dan kumpulan rencana kegiatan. Hal itu mengkondisikan adanya
upaya untuk memperkuat daya saing lembaga pendidikan dalam mengelola organisasi
dan mencegah pengaruh luar yang negative pada kegiatan organisasi.
Rumusan strategi adalah perumusan dari misi sekolah, tujuan dan sasaran
termasuk rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran, dan yang secara ekplisit
mempertimbangkan aspek-aspek persaingan dan pengaruh kekuatan faktor
lingkungan.6 Strategis merupakan salah satu cara untuk membantu organisasi dan
komunikasi mengatasi lingkungan mereka yang telah berubah sesuai dengan kondisi.
Perencanaan strategi dapat membantu organisasi dan komunikasi untuk merumuskan
serta memecahkan masalah terpenting yang dihadapi. Perencanaan startegis dapat
membantu organisasi, komunikasi membangun kekuatan serta mengambil keuntungan
dari peluang penting organisasi dan komunitas mengatasi atau meminimalkan
kelemahan atau acaman yang rumit, sehingga organisasi dan komunitas mejadi lebih
efektif. 7

5
Hadari Nawawi, Manajemen strategiK Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan Dengan Ilustrasi Di Bidang
Pendidikan,(Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS, 2005), hal 147-148
6
Sjafri Mangkuprawira, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, (Ghalia Indonesia, 2004), hal 14
7
Flippo, Edwin B, Personal Management, (Tokyo : MC Graw-Hill, Koga Kusha, 1980), hal 5

5
Sedangkan pembinaan tata usaha merupakan usaha pendaya gunaan,
memajukan dan miningkatkan produktifitas kerja tata usaha. Tujuan dari pembinaan ini
adalah tumbuhnya kemampuan setiap tata usaha yang meliputi pertumbuhan keilmuan,
wawasan berfikir, sikap terhadap pekerjaan dan keterampilan dalam pelaksanaan
tugasnya sehingga priduktifitas kerja dapat ditingkatkan.8
Pembinaan merupakan proses pengawasan, dan pemantauan kinerja bawahan
sesuai dengan tugas masing-masing. Fase pembinaan tenaga kependidikan dibimbing
dan dikembangkan serta mendorong atau mengarahkan upaya mereka melalui
dukungan, umpan balik, dan penghargaan. Kesepakatan rancangan kerja antara
pimpinan dan bawahan merupakan implementasi dari perencanaan dalam bentuk
kegiatan nyata. Selama proses pelaksanaan seorang manajer mempunyai tugas penting
untuk mengerakan para anggotanya.
Pembinaan merupakan upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis, yang
segat agar pelaksanaan kinerja lebih efektif dan efisien. Beberapa kegiatan pada fungsi
pembinaan: membimbing dan memberikan motivasi kepada pekerja agar dapat
berkerja secara efektif dan efisen, memberi tugas serta penjelasan secara ritin tentang
pekerjaan, dan menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan.
Pembinaan orientasi sebagai proses mengembangkan pegawai dalam bidang
khusus sesuai kebutuhan dan wawasan yang dimiliki seperti pelatian, training, dan
workshop. Pengembangan keterampilan sebagai proses meningkatkan keterampilan
pegawai baik yang sudah dimiliki atau yang belum dimiliki sebagai wawasan baru.
Pembinaan perilaku pegawai dimaksudkan mengontrol sikap dan perilaku pegawai
dalam dan selama melaksanakan pekerjaan di organisasi. Pembinaan tugas kerja
mengarah pada pembenahan dan perbakan kerja pegawai agar sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan organisasi. Pembinaan dengan model menyegarkan situasi dan
pengembalian memori kerja yang baik merupakan bentuk pembinaan penyegaran.
Pegawai diterjukan langsung kelapangan dalam rangka praktik kerja dengan sistem dan
model pengalaman baru merupakan bentuk pembinaan lapangan.
Contoh dasar yang menjadi bagian dari pembinaan tata usaha menjadi tanggung
jawab seorang pimpinan sebagai berikut :
1. Memantau kinerja karyawan, langkah pertama ini manjer menggunakan
bahanbahan hasil perencanaan yang meliputi: deskripsi jabatan karyawan,

8
Mohamad Mustari, Manajemen pendidka. (Jakarta: PT Raja GrafindomPersada, 2014), hlm 222

6
sasarankinerja, dan rencana tindakan kinerja untuk mengetahui peran, tanggung
jawab, tindakan, dan pengukuran yang telah diseakati antara manajer dengan
karyawan yang menjadi basis penentuan kinerja tahun itu. Manajer dengan
menggunakan bahan-bahan ini mengamati kinerja karyawan (anggota tim dalam
pembinaannya), dan kemudian mendokumentasi perilaku yang mengindikasikan
keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan kewajibannya.
2. Mendiaknosis kebutuhan perbaikan kinerja, dengan memantau perilaku karyawan.
Manajer dapat menilai apakah perilaku karyawan memenuhi sasaran kinerja,
melebihi, atau tidak memenuhi harapan. Jika perilaku karyawan tidak memenuhi
harapan konteks ini biasanya muncul dalam empat bidang, yaitu pengetahuan,
keterampilan, motivasi dan kepercayaan diri, empat bidang ini merupakan faktor
yang membentuk kompetensi seseorang karyawan.
3. Menetapkan cara untuk memperbaiki situasi. Setelah tuntutan perbaikan kinerja
diidentifikasikan, manajer perlu menetapkan jenis arahan atau dukungan dan
kemudian menentukan apa yang diperlukan karyawan. Misalnya, apa yang harus
dilakukan karyawan, bagaimana cara melakukannya, dan kapan harus dilakukan.
Dalam konteks ini lebih baik manajer menentukan apa yang diperlukan karyawan
itu dibicarakan bersama karyawan yang bersangkutan.
4. Menyampaikan umpan balik yang kontruktif. Memberi umpan balik (feedback)
merupakan proses yang terus menerus dab berkelanjutan. Oleh karena itu harus
dipersiapakan dan disampaikan secara kontruktif dan hati-hari, agar umpan balik
(feedback) dapat dipahami oleh karyawan yang bersangkutan. Yang sangat penting
diupayakan sedapatnya arahan atau dukungan mmanajer terhadap karyawan itu
dapat membantu karyawan atau tidak. Jika berhasil membantu karyawan maka
hargailah upaya karyawan memperbaiki kinerja dan rayakan bersamanya.9
Organisasi pendidikan berusaha membangun kinerja melalui peningkatan
kompetensi karyawan, pemberdayan karyawan, pemberian kompesasi yang seimbang
dan proporsional, dan pembinaan karyawan yang terprogram dan berkelanjutan melalui
pemantauan kinerja, mendiagnosis kebutuhan perbaikan, menetapkan cara
memperbaiki, dan menyampaikan umpan balik yang konstruktif yang bermuara pada
peningkatan kinerja karyawan dan organisasi.

9
Bill Foster, Karen R. Seeker, Pembinaan untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan, (Jakarta: Penerbit PPM,
2001), hal 14

7
Komunikasi kepala tata usaha dan karyawan administrasi sebagai bentuk pembinaan
dan berkerja sama untuk saling berbagi informasi mengenai pemecahan masalah,
peningkatan dan kemajuan kinerja, dan faktor-faktor yang berkurang mendukung
kinerja. Keterampilan menemukan dan mengatasi masalah merupakan hal penting dari
komunikasi yang dibangun oleh kepala tata usaha.
E. Manfaat Pembinaan Tata Usaha
Kegiatan pembinaan tata usaha memiliki manfaat sangat baik bagi pekerja tata usaha,
yaitu sebagai berikut :
1. Membantu TU sekolah membuat keputusan dengan lebih baik, sebab ia telah
memahami dan tahu apa yang harus dilakukan.
2. Meningkatkan kemampuan para tenaga TU sekolah menyelesaikan masalah yang
dihadapi
3. Timbulnya dorongan dalam diri TU untuk terus meningkatkan kemampuan kerja
yakni kemampuan manajerial.
4. Peningkatan kemampuan TU untuk mengetasi stres, dan konflik yang pada
akhirnya membesarkan rasa percaya pada diri sendiri.
5. Tersedianya informasi tentang berbagai program baru yang dapat dimanfaatkan
oleh TU dalam rangka untuk meningkatkan kualitas kerjanya masing- masing.
6. Meningkatkan kepuasan kerja. Dengan kemampuan dan skill yang dimilki TU dan
dengan hasil yang baik membuat ia merasakan kepuasan tersendiri, sehingga dapat
merasan perbedaan peningkatan sebelum mengikuti pembinaan atau kegiatan
latihan.

8
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Tata usaha adalah usaha yang ditata atau usaha yang diatur agar mecapai hasil
sesuai tujuan. Oleh karena itu, tata uasaha adalah “penyelenggaraan urusan tulis-
menulis (keuangan dsb) dalam sekolahan.
Secara lengkap tata usaha dirumuskan sebagai segenap rangkaian aktivitas
menghimpun, mencatat, mengelola, menggada, mengirim, dan menyimpan keterangan-
keterangan yang diperlukan dalam setiap organisasi.
B. Saran
Dalam Penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penyusunan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjafri Mangkuprawira, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, (Ghalia
Indonesia, 2004)
2. Engelbertus Martono, Ilmu Tata Usaha Terapan Dalam Praktik Kegiatan
penyelenggaraan kantor, (Jakrta:PT Grasindo, Anggota IKAPI,1990)
3. Husaini, Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2010)
4. http//sulaimaniilhamiani.blogspot.com/manajemen-tata-usaha.html.
5. Hadari Nawawi, Manajemen strategiK Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan
Dengan Ilustrasi Di Bidang Pendidikan,(Yogyakarta: GADJAH MADA
UNIVERSITY PRESS, 2005)
6. Flippo, Edwin B, Personal Management, (Tokyo : MC Graw-Hill, Koga Kusha, 1980)
7. Mohamad Mustari, Manajemen pendidka. (Jakarta: PT Raja GrafindomPersada, 2014)
8. Bill Foster, Karen R. Seeker, Pembinaan untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan,
(Jakarta: Penerbit PPM, 2001)

10
11

Anda mungkin juga menyukai