Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH

UJIAN AKHIR SEMESTER

PENGANTAR EKONOMI TEKNIK

DISUSUN OLEH :

KHAIRURRAHMAN ( 19024014037 )

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
AKADEMIK 2019/2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.....................................................................................3
1.2 Rumusan masalah...............................................................................3
1.3 Tujuan..................................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Rumus-Rumus Bunga............................................................................4
2.2 Pengertian Aliran Uang (Cash Flow)...................................................15
2.3 Penyusunan Cash Flow.......................................................................23
2.4 Rumusan Indeks Aliran Uang (Perhitungan).......................................25

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN......................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................38
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali penentuan yang harus di


dahulukan atau tingkat prioritas dan salah satu tingkat prioritas adalah
ekonomi , ekonomi merupakan suatu ilmu yang digunakan kita sehari-hari
dari hal manakah yang didahulukan yang pertama harus dibeli dan
bagaimana perencanaan keuangan ketika dalam keadaan kesulitan dalam
hal ini beguna pula pada tehniksi yaitu yang disebut ekonomi teknik.
Ekonomi teknik adalah ekonomi yang berkaitan dalam dengan tehniksi
yang berkaitan dengan menganalisa permasalahan ekonomi dan
diselesaikna dengan teori ekonomi.

1.3. Rumusan masalah Dalam makalah ini akan membahas tentang :

1. Rumus-Rumus Bunga

2. Pengertian Aliran Uang (Cash Flow)

3. Penyusunan Cash Flow

4. Rumusan Indeks Aliran Uang (Perhitungan)

1.2. tujuan masalah

1. Memberikan wawasan terhadap masyarakat luas dalam memahami


analisa suku bunga nominal dan suku bunga efektif yang dapat di
mamfaatkan dalam ke tehnikan

2. Bertujuan memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah ekonomi


tehnik
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Rumus-Rumus Bunga

Rumus Mencari Bunga dalam Matematika digunakan untuk


menyelesaikan berbagai tipe soal yang berkaitan dengan perbankan.
Dalam matematika keuangan, dikenal dua jenis bunga yaitu bunga
tunggal dan bunga majemuk. Materi bunga tunggal lebih sederhana dalam
materi pada bunga majemuk. Halaman ini, fokus pembahasan akan
mengulas rumus mencari bunga dalam matematika untuk tipe bunga
tunggal.

Dalam dunia ilmu pengetahuan utamanya pada kalangan perguruan tinggi


negeri yang berada dibidang teknik terdapat banyak mata kuliah atau
pelajaran yang membingungkanm, salah satunya yaitu yang aku posting
ini. Namun ada yang berpendapat bahwa tidak ada pelajaran yang sulit,
jangan putus asa dalam belajar dan lebih baik mencoba sebelum
menyerah tampa hasil.

Sesuai dengan judul, disini aku akan berikan sedikit materi atau
pengetahuan yang telah aku dapat, diharapkan agar teman-teman dapat
dengan mudah mengerjakan soal-soal ekonomi teknik.

Rumus hubungan-hubungan suku bunga: 


Keterangan Notasi:
Interest (i) :

 Suku bunga analisis (% per periode waktu)

Number of Year (n) :

 Jangka waktu analisis (jumlah periode waktu)

Present (P) :

 Transaksi tunggal diawal jangka waktu analisis (periode ke 0) 

 Jumlah uang pada saat sekarang

Future (F) :

 Jumlah uang pada akhir periode ke n, yang ekivalen dengan p

Annual (A) :

 Jumlah uang dari serangkaian transaksi seragam pada setiap akhir


periode, dari periode ke 1 sampai dengan periode ke n, yang ekivalen
dengan P dan F 
Secara sederhana, besar bunga tunggal merupakan besar persentase
bunga dikali tabungan awal. Dalam prakteknya ada beberapa variasi soal
yang sobat idschool akan jumpai. Dan aneka tipe soal yang diberikan
pada dasarnya hanya memerlukan rumus dasar tersebut. Bagaimana
rumus mencari bunga dalam matematika? Secara ringkas, rumus mencari
bunga dalam matematika diberikan seperti rumus yang terangkum pada
tabel di bawah.

Dari mana rumus tersebut diperoleh? Akan diulas lebih jauh melalui
halaman ini. Pada bagian akhir juga akan diberikan contoh soal yang
dapat diselesaikan menggunakan rumus mencari bunga dalam
matematika di atas. Jadi, simak ulasan yang akan diberikan sampai akhir
bagian.

Rumus Mencari Bunga

Dalam bahasan rumus mencari bunga dalam matematika, ada beberapa


tipe soal yang biasa diberikan. Pada dasarnya, bahasan yang diulas
berupa menentukan besar bunga yang harus dibayar. Besar bunga yang
harus dibayar tergantung persentase yang diberikan. Rumus mencari
bunga ini kemudian dapat dimodifikasi untuk berbagai jenis tipe soal.

Ada dua jenis type soal menentukan bunga.

Pertama adalah rumus mencari bunga untuk persoalan yang diketahui


tabungan awal, persentase bunga per tahun, dan lama meminjam selama
satu tahun.

Kedua, merupakan pengembangan dari jenis pertama. Persoalan yang


diketahui meliputi tabungan awal, persentase bunga per tahun, dan lama
meminjam selama n bulan. Besar bunga diperoleh dari persentase bunga
dikali tabungan awal yang dimiliki.

Baca Juga: Cara Menghitung Harga Sebelum Diskon

Berikut ini adalah rumus bunga jika diketahui tabungan awal (Tab. Awal),
besar persentase bunga per tahun (p), dan lama menabung adalah satu
tahun.

Untuk lama menabung diketahui selama n bulan, berikut ini adalah rumus
mencari bunga dalam matematika yang dapat digunakan.
Menghitung Tabungan Akhir

Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung tabungan akhir dapat


diperoleh dengan menambahkan tabungan awal dengan besar bunga.
Namun di sini akan diberikan rumus instan mencari tabungan untuk
menentukan besar tabungan akhir.

Diketahui tabungan awal (Tab. Awal) dan persentase bunga per tahun (p).
Berikut ini adalah langkah – langkah penurunan rumusnya.

  

  

  

Sehingga diperoleh rumus instant untuk menghitung besar tabungan akhir


adalah.

Dengan mengikuti cara yang sama dapat diperoleh rumus besar tabungan
akhir untuk lama menabung selama n bulan.

Menghitung Tabungan Awal

Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung tabungan awal adalah


besar tabungan akhir dikurangi besar bunga. Seperti dengan rumus
mencari tabungan akhir di atas, untuk mencari besar tabungan awal juga
ada rumus instannya.

Diketahui tabungan akhir (Tab. Akhir) dan persentase bunga per tahun
(p). Berikut ini adalah langkah – langkah penurunan rumus tabungan awal.

  

  

  

  

Sehingga diperoleh rumus instant untuk menghitung besar tabungan awal


adalah.

Dengan mengikuti cara yang sama dapat diperoleh rumus besar tabungan
awal untuk lama menabung selama n bulan.

Menentukan Lama Menabung

Penurunan rumus mencari bunga dalam Matematika untuk menentukan


lama menabung juga diperoleh dari turunan rumus sebelumnya. Langkah
– langkan penurunan rumus mencari bunga dalam matematika adalah
sebagai berikut.

  

  

  

Diperoleh rumus menentukan lama menabung seperti berikut ini.

Keterangan: 
n = lama menabung (bulan)
p = persentase bunga per tahun (persen)

Menentukan Persentase Bunga

Rumus mencari bunga dalam Matematika bagian mencari nilai persentase


juga dapat diturunkan dari rumus sebelumnya. Berikut ini adalah langkah
– langkah penurunan rumus mencari persentase bunga dalam
matematika.

Keterangan:
n = lama menabung (bulan)
p = persentase bunga per tahun (persen)
Untuk menambah pemahaman sobat idschool terkait rumus mencari
bunga dalam matematika, akan diberikan contoh soal dengan berbagai
type. Simak kumpulan soal yang biasa diberikan dalam materi rumus
mencari bunga dalam matematika beserta pembahasannya yang akan
diberikan berikut.

Contoh Soal dan Pembahasan

Beberapa tipe soal terkait rumus mencari bunga dalam matematika yang
akan diberikan di sini meliputi 5 jenis soal yang berbeda. Yaitu
menghitung besar bunga bank, menghitung tabungan akhir, menghitung
besar tabungan awal, menentukan lama menabung, dan menentukan
besar persentase bunga yang diberikan.

Contoh 1 – Menghitung Besar Bunga Bank

Satria meminjam uang di Bank sebesar Rp750.000,00. Diketahui besar


bunga yang harus dibayarkan adalah 12% per tahun. Bunga yang harus
dibayar Satria dalam satu tahun adalah ….

A.       Rp60.000,00

B.       Rp75.000,00

C.       Rp90.000,00

D.       Rp105.000,00

Pembahasan:

Besar bunga yang harus dibayar Satria dalam satu tahun adalah

  
  

Jawaban: C

Contoh 2 – Menghitung Besar Tabungan Akhir

Ibu menabung di bank sebesar Rp2.500.000,00 dengan bunga 10%


pertahun. Jika lama ibu menabung di bank tersebut adalah 8 bulan maka
besar tabungan ibu sekarang adalah ….

A.       Rp2.750.000,00

B.       Rp2.800.000,00

C.       Rp2.850.000,00

D.       Rp2.900.000,00

Pembahasan:

Tabungan akhir ibu setelah 8 bulan adalah

  

  

  

  
  

Jawaban: A
Contoh 3 – Menghitung Besar Tabungan Awal

Shania menabung di bank selama 5 bulan dengan bunga 10%. Shania


mengetahui besar tabungan menjadi Rp3.200.000,00. Besar tabungan
awal Shania adalah ….

A.       Rp3.720.000,00

B.       Rp3.702.000,00

C.       Rp3.270.000,00

D.       Rp3.072.000,00

Pembahasan:

Tabungan awal Shania adalah

  

  

  

  
  

Jawaban: D

Contoh 4 – Menentukan Lama Menabung

Ani menabung di Bank sebesar Rp500.000,00 dengan bunga per tahun


9%. Saat Ani mengambil uangnya, besar tabungan Ani adalah
Rp537.500,00. Lama Ani menabung di bank adalah ….
A.       8 bulan

B.       9 bulan

C.       10 bulan

D.       11 bulan

Pembahasan:

Besar bunga yang diterima Ani adalah

  
  

Lama Ani menabung (n) di bank adalah

  

  

  
  

Jawaban: C

Contoh 5 – Menentukan Besar Persentase Bunga yang diberikan

Susanti menabung di bank selama 3 bulan dengan besar tabungan awal


senilai Rp1.200.000,00. Saat Susanti mengambil uangnya, besar
tabungan Susanti adalah Rp1.237.500,00. Persentase bunga yang
didapat Susanti adalah ….
A.       10%

B.       12,5%

C.       15%

D.       17,5%

Pembahasan:

  

  

  

  
  

Jawaban: B

Demikianlah ulasan rumus mencari bunga dalam matematika dan contoh


soalnya. Meliputi contoh soal dengan berbagai tipe seperti menghitung
besar bunga bank, menentukan lama menabung, dan menentukan besar
angsuran yang harus dibayarkan.

2.2 Pengertian Aliran Uang (Cash Flow)

Cash Flow berasal dari dua suku kata,  yaitu cash yang artinya uang dan
flow yang artinya aliran. Jadi secara singkat Cash Flow adalah aliran
uang. Berarti Cash Flow adalah suatu laporan keuangan yang berisikan
pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan
kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau
penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan dalam satu periode.

Menurut PSAK No.2 (2002 : 5) Arus kas adalah arus masuk dan arus
keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana
uang kas diperoleh peusahaan dan bagaimana mereka
membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu
(biasanya satu tahun buku).

Hal yang harus diperhatikan dalam cash flow adalah memahami fungsi
yang dimiliki suatu perusahaan itu, kapan perusahaan menyimpan
uangnya dan kapan perusahaan menginvestasikan uangnya untuk
menghasilkan keuntungan besar.

B. Fungsi Cash Flow

Fungsi dari cash flow secara umum yaitu melihat aliran uang yang terjadi
pada berbagai waktu. Maksudnya uang pada waktu/periode mempunyai
nilai yang berbeda. Contohnya pada periode awal nominal uang kita
sebesar Rp. 100000,00. Akan tetapi pada periode kedua dan seterusnya
nominal uang kita belum tentu sebesar Rp. 100000,00. Mungkin nominal
uang kita naik atau turun seiring bertambahnya waktu. Oleh karena itu
cash flow memberikan gambaran nilai uang Rp. 1000000,00 pada periode
dan seterusnya, apakah nilai nominalnya naik atau turun seiring
bertambahnya waktu.

Cash flow mempunyai 3 fungsi lainnya, yaitu :

1. Fungsi likuiditas yaitu dana yang tersedia untuk memenuhi


kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif
tanpa ada pengurangan investasi awal.
2. Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan yang bertujuan untuk
menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang
dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3. Fungsi capital growth, dana yang diperuntukkan untuk
penambahan / perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif
panjang.

C. Keterbatasan

Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan lain, yaitu :

1. Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukkan dalam


cash flow hanya yang bersifat tunai.
2. Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang
fleksibel.
3. Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal
dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus uang masuk
dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena
manager hanya akan terfokus pada budget uang, misalnya: kondisi
ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi
kewajibannya.

D. Manfaat

Kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat


berguna bagi beberapa pihak terutama manajemen, diantaranya :

1. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan


dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang
menyebabkan perubahan kas.
2. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang
akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3. Membantu manager untuk mengambil keputusan kebijakan
financial.
4. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk
membayar kredit yang diberikan kepadanya.

E. Tujuan Utama Cash Flow

Tujuan utama pembuatan laporan arus kas adalah menyediakan informasi


yang relefan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah
perusahaan selama satu periode. Pelaporan sumber daya, tujuan
pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode
dapat membantu investor, kreditor, dan pihak-pihak lain mengetahui apa
yang terjadi terhadap sumber daya perudahaan yang paling likuid.

Laporan arus kas menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan


sederhana tetapi penting berikut :

1. Dari mana kas berasal selama satu periode?


2. Berapa kas yang digunakan selama satu periode?
3. Berapa perubahan saldo kas selama satu periode?
4. Wawasan Internasional: International Accounting Standar 7
mewajibkan penyajian laporan arus kas. Baik standar internasional
maupun GAAP. AS menetapkan bahwa arus kas harus diklasifikasikan
sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.

F. Aliran Cash Flow

Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas
yaitu :

1. Cash inflow
Cash inflow adalah aliran uang yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan uang (penerimaan uang). Aliran uang masuk
(cash inflow) terdiri dari :

 Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.


 Penagihan piutang dari penjualan kredit.
 Penjualan aktiva tetap yang ada.
 Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan
terbatas.
 Pinjaman/hutang dari pihak lain.
 Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

2. Cash out flow

Cash out flow adalah aliran uang yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran uang. Aliran uang keluar (cash out
flow) terdiri dari:

 Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya


pabrik lain-lain.
 Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
 Pembelian aktiva tetap.
 Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
 Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
 Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-
lain.

Laporan aliran uang ini memberikan informasi yang relevan tentang


penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode
tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan
operasi, investasi dan pendanaan.
Aliran uang yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi
menjadi tiga kelompok yaitu :

1. Initial Cash Flow (Aliran uang awal) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya;
pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dan lain-lain. Aliran kas
awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow).
2. Operational Cash Flow (Aliran uang operasional) merupakan aliran
kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya
umum, dan administrasi. Oleh karena itu aliran kas operasional
merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash
out flow).
3. Terminal Cash Flow (Aliran uang akhir) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja,
nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

Menurut Robert T. Kiyosaki, aliran uang terbagi menjadi dua kuadran yaitu
kudran Kiri (terdiri dari E dan S) dan kuadran Kanan (terdiri dari B dan I).
Berikut penjelasannya.

1. E (Employee)

Anda punya pekerjaan, anda menukar waktu dan tenaga untuk diganti
dengan sejumlah uang. Atau anda pencari pekerjaan yang aman dan
menjamin, dengan bayaran tinggi dan tunjangan bagus.

2. S (Self Employee)

Anda memiliki pekerjaan, anda adalah superman dalam pekerjaan anda.


Apabila anda sakit, pekerjaan dan aliran uang anda juga sakit. Anda tidak
akan pernah menemukan orang yang pantas untuk pendelegasian tugas
anda. Dengan bayaran tinggi, anda adalah pekerjaan anda. Anehnya,
banyak orang yang merasa sudah berada di sisi B padahal sejatinya
masih berada di sisi S.

3. B (Business Owner)

Anda memiliki sistem dan orang bekerja untuk anda. Anda senantiasa
mencari orang untuk mengisi posisi tertentu dalam sistem milik anda.

4. I (Investor)

Uang bekerja untuk anda. Anda hanya pencari sistem yang kuat dan teruji
untuk anda investasikan uang anda disana. Investor ulung hanya
menginvestasikan sebagian kecil uang mereka ke sistem yang sedang
berkembang. Biasanya, merekalah yang menguasai ekonomi secara tidak
langsung.

Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan aliran uang harus melaporkan arus
kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.

1. Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama


suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan
laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus
kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari
opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas
yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen
atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran
terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.
Rinciannya :

 Arus kas masuk


 Penjualan barang dagangan
 Dividend
 Pendapatan bunga
 Arus kas keluar
 Pembayaran pembelian barang dagangan
 Pembayaran pembelian perlengkapan
 Pembayaran pajak

2. Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang


yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian
atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan
merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau
penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.

Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar
pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di
neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi
karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan
pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada
laporan arus kas. Rinciannya :

 Arus kas masuk


 Penjualan aktiva tetap
 Penjualan ekuitas perusahaan lain
 Pengembalian pokok pinjaman
 Arus kas keluar
 Pembelian aktiva tetap
 Pembelian obligasi dan ekuitas perusahaan lain
 Pinjaman kepada pihak ketiga
3. Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor


dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan
perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham,
peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman
obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap
pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan.
Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok
pinjaman. Rinciannya :

 Arus kas masuk


 Hasil dari pinjaman
 Penerbitan saham ekuitas sendiri
 Arus kas keluar
 Pelunasan pokok pinjaman
 Pembelian kembali saham perusahaan sendiri
 Pembayaran Deviden

2.3 PENYUSUNAN CASH FLOW

Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :

1. Menentukan minimum uang.


2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan
untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak
ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran
setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.

Cara lain dalam penyusunan cash flow adalah :

1. Membuat garis horizontal menunjukkan skala waktu


2. Membuat tanda panah keatas jika menyatakan penerimaan atau
inflow (+).
3. Membuat tanda panah keatas jika menyatakan pengeluaran atau
outflow (-).
4. Cash flow dapat dilihat dari pihak siapa saja, karena masuk pada
peminjam = keluar bagi pemberi.

P (Present) adalah nilai uang pada saat dimulai proyek (pada saat
sekarang) yaitu pembayaran yang hanya berlangsung hanya sekali pada
tahun ke-0.

F (Future) adalah pembayaran pada saat periode yang akan dating yaitu
pembayaran yang akan datang yaitu pembayaran yang hanya
berlangsung sekali pada tahun ke –n (sembarang).

A (Annual) adalah pembayaran seri (tabungan) yaitu pembayaran yang


terjadi berkali-kali tiap tahun dalam jumlah yang sama besar dilakukan
tahun pertama hingga tahun ke –n sebesar A.

Gradien naik adalah pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik
yang sama secara seragam.

Gradien turun pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang
menurun secara seragam.
Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari :

1. Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana


yang akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut,
yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang
akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan
lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan
intermitan
2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan
pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain
pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah,
administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua
sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan
3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net
cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi deficit.

H. Indeks Aliran Uang – Indikator MFI

1. Definisi Indeks Aliran Uang

Indeks Aliran Uang/Money Flow Index (MFI) adalah indikator teknis yang
dikembangkan untuk memperkirakan intensitas aliran uang ke aset
tertentu dengan membandingkan kenaikan dan penurunan harga selama
periode waktu tertentu, tetapi juga memperhitungkan pertimbangan
volume trading.

2. Cara Menggunakan Indeks Aliran Uang

Indikator ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah aset


overbought atau oversold, serta untuk menentukan kemungkinan titik
balik.

Menganalisa area ekstrim (overbought/oversold) :


 Jika LKM naik di atas 80, aset tersebut umumnya dianggap
overbought. Sebuah sinyal jual muncul jika LKM melintasi batas area
overbought dari atas;
 Jika LKM turun di bawah 20, aset umumnya dianggap oversold.
Sebuah sinyal beli muncul jika LKM melintasi batas area oversold dari
bawah.

Analisis pola divergensi :

 Meningkatnya LKM bersama dengan penurunan harga


menunjukkan downtrend mungkin melemah;
 Turunnya LKM bersama dengan kenaikan harga menunjukkan
bahwa uptrend mungkin melemah.

2.4. Rumusan Indeks Aliran Uang (Perhitungan)

Langkah-langkah berikut diperlukan untuk menghitung indeks :

 TP = (H + L + C) / 3;
 MF = TP*Vol;
 MR = Jumlah(MF+) / Jumlah(MF-);
 MFI = 100 – (100 / (1 + MR)),

Dimana :

 TP – harga khusus;
 H – titik tinggi saat ini;
 L – titik rendah saat ini;
 C – harga tutup;
 MF – aliran uang (positif (MF+) jika TP saat ini > TP sebelumnya,
negatif (MF-) sebaliknya);
 Vol – volume;
 MR – rasio uang.

I. Cara Menghitung Cash Flow

Ada 2 cara dalam menghitung cash flow, yaitu:

1. Kas Masuk Bersih= EAT+ Penyusutan

Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal sendiri.

2. Kas Masuk Bersih= EAIT+Penyusutan+Bunga (1-tax)

Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal pinjaman.

Contoh Cash Flow :

Menurut lap.
Uraian Keterangan Arus Kas
Akuntansi
1. Pendapatan Rp. 400 juta Kas Masuk Rp. 400 juta
2. Biaya-Biaya
Rp. 200 juta Kas Keluar Rp. 200 juta
-Total Biaya
Rp. 100 juta Kas Masuk Rp. 100 juta
-Penyusutan

3. Laba Sebelum pajak


Rp. 100 juta
(EBT)
 
4. Pajak 50% Rp.  50 juta
Laba Setelah Pajak (EAT) Rp. 50 juta
Cash flow = EAT+Penyusutan = 50 juta + 100 juta = 150 juta

Catatan :

EBT = Earning Before Tax (Laba Sebelum Pajak)

EAT = Earning After Tax (Laba Setelah Pajak)


Khusus bagi perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan hendak
melakukan ekspansi atau perluasan usaha, penilaian dapat pula dilakukan
dari laporan keuangan yang dimilikinya. Laporan keuangan yang dinilai
biasanya adalah neraca dan laporan laba rugi untuk beberapa periode
(Kasmir & Jakfar, 2005:137).

Net Present Value

1. Aplikasi Untuk Cash FlowSetiap Tahun Berbeda

Suatu perusahaan (asumsi) sedang mempertimbangkan usulan proyek


investasi sebesar Rp. 50 jutaselama 5 tahun, dengan tingkat
pengembalian yang disyaratkan 20 %, perkiraan arus kas (cash
flow)pertahunnya sebagai berikut :

Tahun Arus kas


1 17.500.000
2 19.000.000
3 20.500.000
4 22.000.000
5 24.500.000
Hitunglah keuntungan perusahaan tersebut dengan menggunakan analisis
NPV !

Rumus :

CF1     CF2        CF3             CFN

PV   =               +             +           +….+             – OI

(1+i)1   (1+i)2    (1+i)3             (1+i)n

NPV=    ∑ PV Cash flow – Nilai Investasi (Original investment)


Tahun Cash Flow Interest Rate Present Value

(1) (2) (3) (4)=(2)x(3)

1 Rp. 17.500.000 0,833 Rp. 14.577.500


2 Rp. 19.000.000 0,694 Rp. 13.186.000
3 Rp. 20.500.000 0,579 Rp. 11.869.500
4 Rp. 22.000.000 0,482 Rp. 10.604.000
5 Rp. 24.500.000 0,402 Rp. 9.849.000
Total present value Rp. 60.086.000

Original investment Rp. 50.000.000

Net Present Value Rp.10.086.000


Berdasarkan kriteria NPV, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya
diterima karena NPV-nya positif. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang
diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat
menghasilkan present value cash flow sebesar Rp. 10.086.000

2. Aplikasi Untuk Cash FlowSetiap Tahun Sama

Suatu perusahaan mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar


Rp. 50 juta dengan arus kas(cash flow) Rp. 25 juta pertahun sebesar Rp. 
juta selama 5 tahun dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan 20 %.

Tahun Cash Flow Intrest Rate Present Value

(1) (2) (3) (4)=(2)x(3)

1 Rp. 25.000.000 0,833 Rp. 20.825.000


2 Rp. 25.000.000 0,694 Rp. 17.350.000
3 Rp. 25.000.000 0,579 Rp. 14.475.000
4 Rp. 25.000.000 0,482 Rp. 12.050.000
5 Rp. 25.000.000 0,402 Rp. 10.050.000
Total present value Rp. 74.750.000

Original investment Rp. 50.000.000

Net Present Value Rp. 24.750.000


Berdasarkan kriteria NPV, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya
diterima kerena NPV-nya positif. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang
diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat
menghasilkan present value cash flow sebesar Rp. 24.750.000

Profit Sharing

1. Aplikasi Untuk Cash FlowSetiap Tahun Berbeda

Contoh :

Suatu perusahaan (asumsi) sedang mempertimbangkan usulan proyek


investasi sebesar Rp. 50 juta selama 5 tahun dengan nisbah bagi hasil
80:20, perkiraan arus kas (cash flow) pertahunnya sebagai berikut:

Tahun Arus kas


1 17.500.000
2 19.000.000
3 20.500.000
4 22.000.000
5 24.500.000
Hitunglah keuntungan perusahaan tersebut dengan menggunakan
analisis profit sharing !

Tahun Cash flow Nisbah Bagi Hasil Profit Sharing

(1) (2) (3) (4)=(2)x(3)

1 Rp. 17.500.000 0,2 Rp. 3.500.000


2 Rp. 19.000.000 0,2 Rp. 3.800.000
3 Rp. 20.500.000 0,2 Rp. 4.100.000
4 Rp. 22.000.000 0,2 Rp. 4.400.000
5 Rp. 24.500.000 0,2 Rp. 4.900.000
Total Profit Rp. 20.700.000

Jumlah Investasi Rp. 50.000.000

Profit Sharing Rp. -29.300.000


Berdasarkan analisis Profit Sharing, usulan proyek investasi tersebut
sebaiknya ditolak, karena jumlah Profit Sharing lebih kecil dari jumlah
investasi. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5
tahun dalam proyek tersebut dapat menghasilkan profit sharing cash
flowsebesar Rp. -29.300.000

Namun, dalam analisis profit sharing besar kecilnya nisbah bagi hasil


dapat ditetapkan secara bersama dengan berlandaskan prinsip keadilan.
Artinya dalam hal ini, pihak investor dapat menawar kembali jumlah
nisbah tersebut. Misalnya, berdasarkan kesepakatan antara pihak
pengelola dana dan pihak pemberi dana terjadi kesepakatan nisbah bagi
hasil 50:50

Tahun Cash flow Nisbah Bagi Hasil Profit Sharing

(1) (2) (3) (4)=(2)x(3)

1 Rp. 17.500.000 0,5 Rp. 8.750.000


2 Rp. 19.000.000 0,5 Rp. 9.500.000
3 Rp. 20.500.000 0,5 Rp. 10.250.000
4 Rp. 22.000.000 0,5 Rp. 11.000.000
5 Rp. 24.500.000 0,5 Rp. 12.250.000
Total Profit Rp. 51.750.000
Jumlah Investasi Rp. 50.000.000

Profit Sharing Rp. 1.750.000


Berdasarkan analisis profit sharing dengan nisbah 50:50,
jumlah profit adalah Rp. 1.750.000. Artinya, jika proyek investasi ini terjadi
investor akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1.750.000

2. Aplikasi Untuk Cash FlowSetiap Tahun Sama

Suatu perusahaan mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar


Rp. 50 juta dengan arus kas(cash flow) Rp. 25 juta pertahun sebesar Rp. 
juta selama 5 tahun dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan
dengan nisbah bagi hasil 80:20.

Tahun Cash flow Nisbah Bagi Hasil Profit sharing

(1) (2) (3) (4)=(2)x(3)

1 Rp. 25.000.000 0,2 Rp. 5.000.000


2 Rp. 25.000.000 0,2 Rp. 5.000.000
3 Rp. 25.000.000 0,2 Rp. 5.000.000
4 Rp. 25.000.000 0,2 Rp. 5.000.000
5 Rp. 25.000.000 0,2 Rp. 5.000.000
Total Profit Rp. 25.000.000

Jumlah Investasi Rp. 50.000.000

Profit Sharing Rp. -25.000.000


Berdasarkan kriteria Profit Sharing, usulan proyek investasi tersebut
sebaiknya ditolak kerena Profit-nya negatif. Artinya dana sebesar Rp. 50
juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat
menghasilkan profit sharing cash flow sebesar Rp. -25.000.000

Akan berbeda hasilnya, jika dengan contoh yang sama, namun besaran
nisbah bagi hasilnya 60:40,
Cash flow = 25.000.000 x 0,4 = 10.000.000

Waktu investasi = 10.000.000 x 5 = 50.000.000

Artinya, jika proyek investasi tersebut diterima, dengan nisbah bagi hasil
60:40 jumlah antara profitdan modal itu sama (impas).

Penilaian kelayakan investasi dengan menggunakan NPV, yang


mengedepankan analisis kelayakan finansial, tentu akan menolak proyek
investasi dengan nilai cash flowbersih yang lebih kecil dari modal, karena
pihak investor akan mengalami kerugian. Akan tetapi, dalam prinsip Islam,
investasi seharusnya tidak dengan menentukan keuntungan dimuka, tapi
dilakukan melalui bagi hasil baik dalam keadaan untung maupun situasi
rugi (profit and loss sharing). Prinsip ini lebih menjunjung keadilan, karena
hasil akhir suatu kegiatan bisnis sebenarnya tidaklah pasti. Bila penentuan
keuntungan dimuka, maka kemungkinan besar salah satu pihak akan
mengalami kerugian, sedangkan Islam menghendaki dilakukannya
perhitungan bagi hasil secara adil dengan melibatkan penyedia dana
maupun pelaku aktivitas usaha.

 Penyusunan Aliran Uang dan Perhitungannya


Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :

1. Menentukan minimum kas


2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan
untuk menutupi defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak
ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran
setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.

Kemampuan untuk mendapatkan keuntungan (profitabilitas) suatu kegitan


usaha ditentukan oleh aliran dana (cash flow) yang dapat dihasilkan
kegiatan tersebut. Sedangkan profitabilitas suatu rencana investasi
ditentukan oleh perkiraan aliran dananya. Aliran dana itu sendiri
menyatakan jumlah serta saat diterimanya pemasukan tunai (cash
income) dan jumlah serta saat dikeluarkaanya biaya tunai (cash cost)
suatu rencana investasi atau suatu kegiatan usaha.

Aliran dana disusun dengan mempertimbangkan semua elemen


pemasukan tunai (cash income) dan semua elemen biaya tunai (cast cost)
pada setiap periode selama umur investasi tersebut. Biaya tunai yang
dimaksud adalah meliputi semua transaksi baik berupa biaya yang
dikeluarkan secara tunai maupun pengeluaran tunai dalam bentuk
investasi (meningkatkan aktiva). Pengertian ini diperlukan untuk
membedakaanya dengan biaya non-cash (book cost). Yang tidak
mempengaruhi nilai tunai dan aktiva perusahaan.sedangkan pemasukan
tunai adalah semua pendapatan yang dihasilkan dan dikumpulkan secara
tunai atau pendapatan yang meningkatkan rekening tagihan (account
receivable)

Dalam menyusun Cash Flow, ada beberapa prinsip yang harus diketahui
terlebih dahulu yaitu: Cash Flow disusun dengan basis tunai (Cash Basis).

Hal ini berbeda dengan penyusunan Laporan Keuangan yang umumnya


menggunakan Accrual Basis.Pada Cash Basis:

Pendapatan diakui pada saat uang tunai diterima, bukan pada saat
penjualan dilakukan.Biaya-biaya diakui pada saat uang tunai dikeluarkan,
bukan pada saat biaya timbul.Sedangkan pada Accrual Basis,
pendapatan dan biaya diakui pada saat kejadian, dan hal tersebut belum
tentu sama dengan waktu terjadi perpindahan uang tunai.

contoh perhitungan :
WAHID memiliki sistem penjualan dan pembelian yang dilakukan secara
tunai. Income Statement per akhir tahun adalah sebagai berikut:

Penjualan Bersih                                 :           Rp. 1.000

Harga Pokok Penjualan                      :           Rp.    800 (-)

Laba Kotor                                             :           Rp.    200

Biaya Operasional

–       Gaji/Bonus      : Rp. 50

–       Lain-lain          : Rp. 40

–       Depresiasi        : Rp. 20 (+)

Rp.    110 (-)

Laba Bersih Operasional                                Rp.      90

Pajak Penghasilan 30 %                                  Rp.      30 (-)

Laba Bersih Setelah Pajak                              Rp.      60

Dalam perhitungan Cash Flow,kita tidak memperhitungkan biaya


depresiasi sebagai biaya karena depresiasi merupakan biaya non-kas.
Dengan demikian, dari perhitungan Rugi/Laba diatas, Cash Flow yang
sebenarnya adalah sebagai berikut:

Laba Bersih                 : Rp.   60

Depresiasi                    : Rp.   40 (+)

Cash flow                    : Rp  100

Cash Flow dapat disusun dengan periode (interval) per tahun, per bulan,
bahkan per hari. Tentu saja semakin pendek interval yang dipakai, hasil
penyusunan akan memiliki ketepatan yang lebih tinggi. Untuk Bank,
umumnya kita menggunakan interval bulanan atau tahunan.
BAB 3

KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah diatas adalah bahwa ekonomi teknik merupakan


penentuan faktor-faktor dan kriteria ekonomi yang digunakan ketika satu
atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan
suatu masalah di bidang teknik. Bisa juga dikatakan bahwa ekonomi
teknik adalah sekumpulan teknik matematika yang menyederhanakan
perbandingan ekonomi dalam suatu kasus di bidang teknik. Ilmu ekonomi
tidak pernah lepas dari ilmu teknik. Bunga adalah imbal jasa atas
pinjaman uang. Imbal jasa (cipal). Persentase dari pokok utang yang
dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu
disebut "suku bunga 
DAFTAR PUSTAKA

 https://hot.yukbisnis.com/cashflow-quadrant/

 https://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-
keuangancash-flow/

 http://joelyants.blogspot.co.id/2015/10/aliran-uang-cash-flow-dan-
penyusunannya.html

 http://nurdiansahferdi.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-aliran-
uang-cash-flow.html

 https://mfahrulrozi14.wordpress.com/2016/10/04/aliran-uang-cash-
flow-dan-penyusunannya/

 https://www.ifcmarkets.co.id/ntx-indicators/money-flow-index

 https://adaartikel.blogspot.com/2014/10/ekonomi-teknik-formula-
rumus-simbolis.html

 http://joelyants.blogspot.co.id/2015/10/aliran-uang-cash-flow-dan-
penyusunannya.html
 https://yanuirdianto.wordpress.com/2014/10/10/aliran-uang-cash-
flow/

Anda mungkin juga menyukai