Anda di halaman 1dari 10

JARINGAN TUMBUHAN

disusun oleh : Yati Suryati, SPd

NIP. 19661024 198903 2 004

KOMPETENSI DASAR

3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada
tumbuhan

4..3 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada tumbuhan
PENGANTAR

Jaringan adalah Kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama disebut jaringan.

Pengelompokan jaringan tumbuhan didasarkan pada bentul sel, letak, fungsi, as al, serta tingkat
perkembangannya.

Fungsi Jaringan pada Tumbuhan

1. Melindungi bagian tubuh tumbuhan.

2. Membantu proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

3. Memperkuat tubuh tumbuhan.

4. Membantu mengedarkan sari-sari makanan atau zat-zat yang terdapat pada tumbuhan ke
seluruh tubuhnya.

5. Membantu menyimpan cadangan makan pada tumbuhan.

6. Mendukung segala aktivitas tumbuhan.

MACAM JARINGAN TUMBUHAN

Jaringan tumbuhan terdiri atas

1. Jaringan meristem : terdiri atas meristem primer dan sekunder

2. Jaringan dewasa/ permanen : terdiri atas epidemis, parenkim, kolenkim, sklerenkim,Xilem dan
Phloem
1. Jaringan Meristem

Jaringan Meristem

Jaringan meristem tersusun atas sekelompok sel yang tetap dalam masa pertumbuhan dan terus -
menerus akan membelah.

Ciri-ciri jaringan meristem adalah sebagai berikut :

• Tersusun atas sel-sel muda yang sedang dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.Umumnya
tidak ada ruang antarsel.

• Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan susunan dinding sel yang tipis.

• Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebih dari satu inti sel.

Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu :

Promeristem, telah ada ketika tumbuhan masih dalam masa embrio.

Meristem primer, jaringan yang aktif membelah, terdapat pada ujung batang, ujung akar, dan kuncup
tumbuhan dewasa. Menyebabkan pertambahan panjang tumbuhan.

Meristem sekunder, terbentuk dari jaringan meristem primer. Menyebabkan pertambahan besar tubuh
tumbuhan

Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu :

Meristem apikal, terdapat di ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Menghasilkan pertambahan tinggi
dan panjang tumbuhan (pertumbuhan primer).

Meristem lateral, berada sejajar dengan lingkaran ditemukannya organ. Menghasilkan pertumbuhan
sekunder.

Meristem interkalar, terdapat diantara ruas-ruas batang menghasilkan pertambahan panjang pada
ruas-ruas batang.
2. Jaringan Permanen

Jaringan meristem baik yang merupakan primer atau sekunder akan berdiferensiasi menjadi jaringan
permanen. Nantinya, jaringan permanen tidak tumbuh dan memperbanyak diri lagi.

Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu

• jaringan epidermis,

• jaringan parenkim,

• jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim),

• jaringan pengangkut (xilem dan floem),

• jaringan gabus.

1. Jaringan Epidermis (Jaringan Pelindung)

• Merupakan jaringan terluar yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan.

• Ciri-ciri jaringan epidermis :

• Bentuk sel seperti balok.Umumnya terdiri dari satu lapisan.Terletak pada lapisan paling
luar.Tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga stomata.Tersusun atas sel-sel hidup.Dinding sel
bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan

• Berfungsi untuk melindungi jaringan lainnya.


modifikasi epidermis
2. Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar)

• Merupakan jaringan yang terbentuk dari meristem dasar dan memiliki bentuk serta fungsi yang
bervariasi.

• Ciri-ciri jaringan parenkim : Ukuran selnya besar, Sususan sel tidak rapat, sehingga terdapat
banyak rongga antarsel. Tidak selalu berkloroplas. Tersusun atas sel-sel hidup.Letak inti sel
mendekati dasar sel.Mampu bersifat meristematik karena dapat membelah diri.Memilki banyak
vakuola..

Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi :

1. Parenkim palisade, bentuknya memanjang dan tegak.Parenkim bunga karang, bentuknya


menyerupai bunga karang.

2. Parenkim bintang, bentuknya menyerupai bintang dengan ujung jaringan saling berhubungan.

3. Parenkim lipatan, bentuk dinding sel melipat ke dalam.

Berdasarkan fungsinya, jaringan parekim dibedakan menjadi :


1. Parenkim fotosintesis, di dalamnya terdapat sel yang mengandung krorofil disebut kloroplas

2. .Parenkim penyimpanan bahan makanan.

3. Parenkim penyimpanan air.

4. Parenkim penyimpanan udara, didalamnya terdapat sel yang mengandung rongga-rongga


udara disebut aerenkim.

5. Parenkim transportasi.

3. Jaringan Penyokong (Jaringan Penunjang)

• Merupakan jaringan yang memiliki dinding yang tebal untuk menunjang tubuh tumbuhan agar
dapat berdiri dengan kokoh.

• Terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

a. Jaringan Kolenkim

Merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang masih aktif dalam pertumbuhan dan Ciri-ciri
jaringan kolenkim :
• Tersusun dari sel-sel hidup.Bentuk sel memanjang Terdapat pada batang, daun, bunga, dan
buah tumbuhan yang masih muda dan belum berkayu.

• Memiliki dinding sel yang lunak, lentur, dan tidak berlignin.

• Dinding selnya mengalami penebalan yang tidak teratur.

• Sebagian besar dinding sel terdiri dari senyawa selulosa.

b. Jaringan Sklerenkim

Merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.

Ciri-ciri jaringan sklerenkim :

• Tersusun dari sel-sel mati.

• Mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya kuat dan keras.

• Tidak mengandung protoplas.

• Dinding sel tebal.

Berdasarkan bentuknya, sel sklerenkim dibedakan menjadi :

• Sklereid (sel batu), sel mati, berbentuk bulat, dan berdinding keras (tahan terhadap tekanan).

• Fiber (serabut sklerenkim), berbentuk panjang, terdapat pada permukaan batang.

4. Jaringan Pengangkut

Merupakan jaringan yang bertugas untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Jaringan pengangkut terdiri dari :

1. Jaringan Xilem (Pembuluh Kayu)

• Tersusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem, parenkim kayu, dan sklerenkim kayu.Berfungsi
untuk mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah menuju daun.

2. Jaringan Floem ( pembuluh tapis )

• Tersusun oleh sel tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel parenkim kayu, dan sklerenkim
kayuBerfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh.

KAITAN STRUKTUR SEL JARINGAN TUMBUHAN DENGAN FUNGSI


ORGAN TUMBUHAN

Struktur sel yang menyusun jaringan pada organ tumbuhan pada beberapa bagian mengalami
perubahan struktur dikarenakan berubah fungsinya.

Misal pada epidermis akar ada yang sel epidermisnya bermodifikasi sehingga jaringan epiderm is akar
dapat dilewati oleh air dan unsur hara dari lingkungan untuk selanjutnya dibawa oleh pembuluh angkut
ke daun untuk bahan fotositesa.
Demikian juga epidermis di daun yang bermodifikasi menjadi stomata yang bisa membuka dan
menutup sehingga penguapan atau tranpirasi bisa berlangsung untuk menimbangi kebutuhan air pada
tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai