Anda di halaman 1dari 9

Vol. 14, No.

02, Agustus, 2021 p-ISSN : 2087-040X


DOI Issue : 10.46306/jbbe.v14i2 e-ISSN : 2721-7213

ANALISIS MATRIKS IFAS DAN EFAS PT UNILEVER TBK PADA


PANDEMIK COVID-19
1Putri Bintang Mutiara
1
Sekolah Tinggi Ekonomi Media Citra Nusantara
Email : putri.bm@mnccollege.id

ABSTRACT
During this pandemic, PT. Unilever Tbk has not experienced a significant decline in sales, because
managers have prepared a good sales strategy. This research aims to look at the strategy of PT. Unilever
Tbk by analyzing internal factors and external factors using SWOT analysis and MATRIS EFAS and IFAS.
This research uses secondary data methods, namely data obtained by collecting written data sources or
documents from existing journals and various other internet sources that are accurate. The results of this
study show that based on the IFAS matrix shows a score of 1,102, which means PT. Unilever Tbk can
control its internal factors well in utilizing existing strengths and overcoming weaknesses in the company.
Based on the EFAS matrix shows a score of 0.11.
Keywords: SWOT Analysis, EFAS Matrix, and IFAS Matrix

ABSTRAK
Pada masa pandemi ini PT.Unilever Tbk tidak mengalami penurunan penjualan yang siginifikan, karena
para manager sudah mempersiapkan strategi penjualan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
strategi PT.Unilever Tbk dengan menganalisis factor internal dan factor eksternal dengan menggunakan
Analisis SWOT dan Matris EFAS dan IFAS. Penelitian ini menggunakan metode data sekunder, yaitu data
yang diperoleh dengan mengumpulkan sumber data tertulis atau dokumen dari jurnal-jurnal yang sudah ada
dan berbagai sumber internet lainnya yang akurat. Hasil penelitian ini menunujukan bahwa berdasarkan
matriks IFAS menunjukan skor sebesar 1,102, yang berarti PT. Unilever Tbk dapat mengendalikan faktor
internalnya dengan baik dalam memanfaatkan kekuatan yang ada dan mengatasi kelemahan pada
perusahaan tersebut. Berdasarkan matriks EFAS menunjukan skor sebesar 0,11.
Kata kunci : Analisis SWOT,Matriks EFAS, dan Matriks IFAS

PENDAHULUAN
Pada era yang semakin maju PT Unilever Tbk sebagai perusahaan yang sudah terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan dikenal sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi berbagai
kebutuhan masyarakat dituntut untuk dapat melakukan peningkatan yang baik maka dari itu PT
Unilever Tbk selalu berusaha melakukan perbaikan dengan sistem perencanaan strategi yang tepat.
Untuk menentukan strategi yang tepat tersebut sangat penting untuk mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan pada perusahaan PT Unilever Tbk serta melihat peluang dan ancaman yang akan
datang. Maka, sangatlah penting untuk selalu menganalisis SWOT pada perusahaan PT Unilever
Tbk, karena analisis SWOT memiliki peran yang sangat penting untuk menentukan strategi
perusahaan. Analisis SWOT adalah cara untuk melakukan perencanaan strategi yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada sebuah proyek perusahaan.
Dengan menggunakan analisis SWOT PT unilever Tbk mampu merancang strategi yang efektif
serta dapat melihat sejauh mana strategi ini dapat dimanfaatkan. Di dalam analisis SWOT untuk
melihat perbandingan strategi kekuatan dan kelemahan dengan peluang dan ancaman dapat
dilakukan dengan metode IFAS dan EFAS.

DOI Artikel : 10.46306/jbbe.v14i2.90 363


Vol. 14, No. 02, Agustus, 2021 p-ISSN : 2087-040X
DOI Issue : 10.46306/jbbe.v14i2 e-ISSN : 2721-7213
Analisis SWOT merupakan cara membandingkan antara faktor eksternal dan faktor
internal pada perusahaan. Faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal
adalah peluang dan ancaman. PT Unilever Tbk merupakan perusahaan besar dan sukses maka dari
itu saya tertarik untuk meneliti SWOT agar dapat melihat faktor internal dan faktor eksternal dalam
perusahaan ini.
PT.Unilever Tbk. Merupakan perusahaan multinasional serta memproduksi makanan,minuman
dan juga perawatan tubuh. Unilever mendapatkan urutan ketiga dalam kategori produsen rumah
tangga. Selain itu Unilever merupakan perusahaan tertua di dunia yang menjual produknya ke
lebih 190 negara. Produk Unilever sudah memiliki lebih dari 400 merek, 14 merk diantaranya
mempunyai total penjualan lebih dari £1 miliar yaitu : Dove,Axe,Heartbrand,Omo,Hellmann’s,
Becel, Lipton,Lux,Knorr,Rama,Magnum,Surf, Rexona,dan Sunsilk. Pada pandemic saat ini
banyak perusahaan yang mengalami kerugian dan juga gulung tikar. PT.Unilever Tbk sudah
menyusun sejumlah strategi untuk menghadapi pandemic dengan aksi penyesuaian harga pada
beberapa produk. Dengan banyak nya produk pada perusahaan Unilever, menyatakan hal tersebut
merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh perseroan agar dapat menghalangi aksi
down trading. Selain pada itu Unilever mengambil strategi membuat produk baru ice cream yang
harga jauh lebih murah dibandingkan harga awal yang dimiliki ice cream sebelumnya. Lalu yang
terakhir Unilever menekankan kepada logo halal, dengan adanya pandemic yang berlangsung
banyak masyarakat yang yang memprioritaskan konsumsi produk halal.

METODE
Penelitian ini dilakukan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Media Nusantara Citra, JL.Panjang
No. 1, RT.1/RW.3,Kedoya Utara,Kec. Kebun Jeruk, Kota Jakarta Barat,Jakarta. Waktu penelitian
adalah 2 bulan.
Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah
Analisis Data yang akan digunakan yaitu :
1. Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS) merupakan suatu alat analisis yang
menyediakan kondisi internal perusahaan untuk dapat menentukan faktor kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
2. Matriks Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS) suatu alat analisis yang
menyediakan kondisi eksternal perusahaan untuk dapat menentukan faktor peluang dan
ancaman yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Mengenai tahap-tahap dalam mengenali faktor-faktor lingkungan eksternal dalam matriks
IFAS adalah sebagai berikut:
1. Menuliskan faktor internal utama seperti proses audit internal.
2. Berikan nilai yang interval dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) pada
setiap faktor. Nilai yang diberikan kepada masing-masing faktor menandakan tingkat
penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri. Jumlah seluruh
bobot harus sebesar 1,0.
3. Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk setiap faktor untuk menandakan apakah faktor
tersebut menunjukkan kelemahan mayor (peringkat = 1), atau kelemahan minor (peringkat
= 2), kekuatan minor (peringkat = 3), atau kekuatan mayor (peringkat = 4). Pada kekuatan
wajib mendapatkan peringkat 3 atau 4, dan kelemahan wajib mendapat peringkat 1 atau 2.
Jadi, peringkat yakni berdasarkan perusahaan, sedangkan nilai yakni berdasarkan industri.

DOI Artikel : 10.46306/jbbe.v14i2.90 364


Vol. 14, No. 02, Agustus, 2021 p-ISSN : 2087-040X
DOI Issue : 10.46306/jbbe.v14i2 e-ISSN : 2721-7213
4. Kemudian kalikan setiap nilai faktor dengan peringkat untuk menentukan rata-rata
tertimbang untuk setiap variabel.
5. Jumlahkan rata-rata tertimbang bagi masing-masing variabel akan menentukan total
rata-rata tertimbang bagi organisasi. Nilai rata-rata adalah 2,5. Total rata-rata tertimbang
dibawah 2,5 mendeskripsikan organisasi yang lemah secara internal, sementara total nilai
di atas 2,5 mendeskripsikan posisi internal yang kuat.
Cara-cara dalam mengidentifikasi faktor lingkungan eksternal dalam matriks EFAS yaitu:
1. Buatlah daftar dari faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman yang ada dalam proses
audit eksternal.
2. Kemudian berikan bobot interval dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting)
untuk masing-masing faktor. Bobot menandakan tingkat penting relatif dari faktor
terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0.
3. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci tentang
seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut, dimana 4 =
respon perusahaan superior, 3 = respon perusahaan di atas rata-rata, 2 = respon perusahaan
rata-rata, 1 = respon perusahaan jelek. Peringkat dilandaskan pada efektivitas strategi
perusahaan, sedangkan bobot dilandaskan pada industri.
4. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan nilai tertimbang.
5. Jumlahkan nilai tertimbang dari setiap variabel untuk melihat total nilai tertimbang bagi
organisasi. Nilai-nilai tertimbang tertinggi yaitu 4,0 dan nilai tertimbang terendah yaitu
1,0. Total nilai tertimbang rata-rata yaitu 2,5. Total nilai tertimbang sebesar 4,0
menggambarkan bahwa organisasi memiliki respon dengan sangat baik terhadap peluang
dan ancaman yang ada dalam industrinya. Dengan begitu, strategi perusahaan secara
efektif memiliki keuntungan dari peluang yang ada pada strategi saat ini dan
meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal. Total nilai 1,0
mengindikasikan bahwa strategis perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau tidak
menghindari ancaman eksternal.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal merupakan proses identifikasi terhadap faktor-faktor
kekuatan dan kelemahan dari PT Unilever Tbk. Lingkungan internal PT Unilever dapat
dianalisa dengan cara menggunakan pendekatan fungsional yait analisa yang dilakukan
pada setiap aspek seperti: aspek produksi, pemasaran, kondisi keuangan, SDM, kegiatan
penelitian, SIM dan serta pengembangan dari suatu perusahaan.
B. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal PT Unilever Tbk mengidentifikasi peluang dan ancaman
yang meliputi faktor- faktor aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial, aspek budaya,
aspek demografi, aspek lingkungan, aspek teknologi dan aspek persaingan.
C. Analisis Matriks IFAS
Matriks IFAS digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor
internal PT Unilever Tbk. Nilai total yang dibobot pada matriks ini merupakan hasil
penjumlahan total dari perkalian bobot dan rating masing-masing faktor strategis internal
PT Unilever Tbk.

DOI Artikel : 10.46306/jbbe.v14i2.90 365


Vol. 14, No. 02, Agustus, 2021 p-ISSN : 2087-040X
DOI Issue : 10.46306/jbbe.v14i2 e-ISSN : 2721-7213
D. Analisis Matriks EFAS
Matriks EFAS digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor
eksternal PT Unilever Tbk dan rating masing-masing faktor strategis eksternal PT Unilever
Tbk.
E. Kondisi Internal dan Eksternal pada Perusahaan PT Unilever Tbk
STRENGTH
1. Strategi dalam promosi produk PT Unilever yang paling efektif dengan
menggunakan model-model yang bergenerasi remaja, berkulit putih, berambut
panjang, sehingga mampu memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) agar mau
membeli produk tersebut untuk dapat mengalami sendiri hasil yang diterima model
dalam iklan tersebut.
2. PT Unilever aktif dalam misi sosial, sehingga komunikasi dengan konsumen dapat
terus terjaga. Hal ini dapat kita lihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang
telah menunjukan pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif dan di
tengah pandemi saat ini.
3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang mengabdi, terampil, dan memotivasi di
segenap jajaran.
5. memiliki kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care,
savoury, dan ice cream untuk pandemi yang sedang berlangsung.
6. Perencanaan yang baik dan kerja sama yang erat dengan para pemasok, konsumen
dan distributor untuk mengirimkan produk-produk dari pabrik ke tempat-tempat
penjualan.
7. PT Unilever memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya
hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
8. PT unilever memiliki moto yaitu “operational excellent with no compromise on
quality”. Unilever dalam kinerjanya dilakukan dengan baik dengan memperdulikan
kualitas.
WEAKNESSES
1. PT.Unilever memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan
diantaranya pertama, koordinasi yang sulit karena kegiatan yang terjadi antar
departemen yang memiliki agenda yang masing-masing. lalu kedua, komunikasi
yang diterima setiap karyawan berbeda-beda, dan terakhir inisiatif resolusi konflik
dari dukungan departemen dengan departemen lini produk.
2. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3. Jumlah karyawan yang tambun.
4. Otoritas yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang mengakibatkan tidak
mudahnya mengambil keputusan terhadap sesuatu.
5. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
7. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
8. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
OPPORTUNITIES
1. Pertumbuhan ekonomi yang masih kuat pada pandemi di wilayah pulau-pulau
seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan papua.

DOI Artikel : 10.46306/jbbe.v14i2.90 366


Vol. 14, No. 02, Agustus, 2021 p-ISSN : 2087-040X
DOI Issue : 10.46306/jbbe.v14i2 e-ISSN : 2721-7213
2. Tingginya tingkat kepuasan kepada konsumen terlihat dari predikat prima indeks
kepuasan konsumen.
3. Pasar nasional yang belum memiliki cara yang sama dengan Unilever.
4. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%)
dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.
5. tingkat ketergantungan masyarakat yang tinggi akan jenis produk consumer goods.
6. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
7. stabil dan tinggi nya tingkat kesetiaan masyarakat mencapai 83%
THREATS
1. meningkatnya biaya bahan baku dan bahan berbahan dasar petroleum
2. sedang tidak stabilnya nilai tukar rupiah.
3. Daya beli konsumen yang menurun.
4. banyaknya pemalsuan produk dari negara tetangga.
5. biaya pemasaran produk yang tinggi karena rendahnya infrastruktur.
6. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
7. perubahan tren yang terjadi karena dampak pandemi Covid-19.
8. Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
9. Produk pesaing dengan harga lebih rendah
PT unilever Tbk NILAI BOBOT RATING SKOR
kualitas produk yang baik 4 0,07 4 0,28
promosi produk yang menarik 4 0,07 4 0,28
pilihan produk yang bervariasi 4 0,07 3 0,21
memiliki tenaga kerja yang terampil
dan kemampuan yang baik 4 0,07 3 0,21
memiliki modal yang kuat 4 0,07 4 0,28
kekuatan
Promosi produk yang efektif 4 0,07 4 0,28
Tim produksi yang terampil 4 0,07 4 0,28
Pemimpin pasar consumer goods 4 0,07 3 0,21
Jaringan distribusi ke daerah-daerah 4 0,07 3 0,21
Kerjasama erat dengan para pemasok 4 0,07 4 0,28
2,52
sering terjadi keterlambatan
pengiriman barang di toko/store 2 0,02 4 0,08
sering terjadi overstock barang 2 0,02 3 0,06
kelemahan harga produk yang relatif mahal
dibanding kompetitor 4 0,05 1 0,05
pusat produksi rinso hanya pada satu
lokasi 4 0,05 2 0,1

DOI Artikel : 10.46306/jbbe.v14i2.90 367


Vol. 14, No. 02, Agustus, 2021 p-ISSN : 2087-040X
DOI Issue : 10.46306/jbbe.v14i2 e-ISSN : 2721-7213

sirkulasi keuangan yang sering


terganggu 2 0,02 3 0,06
Lambatnya konsolidasi intern dalam
pengambuilan keputusan 2 0,02 4 0,08
Jumlah karyawan yang tambun 2 0,02 3 0,06
Ketidakjelasan sertifikat halal terhadap
produk tertentu 4 0,03 1 0,03
Rendahnya penjualan terhadap produk
tertentu 4 0,05 2 0,1
Departemen yang mempunyai agenda
jadwal masing-masing 2 0,02 3 0,06
2,52- 0,68 =
TOTAL 58 1 0,68 1,84
percepatan teknologi yang mendukung
promosi 4 0,11 4 0,44
pangsa pasar yang luas 3 0,08 4 0,32
loyalitas masyarkat akan produk tinggi 4 0,11 2 0,22
peluang masyarakat sudah mengenal produk
unilever 4 0,11 3 0,33
banyak distributor tersebar di seluruh
Indonesia 3 0,08 4 0,32
1,63
banyak pesaing baru dengan produk
yang sejenis 4 0,010 4 0,04
harga produk sejenis yang lebih murah 4 0,010 3 0,03
percepatan pesaing dalam memasok
produk ke toko 4 0,010 4 0,04
ancaman
promosi perusahaan pesaing lebih luas 3 0,47 3 1,41
birokrasi pemerintah tentang perluasan
perusahaan 4 0,010 4 0,04 1,52
1,63 -1,52 =
TOTAL 37 1 3,19 0,11

PELUANG

DOI Artikel : 10.46306/jbbe.v14i2.90 368


Vol. 14, No. 02, Agustus, 2021 p-ISSN : 2087-040X
DOI Issue : 10.46306/jbbe.v14i2 e-ISSN : 2721-7213

Supporting strategy (turnaround Supporting strategy (agressive


KELEMAHAN (Stability)) (Growth))
KEKUATAN

Survival divercification

ANCAMAN
Analisis matriks SWOT
1. Menentukan sumbu x (internal) = 2,52- 0,68 = 1,84
2. Menentukan sumbu y (eksternal) = 1,63 -1,52 = 0,11

STRATEGI SO,WO,ST,WT
Strategi SO
1. Pengembangan dan juga penetrasi pada produk-produk yang sudah ada.
2. meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana serta kualitas untuk
mengantisipasi permintaan dimasa mendatang.
3. Peningkatan kecepatan proses pelayanan klaim.
4. Peningkatan sistem kerja sama dengan mitra kerja yang sinergi dalam hal
pemasaran IW dan SW.
5. Peningkatan keandalan sistem pengawasan.
Strategi WO
1. meningkatkan promosi produk secara efektif dalam peranan humas.
2. Meningkatkan susunan karyawan yang sudah memegang gelar profesi.
3. Penguatan sistem manajemen investasi dan keuangan.
4. Penguatan struktur permodalan.
5. Pemantapan sistem pembebanan dan pengaturan kerja.
Strategi ST
1. menguatkan metode akuntansi keuangan serta prosesnya, hubungan yang
komunikatif dan interkatif antara pusat dan daerah.
2. meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan klaim
sesuai dengan standar yang berlaku.
3. penguatan kemampuan etika SDM melalui usaha yang berorientasi pada
filosofi “respect to people”.
4. meningkatkan sistem kearsipan sebagai salah satu fasilitas penyedia informasi.
5. Meningkatkan kualitas produk hukum untuk mendukung operasi perusahaan.
Strategi WT
1. Struktur organisasi diperkuat untuk mengantisipasi perubahan yang akan
terjadi dimasa depan.

DOI Artikel : 10.46306/jbbe.v14i2.90 369


Vol. 14, No. 02, Agustus, 2021 p-ISSN : 2087-040X
DOI Issue : 10.46306/jbbe.v14i2 e-ISSN : 2721-7213
2. Penguatan sistem manajemen SDM.
3. Profesionalisme dan jiwa kewirausahaan yang di tingkatkan guna mendukung
daya saing perusahaan.
4. Pengembangan sistem komputerisasi yang terintegrasi dan mampu
mendukung proses pengambilan keputusan strategis maupun operasional.
5. Mengembangkan kreatif dan inovasi sistem budaya kerja.
6. Kegiatan LITBANG yang dirancang untuk berorientasi kepada kepentingan
pasar.

SIMPULAN
1. Berdasarkan analisis SWOT, PT. Unilever Tbk pada pandemic Covid-19 berusaha
mempertahankan produk yang paling terbaik dan yang bervariasi dan juga memanfaatkan
peluang dalam teknologi dan informasi yang semakin berkembang.
2. Banyaknya pesaing baru dengan produk yang serupa seharusnya bukan menjadi masalah
besar bagi PT. Unilever Tbk. Dengan inovasi variasi kemasan produk, periklanan, promo
menarik, pelayanan masyarakat serta peduli lingkungan yang menarik sudah menjadi
bayangan yang jelas bagaimana perusahaan ini berjalan.
3. Hadirnya produk unilever dengan berbagai jenis merupakan ide kreatif dikarenakan
kebutuhan keluarga yang berbeda.
4. Pengembangan pasar, produk, serta efisiensi biaya akan sangat membantu perusahaan
unilever dalam menghadapi harga produk yang mahal, menjaga hubungan dengan
konsumen serta pemasok dan dapat menjadi perkembangan untuk skala jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA
Anggun. (2013). Analisa Manajemen Stratejik PT Unilever Indonesia. Retrieved from
https://id.scribd.com/doc/316585417/Analisa-Manajemen-Stratejik-PT-Unilever-Indonesia-
docx
Frederick, A. (2007). Perumusan Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis Swot. 135.
Harahap, A. H. (n.d.). ANALISIS SWOT PADA PT. UNILEVER TBK. Retrieved from
https://www.academia.edu/35645624/ANALISIS_SWOT_PADA_PT_UNILEVER_TBK
Keweh, D. (n.d.). Makalah_Manajemen_Operasi_Internasional. Retrieved from
https://www.academia.edu/11745146/Makalah_Manajemen_Operasi_Internasional_Analisi
s_Perusahaan_PT_Unilever_
Kurniawan, I. (2021). IFAS-EFAS UNTUK STRATEGY PLANNING. Retrieved from
https://sis.binus.ac.id/2021/02/05/ifas-efas-untuk-strategy-planning/
Ningsih, kustiawati. hamamah. (2013). MATRIKS INTERNAL FACTOR EVALUATION (IFE)
DAN EXTERNAL FACTOR EVALUATION (EFE) BUAH NAGA ORGANIK (Hylocereus
Undatus ).
pt unilever gencar di misi sosial. (2017). Retrieved from
https://www.coursehero.com/file/p47i2s7/25-2-PT-Unilever-gencar-di-misi-sosial-
sehingga-kedekatan-dengan-konsumen-dapat/
Puspita, R. (2012). analisis SWOT pada UNILEVER. Retrieved from
https://id.scribd.com/doc/86754498/Analisis-Swot-Pada-an-UNILEVER
Rangkuti, F. (2005). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Sari, D. P., & Oktafianto, A. (2017). Penentuan Strategi Bisnis Menggunakan Analisis Swot Dan

DOI Artikel : 10.46306/jbbe.v14i2.90 370


Vol. 14, No. 02, Agustus, 2021 p-ISSN : 2087-040X
DOI Issue : 10.46306/jbbe.v14i2 e-ISSN : 2721-7213
Matriks Ifas – Efas Pada Cv. Dinasty. Seminar Nasional IENACO, 238–245.
strategi fungsional 1 strategi manajemen keuangan. (2014). Retrieved from
https://www.coursehero.com/file/p47i2s7/25-2-PT-Unilever-gencar-di-misi-sosial-
sehingga-kedekatan-dengan-konsumen-dapat/
Swot Analisis Unilever. (2019). Retrieved from https://www.coursehero.com/file/p47i2s7/25-2-
PT-Unilever-gencar-di-misi-sosial-sehingga-kedekatan-dengan-konsumen-dapat/
unilever website. (2021). Retrieved April 17, 2021, from https://www.unilever.co.id/
Wheelen,Thomas L. Hunger, J. D. (2012). Strategic Management and Business Policy : Toward
Global Sustainability (Thirteen E). United States: Pearson.

DOI Artikel : 10.46306/jbbe.v14i2.90 371

Anda mungkin juga menyukai