PRETEST Semua Acara'
PRETEST Semua Acara'
19/446856/TP/12659
Pretest Asam Fitat
A. Alat dan Bahan
Alat :
Erlenmeyer 50 ml
Pipet ukur 10 ml
Pipet ukur 1 ml
Gelas beaker 1000 ml
Gelas beaker 100 ml
Tabung reaksi ulir
Corong
Propipet
Vortex
Spektrofotometer
Timbangan analit
Waterbath shaker
Spatula
Kompor listrik
Kertas saring
Alumunium foil
Sentrifuge
Oven
Desikator
Botol Timbang
Bahan :
Tepung Kedelai mentah
Tepung Kedelai rebus
Tepung Tempe kedelai
HNO3 0,5 M
Akuades
Na-fitat 0,056 mg/1 ml
FeCl3 (mengandung ion besi 50μg/ml)
Amil alkohol
Amonium thiosianat
B. Cara Kerja
a) Penentuan Kadar Air
x
x
Fungsi Perlakuan
Pengenceran menjadi rentang tertentu untuk mengetahui pengaruh
konsentrasi terhadap absorbansi
Penambahan FeCl3 sebagai sumber Fe pda sampel untuk mengendapkan
(terjadi presipitasi) senyawa asam fitat yang telah diekstrak dari sampel
Pemanasan untuk mengoptimalkan presipitasi
Penambahan amil-alkohol sebagai larutan blanko dan memberikan intensitas
warna merah pada larutan uji yang akan diamati menggunakan
spektrofotometer
Penambahan ammonium thiosianat sebagai pelarut dimana akan membentuk
warna merah muda pada larutan sampel. Hal ini dikarenakan ion ferri fitat
yang tidak terikat dengan asam fitat akan bereaksi dengan ammonium
thiosianat dan membentuk warna merah muda
Penghomogenisasian dengan vortex 300 rpm supaya larutan homogen
sebelum dilakukan peneraan
Pendiaman selam 15 menit berfungsi untuk memisahkan larutan menjadi 2
fasa yang sama
Peneraan OD (Optical Densitiy) dengan panjang gelombang 465 nm untuk
mengetahui absorbansi larutan pada panjang gelombang maksimalnya
c) Penentuan Kadar Fitat
0.1 g tepung kacang kedelai mentah, tepung kacang kedelai rebus, dan tepung
tempe kedelai
Pengekstraksian sampel pada waterbath shaker pada suhu kamar selama 3 - 4 jam
Ekstrak sampel
1 mL ekstrak sampel
Fungsi Perlakuan
Penambahan HNO3 0,5 N digunakan untuk mengekstrak asam fitat dari
dalam sampel karena merupakan pengekstrak yang efektif untuk asam fitat.
Inkubasi di waterbath shaker selama 4 jam berfungsi untuk mengoptimalkan
ekstraksi.
Penyaringan dengan kertas saring digunnakan untuk mendapatkan ekstrak
sampel secara sempurna.
Penambahan aquadest berfungsi untuk mengencerkan ekstrak sampel.
Penambahan FeCl3 berfungsi sebagai sumber Fe pada sampel untuk
mengendapkan (terjadi presipitasi) senyawa asam fitat yang telah diekstrak
dari sampel.
Penutupan dilakukan agar senyawa volatile dalam sampel tidak menguap.
Pemanasan dalam air mendidih berfungsi untuk mengoptimalkan presipitasi.
Pendinginan dengan air mengalir dilakukan untuk mencegah reaksi
berkelanjutan.
Penambahan amil-alkohol dilakukan sebagai larutan blanko dan
memberikan intensitas warna merah pada larutan uji yang akan diamati
menggunakan spektrofotometer.
Penambahan ammonium thiosianat dilakukan sebagai pelarut dimana akan
membentuk warna merah muda pada larutan sampel. Hal ini dikarenakan
ion ferri fitat yang tidak terikat dengan asam fitat akan bereaksi dengan
ammonium thiosianat dan membentuk warna merah muda.
Penghomogenisasian dengan vortex berfungsi untuk menghomogenkan
larutan sebelum dilakukan peneraan.
Pendiaman selam 15 menit berfungsi untuk memisahkan larutan menjadi 2
fasa yang sama
Peneraan OD (Optical Densitiy) dengan panjang gelombang 465 nm
berfungsi untuk mengetahui absorbansi larutan pada panjang gelombang
maksimalnya.