Anda di halaman 1dari 9

KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR


Oleh:
Ratika Sari Dewi , Taufani C. Kurniaitun , Abubakar
Universitas Pendidikan Indonesia
(email : Ratika444@gmail.com )

ABSTRAK:
Fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi deskriptif kinerja mengajar guru, kemampuan profesional
dan motivasi kerja guru, serta seberapa besar pengaruh kemampuan profesional dan motivasi kerja terhadap kinerja
mengajar guru Sekolah Dasar di Kota Cimahi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif yang didukung dengan studi dokumentasi serta angket sebagai alat pengumpulan data. Lokasi penelitian ini di
Sekolah Dasar Kota Cimahi dengan sampel guru dijadikan sebagai responden penelitian. Hasil penelitian ini
menggambarkan bahwa bahwa kemampuan profesional guru berpengaruh positif terhadap kinerja mengajar guru sebesar
39,9% dan motivasi kerja guru berpengaruh positif terhadap kinerja mengajar guru sebesar 61,7% serta secara bersama-
sama kemampuan profesional dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja mengajar guru sebesar 63,7%.
Rekomendasi yang diajukan adalah Kinerja mengajar guru: hendaknya guru meningkatkan perencanaan pembelajaran
dengan baik, kemampuan profesional: hendaknya guru mengikuti seminar, pelatihan maupun workshop yang diadakan
oleh sekolah, motivasi kerja: hendaknya guru berusaha untuk selalu menumbuhkan semangat kerjanya di sekolah.

Kata Kunci: Motivasi Kerja, Kemampuan Profesional Guru, Kinerja Mengajar Guru
ABSTRACT
The focus of the problem in this research is how the descriptive condition of teacher's teaching performance, professional
ability and work motivation of teacher, and how much influence of professional ability and work motivation on teaching
performance of elementary school teacher in Cimahi City. The method used is descriptive method with quantitative
approach supported by documentation study and questionnaire as data collection tool. The location of this research is in
Cimahi City Primary School with teacher sample as research respondent. Based on the results of the analysis of research
data can be concluded that the professional ability of teachers has a positive effect on teacher teaching performance of
39.9% and (teacher work motivation positively affect teacher's teaching performance of 61.7% and the same professional
skills and work motivation affect the teacher's teaching performance of 63.7%. The recommendations proposed
areTeacher teaching performance: teachers should improve learning planning well, professional ability: teachers should
attend seminars, trainings and workshops organized by schools, work motivation: teachers should always.

Keywords: Professional Ability, Teacher teaching performance, Work Motivation.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu kunci peserta didik agar memiliki kesiapan dalam
awal menuju kesuksesan suatu bangsa. Seperti menghadapi persaingan global yang semakin ketat
yang terkandung dalam tujuan pendidikan Undang- dengan bangsa lain. Oleh karena itu kedudukan
Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem guru sebagai tenaga profesional sangatalah penting
Pendidikan Nasional Pasal 3 bahwa tujuan dalam terwujudnya visi dan misi dalam
pendidikan nasional adalah mengembangkan pembelajaran.
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang Untuk menjadi guru yang profesional
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha harus memiliki beberapa kompetensi. Dalam
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, undang-undang Guru dan Dosen No.14/2005 dan
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang Peraturan Pemerintah No.19/2005 dinyatakan
demokratis serta bertanggung jawab. Hal tersebut bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi
adalah suatu usaha menyiapkan sumber daya kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi
manusia yang berkualitas, oleh karena itu kualitas profesional dan kompetensi sosial. Semua
pendidikan di Indonesia harus selalu ditingkatkan. kompetensi tersebut harus dimiliki oleh seorang
Peningkatan kualitas pendidikan tentunya harus guru dalam melakukan kegiatan mengajar di
didukung dengan adanya peningkatan kualitas sekolah. Guru yang profesional senantiasa dapat
tenaga kependidikannya. Guru merupakan tenaga meningkatkan kualitasnya. Oleh karena itu seorang
kependidikan yang memiliki tugas utama untuk guru harus mampu menguasai kompetensi tersebut
mendidik, mengajar, melatih, serta mengarahkan
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXV No.1 April 2018 150
sehingga peserta didik dapat dengan mudah Guru sebagai tenaga kependidikan yang
menyerap ilmu yang didapatkan. profesional menetapkan apa yang baik untuk siswa
Guru yang berkualitas dapat dilihat dari berdasarkan pertimbangan profesinya, tinggi
kinerja mengajarnya oleh karena itu kinerja rendahnya mutu pendidikan yang berlangsung di
mengajar guru merupkan hasil yang dicapai oleh suatu sekolah tergantung dari derajat
seorang guru dalam mencapai tujuan sekolah. Hasil profesionalisme yang dimiliki oleh para guru.
kerja guru dapat dilihat dari tanggungjawabnya Sadar akan hal tersebut maka sekolah berlomba-
dalam menjalankan amanah, profesi yang lomba untuk meningkatkan mutu guru yang
diembannya, serta moral yang dimilikinya, yang dimilikinya (Pupuh dan Suryana, 2012: 25). Guru
tercermin dari kepatuhan, komitmen dan yang profesional dibuktikan dari kompetensi yang
loyalitasnya dalam mengembangkan potensi dimilikinya. Guru yang kompeten dapat dibuktikan
peserta didikserta memajukan sekolah. (Priansa, dengan perolehan sertifikasi guru dan tunjangan
D.J, 2014: 79). Kualitas dari kinerja mengajar guru profesi yang memadai. Data dari Dinas Pendidikan
tidak terlepas dari pencapaian hasil belajar. Oleh Kota Cimahi tahun 2017 bahwa sertifikasi guru
karena itu kinerja mengajar guru sangat sekolah dasar kota Cimahi yang sudah tersertifikasi
menentukan keberhasilan proses belajar yang berjumlah 1.060 guru yaitu 48%, sedangkan yang
efektif dan efisien sehingga tujuan pendidikan belum sertifikasi berjumlah 1157 guru yaitu 52%
dapat tercapai dan terwujud dari hasil belajar siswa Dari wawancara dengan salah seorang
yang dapat mencetak lulusan yang berkualitas. pengawas sekolah dasar kota Cimahi bahwa
Kinerja guru berpengaruh terhadap analisis pemerintah Kota Cimahi terhadap hasil uji
kualitas sekolah salah satunya yaitu dari hasil kompetensi guru (UKG) menunjukkan sejumlah
akreditasi. Dari data yang didapatkan dari Dinas kelemahan profesional guru. Kelemahan terutama
Pendidikan Kota Cimahi tahun 2017 bahwa dari terlihat dalam kekurangmampuan sejumlah guru
125 sekolah dasar negeri dan swasta bahwa sekitar dalam mempersiapkan pembelajaran aktif dan
34% sekolah sudah ber-akreditasi A dan sekitar membuat lembar kerja dengan pertanyaan tingkat-
65% sudah berakreditasi B. Dan untuk sekolah tinggi yang mampu menantang daya kreasi dan
yang ber-akreditasi C tidak ada atau 0%. Dari data kemampuan akademik siswa. Kualitas guru di
yang di dapatkan Dinas Pendidikan Kota Cimahi Cimahi relatif bagus tapi belum merata, sehingga
dari Ujian Akhir Sekolah Dasar di kota Cimahi 5 hasil UKG relatif rendah.
tahun terakhir angka kelulusannya mencapai 100% Kurangnya kinerja guru di Kota Cimahi
walaupun belum mencapai hasil yang diinginkan salah satu faktor penyebabnya adalah karena kota
karena berdasarkan nilai yang diperoleh siswa Cimahi kebanyakan guru sekolah dasar yang sudah
nilainya tidak terlalu tinggi. Hasil Ujian Akhir memasuki usia pensiun, sebagai diungkapkan oleh
Nasional pada tahun 2014/2015 terdiri dari 3 mata Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi dalam
pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan wawancara di Pemkot kota Cimahi bahwa
IPA dengan nilai rata-rata adalah 21,23 dan pada kurangnya tenaga kependidikan guru sekolah dasar
tahun 2015/2016 terdiri dari 3 mata pelajaran yaitu di Kota Cimahi kekurangan 350 guru oleh karena
Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dengan itu masih diketemukannya rasio guru berbanding
nilai rata-rata adalah 21,78 sedangkan pada tahun murid lebih banyak dibandingkan dengan idealnya
2016/2017 dari 3 mata pelajaran Bahasa Indonesia, 1:27 di lapangan masih banyak diketemukan 1:30
Matematika dan IPA rata-rata nya adalah 22,7 sampai 1:40.
mengalami peningkatan dan menempati peringkat Kinerja yang optimal merupakan harapan
20 dari 27 kota yang terdapat di Jawa Barat. semua pihak namun kenyataan dilapangan
Dilihat dari guru yang terdaftar di Dinas menunjukkan masih ada beberapa guru yang
Pendidikan Kota Cimahi berjumlah 2.217 terdiri kinerjanya belum optimal. Berdasarkan
dari jumalah guru sekolah dasar Kecamatan wawancara dengan salah satu guru dan kepala
Cimahi Selatan 859 guru, kecamatan Cimahi sekolah Sekolah Dasar di kota Cimahi terlihat
Tengah 734 guru, Kecamatan Cimahi Utara 354 bahwa kinerja mengajar guru dirasakan masih
guru. Sekitar 92% dari jumlah guru tersebut sudah belum memuaskan. Dalam realitas sehari-hari
memenuhi syarat untuk mengajar karna sudah masih diketemukan antara lain: 1) pembuatan RPP
berkualifikasi pendidikan sarjana (S1) dan 8% belum optimal bahkan hanya copy paste perangkat
jumlah guru berkualifikasi pendidikan S2 dan tahun lalu, 2) kurangnya kemauan guru
lebih. Sedangkan guru yang belum layak mengajar menciptakan pembelajaran yang variatif, 3) masih
tidak ada atau 0%. ada guru yang terlambat mengumpulkan
adminitrasi guru, 4) kurangnya kedisiplinan seperti
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXV No.1 April 2018 151
masih diketemukan adanya guru pulang lebih cepat jenjang pendidikan di Sekolah Dasar untuk diteliti
pulang dari wakatu yang ditentukan dan datang karna guru sekolah dasar merupakan ujung tombak
terlambat, 5) Mengeluh dengan kondisi yang keberhasilan dalam membentuk generasi bangsa
dirasakan. Belum optimalnya kinerja mengajar maka dari itu peneliti lebih memfokuskan
guru tersebut bukan tanggung jawab sekolah saja, penelitian pada jenjang Sekolah Dasar. Kota
melainkan tanggung jawab bersama antara pihak Cimahi adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat,
Depdikanas dan Pemerintah. Kota ini terletak di tengah Kabupaten Bandung dan
Peningkatan kemampuan profesional Kabupaten Bandung Barat yang perkembangannya
dapat dikembangkan melalui kompetensi sangat pesat. Kota Cimahi terdiri dari 3 kecamatan
profesional yang dilakukan oleh guru. Tujuan yaitu kecamatan Cimahi Utara, Cimahi Tengah,
kemampuan profesional guru untuk membantu dan Cimahi Selatan. Kota Cimahi selalu berusaha
guru dalam memperluas pengetahuan, untuk meningkatkan kualitas pendudukya melalui
meningkatkan keterampilan mengajar guru, peningkatan pendidikan formal. Adapun jumlah
menumbuhkan sikap profesional dalam sekolah dasar sebanyak 125 sekolah terdiri dari
pembelajaran. Oleh karena itu sekolah yang dapat kecamatan Cimahi Selatan terdiri dari 47 sekolah,
dilakukan oleh pengawas, kepala sekolah maupun kecamatan Cimahi Tengah 41 sekolah, dan
antar guru, maka dari itu diselenggarakannya kecamatan Cimahi Utara 37 Sekolah. Walaupun
seminar atau workshop, pelatihan atau diklat, demikian dalam proses belajar mengajar, tentunya
kursus-kursus, pendidikan formal yang tinggi serta masih banyak kekurangan-kekurangan yang masih
pembinaan dan pengembanagan untuk mendukung perlu untuk ditingkatkan. Alasan peneliti
pembelajaran yang efektif untuk meningatkan mengambil populasi sekolah dasar di Kota Cimahi
kemampuan profesional guru. yaitu kurang nya guru di Kota Cimahi, satu kelas
Motivasi kerja guru merupakan faktor guru terdiri dari 30-40 siswa khususnya SD Negeri
yang sangat penting dalam mempengaruhi kinerja idealnya satu guru berbanding 27 siswa.
mengajar guru untuk mencapai tujuan pendidikan. A. Kinerja Mengajar Guru
Menurut Hamzah. B. Uno (2006: 64) bahwa Guru merupakan profesi yang memerlukan
motivasi adalah munculnya dorongan untuk keahlian khusus dan juga merupakan tenaga
mencapai tujuan yang ingim dicapai. Dengan professional yang memberikan pelayanan yang
demikian semakin tinggi motivasi seseorang maka baik kepada siswa tertuang dalam Undang-undang
semakin tinggi pula kinerjanya begitu pula Republik Indonesia No 14 tahun 2005 tentang
sebaliknya, semakin rendah motivasi seseorang Guru dan Dosen bahwa guru adalah pendidik
maka semakin rendah pula kinerjanya. Apabila profesional dengan tugas utama mendidik,
para guru mempunyai motivasi kerja yang tinggi, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih
mereka akan terdorong dan berusaha menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
meningkatkan kemampuannya dalam pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pendidikan menengah. Dalam Undang-undang No
kurikulum yang berlaku disekolah sehingga 14 tahun 2005 dijelaskan bahwa guru memunyai
memperoleh hasil kerja yang maksimal. kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
Salah satu berhasil atau tidaknya sekolah pendidikan usia dini, pendidikan dasar dan
yaitu dengan adanya motivasi kerja guru. Menurut pendidikan menengah, pada jalur pendidikan
Purwanto (1998: 71) bahwa fungsi motivasi bagi formal yang diangkat sesuai dengan peraturan
manusia adalah: 1) sebagai motor penggerak bagi perundang-undang. (Pasal 2 UU RI No 14:2005).
manusia, 2) menentukan arah perbuatan yakni ke Kinerja guru menurut Hudarta (2007: 13)
arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita, 3) yaitu bahwa kinerja guru dalam pembelajaran
mencegah penyelewengan dari jalan yang harus menjadi bagian terpenting dalam mendukung
ditempuh untuk mencapai tujuan, dalam hal ini terciptanya proses pendidikan secara efektif
makin jelas tujuan maka makin jelas pula terutama dalam membangun sikap disiplin dan
bentangan jalan yang harus ditempuh, 4) mutu hasil belajar siswa. Dengan demikian guru
menyeleksi perbuatan diri artinya menentukan sangat menentukan mutu pendidikan, berhasil
perbuatan mana yang harus dilakukan yang serasi tidaknya suatu pembelajaran, tercapainya tujuan
guna mencapai tujuan dengan menyampingkan pendidikan dan pembelajaran, terorganisasi
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu. kannya sarana dan prasarana, peserta didik, media,
Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh alat dan sumber belajar. Kinerja guru merupakan
kemampuan Profesional guru dan Motivasi Kerja kemampuan seorang guru dalam melaksanakan
terhadap Kinerja Mengajar Guru, penulis memilih tugas pembelajaran di sekolah dan bertanggung
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXV No.1 April 2018 152
jawab atas peserta dibawah bimbingannya dengan terkandung dalam mata pelajaran dalam kehidupan
meningkatkan prestasi belajar pesrta didik. sehari-hari.
Kinerja guru merupakan faktor dominan Parkay (Darwin, 2011: 29) menyebutkan
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh bahwa ada salah satu lembaga pengembang
karena itu kinerja guru harus senantiasa sertifikasi guru yaitu Praxis Series
ditingkatkan dengan cara melakukan supervisi mengembangkan standar professional guru yang
kinerja mengajar guru. Supervisi kinerja mengajar berhubungan dengan keterampilan mengajar yaitu:
guru teriri dari (1) perencanaan pembelajaran 1) Perencanaan dan Persiapan
dengan cara mengecek kelengkapan administrasi Dengan indikator sebagai berikut:
pembelajaran terutama kesiapan silabus dan a) Menunjukkan pengetahuan tentang
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), (2) konten dan pedagogi
pelaksanaan pembelajaran dengan nilai guru dalam b) Menunjukkan pengetahuan siswa
mengajar di dalam kelas dengan cara c) Memilih tujuan instruksi
membandingkan langkah-langkah pembelajaran d) Menunjukkan pengetahuan tentang
yang telah direncanakan dalam RPPdengan standar sumber belajar
yang telah ditetapkan pemerintah dengan e) Mendesain instruksi yang logis
kenyataan yang dilakukan oleh guru, (3) penilaian 2) Suasana Kelas
pembelajaran dengan cara melakukan evaluasi Dengan indikator sebagai berikut:
terhadap hasil penilaian pembelajaran yang a) Menciptakan lingkungan dengan saling
diakukan guru, apakah telah memenuhi ketuntasan menghargai dan hubungan baik
minimal atau tidak, serta tingkat keberhasilan b) Mengembang budaya untuk belajar
pembelajaran yang dilakukan guru dalam kelas. c) Menangani prosedur kelas
(Junianto, 2013: 307-319). d) Menangani perilaku siswa
Berdasarkan uraian di atas kinerja e) Manata ruang fisik
mengajar guru adalah kemampuan seorang guru 3) Insruksi
dan keberhasilan guru dalam melaksanakan Dengan indikator sebagai berikut:
tugasnya sebagai pendidik dan pengajar secara a) Berkomunikasi secara jelas dan akurat
optimal dalam proses belajar mengajar untuk b) Menggunakan teknik bertanya dan diskusi
mencapai tujuan pembelajaran. c) Melibatkan siswa dalam belajar
d) Memberikan umpan balik bagi siswa
B. Kemampuan Profesional Guru
e) Menunjukkan fleksibilitas dan
Kemampuan guru yang dimaksud adalah
responsiveness
potensi guru untuk menguasai, keterampilan dan
4) Tanggung jawab professional
perilaku yang dimiliki dalam melaksanakan tugas
Dengan indikator sebagai berikut:
profesionalnya. Yang dimaksud kompetensi
a) Merenungkan pengajaran
professional adalah kemampuan guru dalam
b) Membuat catatan yang akurat
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
c) Berkomunikasi dengan keluarga siswa
mendalam dalam pelaksanaan proses belajar
d) Memberikan kontribusi pada sekolah
mengajar untuk menguasai masalah akademik
e) Tunbuh dan berkembang secara
sehingga kompetensi ini dimiliki guru dalam
professional.
menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan
Dari uraian di atas maka dapat
pengajar.
disimpulkan bahwa guru professional yaitu guru
Menurut Fathurrohman (2012: 40) Guru
yang meiliki kemampuan dalam bidang pendidikan
professional akan dapat menyelenggarakan proses
dan keahlian di bidang studi yang diajarkan dan
pembelajaran dan penilaian yang menyenangkan
mampu memotivasi siswa untuk mengoptimalkan
bagi siswa dan guru, sehingga dapat mendorong
potensinya dalam rangka mencapai standar
tumbuhnya kreativitas belajar pada diri siswa.
pendidikan yang ditetapkan. Dalam hal ini peneliti
Pemilihan pembelajaran yang tepat akan sangat
menggunakan pendapat dari Parkay karena telah
menentukan minat dan partisipasi siswa dalam
mencakup semua kemampuan yang harus dimiliki
pembelajaran. Melalui model pembelajaran yang
oleh seorang guru.
tepat diharapkan siswa tidak hanya dapat
pengetahuan, namun juga memiliki kesan yang C. Motivasi Kerja
mendalam tentang materi pembelajaran, sehingga Motivasi kerja terdiri dari dua kata yaitu
dapat mendorong siswa untuk motivasi dan kerja. Menurut Hasibuan (2003: 95),
mengimplementasikan konsep nilai-nilai yang motivasi berasal dari kata dasar motif, yang

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXV No.1 April 2018 153


mempunyai arti suatu perangsang, keinginan dan berkaitan dengan ketidakpuasan kerja. Teori dua
daya penggerak kemauan bekerja seseorang. faktor ini juga sering disebut dengan teori motivasi
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang higienis.
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar Tabel 2.1
mereka mau bekerjasama dengan efektif dan Teori Dua-Faktor Herzberg
terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk Faktor Motivasi Faktor Motivasi
mencapai kepuasan. (Intrinsik) (Ekstrinsik)
Menurut Robbins (2001: 166), motivasi 1. Supervisi
adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat 1. Prestasi 2. Kondisi kerja
upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang 2. Penghargaan 3. Hubungan
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam 3. Pekerjaan itu interpersonal
memenuhi beberapa kebutuhan individual. sendiri 4. Bayaran dan
Kebutuhan terjadi apabila tidak ada keseimbangan 4. Tanggung jawab keamanan
antara apa yang dimiliki dan apa yang diharapkan. 5. Pertumbuhan dan 5. Kebijakan
Dorongan merupakan kekuatan mental yang perkembangan perusahaan/
berorientasi pada pemenuhan harapan dan organisasi
pencapaian tujuan. Dan tujuan adalah sasaran atau Sumber: Usman (2010: 260)
hal yang ingin dicapai oleh seseorang individu.
Teori Herzberg mengembangkan teori isi Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
yang dikenal sebagai teori motivasi dua faktor. bahwa yang dimaksud motivasi kerja adalah
Kedua faktor tersebut disebut dissatisfier-satisfier, sesuatu yang dapat menimbulkan semangat atau
motivator higiane atau faktor ekstrinsik-intrinsik, dorongan bekerja individu atau kelompok terhadap
tergantung dengan pembahasan teori. Teori dua pekerjaan untuk mencapai tujuan. Motivasi kerja
faktor Frederick Herzberg merupakan teori yang guru adalah kemauan atau kebutuhan guru dalam
didalamnya terdapat dua faktor, faktor intrinsik dan melaksanakan tugasnya dan memberikan energi
ekstrinsik. Faktor intrinsik ini berkaitan dengan untuk bekerja untuk mencapai tujuan tertentu.
kepuasan kerja, sedangkan faktor ekstrinsik

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan menggunakan angket di 35 sekolah dasar kota


kuantitatif untuk mengetahui seberapa besar cimahi
pengaruh kemampuan professional guru dan Teknik analisis data yang digunakan pada
motivasi kerja terhadap kinerja mengajar guru penelitian ini yaitu analisis korelasi sederhana,
sekolah dasar di Kota Cimahi. Adapun metode analisis regresi sederhana, analisis korelasi ganda,
penelitian dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda, koefisien determinasi, uji t,
metode desktiptif untuk membuat deskripsi, dan uji F. Pengolahan analisis data pada penelitian
gambaran mengenai fakta-fakta, sifat serta ini menggunakan bantuan SPSS Ver.17 untuk
hubungan yang terjadi antara variabel dependen membantu penulis dalam menghitung data.
dan independen. Data penelitian diambil

HASIL PENELITIAN

1. Hasil Analisis Data Deskriptif


a. Kinerja mengajar guru
Berikut ini hasil analisis data deskriptif pada setiap
variabel penelitan:

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXV No.1 April 2018 154


Analisis WMS Variabel Y Analisis WMS Variabel X2
5 4.00 4.09 4.01 4.00 3.95 4.21
5 4.06
4
3 4
2 3
1 0 0 0 0 0
0 2
1 0 0
0
Motivasi Motivasi
Internal Eksternal

Dimensi Skor Dimensi Skor

Gambar 1. Gambar 3. Grafik rata-rata motivasi kerja


Grafik rata-rata kinerja mengajar guru
2. Hasil Pengujian Hipotesis
b. Kemampuan Profesional guru Berikut ini rangkuman hasil analisis data
pada variabel kemampuan professional guru (X1),
Analisis WMS Variabel X1 Motivasi kerja (X2), dan kinerja menagajar guru
4.42 4.31
(Y) :
5 4.16 3.99
4
3
2 Kemampuan
1 0 0 0 0 39,9 %
Profesional Guru
0
(XI)

Kinerja
63,7%
mengajar guru
Motivasi Kerja (Y)
Dimensi Skor (X2)
61,7 %
Gambar 2. Grafik rata-rata kemampuan professional
guru
Gambar 4. Rangkuman Analisis Data
c. Motivasi kerja

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kemampuan Profesional Guru Pemilihan pembelajaran yang tepat akan sangat
menentukan minat dan partisipasi siswa dalam
Kemamuan profesional guru berada pada
pembelajaran. Melalui model pembelajaran yang
kategori sangat tinggi. Kemampuan profesional
tepat diharapkan siswa tidak hanya dapat
guru merupakan potensi guru untuk menguasai,
pengetahuan, namun juga memiliki kesan yang
keterampilan dan perilaku yang dimiliki dalam
mendalam tentang materi pembelajaran, sehingga
melaksanakan tugas profesionalnya. Yang
dapat mendorong siswa untuk
dimaksud kompetensi professional adalah
mengimplementasikan konsep nilai-nilai yang
kemampuan guru dalam penguasaan materi
terkandung dalam mata pelajaran dalam kehidupan
pembelajaran secara luas dan mendalam dalam
sehari-hari.
pelaksanaan proses belajar mengajar untuk
Dari keempat dimensi kemampuan
menguasai masalah akademik sehingga
profesional guru, kemampuan mengelola suasana
kompetensi ini dimiliki guru dalam menjalankan
kelas menjadi dimensi yang paling rendah, artinya
tugasnya sebagai pendidik dan pengajar.
bahwa guru belum cukup baik dalam mengelola
Menurut Fathurrohman (2012: 40) dalam
kelas yang terdiri dari Menciptakan lingkungan
penelitiannya menyatakan bahwa Guru
yang baik, Mengembangkan budaya untuk belajar,
professional akan dapat menyelenggarakan proses
Menangani perilaku siswa, Menangani prosedur
pembelajaran dan penilaian yang menyenangkan
kelas dan Menata ruang fisik. Pengaturan kelas
bagi siswa dan guru, sehingga dapat mendorong
atau pengelolaan kelas adalah upaya yang
tumbuhnya kreativitas belajar pada diri siswa.
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXV No.1 April 2018 155
dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan akan memberikan sumbangsih yang signifikan
untuk siswa melekukan berbagai aktivitas sesuai tanpa didukung oleh guru yang berkualitas.
dengan zang mereka inginkan.
D. Pengaruh Kemampuan Profesonal Guru
B. Deskripsi Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Motivasi kerja berada pada kategori sangat Dari hasil penelitian, terdapat pengaruh
tnggi. Motivasi kerja menurut Hasibuan (2003: antara kemampuan profesional guru terhadap
95), motivasi berasal dari kata dasar motif, yang kinerja mengajar guru di SD Kota Cimahi sebesar
mempunyai arti suatu perangsang, keinginan dan 0,399 atau 39,9% yang tergolong sedang dan
daya penggerak kemauan bekerja seseorang. sisanya 60,1 % dipengaruhi oleh hal lain yang tidak
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang di teliti dalam penelitian ini. Banyak faktor yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mempengaruhi kinerja mengajar seorang guru
mereka mau bekerjasama dengan efektif dan salah satunya adalah faktor kemampuan atau
terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk kompetensi. Grote (1996:87) dalam penelitiannya
mencapai kepuasan. Menurut hal ini didukung menyatakan bahwa kompetensi ada karakteristik
dengan pernyataan Amirullah (2002: 146) dalam mendasar dari individu yang berhubungan dengan
penelitiannya bahwa motivasi kerja adalah kondisi efektif tidaknya seseorang dalam bekerja. Agar
yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan guru menunjukkan kinerja mengajarnya maka guru
dan memelihara perilaku yang berhubungan harus memiliki kemampuan atau kompetensi
dengan lingkungan kerja. terutama kamampuan profesional sebagai seorang
Motivasi kerja guru dalam mengajar pendidik. Sehingga dengan demikian, untuk
dipengaruhi oleh motivasi internal dan motivasi meningkatkan kinerja mengajar guru di Sekolah
eksternal, dalam penelitian ini motivasi eksternal Dasar Kota Cimahi perlu dilakukan peningkatan
menjadi dimensi yang paling rendah. Motivasi kemampuan profesional guru.
eksternal terdiri dari Hubungan Interpersonal, Castetter (Sagala, 2006:4) menyatakan
Bayaran/Gaji, Supervisi, Kondisi Kerja, dan bahwa kualitas proses belajar mengajar sangat
Kebijakan Organisasi. Jika dianalisis lebih jauh, dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru.
gaji/bayaran merupakan indikator yang paling Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya
rendah hal ini disebabkan karena guru merasa dengan apabila memiliki pengetahuan dan
bahwa gaji yang diberikan oleh pemerintah belum keterampilan serta wawasan yang luas dalam
sesuai dengan kebutuhan dalam kehidupan sehari- bidangnya. Hal ini didasarkan dengan pemikiran
harinya sehingga perlu peningkatan dalam hal gaji. bahwa seorang guru akan dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik apabila memiliki
pengetahuan dan keterampilan serta wawasan yang
C. Deskripsi Kinerja Mengajar Guru
luas dalam bidangnya. Untuk meningkatkan
Kinerja mengajar guru berada pada kinerjanya, guru harus selalu berusaha tepat waktu,
kategori tinggi. Kinerja mengajar guru adalah menggunakan metode dan strategi pembelajaran
kemampuan seorang guru dan keberhasilan guru dengan tepat, serta mengikuti seminar atau
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik pelatihan sehingga dapat meningkatkan kualitas
dan pengajar secara optimal dalam proses belajar pembelajaran.
mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini diperkuat juga dengan pernyataan
Melihat hasil penelitian, dari beberapa dimensi Ditjen PMPTK (2008:6) Kompetensi Profesional
yang ada, dimensi komunikasi merupakan dimensi yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam
memiliki rata-rata paling rendah, artinya guru-guru perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran.
di SD Kota Cimahi belum memahami dan Ditjen PMPTK (2008:21) berkaitan dengan kinerja
menyelenggarakan administrasi sekolah dengan guru, Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu.
baik dan beum memahami dan dapat menafsirkan Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan
hasil-hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki
pembelajaran dengan baik. oleh setiap guru. Wujud perilaku yang dimaksud
Kinerja mengajar akan sangat menentukan adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran
kualitas hasil pendidikan, seperti yang yaitu bagaimana seorang guru merencanakan
dikemukakan Mulyasa (2007:5) yang menyatakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan
bahwa upaya perbaikan apapun yang dilakukan pembelajaran, dan menilai hasil belajar.
untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak Pernyataan ini menjelaskan bahwa kompetensi
profesional merupakan sebuah persyaratan yang
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXV No.1 April 2018 156
harus dipenuhi terlebih dahulu oleh seorang guru berhubungan dengan faktor ekonomi (Hunt, 1979;
sebelum melaksanakan tugasnya dalam kegiatan Siagian, 1995; Davis, 1981 dan Newcomb, 1989),
pembelajaran. seperti gaji, honorarium atau insentif-insentif lain
seperti harapan untuk cepat naik pangkat, untuk
E. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
mendapatkan pujian dan kesan yang baik atau
Mengajar Guru
sebaliknya untuk menghindari teguran dan
Dari hasil penelitian, terdapat pengaruh penilaian jelek dari atasan.
antara motivasi kerja guru terhadap kinerja
F. Pengaruh Kemampuan Profesional Guru
mengajar guru di SD Kota Cimahi sebesar 0,617
dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
atau 61,7% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor
Mengajar Guru
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini
juga di dukung oleh Cahyono (Solihin, 2007:37) Dari hasil penelitian, terdapat pengaruh
yang menyatakan bahwa kinerja mengajar guru antara kemampuan profesional guru dan Motivasi
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. kerja guru terhadap kinerja mengajar guru di SD
Faktor internal mencakup motivasi, kompetensi Kota Cimahi sebesar 63,7% hal ini berati bahwa
dan kepuasan kerja. kemampuan profesional guru dan motivasi kerja
Motivasi sendiri dalam eksistensi motivasi sama-sama memberikan pengaruh yang sangat
terbagi dua yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi signifikan dalam peningkatan kinerja mengajar
ekstrisik merupakan motivasi yang muncul guru.
disebabkan oleh faktor eksternal, misalnya yang
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Simpulan membuat catatan yang akurat masih belum


Berdasarkan hasil penelitian dan analisis optimal dilakukan karena guru di sekolah tidak
data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, hanya mengajar satu dua murid malainkan
maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai puluhan murid sehingga ini berpengaruh
berikut: kepada penilaian kinerja mengajar guru yang
a. Kinerja Mengajar guru di Sekolah Dasar Kota masih terbatas pada penilaian secara angka
Cimahi berada pada kategori sangat tinggi hal bukan pada deskripsi.
ini berarti bahwa guru secara Kualitas kerja, d. Pengaruh antara motivasi kerja guru terhadap
Kecepatan/Ketepatan, Inisiatif, Kemampuan kinerja mengajar guru di SD Kota Cimahi
Kerja dan Komunikasi telah dilakukan dengan memiliki pengaruh yang signifikan dan berada
baik. Rata-rata yang paling tinggi adalah pada kategori tinggi. Hal ini karena motivasi
dimensi Ketepatan/kecepatan dan terendah eksternal yang belum sepenuhnya mendorong
adalah dimensi tingkat komunikasi. guru untuk memiliki kinerja mengajar yang
b. Kemampuan profesional guru di Sekolah Dasar unggul, salah satunya adalah faktor gaji,
Kota Cimahi berada pada kategori sangat meskipun guru telah mendapatkan sertifikasi
tinggi. artinya bahwa guru secara Perencanaan tetapi untuk guru di Sekolah dasar Cimahi
dan persiapan, Suasana kelas, Instruksi dan masih dirasa kurang sengga ini berpengaruh
tanggungjawab dan profesional telah dilakukan kepada kinerja mengajarnya.
dengan baik. Rata-rata yang paling tinggi e. Pengaruh antara kemampuan profesional guru
adalah dimensi instruksi dan terendah adalah dan Motivasi kerja guru terhadap kinerja
dimensi tanggungjawab dan Profesional. mengajar guru di SD Kota Cimahi berada pada
c. Pengaruh antara kemampuan profesional guru kategori tinggi yang berarti keduanya memiliki
terhadap kinerja mengajar guru di SD Kota pengaruh yang signifikan dan positif. Hipotesis
Cimahi signifikan dan pengaruhnya tergolong yang yang peneliti ajukan di terima artinya
sedang. Secara praktis faktor yang bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
menyebabkan pengaruhnya sedang antara lain antara kemampuan profesional guru dan
guru masih kurnag dalam hal tanggungjawab Motivasi kerja guru terhadap kinerja mengajar
dan profesional yang meliputi merenungkan guru di SD Kota Cimahi Persamaan regresi
pengajaran, membuat catatan yang akurat, yang diperoleh linier artinya semakin tinggi
berkomunikasi dengan orang tua siswa, Kemampuan profesional guru dan motivasi
memberikan kontribusi kepada sekolah dan kerja guru maka akan semakin tinggi juga
mampu tumbuh dan berkembang secara terus kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Kota
menerus. Kompetensi profesional terutama Cimahi.
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXV No.1 April 2018 157
Rekomendasi menyenangkan untuk anak belajar dan
Berdasarkan simpulan hasil penelitian di menerima pelajaran.
atas maka penulis memberikan saran sebagai c. Ada sebagian guru yang merasa dari sisi
berikut: motivasi eksternal terutama berkaitan dengan
a. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kinerja gaji/bayaran masih dirasa kurang cukup
mengajar guru secara umum sudah tinggi, sehingga harus ada penyesuaian gaji/bayaran
namun tidak hanya tinggi melainkan harus dengan kebutuhan guru di lapangan.
ditingkatkan lagi menjadi sangat tinggi dan d. Peneliti selanjutnya
unggul terutama dalam hal komunikasi dalam Agar lebih fokus peneliti selanjutnya hendaknya
menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk melakukan penelitian kemampuan profesional
peningkatan kualitas pembelajaran. guru, motivasi kerja dan kinerja mengajar
Rekomendasinya adalah guru harus dilibatkan secara kuanlitatif dan banyak dimensi dari
dan melibatkan diri dalam berbagai penelitian kinerja mengajar yang harus dikaji lebih
yang dapat meningkatkan kualitas belajar mendalam di sekolah atau madrasah, juga
sehingga hasilnya dapat diterapkan dalam mendalami faktor-faktor lain yang
pembelajaran sehari-hari. mempengaruhi kinerja mengajar guru di
b. Dimensi kemampuan profesional guru yang sekolah untuk dikaji lebih lanjut serta
paling kecil adalah mengatur sdan membangun melakukan penelitian di sekolah dan
suasana kelas, sehingga guru perlu dilaih dan dikomparasikan hasilnya dengan penelitian ini.
dibina dalam membuat suasan kelas yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, dan Hanafi, Rindyah. (2002). Sukardi, (2013). Metodologi Penelitian


Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Pendidikan (Kompetensi dan Prakteknya).
Ilmu.Arikonto , Suharsimi. 2006. Jakarta: Bumi Aksara
Menejemen Penelitian. Edisi revisi. Jakarta ; Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode Penelitian
Rineka Cipta Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
DEPDIKNAS RI. UURJ No. 20. (2003). Sistem Bandung: PT Refika Aditama
Pendidikan Nasional. Jakarta: Solihin, Ahmad. (2007). Pengaruh Perilaku
DEPDIKNAS RI Jakarta. Diknas, Alat Kepemimpinan Transformasional Kepala
Penilaian Kemampuan Guru. 2003 Sekolah Dan Kompetensi Pedagogik
Hasibuan, Malayu SP. (2003). Organisasi Dan Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di SD
Motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Kota Bandung. Tesis. Bandung: Universitas
Mohammad Natsir. (2003). Metode Penelitian. Pendidikan Indonesia.
Jakarta: Ghalia Siagian Sondang.P. (1995). Teori Motivasi dan
Mulyasa. (2007). Standar Kompetensi dan Aplikasinya. Rineka Cipta. Jakarta
Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Rosdakarya. Nomor 20 tahun 2003 tentang system
NCESPPMP. (2013). Pengaruh Keterampilan pendidikan nasional
Kepemimpinan Kepada Sekolah dan
Uzer, Moh Usman. 2005. Menjadi Guru
Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja
Profesional. Bandung: PT Remaja
SMP Negeri Sub Rayon 03 Kab Jepara.
Rosdakarya.
Jurnal Manajemen Pendidikan. Vol 2, No 1
Robert Bacal. (2001). Performance Management. Uno, Hamzah, dan Nina. 2012. Teori Kinerja dan
Terj.Surya Darma dan Yanuar Irawan. Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2001 Purwanto. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif
Sagala, Saiful. (2006). Kemampuan Profesional untuk Psikologi dan Pendidikan.
Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Yogjakarta: Pustaka Pelajar
Alfabeta
Sudjana. (2002). Metode Statistik. Bandung:
Transito.
Sudjana, Nana. (2004). Dasar-Dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo
Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXV No.1 April 2018 158

Anda mungkin juga menyukai