MAKNA SYAHADATAIN
OLEH KELOMPOK 3 A :
SABRINA FAJRI UMAR (212521265)
SUNARTI (212521269)
HARDIANTI (212531290)
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Syahadatain
B. Rukun Syahadatain
C. Syarat Syahadatain
D. Makna Syahadatain
C. Tujuan
1. Untuk memahami penjelasan dari Syahadatain.
2. Mengetahui Rukun Syahadat.
3. Memahami Syarat-syarat Syahadatain.
4. Mengetahui dan Mengamalkan Makna Syahadatain.
D. Manfaat Penulisan
Sebagai bahan untuk memberikan penjelasan mengenai Makna dari Syahadatain.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penjelasan Syahadatain
Syahadatain atau dua kalimah syahadat merupakan kalimat yang utama dan
pertama yang harus diucapkan dan dipahami apabila seseorang masuk Islam dan bagi
seluruh umat Islam pada umumnya. Syahadatain ini mengandung dua pengertian yang
sangatmendasar yaitu bahwa tiada Ilah selain Allah dan Muhammad SAW adalah
Rasulullah.
Bagi seseorang yang mengucapkan kalimah syahadat ini ada 3 syarat yang
diperlukanagar syahadatnya diterima oleh Allah SWT yaitu : mengetahui ma’nanya
dengan benar,membenarkan dengan sungguh-sungguh di hati (tashdiq), dan ikhlas
yakni mengerti apa yang dia persaksikan dengan benar. Allah berfirman di dalam Al
Qur’an :
Dua kalimah syahadat ini merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Ini
berarti bahwa apabila seseorang bersaksi tiada Ilah selain Allah maka ia juga harus
mempercayai bahwa Muhammad SAW adalah pembawa risalah yang harus diikuti.
B. Rukun Syahadatain
1. Rukun “Laa ilaaha illallah”
Laa ilaaha illallah mempunyai dua rukun, yaitu:
An - Nafyu atau peniadaan: “Laa ilaha” membatalkan syirik dengan segala bentuknya
dan kekafiran terhadap segala apa yang disembah selain Allah.
Al-Itsbat (penetapan): “illallah” menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah
kecuali Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai dengankonsekuensinya.
Makna dua rukun ini banyak disebut dalam ayat Al-Qur’an, seperti firman Allah
Subhanahu wa Ta’ala kepada Nabi Ibrahim alaihis salam : “Artinya :Sesungguhnya
aku berlepas diri terhadap apa yang kamu sembah, tetapi (aku menyembah) Tuhan
yang menjadikanku …”. [Az-Zukhruf: 26-27] Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala ,
“Sesungguhnya aku berlepas diri” ini adalah makna nafyu (peniadaan) dalam rukun
pertama. Sedangkan perkataan, “Tetapi (aku menyembah)Tuhan yang menjadikanku”,
adalah makna itsbat (penetapan) pada rukun kedua.
2. Rukun Syahadat “Muhammad Rasulullah”
Syahadat ini juga mempunyai dua rukun,yaitu kalimat
“‘abduhu wa rasuluh ”hamba dan utusanNya). Dua rukun ini menafikan ifrath
(berlebih-lebihan) dan tafrith (meremehkan) pada hak Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Beliau adalah hamba dan rasulNya. Beliau adalah makhluk
yang paling sempurna dalam dua sifatyang mulia ini, di sini artinya hamba
yang menyembah. Maksudnya, beliau adalahmanusia yang diciptakan dari
bahan yang sama dengan bahan ciptaan manusialainnya. Juga berlaku atasnya
apa yang berlaku atas orang lain. Sedangkan rasulartinya, orang yang diutus
kepada seluruh manusia dengan misi dakwah kepada Allah.
C. Syarat-syarat Syahadatain
1. Syarat-syarat “Laa ilaha illallah” Bersaksi dengan laa ilaaha illallah harus
dengan tujuh syarat. Tanpa syarat-syarat itu syahadat tidak akan bermanfaat
bagi yangmengucapkannya. Secara global tujuh syarat itu adalah:
‘Ilmu, yang menafikan jahl (kebodohan).
Yaqin (yakin), yang menafikan syak (keraguan).
Qabul (menerima), yang menafikan radd (penolakan).
Inqiyad (patuh), yang menafikan tark (meninggalkan).
Ikhlash, yang menafikan syirik.
Shidq (jujur), yang menafikan kadzib (dusta).
Mahabbah (kecintaan), yang menafikan baghdha’ (kebencian).
Karena ini menyalahi kenyataan yang ada, sebab tuhan yang disembah selain Allah
banyak sekali. Hal itu akan berarti bahwamenyembah tuhan-tuhan tersebut adalah
ibadah pula untuk Allah. Ini Tentu kebatilan yang nyata. Kalimat “Laa ilaaha illallah”
telah ditafsiri dengan beberapa penafsiran yang batil, antara lain:
1. “Laa ilaaha illallah” artinya: “Tidak ada sesembahan kecuali Allah”, Ini
adalah batil,karena maknanya: Sesungguhnya setiap yang disembah, baik yang
hak maupun yang batil, itu adalah Allah.
2. “Laa ilaaha illallah” artinya: “Tidak ada pencipta selain Allah” . Ini adalah
sebagian dari arti kalimat tersebut. Akan tetapi bukan ini yang dimaksud,
karena arti ini hanyamengakui tauhid rububiyah saja, dan itu belum cukup.
3. “Laa ilaaha illallah” artinya: “Tidak ada hakim (penentu hukum) selain
Allah”. Ini juga sebagian dari makna kalimat ” “. Tapi bukan itu yang
dimaksud, karena makna tersebut belum cukup Semua tafsiran di atas adalah
batil atau kurang. Kami peringatkan di sini karena tafsir-tafsir itu ada dalam
kitab-kitab yang banyak beredar.Sedangkan tafsir yang benar menurut salaf
dan para muhaqqiq (ulama peneliti), tidakada sesembahan yang hak selain
Allah) seperti tersebut di atas.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Syahadatain atau dua kalimah syahadat merupakan kalimat yang utama
dan pertama yang harus diucapkan dan dipahami apabila seseorang masuk
Islam dan bagi seluruh umat Islam pada umumnya. Syahadatain ini
mengandung dua pengertian yang sangat mendasar yaitu bahwa tiada Ilah
selain Allah danMuhammad SAW adalah Rasulullah.
2. Rukun “Laa ilaaha illallah” mempunyai dua rukun, yaitu: An - Nafyu
atau peniadaan dan Al-Itsbat (penetapan). Syahadat ini juga mempunyai dua
rukun, yaitu kalimat “‘abduhu wa rasuluh ” (hamba dan utusanNya).
3. Ada beberapa Syarat- Syarat Syahadat yang wajib kita ketahui.
4. Makna Syahadat “Laa ilaaha illallah” Yaitu beri’tikad dan berikrar
bahwasanya tidak ada yang berhak disembah dan menerima ibadah kecuali
Allah Subhanahu wa Ta’ala, menta’ati hal tersebut dan mengamalkannya.
B. SARAN
1. Seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang syahadatnya.
Diawajib memahami isi dari dua kalimat yang dia nyatakan itu.
2. Seseorang yang bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna makna
darisyahadat tanpa sedikitpun keraguan terhadap makna tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Syaikh Dr. Fauzan, Syalih. Makna Syahadatain, Rukun, Syarat, Konsekuensi Dan
YangMembatalkannya https://almanhaj.or.id
Adi kusmo, Fajar. Makna Syahadatain https://f -adikusumo.staff.ugm.ac.id