Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : K7519027
Kelas : PAP A
Dosen Pengampu : Sigit Permansah, S.Pd.,M.Pd
SOAL:
1. Identifikasi dan Uraikan secara jelas gambar dan chart terkait konsep dasar
Manajemen Perbekalan dan Administrasi Sarana Prasarana dibawah ini!
2. Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana di lingkungan pemerintah daerah
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2007? Mengapa Pemerintah mengeluarkan
peraturan tersebut? Jelaskan
3. Perhatikan narasi berikut ini dan jawablah soal dibawahnya
Anda pada tahun 2021 diterima sebagai pegawai di Kementerian Keuangan bagian
pengelolaan sarana dan prasarana. Ridwan diminta untuk memahami pedoman
pelaksanaan penilaian kembali Barang Milik Negara (BMN) berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 118 /PMK.06/2017, kemudian diminta untuk melakukan
pemeliharaan pada 3 (tiga) BMN dengan kode/no inventaris (4.01.01.16.00.1 ;
4.01.01.16.002 ; 4.01.01.16.999) yang dimiliki oleh kementerian keuangan. BMN
4.01.01.16.00.1 dinyatakan dengan kondisi baik sekali, 4.01.01.16.002 dinyatakan
dengan kondisi "pembusukan sedikit pada struktur kayu", dan 4.01.01.16.999
dinyatakan dengan kondisi "Elemen runtuh atau tidak berfungsi lagi".
Soal
a. Berdasarkan narasi di atas Barang Milik Negara (BMN) apa saja yang harus dilakukan
pemeliharaan? Sebutkan kode dan nama barangnya?
b. Apa yang perlu anda lakukan pada BMN 4.01.01.16.999?
c. Tindakan prefentif apa yang anda lakukan dengan mempertimbangkan 5S atau 5R
dalam melakukan pemeliharaan ketiga BMN tersebut
4. Bacalah berita pada link berikut ini dan kerjakan soal dibawahnya
http://kejari-padang.kejaksaan.go.id/4-empat-tersangka-perkara-dugaan-korupsi-
pengadaan-alat-kesehatan-rsud-dr-rasidin-padang-ta-2013-ditahan/
Soal
a. Dari berbagai pihak yang terlibat dalam kasus korupsi tersebut, siapa yang paling
mempunyai kesalahan terbesar dan jelaskan alasannya?
b. Penyimpangan apa saja yang terjadi dalam pengadaan alat kesehatan tersebut dan
bagaimana menurut Anda agar penyimpangan-penyimpangan tersebut tidak
terjadi.
Jawab :
1. (1) Pengertian manajemen secara sempit yaitu berasal dari kata administratie
(bahasa. Belanda), yang mencakup kegiatan ibarat catat-mencatat, pembukuan
ringan, surat-menyurat , ketik-mengetik, jadwal dan lain-lain, yang bersifat
teknis ketatausahaan (clerical work).
Pengertian manajemen secara luas yaitu berasal dari kata administration
(bahasa. Inggris) bergotong-royong istilah manajemen berkaitan dengan kegiatan
kolaborasi yang dilakukan insan ataupun sekelompok orang atau masyarakat
hingga tercapainya sebuah tujuan yang diinginkan.
3. a. Pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar semua BMN
selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil
guna. Ruang lingkup pemeliharaan Barang Milik Negara meliputi pemeliharaan
ringan, pemeliharaan sedang, dan pemeliharaan berat. Rencana Kebutuhan
Pemeliharaan BMN, yaitu penegasan urutan tindakan atau gambaran pekerjaan yang
akan dilaksanakan, yang dengan tegas dan secara tertulis memuat macam/jenis
barang, jenis pekerjaan, banyaknya atau volume pekerjaan, perkiraan biaya, waktu
pelaksanaan, dan pelaksanaannya. Setiap Kuasa Pengguna Barang diwajibkan untuk
menyusun Rencana Kebutuhan Pemeliharaan BMN, dengan ketentuan, harus memuat
ketentuan mengenai macam/jenis barang, jenis pekerjaan, banyaknya atau volume
pekerjaan, perkiraan biaya, waktu dan pelaksanaannya, menjadi bahan dalam
menyusun rencana kebutuhan BMN, khususnya Rencana Kebutuhan Tahunan BMN,
dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan BMN disampaikan Kuasa Pengguna Barang
secara berjenjang kepada Pengguna Barang melalui unit organisasi vertical eselon I.
1. Kode 4.01.01.16.002 adalah Bangunan Gedung Perpustakaan Semi Permanen
2. Kode 4.01.01.16.999 adalah Bangunan Gedung Perpustakaan Lainnya
b. Kode 4.01.01.16.999 adalah Bangunan Gedung Perpustakaan Lainnya yang
dinyatakan dengan kondisi “elemen runtuh atau tidak berfungsi lagi”. Kondisi ini
dikategorikan sebagai “jelek sekali”. Dimana kondisi ini termasuk kondisi kritis
artinya kerusakan serius yang membutuhkan penanganan segera.
c. Tindakan preventif yang mempertimbangkan 5S
1. Seiri (Ringkas)
Memilah barang-barang antara yang perlu dan tidak perlu dengan membuat suatu
kriteria untuk menghilangkan atau merelokasi barang-barang yang tidak diperlukan,
misalnya barang yang sudah tidak berfungsi dapat dimusnahkan maupun kriteria lain.
Hasil yang diharapkan yaitu penghematan area atau persentasi area kosong.
2. Seiton (Rapi)
Menentukan jenis penyimpanan dan layout untuk memastikan setiap orang dapat
mengakses dengan mudah. Dalam penerapannya, diperlukan penyimpanan secara
fungsional, membuat tempat untuk setiap barang dan meletakkan semua pada
tempatnya serta penandaan pada tempat atau barang. Hasil yang diharapkan yaitu
dapat menghemat waktu untuk mencari lokasi barang dan penanganan material.
3. Seiso (Resik)
Membersihkan sampah, kotoran, debu dan benda-benda asing. Hasil yang diharapkan
yaitu pengurangan waktu rusak mesin, jumlah kecelakaan, dan jumlah adanya defect
atau kontaminasi.
4. Seiketsu (Rawat)
Membuat standar-standar untuk tempat kerja yang bersih dan rapi serta cara untuk
menjaganya dalam bentuk suatu prosedur. Hasil yang diharapkan yaitu tidak adanya
kondisi abnormal.
5. Shitsuke (Rajin)
Dalam penerapannya, diperlukan partisipasi setiap pekerja dan pemeriksaan atau audit
rutin untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi. Hasil yang diharapkan yaitu adanya
keterlibatan dan peningkatan moral semua pekerja.
Tindakan preventif untuk pemeliharaan BMN pastinya untuk mencegah kerusakan
pada BMN dan agar tetap memiliki keadaan yang baik dan layak digunakan.
Tindakan prefentif pastinya mempertimbangkan 5Sdalam pemeliharaan BMN
4. a. Dr. Artati Suryani, M.Ph Pgl. Tatik karena Pada tahun 2013, RSUD dr. Rasidin
Kota Padang dengan dirut dr. ARTATI SURYANI, MPH mendapat dana dari APBN
berupa dana tugas pembantuan Ditjen Bina Upaya Kesehatan TA 2013 sebesar Rp.
`10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah). Untuk pelaksanaannya RSUD dr.
RASIDIN Kota Padang melakukan kontrak kerja dengan PT. SYIFA MEDICAL
PRIMA (terdakwa FERRY OKTAVIANO) dengan Surat Perjanjian Kerja (SPK)
nomor 03/RSUD-ALKES/APBN/VII/2013 tanggal 01 Juli 2013. Namun, dalam
pelaksanaannya terdapat penyimpangan-penyimpangan mulai dari tahap perencanaan,
persiapan pengadaan, pemilihan penyedia dan pelaksanaan kontrak, serta pembayaran
hasil pekerjaan yang memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi.