Anda di halaman 1dari 3

PERADILAN SEMU

NO. 1

Yang dapat mengajukan Pra peradilan adalah:

a. Tersangka, yaitu apakah tindakan penahanan terhadap dirinya bertentangan dengan


ketentuan Pasal 21 KUHAP, ataukah penahanan yang dikenakan sudah melawati batas waktu
yang ditentukan Pasal 24 KUHAP;

b. Penyidik untuk memeriksa sah tidaknya penghentian penuntutan;

c. Penuntut Umum atau pihak ketiga yang berkepentingan untuk memeriksa sah
tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan. Yang dimaksud dengan pihak
ketiga yang berkepentingan misalnya saksi korban.

NO. 2

surat dakwaan itu dapat disusun dan dirumuskan dala beberapa bentuk, yakni :

1. Dakwaan Tunggal

 Hal ini disusun dalam bentuk paling sederhana dalam hal seseorang atau lebih terdakwa disangka
telah melakukan satu perbuatan atau satu tindak pidana saja. Misalnya melakukan tindak pidana
“pencurian” jo pelanggaran, pasal 362 KUHAP.

 2. Dakwaan Alternatief

 Memang benar dalam dakwaan itu sendiri tercantum beberapa perbuatan tetapi yang harus dapat
dibuktikan adalah hanya satu perbuatan saja, dipilih diantara yang didakwakan itu satu (perbuatan).
Sehubungan dengan hal tersebut, dakwaan ini disebut pula “dakwaan pilihan”. Dakwaan dengan
cara ini dibuat dalam hal, Penuntut Umum ragu-ragu menerapkan pasal manakah dari perbuatan
yang dilakukan terdakwa itu paling tepat sehingga dapat dibuktikan dalam persidangan nanti. Dalam
dakwaan alternatief ini masing-masing dakwaan akan saling mengecualikan satu sama lain. Hakim
akan memilih salah satu perbuatan yang didakwakan terbukti menurut keyakinannya tanpa
memeriksa dan memutus dakwaan lainnya.

3. Dakwaan Subsidair
Seperti halnya apa yang dikemukakan diatas, dalam hal dapat diadakan pilihan diantara beberapa
perbuatan yang ddakwakan disebut pula pendakwaan secara alternatief atau subsidair. Didalam
praktek menurut Van Bemmelen kedua istilah ini seringkali dipergunakan secara campur aduk, akan
tetapi pada hakekatnya diantara kedua bentuk itu terlihat ada perbedaannya yaitu pendakwaan
secara alternatief dianggap sebagai pernyataan yang lebih luas dan mencakup pula pendakwaan
secara subsidair dalam arti sempit. Dalam hal pendakwaan secara alternatief hakim harus melakukan
pilihan, untuk selanjtnya ia mempunyai kebebasan untuk menyatakan perbuatan sebagaimana
dirumuskan kedua dinyatakan sebagai terbukti tanpa terlebih dahulu adanya kewajiban untuk
menyatakan perbuatan yang pertama-tama didakwakan. Lain halnya dalam hal pendakwaan
subsidair dalam arti yang sesungguhnya, disini adanya maksud atau tujuan dari perumusan dakwaan
bahwa hakim pertama-tama harus memeriksa perbuatan yang erdahulu dicantumkan dalam surat
dakwaan, dakwaan primair itulah yang harus diperiksa dan dalam hal dakwaan primair ini tidak
dapat dibuktikan barulah diperiksa dakwaan dibawahnya ataupun yang disebut “pendakwaan
subsidair”.

 4. Dakwaan Kumulatief

Tidak ada satu ketentuanpun dalam KUHAP yang melarang diadakan pendakwaan lebih dari satu
perbuatan, sehubungan dengan hal itu ada kemungkinan beberapa perbuatan tidak ada sangkut
pautnya satu sama lain telah dilakukan seseorang pada saat-saat yang berlainan pula. Umpamanya
saja, seseorang telah melakukan pencurian pada bulan Juli dan berbuat penipuan pada bulan
Agustus dalam tahun yang sama, dalam hal yang demikian ini telah terjadi “meerdaadsesamenloop”
atau “perbarengan perbuatan”. Beberapa perbuatan diminta supaya diadili secara sekaligus. Pada
terdakawa dalam pendakwaan didakwakan beberapa (cumulatief) perbuatan. Pembuatan surat
dakwaan diatas harus memenuhi dua syarat yang pokok yaitu : 

a). Syarat Formal Surat dakwaan mutlak harus berisi syarat-syarat formal ini, meskipun demikian,
jika tidak dipenuhi syarat-syarat formal ini, tidak diancam pembatalan. Syarat-syarat formal dibuat
dalam surat dakwaan adalah guna dapat meneliti “identitas”, apakah benar terdakwa inilah yang
harus dihadapkan ke sidang pengadilan ataukah orang lain. Yang terpenting adalah bahwa surat
dakwaan itu harus disampaikan kepada :

 - Tersangka atau kuasanya (penasehat hukumnya).

 - Penyidik. Pasal 143 ayat (2) KUHAP menentukan bahwa Penuntut Umum membuat surat dakwaan
yang diberi tanggal dan ditandatangani, berisikan nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal
lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama serta pekerjaan tersangka. 

b). Syarat Materiil Surat Dakwaan, menurut ketentuan perundang-undangan, tidak dipenuhinya
syarat materiil ini dalam dakwaan, membawa akibat batalnya dakwaan. Adapun syarat materiil ini
adalah berupa “uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan”. Pentingnya penyebutan
waktu dan tempat dlam surat dakwaan adalah untuk menentukan pengadilan yang manakah yang
berwenang mengadili dan juga untuk membuktikan ketika terdapat alibi (berada ditempat lain) dari
terdakwa saat dalam proses persidangan.

NO. 3

Untuk Agama Islam, maka petugas sumpah cukup memegang kitab Al-Quran di atas kepada daripada
yang mengucapan sumpah dengan lafaz:

“Wallahi atau (Demi Allah) saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan

dengan sebenarnya dan tiada lain daripada yang sebenarnya”

Dan yang untuk Agama Kristen Protestan, yakni dengan berdiri sambil mengatakan tangan sebelah
kanan sampai setinggi telinga dan merentangkan jari telunjuk dan jari tengah sehingga merupakan
bentuk huruf V, sedangkan Katolik dengan merentangkan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis
dengan mengucapkan sumpah yang bunyinya sebagai berikut:

“Saya berjanji bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada

lain daripada yang sebenarnya, Semoga Tuhan Menolong saya “

No. 4

Cara panggilan yang sah :

A. Tempat tergugat diketahui

1. Disampaikan ditempat tinggal tergugat atau domisili pilihan tergugat;


2. Disampakan kepada yang bersangkutan sendiri jadi disampaikan secara in person kepada
tergugat atau keluarganya;
3. Disampaikan kepada Kepala Desa, apabila yang bersangkutan dan keluarga tidak ditemui
juru sitaditempat tinggal atau kediaman.

B. Tempat tinggal tergugat tidak diketahui


1. Surat panggilan disampaikan kepada Bupati atau Walikota sesuai yuridiksi atau kompetensi
relatif yang dimilikinya untuk diumumkan dengan menempelkanya pada papan
pemberutahuan.
2. Dilakukan panggilan umum atau pemberitahuan umum dengan ditempelkan di papan
pemberitahuan pengadilan;
3. Dalam perkembanganya pengumuman pemanggilan harus dimuar di salah satu harian atau
surat kabar. (PP No. 9 ahun 1975)

Anda mungkin juga menyukai