Kalimat Efektif Kelompok 3 NEW
Kalimat Efektif Kelompok 3 NEW
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
a. Mengetahui pengertian kalimat efektif
b. Mengetahui ciri-ciri kalimat efektif
K a l i m a t E f e k t i f |3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipahami atau dimengerti baik
pembicara maupun pendengar atau pembaca.1 Tidak hanya cukup dimengerti
namun perlu memperhatikan kaidah-kaidah atau tata bahasa yang berlaku.
2.2 Ciri-ciri kalimat efektif
Berikut adalah ciri-ciri kalimat efektif :
A. Kesatuan (unity)
B. Kehematan (economy)
C. Penekanan (emphasis)
D. Kevariasian (variety)2 (McCrimmon, 1967)
E. Keparalelan
F. Kecermatan
G. Kepaduan
H. Kelogisan3 (Susilo Mansurudin, 2010)
Berikut adalah penjelasannya,
____________________
1
Mansurudin, Susilo. Mozaik Bahasa Indonesia (Malang: UIN-Maliki Press, 2010) h. 111
2
Putrayasa, Ida Bagus. Kalimat Efektif: Diksi, Struktur, dan Logika (Bandung: Refika
Aditama, 2007) h. 54
K a l i m a t E f e k t i f |4
____________________
3
Mansurudin, Susilo.,op. cit., h. 111-119
4
Putrayasa, Ida Bagus. loc. cit.
K a l i m a t E f e k t i f |5
B. Kehematan (Economy)5
Kehematan adalah adanya hubungan jumlah kata yang digunakan dengan
luasnya jangkauan makna yang diacu. Sebuah kalimat dikatakan hemat bukan
karena jumlah katanya sedikit, sebaliknya dikatakan tidak hemat karena
jumlah katanya terlalu banyak. Yang utama adalah seberapa banyakkah kata
yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengar. Untuk penghematan kata-
kata, hal-hal berikut perlu diperhatikan.
2) Hiponim Dihindarkan
Dalam bahasa ada kata yang merupakan bawahan makna kata atau ungkapan
yang lebih tinggi. Di dalam makna kata tersebut terkandung makna kata yang
bersangkutan. Kata merah sudah mengandung maknakelompok warna. Kata
Desember sudah bermakna bulan.
____________________
5
Putrayasa, Ida Bagus. Ibid. h. 55
K a l i m a t E f e k t i f |6
C. Penekanan (Emphasis)6
Upaya pemberian aksentuasi, pementingan atau pemutusan perhatian
pada salah satu unsur atau bagian kalimat, agar unsur atau bagian kalimat
yang diberi penegasan itu lebih mendapat perhatian pendengar atau pembaca.
Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberi penekanan pada kalimat,
antara lain dengan cara:
1) Meletakkan kata yang ditonjolkan di depan kalimat.
a.Harapan Rektor UIN Maliki Malang, dosen, karyawan dan mahasiswa
berperilaku sesuai dengan visi dan misi UIN.
Kata yang ditonjolkan berada pada kata Harapan Rektor UIN Maliki
Malang, bukan pada kata dosen, karyawan dan mahasiswaberperilaku
sesuai dengan visi dan misi UIN.
2) Membuat urutan kata yang bertahap.
Indonesia tidak hanya diterpa bencana kapal terbang jauh, kapal laut
tenggelam, tsunami, lumpur lapindo, namun juga diterpa bencana
Tsunami.
Korban Tsunami Aceh tidak hanya sepuluh, seratus, seribu, namun
berpuluh ribu yang tewas.
3) Melakukan repetisi (pengulangan kata)
Saya menyukai Novel dan Film Ayat-ayat Cinta karena keislamannya,
keikhlasan, keridhoan, kelembutan dan kecantikan dari tokoh Fahri, Aisha
dan Maria sebagai taburan percintaan berdasarkan Alquran dan Alhadits.
4) Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
Islam tidak memperbolehkan iri dan dengki, namun dihalalkan iri terhadap
ilmu dan kebaikan.
____________________
6
Mansurudin, Susilo., op. cit., . h. 115
K a l i m a t E f e k t i f |8
D. Kevariasian (Variety)7
Kelincahan dalam penulisan tergambar dalam struktur kalimat yang
dipergunakan. Ada kalimat pendek dan panjang. Penulisan yang
mempergunakan kalimat dengan pola kalimat yang sama akan mambuat
suasana menjadi monoton atau datar sehingga akan menimbulkan kebosanan
pada pembaca. Oleh sebab itu, dalam penulisan diperlukan pola dan bentuk
kalimat yang bervariasi. Ada beberapa kemungkinan variasi kalimat, sebagai
berikut:
1) Variasi dalam pembukaan kalimat
Sebuah kalimat dapat dimulai dengan hal-hal berikut,
a. Frase keterangan (waktu, tempat, cara);
b. Frase benda;
c. Frase kerja; dan
d. Partikel Penghubung
Perhatikan contoh berikut!
(a) Gemuruh suara teriakan serempak penonton ketika penyerang
tengah menyambar umpan dan menembus jala kiper pada menit
kesembilan beas. (frase ket. cara)
(b) Mang Usil dari kompas menganggap hal ini sebagai satu isyarat
sederhana untuk bertransmigrasi (frase benda)
(c) Dibuangnya jauh-jauh pikiran yang menghantuinya selama ini
(frase kerja)
(d) Karena bekerja terlalu berat ia jatuh sakit. (partikel penghubung)
2) Variasi dalam pola kalimat
Pola S-P-O dapat diubah P-O-S
(a) Dokter muda itu belum dikenal oleh masyarakat Desa Sukamaju. (S-
P-O)
____________________
K a l i m a t E f e k t i f |9
7
Putrayasa, Ida Bagus., op. cit., h. 64
(b) Belum dikenal oleh masyarakat Desa Sukamaju dokter muda itu. (P-
O-S)
E. Keparalelan8
Maksud keparalelan disini adalah keistiqomahan atau konsistensi
kalimat. Artinya, kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Jika
bentuk pertama nomina, maka yang kedua dst. menggunakan nomina. Contoh
:
1) Tahap terakhir penyelesaian kampus 2 UIN Maliki Malang adalah
pengecatan tembok, menghancurkan gedung lama dan pengaturan irigasi.
Kalimat diatas kurang efektif karena tidak konsisten dalam menggunakan
kata di dalam kalimat. Pembenarannya adalah
1) Tahap terakhir penyelesaian kampus 2 UIN Maliki Malang adalah
pengecatan tembok, penghancuran gedung lama dan pengaturan irigasi.
F. Kecermatan9
Maksud dari kecermatan adalah kalimat tersebut tidak menghasilkan
penafsiran ganda.
1) Silahkan anda parker di lantai I, karena bebas parker (kurang efektif)
2) Silahkan anda parker di lantai I, karena parker gratis (efektif)
____________________
8
Mansurudin, Susilo., op.cit., h. 114
9
Ibid. h. 117
K a l i m a t E f e k t i f |10
G. Kepaduan10
Kalimat padu adalah kalimat yang tidak terpenggal-penggal, terpisah, namun
berpadu menjadi satu kesatuan yang dapat dimengerti. Tujuannya supaya
informasi yang disampaikan menjadi padu (tidak terpecah-pecah). Berikut
adalah beberapa cara membuat kalimat menjadi padu,
1) Tidak bertele-tele.
Masyarakat kampus UIN Maliki Malang harus dapat mengembalikan
kepada kepribadian orang-orang Islam yang sudah terlanjur meninggalkan
rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak ke luar dari
kepribadian Islam dari sudut Alquran dan Alhadits (Ulul Albab)
Civitas akademika UIN Maliki Malang harus dapat mengembalikan
kepribadian orang-orang Islam sesuai dengan Alquran dan Alhadits
(Ulul Albab).
2) Tidak menyisipkan kata daripada atau tentang di antara predikat dan objek
penderita.
Saya sudah semakin lama membicaraken daripada kehendak dan keluhan
civitas akademik UIN Maliki Malang.
Saya sudah membicarakan keluhan anggota civitas akademik UIN Maliki
Malang.
H. Kelogisan11
Logis berarti sebuah kalimat harus dapat diterima oleh nalar, tidak
membingungkan pembaca atau pendengar. Artinya ide kalimat tersebut dapat
diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
R2 menggunakan Helm, R4 memakai sabuk pengaman (kurang logis).
Pengendara Sepeda R2 menggunakan helm, sedangkan pengendara R4
memakai sabuk pengaman (logis)
____________________
10
Ibid. h. 118
11
Ibid. h. 119
K a l i m a t E f e k t i f |11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari materi kalimat efektif di atas dapat diambil simpulan bahwa
kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipahami dan dimengerti baik
oleh penulis maupun pembaca atau pendengar sehingga mampu
menyampaikan informasi secara sempurna.12 Kalimat efektif meliputi
beberapa aspek yaitu kesatuan (unity), kehematan (economy), penekanan
(emphasis), kevariasian (variety), keparalelan, kecermatan, kepaduan,
kelogisan. Kalimat efektif sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang
kehidupan terutama dalam penulisan karya ilmiah.
____________________
12
Putrayasa, Ida Bagus., op. cit., h. 66
K a l i m a t E f e k t i f |12
DAFTAR PUSTAKA