Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEMAJEMUKAN (DIFERENSIASI SOSIAL)


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Deferensasi Sosial


B. Bentuk-bentuk Deferensasi Sosial
C. Contoh Deferensasi Sosial

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kenyataan yang ada di dalam masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan


terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. perbedaan-perbedaan yang
terjadi memang secara kodrati telah ada. Penghargan yang lebih tinggi terhadap hal-hal tertentu
akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi. Jika suatu masyarakat lebih
menghargai kekayaan material dari pada kehormatan, misalnya, maka mereka lebih banyak
mempunyai kekayaan material dan menempati kedudukan yang lebih tinggi. Gejala tersebut
menimbulkan lapisan masyarakat, yang merupakan pembedaan posisi seseorang atau suatu
kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal.

Dalam diferensiasi sosial perbedaan-perbedaan tersebut mempunyai derajat yang sama


dan seyogyanya saling menghormati dalam perbedaan-perbedaan tersebut. Namun pada
kenyataannya perbedaan yang terjadi pada masyarakat tersebut sering menyebabkan terjadinya
konflik. Konflik-konflik tersebut dapat terjadi karena adanya diferensiasi sosial dalam hal
agama, etnik, ras, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Sehingga pada kesempatan kali ini kami
ingin mengkaji dan menganalisis permasalahan-permasalahan yang terkait dengan diferensiasi
sosial pada masyarakat dengan harapan menemukan perpecahan masalah yang dapat diterapkan
dan berguna dengan baik. Oleh karena itu pada makalah ini kami mencoba mengulas sedikit
mengenai Diferensiasi Sosial yang ada di lingkungan sekitar.

B. Rumusan Masalah
Yang menjadi dasar rumusan masalah yang ingin penyusun kemukakan dalam pembuatan
makalah ini yaitu :

1. Apa pengertian dari diferensiasi sosial?

2. Apa saja bentuk-bentuk dari deferensiasi sosial?

3. Salah satu contoh deferensiasi yang terjadi di lingkungan?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

1. Untuk menambah ilmu pengetahuan baik bagi pembaca maupun penyusun sendiri.

2. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran dasar ilmu sosial yang telah diberikan.

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan deferensiasi sosial dan bagaimana suatu
deferensiasi sosial dapat terjadi di masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Deferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial adalah pengelompokan masyarakat secara horisontal berdasarkan ciri-


ciri tertentu. Perbedaan-perbedaan itu tidak dapat diklasifikasikan secara bertingkat/vertikal
seperti halnya pada tingkatan dalam lapisan ekonomi, yaitu lapisan tinggi, lapisan menengah dan
lapisan rendah. Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku
bangsa), klen dan agama disebut kemajemukan sosial, sedangkan pengelompokan berasarkan
perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial. Kalau kita memperhatikan
masyarakat di sekitar kita, ada banyak sekali perbedaan-perbedaan yang kita jumpai.

Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama.


Pengertian sama disini menunjukkan pada penggolongan atau klasifikasi masyarakat secara
horisontal, mendatar, atau sejajar. Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut
yang lebih tinggi dari pada golongan lainnya. Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada
perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klan, agama, profesi, jenis kelamin, asal daerah dan partai
politik. Pada intinya hal-hal yang terdapat dalam diferensiasi itu tidak terdapat tingkatan-
tingkatan, namun yang membedakan satu individu dengan individu yang lainnya adalah sesuatu
yang biasanya telah ia bawa sejak lahir. contohnya saja, suku sunda dan suku batak memiliki
kelebihan masing-masing. jadi seseorang tidak bisa menganggap suku bangsanya lebih baik,
karena itu akan menimbulkan etnosentrisme dalam masyarakat. Diferensiasi merupakan
perbedaan yang dapat kita lihat dan kita rasakan dalam masyarakat, bukan untuk menjadikan kita
berbeda tingkat sosialnya seperti yang terjadi di Afrika Selatan.

B. Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial

Berbagai bentuk diferensiasi sosial dalam masyarakat berdasarkan perbedaan


Ras,Agama,Jenis kelamin,Profesi,Klan,dan Suku bangsa. Pada intinya hal-hal yang terdapat
dalam diferensiasi itu tidak terdapat tingkatan-tingkatan, namun yang membedakan satu individu
dengan individu yang lainnya adalah sesuatu yang biasanya telah ia bawa sejak lahir.

Bentuk bentuk diferensiasi Sosial dalam masyarakat membentuk 8 kriteria :


1) Diferensiasi ras

Ras (KBBI: 2001) adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan
yang sama. Diferensiasi ras berarti mengelompokkan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya
bukan budayanya.

Misalkan, bentuk muka, bentuk hidung, warna kulit, dan warna rambut. Pada dasarnya
ciri fisik manusia dikelompokkan atas tiga golongan yaitu ciri Fenotipe, cirri Filogenetik, dan
ciri Getif.

a) Ciri fenotipe

Ciri Fenotipe merupakan ciri-ciri yang tampak. Ciri fenotipe terdiri atas ciri kualitatif dan
kuantitatif. Ciri kualitatif antara lain warna kulit, warna rambut, bentuk mata, bentuk hidung,
bentuk dagu, dan bentuk bibir. Sementara itu, ciri kuantitatif antara lain tinggi badan, gerak
badan, dan ukuran bentuk kepala.

b) Ciri filogenetik

Ciri Filogenetik yaitu hubungan asal usul antara ras-ras dan perkembangan. Sedangkan
ciri getif yaitu ciri yang didasarkan pada keturunan darah.

2) Deferensiasi berdasarkan klen

Klen / kerabat luas / keluarga besar. Klen merupakan kesatuan keturunan (genealogis),
kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adapt (tradisi).

Klen adalah system Sosial berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya
terjadi di masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).Sosial
berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi di masyarakat unilateral
baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).

a) Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) terdapat pada:

 Masyarakat Batak (sebutan Marga)


 Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun.
 Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara.
 Masyarakat Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : Mandagi, Lasut, Tombokan,
Pangkarego, Paat, Supit.
 Masyrakat Ambon (klennya disebut Fam) antara lain : Pattinasarani, Latuconsina, Lotul,
Manuhutu, Goeslaw.
 Masyarakat Flores (klennya disebut Fam) antara lain : Fernandes, Wangge, Da Costa,
Leimena, Kleden, De-Rosari, Paeira.

b) Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada masyarakat

 Minangkabau, klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampung-kampung,


nama klennya antara lain : Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo,
Kampai dan sebagainya.
 Masyarakat Flores, yaitu suku Ngadu juga menggunakan system matrilineal

3) Diferensiasi berdasarkan Agama

Menurut Durkheim agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan
praktik yang berhubungan dengan hal-hal yang suci. Agama merupakan masalah yang essensial
bagi kehidupan manusia karena menyangkut keyakinan seseorang yang dianggap benar.
Keyakinan terhadap agama mengikat pemeluknya secara moral. Keyakinan itu membentuk
golongan masyarakat moral (umat). Umat pemeluk suatu agama bisa dikenali dari cara
berpakaian, cara berperilaku, cara beribadah, dan sebagainya.

4) Diferensiasi Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan
seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur
organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itu maka ada kelompok laki-
laki/pria dan kelompok wanita/perempuan.

5) Diferensiasai Asal Daerah


Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat
tinggalnya, desa atau kota. Terbagi menjadi:

a) Masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal dari desa

b) Masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal dari kota.

Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat kita temukan dalam perilaku, tutur kata , dsb.

6) Diferensiasi Partai Politik

Diferensiasi partai Politik adalah perbedaan masyarakat dalam kegiatannya mengatur


kekuasaan negara, yang berupa kesatuan-kesatuan Sosial, seazas, seideologi dan sealiran.dan
juga merupakan penggolongan masyarakat berdasarkan perbedaan paham partai politik.

C. Contoh Deferensiasi sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat

Contoh deferensiasi sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat yang memiliki


keragaman diferensiasi dalam berbagai hal seperti agama, aliran agama, pekerjaan, jenis
kelamin, usia, etnik, kebudayaan, dan lain sebagainya.

Wujud diferensiasi sosial yang terjadi di masyarakat :

1. Agama: Islam & Kristen


2. Aliran agama: Nahdlatul Ulama’& Muhammadiyah
3. Jenis kelamin: Laki-laki & Perempuan
4. Pekerjaan: pertani padi, petani lombok, petani jagung, petani tomat, petani tebu dan lain
sebagainya
5. Usia: Balita, Anak-anak, Remaja, Dewasa, Tua
6. Etnik: Jawa, Cina, & Thailand
7. Kebudayaan: Jawa (asli kebudayaan Ringianyar), Islam Jawa (dianut masyarakat NU),
Islam Arab (dianut masyarakat Muhammadiyah), Konghuchu (dianut masyarakat Cina),
Kristen (dianut masyarakat kristen).
Dalam diferensiasi sosial tidak jarang menimbulkan suatu dampak negatif seperti konflik
sosial dan perpecahan. Untuk mengurangi dampak tersebut ditumbuhkan rasa toleransi yang
tinggi pada masyarakat dengan cara saling menghormati dan tidak mengganggu jalannya
masing-masing perbedaan selama tidak bertentangan keras/merugikan masyarakat secara umum.
Dalam masyarakat yang heterogen seperti ini tidak jarang menimbulkan suatu konflik sosial.
Contoh konflik sosial yaitu konflik yang terjadi antara aliran agama Islam Nahdlatul Ulama’ dan
Muhammadiyah. Konflik soaial ini dapat terjadi karena perbedaan kebudayaan/pandangan yang
mereka anut. Dalam Nahdlatul Ulama’ mempunyai kebudayaan mendo’akan orang yang sudah
meninggal seperi tujuh harian, empat puluh harian, seribu harian, dan haul. Namun dalam
Muhammadiyah tidak terdapat acara semacam ini. Dari perbedaan inilah timbul suatu konflik
karena antar pengikut aliran saling mengejek/menghina satu sama lain. Pengikut Nahdlatul
Ulama’ menghina pengikut muhammadiyah karena membiarkan keluarganya yang telah
meninggal tanpa diadakan selamatan (tahlilan) seperti hewan yang dibiarkan saja meninggal.
Dan sebaliknya pengikut Muhammadiyah juga mengejek/menghina pengikut Nahdlatul Ulama’
acara tahlilan/do’a kepada orang yang telah meninggal itu merupakan suatu yang Bid’ah dan
haram hukumnya.

Karena saling menghina satu sama lain akhirnya timbullah konflik diantara ke-2 aliran agama
Islam ini. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi konflik dalam kasus ini yaitu harus adanya
toleransi yang tinggi diantara kedua belah pihak. Tidak boleh ada perasan paling benar diantara
kedua belah bihak, kerena suatu keyakinan merupakan suatu yang paling benar menurut
penganut keyakinan itu sendiri. Dan itu tidak dapat dipaksakan satu sama lain. Sehingga upaya
untuk mengurangi konflik agar konflik tidak semkin meluas diantara kedua belah pihak yaitu
dengan mengedepankan perasaan saudara (integrasi) sebagai sesama penganut agama Islam.
BAB III
KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Diferensiasi sosial adalah pengelompokan masyarakat secara horisontal berdasarkan ciri-


ciri tertentu. Sehingga diantara perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam diferensiasi soaial ini
mempunyai tingkat derajad yang sama diantara perbedaan-pebedaan tersebut.

Bentuk-bentuk deferensiasi sosail yang terjadi di lingkungan masyarakat berdasarkan ras, klen
(kerabat), agama, jenis kelamin, asal daerah dan partai politik.

Salah satu contoh deferensiasi sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat berupa :

1. Agama: Islam & Kristen


2. Aliran agama: Nahdlatul Ulama’& Muhammadiyah
3. Jenis kelamin: Laki-laki & Perempuan
4. Pekerjaan: pertani padi, petani lombok, petani jagung, petani tomat, petani tebu dan
lain sebagainya
5. Usia: Balita, Anak-anak, Remaja, Dewasa, Tua
6. Etnik: Jawa, Cina, & Thailand
7. Kebudayaan: Jawa (asli kebudayaan Ringianyar), Islam Jawa (dianut masyarakat NU),
Islam Arab (dianut masyarakat Muhammadiyah), Konghuchu (dianut masyarakat
Cina), Kristen (dianut masyarakat kristen)

B. Saran

Dalam hal ini penyusun menyarankan kepada kita semua agar selalu berfikap positif dalam
menyikapi adanya diferensiasi sosial. Karena pada hakikatnya manusia memang diciptakan ber
anekaragam untuk saling mengisi dan melengkapi. Sehingga kita harus mengedepankan sikap
toleransi agar konflik yang diakibatkan kerena adanya diferensiasi sosial tidak terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45466-Makalah Diferensiasi%20Sosial.html

http://catatanmasrikky.blogspot.com/2014/10/makalah-stratifikasi-sosial-dan.html

Anda mungkin juga menyukai