1. Kliping berita tentang tawuran antar suku atau antar kampung, beri pengantar atau
pendahuluan terkait berita tersebut.
Liputan6.com, Surabaya - Polisi menangkap dua orang pelaku yang memicu massa dari
warga sekitar untuk melawan petugas saat operasi yustisi pemberlakuan pembatasan
kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di kawasan Bulak Banteng,Surabaya, pada Sabtu
malam, 10 Juli lalu.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris
Besar Polisi Ganis Setyaningrum mengungkapkan kedua pelaku yang menjadi pemicu
penyerangan petugas PPKM itu bukan warga Bulak Banteng Surabaya.
Kedua pelaku mengaku kebetulan berada di Bulak Banteng saat petugas gabungan dari
kepolisian, TNI, serta Satpol PP dan Linmas dari Kecamatan Kenjeran sedang melakukan
operasi yustisi jam malam PPKM darurat.
"Salah satu pelaku, adiknya diamankan petugas Satpol PP karena tidak menggunakan
masker. Jadi, dia berusaha untuk membela adiknya. Lalu merusak mobil polisi. Kalau
pelaku satunya ini sengaja membuat konten di media sosial yang menyebarkan provokasi
anti-terhadap petugas PPKM," ucap AKBP Ganis.
Pengantar/Pendahuluan :
Kerusuhan yang terjadi di Indonesia bukanlah hal yang baru dalam sejarah
Indonesia, baik sebelum maupun sesudah proklamasi kemerdekaan. Setiap kerusuhan pasti
memiliki sebab-sebab yang berbeda, akan tetapi juga bisa mempunyai sebab yang sama.
Salah satu masalah terbesar yang melatar belakangi terjadinya suatu kerusuhn warga yaitu,
salah satunya adalah dalam bidang sosial kemasyarakatan. Seperti kerusuhan yang terjadi
pada Warga Bulak Banteng Surabaya saat Penertiban PPKM yang viral di media sosial
pada tanggal 10 Juli 2021. Kerusuhan ini viral karena sekelompok warga menggeruduk
petugas 3 pilar, yakni TNI, Polri dan Satpol PP yang sedang melakukan patroli PPKM.
Kerusuhan bermula karena warga melanggar aturan PPKM yaitu tidak memakai masker
dan buka warung melebihi batas waktu yang ditentukan serta warga merusak satu mobil
patroli petugas.
Sebagai warga negara Indonesia penting menjalin komunikasi yang baik dan tidak
melanggar aturan yang berlaku. Sadar menjadi bagian dari bangsa dan Negara akan
mendorong pada tekad, sikap dan perilaku untuk menjadi warga negara yang baik, yang
patuh dan taat pada hukum dan norma-norma yang berlaku. Kepentingan pribadi,
kelompok atau golongan harus diletakkan di bawah kepentingan bangsa dan negara.
Sangat penting juga untuk memahami wawasan kebangsaan, karena warga negara yang
sangat beragam akan menjadi peluang terjadinya konflik.
2. Analisa masalah yang terjadi, kaitkan dengan nilai-nilai wawasan kebangsaan, isu
kontemporer dan bela negara.
Dari berita yang diambil dari Liputan6.com “Polisi Tangkap 2 Pelaku Pemicu
Kerusuhan Bulak Banteng Surabaya” tersebut dapat dianalisa bahwa Kericuhan
akibat provokasi dari pemilik warung yang ikut serta melakukan perlawanan terhadap
penertiban jam malam, sehingga membuat warga terpancing hingga menyerang
petugas. Oleh karena itu Sebagai warga negara sangat penting untuk memahami
wawasan kebangsaan, terkhusus seperti Indonesia yang warga negaranya sangat
beragam karena dengan memahamai wawasan kebangsaan rasa kebersamaan akan
meningkat yang dapat mengurangi peluang terjadinya konflik. Sehingga, warga
negara yang berpartisipasi dalam mewujudkan cita-cita nasional dan tujuan bernegara
senantiasa harus diwarnai Pancasila sebagai falsafah bangsa, ideologi nasional dan
dasar negara. Sangat penting membangkitkan wawasan kebangsaan di lingkungan
masyarakat yang sudah mulai luntur, selain untuk mencegah pengaruh negatif.
B. Isu Kontemporer
Bela Negara adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang
dilakukan secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang
dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja
yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas
dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan
terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat
dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
“Polisi Tangkap 2 Pelaku Pemicu Kerusuhan Bulak Banteng Surabaya”
diambil dari Liputan6.com berita tersebut dianalisa bahwa kericuhan terjadi bukan
akibat warga Bulak Banteng Surabaya melainkan karena dua pelaku berinisial F
(warga Jalan Kunti Surabaya) dan H (warga Burneh, Kab. Bangkalan) yang memicu
terjadinya penyerangan petugas PPKM. Petugas gabungan tersebut terdiri dari
Kepolisian, TNI serta Satpol PP dan Linmas dari Kecamatan Kenjeran yang sedang
melakukan tugas operasi yustisi jam malam PPKM darurat. Awal mula kericuhan
tersebut terjadi karena salah satu adik pelaku diamankan Satpol PP karena tidak
menggunakan masker, pelaku tersebut berusaha untuk membela adiknya dan tidak
terima lalu melakukan penyerangan terhadap petugas dengan merusak kaca belakang
mobil polisi dengan menggunakan batu. Sedangkan pelaku berinisal F memang
sengaja membuat kericuhan dengan membuat konten di media sosial yang
menyebarkan provokasi anti terhadap petugas PPKM. Pemilik warung kopi berinisial
E juga ikut diamankan Polisi karena melawan petugas yang didapati warungnya tetap
buka pada jam operasional malam. Aksi kericuhan dan penyerangan terhadap petugas
PPKM tersebut masih terus diselidiki untuk ditangkap pelaku lainnya.
Dari kejadian tersebut masyarakat perlu untuk meningkatkan rasa bela negara
di pribadi masing-masing yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Bela Negara
(Cinta Tanah Air dan Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara) seseorang bisa
diterapkan dengan menjaga sikap, mematuhi protokol kesehatan (memakai masker)
dan aturan-aturan yang ada selama pandemi untuk membantu menurunkan angka
penyebaran virus covid-19 serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Rasa bela negara
petugas bisa diterapkan dengan melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya, seperti
Kepolisian, TNI, Satpol PP dan Linmas yang bertugas melakukan operasi yustisi jam
malam PPKM.
A. Kesimpulan
B. Saran