Anda di halaman 1dari 10

Hak Asasi Manusia (HAM) |1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berbicara hak asasi manusia tak dapat lepas dari sila kedua Pancasila “Kemanusiaan yang
adil dan beradab”. Keduanya begitu erat hubungannya. Perkembangan zaman yang semakin
pesat ini memaksa kita untuk mengikuti apa yang sedang diperbincangkan oleh orang-orang.
Kekerasan dan demonstrasi yang disertai amukan massa di berbagai belahan dunia khusunya
Indonesia adalah salah satu kejadian yang sering terjadi di negeri tercinta kita ini. Bagaimana
tidak hukum dan sanksi yang lemah pada bangsa ini yang menyebabkan masyarakat berpikiran
negatif tentang bagaimana citra hukum Indonesia di mata masyarakat.
Dengan adanya Hak Asasi Manusia di dunia setidaknya dapat menghentikan tindakan –
tindakan yang menyangkut anarkis atau kekerasan. Adanya aturan, sanksi tegas membuat
masyarakat yang ingin bertindak kekerasan berpikir seribu kali mengenai perbuatan yang akan
diperbuatnya. Oleh karena itu penulis ingin mendalami dan mempelajari lebih dalam lagi
mengenai Hak Asasi Manusia .

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa pengertian Hak Asasi Manusia?
b. Apa landasan Hukum Hak Asasi Manusia?
c. Apa sejarah umum lahirnya HAM?
d. Apa saja macam-macam hak asasi manusia?
e. Apa saja masalah HAM di Indonesia?
1.3. Tujuan
a. Mengetahui pengertian Hak Asasi Manusia
b. Mengetahui landasan Hukum Hak Asasi Manusia
c. Mengetahui sejarah umum lahirnya HAM
d. Mengetahui macam-macam hak asasi manusia
e. Mengetahui masalah Hak Asasi Manusia

BAB II
Hak Asasi Manusia (HAM) |2

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia (Human Rights) adalah hak dasar manusia pemberian Tuhan, yang
melekat kepada setiap manusia sejak manusia masih dalam kandungan sampai saat kematiannya.
Karena itu, hak asasi manusia, tidak dapat dilepas keberadaannya dari kehidupan manusia.
Hak Asasi Manusia merupakan terjemahan dari “droits de l’homme”, yang rangkaian
lengkapnya berbunyi “Declaration des droits de l’homme et du cihatoyen” atau pernyataan hak-
hak asasi manusia. Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki manusia menurut
kodratnya, yang tidak dapat dipisahkan dari hakekatnya, karena itu hak asasi manusia bersifat
luhur dan suci.1 Menurut John Locke, hak asasi manusia adalah hak yang diberikan langsung
oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai sesuatu yang bersifat kodrati. Sehingga tidak ada
sesuatu pun di dunia yang dapat mencabut hak asasi setiap manusia. HAM adalah hak dasar
setiap manusia yang dibawa sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa; bukan
pemberian manusia atau lembaga kekuasaan.2
Sejak awal peradaban manusia telah mengenal pertentangan antar manusia itu sendiri. Hal
ini disebabkan karena masing-masing manusia mempertahankan haknya. Pertentangan ini akan
melahirkan perbudakan atau kebebasan sehingga akan melahirkan adanya perjuangan antara
kemerdekaan dan penjajahan. Sampai sekarang ini masih terjadi pelanggaran hak asasi manusia
di mana-mana, bahkan di negara yang paling maju seperti di Amerika Serikat. Hak Asasi
Manusia perlu ditegakkan dalam kehidupan manusia karena berbagai pertimbangan, sebagai
berikut.3
(1) Sebagai penghargaan terhadap kodrat manusia.
(2) Penegakan hak asasi manusia oleh masyarakat, negara serta dunia sangat diperlukan,
demi ketertiban, ketenangan, perdamaian, jaminan keadilan, serta kepastian hukum
masing-masing.

____________________
1
Sadiyo. pelaksanaan Hak-hak Asasi Manusia Mwnurut UUD 1945. (Malang: IKIP Malang, 1993) h. 1-2
2
Rozak, Abdul. Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup, 2011) h. 110
3
Sadiyo, op. cit., h. 2-3
Hak Asasi Manusia (HAM) |3

(3) Melindungi hak kebahagiaan dan kepastian warga negara terhadap tindakan sewenang-
wenang dari penguasa negara dan sebaliknya bagi penguasa negara merupakan pedoman
dan jaminan bahwa kemauan negara dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
2.2. Landasan Hukum HAM
Hak-hak asasi manusia dalam Pancasila dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 dan
terperinci di dalam batang tubuh UUD 1945 yang merupakan hukum dasar konstitusional dan
fundamental tentang dasar filsafat negara Republik Indonesia serat pedoman hidup bangsa
Indonesia, terdapat pula ajaran pokok warga negara Indonesia. Yang pertama ialah perumusan
ayat ke 1 pembukaan UUD tentang hak kemerdekaan yang dimiliki oleh segala bangsa didunia.
Oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan. Secara umum Hak Asasi Manusia terdapat pada pasal 27-34
UUD 1945.4
Hubungan antara Hak asasi manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan Sebagai berikut :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama ,
melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama. Kebebasan memeluk agama
sesuai dengan pasal 29 ayat (2) UUD 1945.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hukum serta serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama
untuk mendapat jaminan dan perlindungan undang-undang.
3. Sila persatuan indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu diantara warga Negara
dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas
kepentingan pribadi atau golongan, hal ini sesuai dengan prinsip HAM dimana hendaknya
sesama manusia bergaul satu sama lainnya dalam semangat persaudaraan.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat yang
demokratis. Menghargai hak setiap warga negara untuk bermusyawarah mufakat yang
dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan, ataupun intervensi yang membelenggu hak-hak
partisipasi masyarakat.

____________________
4
Ibid. h. 63-65
Hak Asasi Manusia (HAM) |4

5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengakui hak milik perorangan dan
dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar-besarnya pada
masyarakat.

2.3. Sejarah umum lahirnya HAM5


Sejarah perkembangan HAM bermula dari kawasan Eropa. Ada pula yang menyatakan
HAM telah ada jauh sebelum peradaban Eropa muncul, yaitu pada masa kejayaan Islam. Wacana
awal HAM di Eropa dimulai dengan lahirnya Magna Charta yang membatasi kekuasaan absolut
para penguasa. Tahun 1689, lahir Undang-undang Hak Asasi Manusia (HAM) di Inggris. Pada
mas itu muncul istilah equality before the law, kesetaraan manusia di muka hukum. Menurut Bill
of Rights, asas persamaan manusia di hadapan hukum harus diwujudkan betapa pun berat
rintangan yang dihadapi, karena tanpa hak persamaan maka hak kebebasan mustahil dapat
terwujud. Sehingga lahir beberapa teori sosial yang berhubungan dengan perkembangan dan
karakter masyarakat Eropa dan Amerika : Kontrak sosial (J. J. Rousseau), trias politica
(Montesquieu), teori hukum kodrati (John Locke), dan hak-hak dasar persamaan dan kebebasan
(Thomas Jefferson).
Pada 1789, lahir Deklarasi Perancis. Deklarasi ini berisi aturan yang menjamin HAM dalam
proses hukum. Prinsip presumption of innocent adalah bahwa seseorang yang ditangkap
dianggap tidak bersalah sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang
menyatakan ia bersalah. 6 Januari 1941 di Amerika lahir the four freedoms yang diproklamirkan
oleh Presiden Theodore Roosevelt. Keempat hak itu adalah: hak berbicara dan menyampaikan
pendapat; hak kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai agama yang dipeluknya; hak
bebas dari kemiskinan; dan hak bebas dari rasa takut.
Pada 1944, lahirlah Deklarasi Philadelphia 1944 yang nanti akan menjadi cikal bakal
terwujudnya Deklarasi Universal HAM (DUHAM) yang dikukuhkan PBB dalam Universal
Declaration of Human Rights (UDHR) pada tahun 1948. Di dalam DUHAM berisi 5 hak asasi
yang dimiliki individu: hak personal (jaminan kebutuhan pribadi); hak legal (jaminan
perlindungan hukum); hak dipil dan politik; hak subsistendi (hak jaminan adanya sumber daya
untuk menunjang kehidupan) dan hak ekonomi, sosial dan budaya.
____________________
5
Rozak, Abdul. op. cit., h. 110-121
Perkembangan DUHAM pasca perang dunia dibagi menjadi empat kurun generasi.
Hak Asasi Manusia (HAM) |5

a. Generasi pertama. HAM berpusat pada bidang hukum dan politik.


b. Generasi kedua. HAM berkembang pada bidang sosial, ekonomi, politik dan budaya.
c. Generasi ketiga. Kesatuan HAM antara hak sosial, ekonomi politik dan budaya dalam satu
bagian integral yang dikenal dengan istilah hak melaksanakan pembangunan. (the rights of
development).
d. Generasi keempat. Generasi ini menyerukan terciptanya tatanan sosial yang lebih berkeadilan.
Perkembangan HAM di Indonesia dibagi menjadi dua periode
a. Periode sebelum kemerdekaan (1908-1945). Perkembangan HAM diawali dengan
berdirinya berbagai organisasi pergerakan nasional seperti Boedi Utomo, PKI, PNI, dan PI.
b. Periode setelah kemerdekaan (1945-1998). Dibagi menjadi beberapa fase. Fase 1945-
1950 menekankan pada bidang sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Fase 1950-1959
dianggap sebagai masa gemilang HAM karena sesuai dengan prinsip liberal sehingga
kebebasan mendapat tempat dalam kehidupan politik nasional. Fase 1959-1966 dianggap
sebagai masa berakhirnya Demokrasi Liberal dan digantikan dengan Demokrasi Terpimpin
sehingga kebebasan tidak mendapatkan jatah dan tempat yang selayaknya. Fase 1966-1998
dianggap masa kemunduran pelaksanaan HAM sehingga banyak terjadi pelanggaran HAM.
Pada masa ini terjadi pemerintahan sentralistik. Sehingga pada awal 90-an usaha masyarakat
yang menginginkan adanya kebebasan terwujud dengan disetujuinya pendirian Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melalui keputusan presiden (Keppres).
Karena praktik HAM di lapangan tidak sesuai dengan keinginan masyarakat akhirnya rakyat
menuntut mundur Presiden Soeharto dari kursi kepresidenan.
Pasca orde baru, perkembangan HAM mengalami kenaikan yang cukup signifikan,
salah satu tandanya adalah lahitnya Tap MPR No. XVII/MPR/1998.

2.4. Macam-macam Hak Asasi Manusia (HAM)6


Secara garis besar hak asasi manusia dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Hak asasi pribadi atau personal rights
Misalnya : kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama dan
____________________
6
Sadiyo. op. cit., h. 8-9
kepercayaan, kebebasan bergerak, kebebasan mengumpulkan benda seni dll.
b. Hak asasi ekonomi atau property rights
Hak Asasi Manusia (HAM) |6

Misalnya : hak untuk memiliki sesuatu, hak unutk membeli dan menjual hak miliknya,
dan hak untuk memanfaatkan miliknya dengan bebas tanpa mengganggu orang lain.
c. Hak asasi politik atau political rights
Misalnya : hak untuk ikut serta dalam pemilu, hak untuk dipilih dan memilih, hak untuk
berpartai politik menurut keinginannya, hak untuk memberikan saran kepada pemerintah
tentang sesuatu masalah, dll.
d. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan atau
rights of legal equality
Misalnya : Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membedakan orangnya.
Siapapun yang bersalah akan dituntut di muka pengadilan tanpa memperhatikan jabatan
dan kedudukan, siapa saja asal warga negara yang telah memenuhi syarat dapat menjadi
pegawai negeri ataupun ABRI.
e. Hak sosial dan kebudayaan atau social and culture
Misalnya : hak untuk mengembangkan pengetahuan, hak untuk memilih pengajaran, dll.
f. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan.

2.5. Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia


Sejalan dengan amanat Konstitusi, Indonesia berpandangan bahwa pemajuan dan
perlindungan HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hak pembangunan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan, baik
dalam penerapan, pemantauan, maupun dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan pasal 1 (3), pasal
55, dan 56 Piagam PBB upaya pemajuan dan perlindungan HAM harus dilakukan melalui suatu
konsep kerja sama internasional yang berdasarkan pada prinsip saling menghormati,
kesederajatan, dan hubungan antar Negara serta hukum internasional yang berlaku.

Program penegakan hukum dan HAM meliputi pemberantasan korupsi, antiterorisme, serta
pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hukum
dan HAM harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif dan konsisten.

Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut:

1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009
sebagai gerakan nasional.

2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga yang
fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia.
Hak Asasi Manusia (HAM) |7

3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga negara di depan


hukum melalui keteladanan kepala negara beserta pimpinan lainnya untuk memetuhi/
menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen.

4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi manusia
dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika masyarakat dapat
berjalan sewajarnya.

5. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana, Aksi


Nasional Pemberantasan Korupsi.

6. Peningkatan penegakan hukum terhadap pemberantasan tindak pidana terorisme dan


penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.

7. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga negara serta
badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.

8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum dan
HAM.

9. Pengembangan sistem manajemen kelembagaan hukum yang transparan.

10. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan
proses hukum yang lebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat.

Berikut adalah contoh-contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia

1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan
yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.

2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata
kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap mahasiswa.

3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para
pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga
sangat rentan terjadi kecelakaan.

4. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan
tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang
anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

5. Kasus Babe yang telah membunuh anak-anak yang berusia di atas 12 tahun, yang artinya
hak untuk hidup anak-anak tersebut pun hilang
Hak Asasi Manusia (HAM) |8

6. Masyarakat kelas bawah mendapat perlakuan hukum kurang adil, buktinya jika
masyarakat bawah membuat suatu kesalahan misalkan mencuri sendal proses hukum nya
sangat cepat, akan tetapi jika masyarakat kelas atas melakukan kesalahan misalkan
korupsi, proses hukumnya sangatlah lama

7. Kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri mendapat penganiayaan
dari majikannya

8. Kasus pengguguran anak yang banyak dilakukan oleh kalangan muda mudi yang kawin
diluar nikah

BAB III
PENUTUP
Hak Asasi Manusia (HAM) |9

3.1. Kesimpulan
Dari uraian panjang lebar diatas dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:
1. HAM adalah hak kodrati manusia sejak lahir sebagai anugrah Tuhan dan hak ini suci
dan luhur sehingga tidak ada yang dapat mencabutnya. HAM adalah pemberian Tuhan
bukan pemberian penguasa atau kekuasaan.
2. Sejarah perkembangan HAM dimulai di Eropa dengan lahirnya Magna Charta.
3. Landasan Hukum HAM di Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945

DAFTAR PUSTAKA
H a k A s a s i M a n u s i a ( H A M ) | 10

Sadiyo. Pelaksanaan Hak-hak asasi manusia menurut UUD 1945. (Malang: IKIP
Malang. 1993)
Rozak, Abdul. Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. (Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup, 2011)
Kaelan dan Achmad Zubaidi. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
(Yogyakarta: Paradigma, 2010)
Effendi, Ahmad Masyhur dan Taufani Sukmana Evandri. HAM dalam dimensi/dinamika
yuridis, sosial, politik dan proses penyusunan/aplikasi HA-KHAM (hukum hak asasi
manusia) dalam masyarakat. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010)

Anda mungkin juga menyukai