Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ANDIKA S

NIM :210903502073
KELA S : Manajemen C
BAB 12

PERSEDIAAN

A. Evaluasi Halaman 235


1. Pengertian metode periodik/metode fisik dan metode perpetual :
 Metode periodik/metode fisik, yaitu pengelolaan persediaan dimana arus
keluar masuk barang tidak dicatat secara terinci sehingga untuk mengetahui
nilai persediaan pada suatu saat tertentu harus melakukan penghitungan
barang secara fisik.
 Metode perpetual, yaitu metode engelolaan persediaan dimana arus masuk
dan arus keluar persediaan dicatat secara terinci, mulai dari jumlah stok
barang sampai harganya
2. Perbedaan metode periodik/metode fisik dengan metode perpetual dalam menyajikan
dan menghitung harga pokok penjualan:
 Metode periodik/metode fisik menghitung dan menyajikan harga pokok
penjualan dengan cara mengetahui terlebih dahulu nilai dan volume
persediaan pada kahir periode, dengan melakukan perhitungan fisik (stock-
opname) di gudang)
 Metode perpetual menghitung dan menyajikan harga pokok penjualan
dengan cara membuat persediaan kartu stok untuk setiap jenis persediaan,
agar akuntan dapat mengetahui laba kotor dari setiap transaksi yang
dilakukan.
3. Pengertian dari metode FIFO, LIPO, dan Moving Average dalam metode perpetual :
 Metode FIFO yaitu barang yang dibeli/diproduksi terlebih dahulu, akan di
jual terlebih dahulu juga, sehingga barang yang tersisa di akhir periode adalah
barang terakhir dari produksi atau pembelian terakhir
 Metode LIPO yaitu barang yang dibeli/diproduksi paling akhir, akan di jual
terlebih dahulu juga, sehingga barang yang tersisa di akhir periode adalah
barang dari produksi atau pembelian awal periode
 Moiving Average, yaitu barang yang dijual/dikeluarkan terlebih dahulu
maupun barang yang tersisa dinilai berdasarkan hasil rata-rata, sehingga
barang yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang memiliki nila rata-
rata.
B. Latihan 12.1 dan 12.2 Halaman 236
1. Latihan 12.1 Halaman 236
*transaksi penjualan dan pembelian PT. Lemarindo
Transaksi Jurnal
Periodik Perpetual

Pembelian 160.000.000 Persediaan 160.000.000


5/1/2012
Pembelian 100 unit
SamSon Kas 160.000.000 Kas 160.000.000
Kas 135.000.000 Kas 135.000.000
7/1/2012 Penjualan 135.000.000
Penjualan 75 unit BPP 120.000.000
SamSon Persediaan 120.000.000
Penjualan 135.000.000
Piutang usaha 95.000.000 Piutang 95.000.000
15/1/2012 Penjualan 95.000.000
BPP 80.000.000
Penjualan 50 unit Penjualan 95.000.000 Persediaan 80.000.000
SamSon

*Laporan laba rugi komparatif PT. Lemarindo

KETERANGAN PERIODIK PERPETUAL

Penjualan 230.000.000 230.000.000

BPP: 200.000.000

 Persediaan awal 88.000.000


 Pembelian 160.000.000
 Persediaan total
248.000.000
 Persediaan akhir
48.000.000

Total BPP 200.000.000

LABA KOTOR 30.000.000 30.000.000


2. Latihan 12.3 Halaman 236
a) kartu persediaan PT. DoReMi untuk bulan April 2012
Tanggal Masuk Keluar Saldo
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
40 800.000 32.000.000
1/4/2012
5/4/2012
50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8/4/2012
25 1.000.000 25.000.000 25 1.000.000 25.000.000

*115 *102.000.000
10/4/2012 40 800.000 32.000.000 20 900.000 18.000.000

30 900.000 27.000.000
25 1.000.000 25.000.000
#70 #59.000.000

14/4/2012 30 1.100.000 33.000.000 30 1.100.000 33.000.000

*75 *76.000.000
22/4/2012 20 900.000 18.000.000

15 1.000.000 15.000.000
#35 #33.000.000 *40 *43.000.000

b) Moving Average PT. DoReMi untuk bulan April 2012


Tanggal Masuk Keluar Saldo
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
40 800.000 32.000.000
1/4/2012
5/4/2012
50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8/4/2012
25 1.000.000 25.000.000 25 1.000.000 25.000.000

*115 *887.000 *102.000.000


10/4/2012 #70 887.000 62.090.000
45* 887 39.915.000

14/4/2012 30 1.100.000 33.000.000 30 1.100.000 33.000.000

*75 1.013.333 *76.000.000


22/4/2012 #35 942.857 #33.000.000 *40 1.013.333 *40.533.320

a) Laporan laba rugi komparatif PT. DoReMi per 31 April 2012


Keterangan FIFO Moving Average

Penjualan 133.000.000 133.000.000

BPP:

 Persediaan awal 32.000.000 32.000.000


 Pembelian 103.000.000 103.000.000
 Persediaan total
135.000.000 135.000.000
 Persediaan akhir
(43.000.000) (40.533.320)

Total BPP 93.000.000 94.466.680

LABA KOTOR 40.000.000 38.533.320

BAB 13

INVESTASI JANGKA PENDEK DAN INVESTASI JANGKA PANJANG

A. Evaluasi halaman 252


1. Alasan yang menyebabkan suatu perusahaan melakukan investasi jangka
panjang antara lain:
 Untuk memperoleh keuantungan modal atau laba yang berasal dari
kenaikan harga saham perusahaan yang dibeli
 Untuk memperoleh pendapatan dividen
 Untuk memperoleh hubungan khusus dengan perusahaan penerbit saham
 Untuk ekspansi usaha
 Untuk memperluas pasar

2. Jika sebuah perusahaan melakukan ivestasi didalm obligasi, terdpat


kemungkinan munculnya perbedaan antara harga beli obligasi terhadap nilai
jualnya
a. Harga perolehan obligasi ialah keseluruhan uang yang dikeluarkan perusahaan
sampai obligasi tersebut di tangan perusahaan. Yang termasuk dalam harga
perolehan obligasi yaitu harga beli obligasi, biaya notaris, komisi perantara, biaya
administrasi serta provisi, dan sebagainya.
b. Cara memperlakukan selisih lebih harga beli diatas nilai nominalnya yaitu
selisih antara harga perolahan dan harga nominalnya harus diamortisasi selama umur
obligasi tersebut karena pada saat jatuh tempo perusahaan akan menerima uang
sebesar nilai nominalnya, dan setiap kali perusahaan mendapatkan pendapatan
bunga, maka bunga tersebut akan dikurangi dengan amortisasi selisi harga
perolahan dan harga nominal.
c. Sebaliknya, cara memperlakukan selisih kurang harga beli diatas nominalnya
yaitu selisih antara harga perolahan dan harga nominalnya harus diamortisasi selama
umur obligasi tersebut karena pada saat jatuh tempo perusahaan akan menerima uang
sebesar nilai nominalnya, dan setiap kali perusahaan mendapatkan pendapatan
bunga, maka bunga tersebut akan ditambah dengan amortisasi selisi harga
perolahan dan harga nominal.

3. Jika sebuah perusahaan melakukan investasi dalam saham perusahaan lain


dengan proporsi yang tidak terlalu besar, maka perusahaan penerbit daham
diperlakukan sebagai objek investasi biasa.
a) Cara untuk mencatat investai dalam perusahaan tersebut ialah dicatat sebesar
harga perolehannya, yaitu harga beli saham ditambah biaya lainnya, seperti
biaya notaris, komisi perantara, biaya administrasi, dan sebagainya
b) Cara mencatat pendapatan dividen dari investasi tersebut yaitu ketika
perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh perusahaan lain yang
berinvestasi membagikan dividen.
c) Cara mencatat penjualan saham tersebut yakni dengan menghitung selisih
yang timul antara harga jual dengan harga beli saham pada saat saham
perusahaan dijual kepada pihak lain.

4. Jika sebuah perusahaan melakukan investasi dalam saham perusahaan lain dengan
proporsi yang cukup besar sehingga menjadi pemegng saham mayoritas, maka
untuk mencata semua transaksi yang berkaitan dengan perusahaan anaknya,
perusahaan induk dapat mengugunkan metode ekuitas.
a) Metode ekiutas merupakan proses pencatatan transaksi induk perusahaan,
yang berkaitan dengan perusahaan anak
b) Cara mencatat perolehan laba rugi anak perusahaan, yaitu jika perusahaan
anak melaporkan perolehan laba, maka induk perusahaan akan langsung
mengakui haknya atas laba tersebut dan mencatatnya dengan mendebet akun
investasi dalam perusahaan anak. Sedangkan jika perusahaan anak memperoleh
kerugian, maka perusahaan induk akan ikut menanggung dengan mengkredit
akun investasi dalam perusahaan tersebut.
c) Cara mencatat pendapata dividen dari anak perusahaan, yaitu jika
perusahaan anak mengumumkan pembagian dividen, maka perusahaan induk
akan mendebet akun piutang dividen dan mengkredit akun investasi
perusahaan anak

5. Investasi surat berharga menggunakan dana berlebih disebut sebagai


investasi sementara, karena:
 Surat berharga mudah diperjualbelikan, sehingga dapat dijual dan
dijadikan uang tunai setiap saat dibutuhkan
 Manajemen perusahaan akan menjualnya segera setiap saat diperlukan
uang tunai.

Cara untuk mencatat dan melaporkan investasi sementara dalam surat


berharga yaitu untuk investasi sementara dalam surat berharga akan dicatat dan
dicantumkan dilaporan posisi keuangan dengan menggunakan nilai dasar, yaitu
harga yang lebih rendah antara harga perolehan dan harga pasar.

B. Latihan 13.4 & 13.6 Halaman 253


1. Latihan 13.4 halaman 253
Pada tanggal 18 Februari, yaitu ketika PT. Niaga Sejahtera membeli 2.400.000
lembar saham PT. BB di Bursa Efek Jakarta, senilai Rp 3.120.000 (2.400.000 x
1.300).
18/2/2012 Investasi dalam saham PT. BB 3.120.000.000

Kas 3.120.000.000

Kemudian pada tanggal 20 Agustus 2012, PT. BB mengumunkan pembagian dividen


sebesar Rp 200/lembar saham, maka jumlah dividen yang diterima oleh PT. Niaga
Sejahtera adalah Rp 480.000.000 (2.400.000 x 200). Pengumuman pembagian
dividen dari PT. BB akan langsung dicatat dan diakui sebagai pendapatan dividen
oleh PT. Niaga Sejahtera, walaupun dividen tersebu belum dibagikan.
20/8/2012 Piutang dividen 480.000.000

Kas 480.000.000

Setelah diakui sebagai pendapatan dividen meskpun uuangnya belum diterima, tetapi
tahap berikutnya adalah mencatat penerimaan dividen yang sebelumnya telah diakui
sebagai piutang tersebut.
2/9/2012 Investasi dalam saham PT. BB 480.000.000

Kas 480.000.000

Saham yang dibeli dengan harga perolehn sebesar Rp 3.120.000.000 itu kemudia
dijual seharga Rp 1.450/lembar. Hal ini berarti PT. Niaga Sejahtera akan memperoleh
uang masuk Rp 3.480.000.000 (2.400.000 x 1.450). selisih antara harga jual saham
dan harga beli saham diakui sebagai laba penjualan saham, yaitu sebesar Rp
360.000.000 (3.480.000.000 – 3.120.000.000)
10/5/2017 Kas 3.480.000.000
Investasi laba saham PT.BB 3.120.000.000
Laba penjualan saham 360.000.000

Jika pada tanggal 10 Mei 2007 saham tersebut terjual hanya seharga Rp 1.100/lembar,
maka PT. Niaga Sejahtera akan memperoleh uang dari penjualan saha sebesar
2.640.000.000. Jadi, muncul kerugian saham sebesar Rp 480.000.000 (3.120.000.000
– 2.640.000.000)
10/5/2012 Kas 2.640.000.000
Rugi penjualan saham 480.000.000

Investasi laba saham 3.120.000.000


PT.BB

2. Latihan 13.6 halaman 254


*jurnal transaksi PT. Garam Dunia
20/3/2012 Investasi dalam tanah 1.691.000.000

Kas 1.691.000.000
Investasi dalam tanah 350.000.000
2/4/2012
Kas 350.000.000
Kas 2.100.000.000
9/5/2013 Investasi dalam tanah 2.041.000.000
Laba penjuala tanah 59.000.000

Anda mungkin juga menyukai