Anda di halaman 1dari 19

TIPS MARKETING

CARA MENGHADAPI COSTUMER


Cara menghadapi ke 4 Karakter Konsumen

Nah, tadi kita sudah membahas tentang 4 tipe karakter manusia secara umum. Lalu bagaimana untuk
mengaplikasikannya ke dalam pelayanan kita?

Well…Keberhasilan bisnis sering kali tergantung pada seberapa hebatnya kemampuan Customer service
(staff pelayanan) saat berhubungan dengan berbagai tipe konsumen yang datang/menghubungi ke
toko/personal chat. Berikut ini beberapa tips tentang bagaimana cara untuk berurusan dengan masing-
masing karakter konsumen.

1. Tipe Koleris
Kalau ada calon konsumen yang nanya begini :
“Harga berapa?”
“Kirimnya pake apa?
“Dapet diskon gak?”
Ping!
Ping!
Ping!
Kemungkinan dia bertipe koleris!
Untuk menghadapi konsumen tipe ini, Mintalah maaf kalau dianggap lama. Lalu hindari atau kurangi
basa-basi. Sebaliknya sampaikanlah fakta, berikanlah alasan secara singkat dan to the point mengapa
mereka harus membeli produk yang Sahabbat Mahabbah tawarkan. Umumnya tipe orang
berkepribadian koleris ini memiliki harga diri yang tinggi dan terkesan menjengkelkan, sehingga
berikanlah pujian kepada mereka secara langsung dan tegas.
Satu hal yang tidak boleh Sahabbat Mahabbah lakukan adalah menyatakan mereka salah atau tidak
mendengarkan Sahabbat Mahabbah. Sahabbat Mahabbah harus memberikan mereka ruang untuk
mengambil keputusan. Sahabbat Mahabbah boleh memberikan saran, tapi pastikan saran Sahabbat
Mahabbah haruslah to the point serta jangan pernah berkofrontasi dengan mereka, sebaliknya berikan
jalan keluar atas masalah mereka.

2. Tipe Melankolis
Kalau ada yang bertanya seperti ini :
“Bisa kirim detail gambarnya?”
“Ada garansi? Berapa lama?”
“Kirimnya pakai apa? Ongkirnya berapa? Totalnya berapa?”
“Fiturnya apa saja?”
Yup! Ini adalah calon konsumen bertipe Melankolis.
Berikan fakta dan data pada konsumen Sahabbat Mahabbah yang bertipe melankolis. Jangan
memberikan pernyataan terlebih dahulu sebelum Sahabbat Mahabbah memiliki sejumlah
informasi/data pendukung tentang produk yang Sahabbat Mahabbah tawarkan.
Ada satu keuntungan besar ketika berhubungan dengan orang bertipe melankolis yaitu; sebelum
mereka menghubungi Sahabbat Mahabbah, mereka telah melakukan penelitian secara komparatif
tentang produk yang akan dibelinya, sehingga sering kali mereka tahu lebih banyak daripada penjual
atau pemilik toko atau dengan kata lain, meminta pendapatnya tentang sesuatu dianggap sebagai
sebuah pujian bagi mereka.

3. Tipe Sanguin
Lalu..kalau ada yang nanya begini:
“Warnanya apa aja nih sist?” (kasih emoticon)
“Aloo sis..boleh kurang gak say?”
“Gan..ane liat di web produk ente begini..bla..bla..bla” (menjelaskan panjang lebar)
Pernah ketemu calon konsumen yang begini?
Yes, dia adalah sanguine!
Tipe sanguine adalah pribadi yang sangat ramah dan bersahabat, sehingga Sahabbat Mahabbah bisa
juga bersikap ramah dan bersahabat, ciptakan kesan seru dan asik. Cara termudah untuk menjual
produk pada tipe sanguine adalah dengan meminta pendapat pada mereka, intinya libatkan mereka
dengan cara apapun yang Sahabbat Mahabbah fikir bisa dilakukan, karena mereka adalah sang
pengambil keputusan.
Katakan bahwa produk kita banyak diminati oleh konsumen, popular maka dia dengan senang hati akan
mempromosikan produk Sahabbat Mahabbah kepada teman-temannya dengan suka rela.

4. Tipe Pleghmatis
Kemudian kalau ada yang bertanya :
“Gan..berapaan?”
“Gak bisa kurang nih?”
(lalu menghilang..besok datang lagi dan cuman nanya doang)
“Gan..info nomer rekeningnya dong”
“Maaf say, lama transfernya nanti yaa…”
Yup! Tak lain dan tak bukan dia tipe pleghmatis.
Lalu bagaimana cara melayaninya? Tetap santai, dan jangan lupa arahkan mereka untuk closing.
Sebaiknya jangan dikejar, berikan pertanyaan seperti ini: “Jadinya mau ambil 2 atau 3 nih sis?” “kirim
besok atau sekarang ya?”
Sekarang diharapkan Reseller Al-Mahabbah telah memahami keempat tipe manusia dan cara
menanganinya. Untuk keberhasilan promosi Reseller Al-Mahabbah,
Meretas penjualan usaha kecil-menengah / Cara berjulan lebih efisien
1. Temukan kesamaan

Pernahkah Anda terdorong untuk melakukan pembelian hanya karena menurut Anda
penjualan/customer service itu sangat baik? Kita sependapat.

Ternyata, bukan hanya Anda dan saya. Faktanya, para peneliti telah menemukan bahwa orang
melakukan pembelian karena menyukai mereka yang memliki kesamaan atau bahkan karena mendapat
pujian yang mereka sukai. Faktanya, pengalaman pribadi saya telah mengajari saya bahwa kesamaan
dan pujian dapat membawa Anda jauh dalam hal penjualan.

Pikirkan tentang itu, kesamaan dapat menarik ketertarikan orang bersama. Jika seseorang mendukung
tim sepak bola yang sama dengan Anda atau menikmati menonton acara TV yang sama dengan Anda,
kemungkinan besar Anda akan merasakan ikatan dan keakraban tertentu dengan mereka. Ini sangat
berguna saat mencoba membangun hubungan dengan calon pelanggan. Buat mereka merasa seperti
Anda dan mereka berada di tim yang sama, dan Anda sama sekali tidak berbeda. Percakapan telepon
atau pertemuan tatap muka adalah kesempatan sempurna untuk menemukan setidaknya satu hobi
yang umum.

Ini akan membantu Anda mengembangkan ikatan yang lebih pribadi sejak dini dan dengan demikian
menciptakan praduga niat baik dan kepercayaan yang dapat Anda peroleh manfaatnya.

Coba taktik ini lain kali Anda melakukan panggilan penjualan dengan seorang prospek, temukan
kesamaan yang Anda miliki dan lihat apa yang terjadi.

2. Testimoni dan Kekuatan Masa

Orang mengikuti jejak orang yang mirip dengan mereka. Mengapa tidak menggunakan itu sebagai taktik
penjualan, aplikasikan dengan menampilkan studi kasus prospektif Anda, tampilkan komentar positif
dan ulasan pelanggan yang bahagia. Keduanya bisa menjadi aset untuk meningkatkan ketertarikan.

Gunakan pengaruh teman sebaya yang Anda miliki dengan menunjukkan kepada prospek Anda
bagaimana orang, seperti mereka, yang menghadapi masalah yang sama, mengajukan pertanyaan yang
sama dan berada di perahu yang sama dengan mereka, telah menemukan solusi untuk masalah mereka
berkat bantuan Anda. baik produk atau layanan.
Penerapan pada produk Al-Mahabbah misalnya, Anda tahu bahwa calon konsumen anda adalah milenial
yang selama ini memiliki Quran yang berasal dari orang tua mereka, Disaat yang sama anda tampilkan
bagaimana rekan sebaya anda yang memiliki kesamaan umur dengan calon konsumen anda merasa
puas memiliki Quran pertama yang dengan desain yang beda sekaligus cantik dan tercetak namanya,
bangkitkan kebahagiannya melalui pesan yang tergambar dari ulasan video yang dikemas secara
menarik. Dan jangan lupa di bangkitkan problemnya sebagai pembanding orang yang belum tahu Quran
Al-Mahabbah sama sekali tidak tertarik memiliki Quran yang umum dijual secara massal.

Sebagai tabunngan testimoni yang harus anda miliki, jangan melewatkan pelanggan yang puas dan
selalu minta mereka untuk terlibat dalam pembuatan testimoni bagaimana pengalaman mereka
membeli produk Al-Mahabbah melalui anda. Kemudian gunakan Testimoni ini di media sosial untuk
menunjukkan kesuksesan Anda dan menarik lebih banyak orang untuk memeriksa produk yang Al-
Mahabbah melalui Anda . Alasannya adalah 'Jika Anda sudah berhasil membantu orang itu (Konsumen
puas berbelanja dengan anda), maka akan ada puluhan atau ratusan orang yang akan sama puasnya
dengan konsumen anda!'

3. Gunakan Hadiah Kecil untuk Meningkatkan Retensi

Ada konsep psikologis yang kuat yang disebut timbal balik. Idenya adalah jika seseorang melakukan
sesuatu yang baik untuk kita, kita mungkin akan melakukan hal yang baik untuk mereka, dan sebaliknya
untuk orang yang melakukan hal-hal yang berarti kepada kita.

Sepertinya konsep yang sangat sederhana, tetapi sebenarnya memainkan peran besar dalam kehidupan
kita sehari-hari. Pernahkah Anda mendengar tentang penelitian "Sweetening the Till?" Studi tersebut
mengamati bahwa ketika pelayan restoran mengirimkan permen kepada pengunjung bersama dengan
cek mereka, tip mereka akan naik.

Sederhana seperti itu? Jadi, apa yang setara dengan permen yang dapat Anda berikan kepada prospek
dan membuat mereka tergoda untuk melakukan pembelian? Tergantung pada apa yang Anda jual, ini
bisa berupa pengiriman dan pemasangan gratis, kelas gratis, sebotol air mineral gratis untuk setiap
pembelian… Bisa saja kecil, tetapi kuncinya adalah itu harus berupa kejutan yang menyenangkan.

4. Jual-Lebih dan Jual-Silang (Jika Sesuai)

Retasan penjualan terakhir adalah teknik untuk menjual ke pelanggan yang sudah ada. Interaksi
Customer Support (dukungan layanan) dengan sendirinya tidak menutup peluang penjualan.
Kemungkinan, alasan mengapa pelanggan menghubungi Anda adalah karena mereka memiliki masalah
dengan produk atau layanan yang mereka terima. Pekerjaan pertama Anda saat pelanggan
menghubungi Anda untuk meminta dukungan (komplain) adalah untuk menyelesaikan masalah mereka,
membuat mereka bahagia. Jangan lupakan pelanggan yang senang akan membeli lebih banyak,
sedangkan pelanggan yang tidak senang akan melakukan sebaliknya.
Ketika Anda berhasil menyelesaikan masalah mereka, di sinilah peluang penjualan muncul. Tanyakan
apakah mereka tertarik dengan Varian XY dan Z yang akan melengkapi dengan baik AB yang sudah
mereka dapatkan. Beri tahu mereka tentang layanan lain yang Anda tawarkan (kemungkinan besar
mereka bahkan tidak tahu bahwa Anda menawarkan XY dan Z).

Ingat saja: jangan pernah mencoba menjual apa pun kepada pelanggan yang tidak membutuhkannya
(dan jangan pernah mencoba menjual apa pun kepada pelanggan yang sedang marah atau tidak puas).
pertama dan terpenting selalu pastikan bahwa, Anda memberikan dukungan yang luar biasa. Setelah
Anda menguasainya, akan lebih mudah untuk berbuat lebih banyak untuk pelanggan Anda.
Cara Memperbanyak Closing, Meski Followers Minim
a. Balas Pesan Dari Pelanggan
.
Untuk membuat pelanggan senang
Sekaligus membangun reputasi positif
Di benak pelanggan
.
Maka salah satunya bisa kita menjadi
Pribadi yang:
.
> Pro Aktif
> Senang membangun hubungan
> Perhatian sama pelanggan
.
Hal tersebut di wujudkan dengan
Membalas, setiap pesan di DM / WhatsApp
Kemudian sahabat Screenshot pesan tersebut
.
Dan balas apa yang menjadi pertanyaan pelanggan
.
Nah disini pelanggan:
> Merasa diperhatikan
> Mulai senang
.
b. Berikan Laporan ke Pelanggan
.
Ada sebuah value yang untuk
Ketika kita belajar flywheel marketing
Yaitu bagaimana cara membuat
Pelanggan menjadi next Promotor kita
.
Yaitu adalah “Pelanggan adalah Big Bos Kita”
.
Kenapa bos kita?
Sebab yang menggaji kita dan tim kita adalah pelanggan
Jika pelanggan kecewa mereka akan berhenti menggaji kita
Jika pelanggan puas, mereka akan terus menggaji kita
Dan bahkan mereka akan nambahi gaji kita dengan
Ngomong dan memberikan rekomendasi kepada teman-temannya
.
Maksudnya gaji itu adalah pembelian yaa Sahabat
.
Oke Lanjut
.
Berarti kalau Pelanggan adalah Big Boss kita
Maka kita adalah Tim / Karyawannya Dong
.
Maka kita bisa bertanya dalam diri sendiri
Kalau begitu
.
Apa ya yang bisa membuat Bos saya senang
Bos saya puas, dengan kinerja saya
.
Aha, Akhirnya ketemu
.
Bos saya akan senang jika:
.
> Saya ngerjain pekerjaan exelence
> Bukan hanya ontime, namun lebih
Cepat daripada target
> Bos juga senang kalau saya Pro Aktif
> Dan Menjadi pribadi yang semangat untuk belajar
.
Sama
.
Pelanggan kita juga gitu:
.
> Mereka akan senang jika apa yang kita berikan
Melebih janji yang pelanggan dapatkan
> Mereka akan senang kalau kita menjadi
Pribadi yang pro aktif, melibatkan pelanggan
Menjawab setiap pertanyaan pelanggan
.
Maka konsep stories berikutnya adalah
.
> Buat Laporan ke Pelanggan
.
Laporkan Segala Aktivitas yang Terjadi di Kantor
.
> Laporkan kalau kita baru proses produksi (BTS)
> Laporkan kalau kita baru selesai produksi
> Laporkan seminggu lagi kita akan open order
> Laporkan proses open order berjalan lancar
> Laporkan setiap resi penjualan pelanggan
> Laporkan saat produk dikirim
> Laporkan, dan laporkan
.
Intinya
.
Setiap hari bagaimana kita bisa
Membuat atasan / big boss
Alias pelanggan kita senang
.
c. Product Knowledge
.
Nah, kalau pelanggan sudah senang
Pikiran RAS atau bawah sadar mereka
Mulai terbuka, mereka tersentuh dari
Segi Emosionalnya
.
Dan ketika segi emosional tersentuh
Maka 80% frekuensi penjualan akan
Terjadi, dibanding mereka yang memutuskan
Secara rasional
.
Demikan Sedikit Tips Hari Ini
STRATEGI AIDA
ATTENTION
- Pertama-tama, Kita perlu menarik perhatian calon konsumen terlebih dahulu. Mereka harus tahu
bahwa brand dan produk Kita “ada”.
- Caranya bagaimana? Simple, Kita tinggal membuat konten yang mampu mengundang perhatian
mereka.
- Tapi, bagaimana jika konten yang Kita buat salah sasaran?
- Untuk itu, Kita harus tahu dulu siapa yang ingin Kita undang perhatiannya. Dalam hal ini, Kita bisa
mengidentifikasi buyer persona, yaitu karakteristik target pasar Kita.
- Dengan mengetahui siapa mereka dan apa saja minatnya, Kita akan tahu cara menarik perhatiannya.
Logis, kan?

INTEREST
Oke, kalo kita sudah berhasil menangkap perhatian calon konsumen. Lalu apa yang mesti kita lakukan
selanjutnya?
- Sekarang, kita perlu menarik minat mereka.
- Tapi, bukankah setiap orang punya minat yang berbeda-beda? Benar. Oleh karena itu, kita perlu tahu
apa permasalahan yang dialami target pasar kita. Dengan membahas masalah yang mereka alami, brand
kita berarti paham akan apa yang konsumen butuhkan. Hal ini akan menarik minat mereka.
- Nah, inilah yang mesti kita lakukan di tahap interest. Pancing minat calon konsumen dengan
mengidentifikasi masalah mereka, lalu membahasnya di konten yang kita buat.

DESIRE
Setelah calon konsumen sadar dengan masalah yang mereka hadapi, Kita bisa mengambil kesempatan
ini untuk menawarkan produk Kita sebagai solusi.
- Meskipun kedengarannya simple, Kita tidak boleh melakukannya dengan tergesa-gesa. Pastikan tujuan
utama Kita adalah untuk menawarkan solusi, bukan untuk menjual produk dulu. Kita harus fokus pada
manfaat, bukan fitur. Hal ini penting, karena motif Kita bisa mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
- Contohnya, bayangkan Kita ingin membeli alat untuk bersih-bersih rumah, lalu Kita dihadapkan pada
dua penawaran:
- Ya, penawaran yang fokus pada fitur hanya menjelaskan isi produk. Jika calon pembeli tidak familiar
dengan fitur-fiturnya, tentu mereka tak akan paham apa manfaat yang ditawarkan produknya.
- Lain halnya dengan penawaran yang berfokus pada manfaat. Calon pembeli bisa langsung mengerti
kenapa mereka butuh produk tersebut. Mereka juga tahu jelas manfaat yang ditawarkan produknya.
- Oleh karena itu, selalu jelaskan manfaat dari setiap fitur yang ditawarkan. Sehingga, calon konsumen
bisa tahu apakah produknya bisa jadi solusi atas permasalahan yang mereka alami
CALL TO ACTION
Jika sampai pada tahap ini, berarti Reseller Mahabbah sudah berhasil membuat calon konsumen tertarik
pada produk kita. Apakah itu cukup? Belum. Anda perlu mengarahkan mereka untuk melakukan
pembelian.
- Calon konsumen yang tertarik dengan konten Anda di tiga tahap sebelumnya perlu diarahkan kemana
harus membeli produk sebagai solusi permasalahan mereka.
- Saat menerapkan action, reseller Mahabbah harus memanfaatkan call-to-action, yaitu suatu kalimat
ajakan yang mengarahkan calon konsumen untuk melakukan sesuatu.
- Ingat, tak semua calon konsumen yang tertarik akan membeli sekarang juga. Ada kemungkinan mereka
akan menunda pembelian dan pada akhirnya tidak jadi membeli.
- Untuk menghindari hal ini, Anda bisa coba menawarkan promo terbatas.
- Untuk memudahkan audiens dalam mendapatkan informasi lebih lengkap atau langsung melakukan
pembelian, jangan lupa mengarahkan audiens untuk mengunjungi website utama/marketplace yang kita
punya.
7 Teknik Closing Yang Efektif Menghasilkan Transaksi Penjualan

1. Berikan pertanyaan pilihan

Teknik closing yang pertama adalah untuk selalu memberikan pertanyaan pilihan. Jadi jangan sampai
kita memberikan pertanyaan putus.
Contoh pertanyaan putus misalnya seperti ini:
“kak jadi beli ga?”
Kalau kita bertanya seperti ini, niscaya jawabannya adalah “Gak!”
Teknik closing yang efektif biasanya selalu melibatkan pertanyaan yang menyediakan pilihan, contohnya
begini:
“Kak, jadinya mau warna merah atau putih?”
“Kak, jadinya mau COD atau dikirim?”
“Kak, jadinya mau transfer bank atau pakai OVO?”
Gunanya adalah agar calon pembeli tetap terhubung dan niscaya mereka tidak akan bilang “tidak”.

Jadi, mereka akan sampai pada titik siap untuk membeli melalui pertanyaan-pertanyaan kita. Dengan
cara ini, kita menghindarkan diri kita dari sifat jutek dan terlihat peduli pada kondisi calon pembeli.

2. Yakin mereka akan beli

Kedua, teknik closing yang efektif adalah mengasumsikan bahwa calon pembeli memang akan membeli.
Closing itu soal keyakinan, jika begitu chat dari pelanggan masuk dan kita merasa tidak yakin, alam
bawah sadar kita akan membuat tindakan berikutnya jadi kurang meyakinkan juga.
Jadi kita harus berpikir bahwa mereka memang pasti akan membeli.
Contohnya, ketika calon pembeli bertanya tentang harga, kita bisa katakan kepada calon pembeli seperti
ini:
“Harganya 50,000 kak, mau beli 2 atau 1 aja?”
Jadi, kita juga mendorong kepada calon pembeli untuk mempertimbangkan bahwa mereka memang
perlu membeli produk kita. Teknik closing ini memang butuh pengalaman, namun seiring waktu kita
bisa melihat dan tampil meyakinkan agar calon pembeli memang jadi membeli produk kita.

3. Teknik 3 in 1
Berikutnya adalah teknik 3 in 1, alias menawarkan tiga keuntungan dalam 1 produk. Mengapa tiga?
Karena jumlah tersebut disinyalir lebih masuk ke pikiran konsumen dan lebih enak didengar.
Misalnya kita bisa tawarkan dengan mengatakan:
“Kalau beli teh ini, manfaat adalah bagus untuk kulit, membantu pencernaan, dan meningkatkan daya
tahan tubuh.”
Atau
“Kalau dibanding kopi X, kopi kita lebih murah, lebih halus, dan lebih wangi kak.”
Jadi selain menceritakan keunggulan, kita juga bisa membandingkannya dengan produk kompetitor.
Teknik closing ini cenderung efektif karena calon pembeli butuh pembanding dan mengetahui
keunggulan produk secara lebih jelas sebelum membeli.

4. Pastikan kita yang terakhir chat

Teknik yang keempat adalah memastikan kita menjadi yang terakhir chat. Jadi jangan biarkan calon
pembeli menjadi yang yang terakhir chat. Hal itu menunjukkan seolah kita tidak peduli lagi pada
mereka.
Misalnya saja pembeli menuliskan:
“Oke”.
Meskipun itu tandanya dia telah mengakhiri percakapan, tapi jangan sampai kita biarkan. Kita bisa balas
dengan seperti ini:
“baik kak, terima kasih sudah mengunjungi toko kami.”
Meskipun calon pelanggan tidak jadi membeli, tetap usahakan kita yang terakhir membalas. Hal ini
menunjukkan rasa siap kita, dan membangun kepercayaan di benak konsumen bahwa servis kita bagus
dan cekatan. Teknik closing ini sangat efektif untuk memberikan citra positif pada konsumen

5. Now or Never

Teknik closing yang kelima adalah dengan memberikan kelangkaan kepada calon pembeli. Maksudnya
kita memberikan semacam pengumuman kepada calon pelanggan bahwa jika mereka tidak membeli
produk kita sekarang mereka akan rugi.
Contohnya seperti ini:
“Kalau kakak, beli sekarang, kakak akan dapat diskon untuk produk X sebesar 30%”
Atau
“Kalau kakak nunda sampai besok, nanti tidak ada gratis ongkir kak, kalau transfer hari ini kami
kirimkan hari ini juga dan besok sudah sampai.”
Dengan begitu, mereka akan merasa terdesak untuk membeli. Anda juga bisa menggunakan teknik
closing ini jika produk Anda sedang memunculkan varian baru atau diskon baru. Jadi, menampilkan
eksklusivitas dan kelangkaan akan membantu penjualan menjadi lebih tepat terjadi.
6. Empati

Teknik closing yang keenam adalah menunjukkan empati kepada calon konsumen. Jadi kita
menempatkan diri sebagai si konsumen. Misalnya calon pelanggan kita mengeluh tentang wajahnya
jerawatan dan bertanya apakah produk kosmetik kita bisa membantu.
Contoh jawaban yang keliru:
“Oh tentu bisa, jangan khawatir kak, pasti bisa sembuh.”
Hal ini selain khawatirnya memberi janji palsu, juga kita menunjukkan seolah masalah tersebut sepele.
Jawaban yang dianjurkan.
“Saya juga kurang lebih dulu sama kak, itu ganggu banget, apalagi kalau ketemu teman. Tapi sejak
pakai produk ini, saya juga sedikit-sedikit bisa lebih pede, karena efeknya cepet banget kerasa kak.”
Dengan teknik closing seperti ini, kita lebih dulu masuk ke dalam dunianya si pelanggan. Lalu dari situ
baru kita munculkan keampuhan produk kita. Calon pelanggan akan cenderung lebih percaya dan yakin
karena hatinya sudah lebih dulu kita dapatkan. Tidak sekonyong-konyong kita langsung menawarkan
produk.

7. Testimoni

Teknik closing yang terakhir adalah dengan memberikan testimoni. Seperti sudah disinggung
sebelumnya, rata-rata orang Indonesia perlu bertanya sebelum membeli. Untuk bisa menjawab
pertanyaan tersebut mereka butuh bukti dari yang sudah berhasil.
Jadi, kita juga perlu memberitahu calon pelanggan tentang kesuksesan produk kita di mata pelanggan
lain.
Misalnya seperti ini:
-“Krimnya ampuh kak buat ngilangin jerawat, ini komentar dari salah satu pelanggan kami yang
problemnya sama dengan kakak.”
Lalu kita berikan screen shoot dari pelanggan yang dimaksud.
Teknik closing ini memperkuat argumen kita karena ada bukti pernah berhasil sebelumnya. Dengan
begitu, calon pelanggan menjadi lebih mudah untuk diyakinkan.
Itulah beberapa teknik closing yang bisa Anda terapkan dalam mendapatkan penjualan. Semoga
bermanfaat dan sampai jumpa di artikel kami yang berikutnya.
Rumus Customers Service
.
Silahkan Share jika bermanfaat
.
Assalamu’alaykum Sahabat
.
Mas bagaimana sih, cara membangun
Kedekatan dengan pelanggan khususnya
Via Online (Engage dan Delight)
.
Alhamdulillah
.
Nyambung dari pembahasan sebelumnya
Saya sederhanakan hal yang bisa kita lakukan
Dengan membuat Rambu untuk Customers Service
.
Rumus 1 – 3 – 7 – 14 - 30
.
Nah saya menyebutnya dengan Rumus tersebut
.
Mas Artinya apasih?
.
H1: Berikan Resi
.
Nah di H1 Pelanggan kita melakukan
Pemesanan, sebisa mungkin hari itu juga
Langsung kita kirim, dan jangan lupa
Mengkonfirmasi resi pengirimannya ya?
Berikan, chat secara personal kepada Pelanggan
.
H3: Follow Up Pengiriman
.
Tanyakan kepada pelanggan, produknya
Sudah sampai atau belum
.
Kalau sudah
Ucapkan apresiasi (misal selamat mencoba ^^)
.
Kalau belum
Bantu Tracking, dan informasikan
Pengirimannya sudah sampai mana
.
H-7: Follow Up Kualitas Produk
.
Tanyakan kepada pelanggan, bagaimana
Kuliatas produk yang kita jual
Apakah ada cacat atau rusak
Kalau ada yang cacat kita bisa
Langsung ganti dengan yang baru
.
Terserah barang yang cacat mau
Dikirim balik ke tempat kita atau tidak
Kalau tidak, kita langsung bisa mengirimkan
Ganti yang baru
.
H-14: Tanyakan Perasaan
.
Hihi,
Betul, tanyakan perasaan
Bagaimana rasa setelah memakai
Produk kita, nyaman, kurang nyaman
Atau bagaimana kah?
.
Pelanggan akan sangat senang jika
Diperhatikan, apalagi secara personal
.
Kalau dia senang, biasa malah Pelanggan
Akan memberikan testimoni
.
Kalau dia kurang suka, InsyaAllah
Mereka akan memberikan masukan
Karena sudah kita perhatikan
.
H-30: Tawarkan Produk Baru
.
Nah di hari ke-30 kita bisa
Menawarkan produk yang baru
Kepada pelanggan
.
Karena komunikasi sudah terjalin
Dari satu bulan sebelumnya
Maka InsyaAllah disini pelanggan
Akan jauh lebih mudah menerima
Penawaran kita
.
Artinya
.
Dengan strategi ini kita bisa:
> Launching produk 1 bulan sekali
> Memperbesar repeat order 1 bulan sekali
.
Efek Samping
.
Namun strategi ini juga akan menimbulkan
Efek samping
.
Apa efek sampingnya?
Yaitu, semakin besar jumlah pelanggan
Maka semakin banyak CS yang harus
Menghandle pelanggan
.
Karena untuk memperhatikan pelanggan
Hingga level personal, jumlahnya tidak
Sebanyak, kalau kita hanya melakukan
Aktivitas closing saja
.
Nah teman-teman bisa coba dulu
Dengan CS yang ada
.
Kalau efektif, lebih hemat cost
Karena Repeat Order naik
.
InsyaAllah baru bisa agendakan untuk
Tambah CS, apabila jumlah database
Pelanggan terus bertambah
.
Alhamdulillah
.
Barakallah Fikum
Semoga Bermanfaat ^^

Anda mungkin juga menyukai