Anda di halaman 1dari 5

PROBLEMATIKA ONLINE LEARNING DI INDONESIA

Denta Nabilah Alifiyanka Putri, Salsabela Nurul Oktaviana, Ajrina Dzata Dini
21103244029, 21103241034, 21103244018
Pendidikan Luar Biasa A

PANDAHULUAN

Pengertian pendidikan menurut KBBI sendiri adalah proses pengubahan sikap atau atta
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.

Pendidikan merupakan hal yang sudah seharusnya menjadi hak semua orang. Namun,
realitanyanya tidak seperti itu. Ketidakmerataan pendidikan masih saja terjadi. Ditambah lagi
dengan kondisi saat ini dimana Covid-19 sedang merajalela, ketimpangan terkait pendidikan
agaknya menjadi semakin parah.

Akibat mewabahnya Covid-19, pendidikan yang seharusnya berjalan lancar bagi setiap
orang menjadi tersendat. Pembelajaran yang semula dilangsungkan secara tatap muka, kini
harus dilangsungkan secara online. Online learning memang terlihat lebih praktis dan efisien
dibandingkan pembelajaran tatap muka. Namun, apakah hal ini berlaku bagi semua pelajar?
Karena realitanya dengan adanya online learning ini justru memunculkan beberapa masalah
baru. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan apa saja yang harus dihadapi
oleh pelajar-pelajar di Indonesia.

HASIL DISKUSI

Sistem pendidikan nasional merupakan upaya terencana dalam mewujudkan proses dan
suasana pembelajaran supaya pelajar dapat aktif dalam pengembangan potensi dirinya. Dengan
sistem pendidikan, diharapkan peserta didik memiliki kecerdasan, akhlak, pengendalian diri,
maupun keterampilan yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat, maupun negara.

Sistem pendidikan Indonesia telah diatur dalam undang-undang. Ketentuan negara


tersebut berapa UU 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang disahkan oleh
presiden kelima Republik Indonesia—Megawati Soekarnoputri, edukasi harus menjunjung
tinggi nilai budaya, nilai keagamaan, dan nilai HAM, dan kemajemukan bangsa. Tak hanya
itu, sistem pendidikan pemberdayaan dan pembudayaan manusia juga wajib memberikan
teladan yang baik, meningkatkan kreativitas, serta membangun niat.
Namun, ditengah pendidikan yang berjalan dengan baik dan normal terjadi pandemi
Covid-19. Covid-19 adalah virus menular yang menginfeksi saluran pernafasan pada manusia.
Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada tahun 2019. Pandemi Covid-19
terjadi hampir di seluruh belahan dunia yang mengakibatkan krisis kesehatan bagi manusia
dan juga kendala di berbagai bidang kehidupan. Berbagai kebijakan telah ditetapkan
pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus, salah satunya ialah dengan
mengadakan pembatasan sosial di berbagai bidang kehidupan dan hal ini tentunya memberikan
dampak yang begitu besar bagi masyarakat.

Begitu pula dengan pendidikan di Indonesia. Pandemi ini juga menjadi akar dari
munculnya problematika-problematika dalam bidang pendidikan. Akibat tingginya
peningkatan angka penyebaran Covid-19, pemerintah memutuskan untuk menggunakan sistem
online learning. Online learning atau pembelajaran daring (dalam jaringan) adalah kegiatan
belajar mengajar melalui online platforms menggunakan jaringan internet dan media komputer.
Teknik pendidikan daring tersebut diterapkan dalam berbagai tingkatan jenjang pendidikan,
mulai dari TK, SD, SMP, SMA, maupun SMK, perguruan tinggi, hingga pembelajaran di SLB.

Hal ini memunculkan tantangan baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dimana
tenaga pendidik dituntut untuk dapat menguasai teknologi demi mendukung keefektifan
kegiatan belajar mengajar. Guru juga dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam
menyampaikan materi pembelajaran supaya peserta didik menjadi antusias dan semangat
mengikuti kegiatan belajar meskipun dilangsungkan secara daring.

Setiap guru juga harus mencari cara dan merencanakan kembali proses pembelajaran
dengan metode daring. Dampak pembelajaran daring juga dirasakan peserta didik dalam
menerima materi pembelajaran. Di antaranya ialah dimana siswa dituntut untuk mengerti
pelajaran di tengah segala kendala yang ada. Kesehatan mental siswa yang tidak stabil karena
tertekan akibat kendala-kendala dalam kegiatan belajar juga mempengaruhi kualitas
pendidikan. Begitu juga dengan anak berkebutuhan khusus, di tengah hambatan yang dimiliki,
mereka tetap harus turut aktif dalam pendidikan.

Serta beberapa masalah yang terkait dengan online learning akan kami tuliskan di
bawah ini :

1. Suasana rumah yang kurang mendukung kegiatan belajar mengajar peserta didik.
Perbedaan utama dari belajar di sekolah dengan belajar di rumah adalah tingkat
perbedaan yang dialami oleh para pelajar. Ketika pelajar belajar di ruang kelas, maka
lingkungan ruangan tersebut sudah diatur sedemikian rupa untuk mendukung proses
pembelajaran agar berjalan lancar. Hal ini berbeda dengan proses belajar mengajar dari rumah.
Tidak semua pelajar memiliki kondisi rumah yang sama untuk mendukung proses belajar.
Banyak dari pelajar tidak memiliki ruang belajar yang sunyi, senyap, mendapat sinar yang
mencukupi dan nyaman. Ditambah lagi seringkali aktivitas di lingkungan rumah menyebabkan
distraksi yang cukup banyak bagi pelajar. Distraksi tersebut sangat beragam, mulai dari
distraksi suara, distraksi pandangan dan banyak lainnya yang menyebabkan pelajar tidak dapat
fokus belajar. Misalnya, ketika siswa sedang belajar namun ia harus dituntut orang tua untuk
membantu kegiatan bebenah dirumah. Semula materi yang didapatkan dari guru adalah suatu
kefokusan malah menjadi sesuatu yang buyar karena ketidakfokusan peserta didik tersebut.

Adapun suasana peserta didik yang berada ditengah pusat industri maka ia akan
terganggu dalam segi polusi suara yang mengakibatkan gagal fokus dikarenakan adanya suara
bising yang ditimbulkan oleh mesin industri, pun asap-asap yang dapat membuat anak tersebut
menjadi batuk.

2. Ekonomi yang tidak merata

Tidak meratanya ekonomi di Indonesia memang betul-betul terjadi. Tidak semua orang
memiliki privileges. Nyatanya di Indonesia masih banyak yang kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-harinya. Jangankan untuk memasang sambungan Wi-Fi atau membeli
bergiga-giga kuota internet, untuk makan tiga kali sehari pun sulit.

Ditambah lagi pembelajaran daring ini sering kali mengharuskan para pelajar untuk
menggunakan platform online conferences seperti Zoom atau Google Meeting—dimana
aplikasi-aplikasi tersebut membutuhkan kuota yang banyak. Jika pelajar tidak mengikuti
kegiatan ini, maka mereka akan tertinggal. Maka dari itu, mau tidak mau dan sebisa mungkin.
mereka harus mengikutinya.

3. Kendala teknologi

Hal ini bukanlah perkara yang mengejutkan lagi. Kendala teknologi sangat seringlah
dialami oleh para pelajar, terutama yang berada di daerah pelosok. Daerah pelosok kerap kali
mengalami kendala listrik, misalnya pemadaman listrik yang terjadi secara tiba-tiba. Lalu,
sinyal di daerah pelosok juga kerap kali kurang mendukung sehingga untuk kegiatan belajar
mengajar secara daring sangatlah sulit untuk diikuti.

Sosialisasi mengenai teknologi pun belum merata. Masih banyak orang yang kesulitan
dalam menggunakan aplikasi-aplikasi penunjang online learning, sehingga hal ini pun semakin
memperumit keadaan.

Kemudian, adapun solusi atau alternatif yang dapat diberikan oleh pemerintah bagi
masyarakat, menurut kami di antaranya ialah :

• Bentuk partisipasi orang tua dalam pembelajaran daring ini sebenarnya adalah
membantu peran guru di sekolah. Peran orang tua adalah menjadi orang tua yang
memotivasi dalam segala hal. Orang tua turut berpartisipasi dalam membimbing dan
memberikan motivasi kepada anak, baik dengan cara memberikan semangat maupun
dengan cara meningkatkan kebutuhan sekolah. Orang tua hendaknya mampu menjadi
teman baik saat belajar. Selain itu, orang tua juga dituntut untuk sabar dalam mengajar
dan membimbing sebagai tugas guru di sekolah. Dalam melakukan ini, orang tua saling
melengkapi dan sangat membantu dalam memecahkan masalah kesulitan yang dihadapi
anak-anak di sekolah dan di rumah. Orang tua memiliki peranan penting dalam
mengembangkan rasa percaya diri anak walaupun sebagian kecil masih ada yang
mendampingi. Menghadapi kondisi seperti ini dimana anak-anak harus tetap belajar
walau tidak bisa ke sekolah, maka partisipasi orang tua dalam keberhasilan sistem
pembelajaran ini sangatlah diperlukan dimana orang tua sebisa mungkin membuat
perencanaan terhadap aktivitas harian anak yang kreatif dan inovatif serta diperlukan
juga waktu bermain anak. Peran orang tua memanglah sangat besar, terlebih lagi bagi
ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang juga harus menggunakan sistem online
learning ini.
• Diperlukan juga untuk membuat tempat menjadi kondusif untuk belajar, yang mana
akan membuat siswa merasa nyaman meskipun pembelajaran dilakukan secara online.
• Mengadakan pemerataan baik dalam aspek ekonomi maupun teknologi hingga ke
daerah pelosok, sehingga para pelajar dapat menimba ilmu dengan nyaman dan akan
terasa menyenangkan saat menjalaninya.
• Mengadakan pemerataan dalam pemberian subsidi kuota internet bagi semua pelajar di
Indonesia (karena realitanya masib ada saja yang belum mendapatkan subsidi kuota
internet ini).
• Melakukan sosialisasi keliling tentang penggunaan aplikasi-aplikasi penunjang
kegiatan belajar mengajar daring.

KESIMPULAN

Realitanya kondisi sektor pendidikan di Indonesia memanglah sekrusial itu. Tak sedikit
masalah baru justru timbul akibat adanya sistem online learning ini. Maka dari itu, salah satu
upaya yang dapat kita lakukan untuk mengurangi peningkatan angka penyabaran virus Covid-
19 adalah dengan menjaga kebersihan dan kesehetan masing-masing karena jika semua orang
sehat, maka keadaan akan perlahan membaik, lalu kita akan segera bisa melangsungkan
pembelajaran tatap muka seperti sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
https://scholar.google.com/scholar?start=20&q=universitas+negeri+yogyakarta+pandemi&hl=id&as_
sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DE3y--dzioDcJ
https://pusdiklat.perpusnas.go.id/regulasi/download/6

Anda mungkin juga menyukai