Anda di halaman 1dari 17

ID Soal

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur


2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 17 tahun, mengalami mual, muntah hingga tidak sadarkan diri, 2 jam
sebelumnya mengonsumsi minuman keras oplosan. Dokter meminta dilakukan pemeriksaan
alkohol dalam darah, dan jarak laboratorium tempat pemeriksaan dari lokasi pengambilan
sampel 80 Km dengan waktu tempuh 4 jam.
Pertanyaan soal ( Lead in )
Pengawet apakah yang dapat digunakan ?
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
A. Heparin
B. Na. Benzoat
C. Na.Florida
D. Na. EDTA
E. Na. Sitrat
Kunci Jawaban: C

Referensi: Dep Kes RI, Petujuk Pemeriksaan Narkotik dan Psikotropik dengan KLT dan KG,
1998, Pusat Laboratorium Kesehatan, Jakarta.

Nama pembuat Sri Nuraini


Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
ID Soal

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur


2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik

Kasus (vignete)
Identifikasi morfin dengan metode KLT dilakukan ekstraksi, sampel urine sebanyak 10 ml kemudian
pH diatur 8,5-9 dengan penambahan amonia kemudian dicampur dengan vortex mixer. Ekstraksi
dengan pelarut organik, yang volumenya 2 kali volume urin.

Pertanyaan soal ( Lead in )


Pelarut organik apakah yang dimaksud ?
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
A. Dietyl eter - propanol 9 : 1
B. Kloroform - isopropanol 9 : 1
C. Diklormetan - isobutanol 9 :1
D. Etyl acetat – amonia 9 : 1
E. Toluen – aseton 9 : 1
Kunci Jawaban: B
Referensi: Dep Kes RI, Petujuk Pemeriksaan Narkotik dan Psikotropik dengan KLT dan KG,
1998, Pusat Laborakorium Kesehatan, Jakarta.

Nama pembuat Sri Nuraini


Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
ID Soal

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur


2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 30 tahun mengeluh nyeri perut, muntah, diare, vertigo kebas yang
diketahui bekerja di pabrik cat selama lebih dari 5 tahun. Dari hasil pemeriksaan SAD di
temukan sel basophilic stippling
Pertanyaan soal ( Lead in )
Logam berat apakah yang dimaksud ?
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
A. Cd
B. Hg
C. Cu
D. Pb
E. Sn
Kunci Jawaban: D
Referensi: Palar , 2008

Nama pembuat Sri Nuraini


Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
ID Soal

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur


2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
Seorang petani laki-laki mengeluh sakit kepala, tubuh berkeringat, mata berair dan muntah-
muntah. Diketahui 5 jam sebelumnya melakukan penyemprotan pestisida di kebun cabai.
Setelah dilakukan pemeriksaan serum didapatkan hasil kadar kolinesterase 2200 U/L.
Pertanyaan soal ( Lead in )
Jenis pestisida apakah yang dimaksud ?
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
A. Organophospat dan karbamat
B. Dikloro difeniletana
C. Piretroid sintesis
D. Organoklorin
E. Karbufural
Kunci Jawaban: A
Referensi:

Nama pembuat Sri Nuraini


Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
ID Soal

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur


2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
Pemeriksaan senyawa formalin pada sampel makanan metode asam kromatopat didapatkan
data sebagai berikut :
λ standar : 517 nm
λ sample : 516 nm
λstandar + sampel : 517,5 nm
dengan warna larutan standar, sampel dan standar + sampel lembanyung
Pertanyaan soal ( Lead in )
Jenis spectrofotometer apakah yang dapat digunakan untuk pemeriksaan tersebut
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
A. Spectrofotometer Resonansi Magnetik
B. Sppectrofotometer Serapan Atom
C. Spektrofotometer Infra Red
D. Spectrofotometer Ultra Violet
E. Spectrofotometer Visibel
Kunci Jawaban: E
Referensi:

Nama pembuat Sri Nuraini


Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
ID Soal

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur


2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
Spesimen darah diambil dari pasien untuk dilakukan pemeriksaan logam berat Pb dengan AAS,
sampel darah sebanyak 3 mL ditambahkan HNO3 pekat sebanyak 2 mL.

Pertanyaan soal ( Lead in )


Tahapan apakah yang harus dilakukan untuk menghilangkan senyawa organik pada sampel
tersebut.
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
A. Pengarangan.
B. Pengeringan.
C. Pembakaran
D. Pengabuan
E. Pelarutan.
Kunci Jawaban: A
Referensi: Flanagan

Nama pembuat Sri Nuraini


Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
ID Soal

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1.Profesional yang luhur


2.Mawas diri dan pengembangan diri
3.Komunikasi efektif
4.Pengelolaan informasi
5.Landasan ilmiah Ilmu laboratorium Medik
6.Kerampilan Laboratorium Medik
7.Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1.Kognitif
2.Psikomotor/Prosedural knowledge
3.Afektif
Tinjauan 3 1.Recall
2.Reasioning
Tinjauan 4 1.Preanalitik
2.Analitik
3.Pascaanalitik
Tinjauan 5 1.Pasien
2.Spesimen
3.Metode
4.Media Reagensia
5.Peralatan
6.Prosedur
7.Interpretasi hasil
8.Penjaminan Mutu
9.Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Tinjauan 6 1.Hematologi
2.Kimia Klinik
3.Parasitologi
4.Mikrobiologi
5.Sitohistoteknologi
6.Imunoserologi
7.Toksikologi klinik
Kasus (vignete)
Spesimen darah diambil dari pasien untuk dilakukan pemeriksaan logam berat Pb dengan AAS,
sampel darah sebanyak 3 mL ditambahkan HNO3 pekat sebanyak 2 mL. Setelah tahap
Pengabuan. Lalu cawan dipindahkan ke tempat dingin, dicuci kembali dengan HNO 3 jika perlu untuk
membersihkan abu partikel C bebas.
Pertanyaan soal ( Lead in )
Larutan apakah yang dupakai untuk melarutkan sampel abu tersebut ?
Pilihan Jawaban ( Option ) Berisi 5 option
A. Asam asetat 1N
B. Asam klorida 1N
C. Asam sulfat 1N
D. Asam posfat 1N
E. Asam pikrat 1N
Kunci Jawaban: B
Referensi:

Nama pembuat Sri Nuraini


Institusi/bagian Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

ID soal

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall

Sifat 2. Reasoning

Tinjauan 4 1. Pre analitik


2. Analitik
Tahap Pemeriksaan 3. Pasca analitik

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
Kelompok 3. Parasitologi
Pemeriksaan 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)

Pada persiapan sampel bahan ikan untuk uji kuntitatif formalin, perlu dilakukan proses destruksi
terhadap sampel menggunakan labu kjehldahl yang dihubungkan dengan alat destilasi.
Pertanyaan soal ( Lead in):

Tujuan melakukan proses destruksi adalah ?

Pilihan Jawaban ( Option): Berisi 5 option

a. Agar bahan kimia selain formalin dapat dipisahkan menjadi wujud gas, dan mencair kembali
ketika dilakukan proses destilasi
b. Agar formalin lepas dalam wujud gas, dan gas formalin tersebut mencair kembali ketika
dilakukan proses detilasi
c. Agar sampel pemeriksaan segera larut dan terpisah dari bahan –bahan lainnya
d. Agar reagensia kimia yang ditambahkan segera bereaksi dengan formalin yang terdapat
dalam sample
e. Agar pelarut aquadest yang ditambahkan dapat terpisah dari formalin yang berada dalam
sampel
Kunci Jawaban: B

Referensi: Flagan R.J., Braithwaite R.A., Brown S.S., Widdop B., de Wolff F.A., 1995, Basic
Analytical Toxicologi, WHO, Geneve, alih bahasa oleh Noegrohati S., Pusat
Informasi Obat Dan Makanan, BPOM, Jakarta

Nama pembuat Rodhiansyah Djayasinga, S. Pd., M. Si.

Institusi/bagian Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Analis Kesehatan

ID soal

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 4. Kognitif
5. Psikomotor
Domain 6. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall

Sifat 2. Reasoning

Tinjauan 4 4. Pre analitik


5. Analitik
Tahap Pemeriksaan 6. Pasca analitik

Tinjauan 5 7. Pasien
8. Spesimen
9. Metode
Sasaran 10. Media dan Reagensia
11. Peralatan
12. Prosedur
13. Interpretasi hasil
14. Penjaminan mutu
15. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
Kelompok 3. Parasitologi
Pemeriksaan 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)

Tabel di bawah ini merupakan data absorbansi sampel ikan ikan yang diperiksa kadar boraks
menggunakan spektrofotometer

a b y (absorbansi sampel) KADAR BORAKS (%)

0,030 0,020 0,080 ?

Pertanyaan soal ( Lead in):

Berapa persen kadar boraks pada sampel ikan asin ?

Pilihan Jawaban ( Option): Berisi 5 option

a. 2
b. 0,2
c. 0,02
d. 0,002
e. 0,0002

Kunci Jawaban: e

Referensi: Flagan R.J., Braithwaite R.A., Brown S.S., Widdop B., de Wolff F.A., 1995, Basic
Analytical Toxicologi, WHO, Geneve, alih bahasa oleh Noegrohati S., Pusat
Informasi Obat Dan Makanan, BPOM, Jakarta

Nama pembuat Rodhiansyah Djayasinga, S. Pd., M. Si

Institusi/bagian Poltekkes Tanjungkarang Jurusan Analis Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai