BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi dasar rumusan masalah yang ingin penyusun kemukakan dalam pembuatan
makalah ini yaitu :
C. Tujuan
1. Untuk menambah ilmu pengetahuan baik bagi pembaca maupun penyusun sendiri.
2. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran dasar ilmu sosial yang telah diberikan.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan deferensiasi sosial dan bagaimana suatu
deferensiasi sosial dapat terjadi di masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Ras (KBBI: 2001) adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan
yang sama. Diferensiasi ras berarti mengelompokkan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya
bukan budayanya.
Misalkan, bentuk muka, bentuk hidung, warna kulit, dan warna rambut. Pada dasarnya
ciri fisik manusia dikelompokkan atas tiga golongan yaitu ciri Fenotipe, cirri Filogenetik, dan
ciri Getif.
a) Ciri fenotipe
Ciri Fenotipe merupakan ciri-ciri yang tampak. Ciri fenotipe terdiri atas ciri kualitatif dan
kuantitatif. Ciri kualitatif antara lain warna kulit, warna rambut, bentuk mata, bentuk hidung,
bentuk dagu, dan bentuk bibir. Sementara itu, ciri kuantitatif antara lain tinggi badan, gerak
badan, dan ukuran bentuk kepala.
b) Ciri filogenetik
Ciri Filogenetik yaitu hubungan asal usul antara ras-ras dan perkembangan. Sedangkan
ciri getif yaitu ciri yang didasarkan pada keturunan darah.
Klen / kerabat luas / keluarga besar. Klen merupakan kesatuan keturunan (genealogis),
kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adapt (tradisi).
Klen adalah system Sosial berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya
terjadi di masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).Sosial
berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi di masyarakat unilateral
baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).
b) Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada masyarakat
Menurut Durkheim agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan
praktik yang berhubungan dengan hal-hal yang suci. Agama merupakan masalah yang essensial
bagi kehidupan manusia karena menyangkut keyakinan seseorang yang dianggap benar.
Keyakinan terhadap agama mengikat pemeluknya secara moral. Keyakinan itu membentuk
golongan masyarakat moral (umat). Umat pemeluk suatu agama bisa dikenali dari cara
berpakaian, cara berperilaku, cara beribadah, dan sebagainya.
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan
seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur
organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itu maka ada kelompok laki-
laki/pria dan kelompok wanita/perempuan.
a) Masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal dari desa
b) Masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat kita temukan dalam perilaku, tutur kata , dsb.
Karena saling menghina satu sama lain akhirnya timbullah konflik diantara ke-2 aliran agama
Islam ini. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi konflik dalam kasus ini yaitu harus adanya
toleransi yang tinggi diantara kedua belah pihak. Tidak boleh ada perasan paling benar diantara
kedua belah bihak, kerena suatu keyakinan merupakan suatu yang paling benar menurut
penganut keyakinan itu sendiri. Dan itu tidak dapat dipaksakan satu sama lain. Sehingga upaya
untuk mengurangi konflik agar konflik tidak semkin meluas diantara kedua belah pihak yaitu
dengan mengedepankan perasaan saudara (integrasi) sebagai sesama penganut agama Islam.
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
Bentuk-bentuk deferensiasi sosail yang terjadi di lingkungan masyarakat berdasarkan ras, klen
(kerabat), agama, jenis kelamin, asal daerah dan partai politik.
Salah satu contoh deferensiasi sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat berupa :
B. Saran
Dalam hal ini penyusun menyarankan kepada kita semua agar selalu berfikap positif dalam
menyikapi adanya diferensiasi sosial. Karena pada hakikatnya manusia memang diciptakan ber
anekaragam untuk saling mengisi dan melengkapi. Sehingga kita harus mengedepankan sikap
toleransi agar konflik yang diakibatkan kerena adanya diferensiasi sosial tidak terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45466-Makalah Diferensiasi%20Sosial.html
http://catatanmasrikky.blogspot.com/2014/10/makalah-stratifikasi-sosial-dan.html