AHKLAQ
K
E
L
A
S
II (DUA)
1 MENGENAL AKHLAQ
STANDAR KOMPETENSI
Mengenal Akhlaq
KOMPETENSI DASAR
1. Menyebutkan pengertian akhlaq
2. Menyebutkan dalil tentang pentingnya akhlaq
A. Pengertian Akhlaq
Akhlak dari segi bahasa : berasal daripada perkataan 'khulq' yang berarti perilaku, perangai
atau tabiat. Akhlak dari segi istilah : Suatu perlakuan yang tetap sifatnya di dalam jiwa
seseorang yang tidak memerlukan daya pemikiran di dalam melakukan sesuatu tindakan.
STANDAR KOMPETENSI
Mengenal akhlaq mahmudan
KOMPETENSI DASAR
1. Menyebutkan pengertian akhlaq
2. Mengemukakan contoh akhlaq mahmudah mahmudah
3. Menyebutkan dalil tentang kewajiban berakhlaq mahmudah
4. Menyebutkan perbuatan baik yang disukai orang lain
5. Mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari
ْت َوأَ ْت ِبع َ ِ َعنْ أَ ِبي َذرٍّ َقا َل َقا َل لِي َرسُو ُل هَّللا
َ صلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ا َّت ِق هَّللا ِ َحي ُْث َما ُك ْن
رواه الترمذي.اس ِب ُخلُ ٍق َح َس ٍن َ ال َّس ِّي َئ َة ْال َح َس َن َة َتمْ ُح َها َو َخال ِِق ال َّن
Artinya: Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada, (jika ada kejelekan) maka ikutilah
kejelekan itu dengan kebaikan, niscaya kebaikan dapat menghapus kejelekan. Dan bergaullah
kepada manusia dengan perangai yang baik (HR. Tirmidzi)
STANDAR KOMPETENSI
Mengenal akhlaq madzmumah
KOMPETENSI DASAR
1. Menyebutkan pengertian akhlaq madzmumah
2. Mengemukakan contoh akhlaq madzmumah
3. Menyebutkan dalil tentang kewajiban menjauhi akhlaq madzmumah
4. Menyebutkan perbuatan buruk yang tidak disukai orang lain
5. Mempraktekkannya (menjauhi perbuatan buruk) dalam kehidupan sehari-hari
ْ اد ِف
ي َ ع
َ ال
َّ ن َذْنبٍ ِإ
ْ ال َيُتْوبُ ِم
َ ق َفإَِّنُه
ِ ُخل
ُ ْسْوِء ال
ُ ب
ُ ِصاح
َ ال
َّ ِال َلُه َتْوَبٌة إ
َّ ِيٍء إ
ْ ش
َ ن
ْ َِما م
)شٍّر ِمْنُه » (رواه الطبراني َ
Artinya: Tidak ada satu kesalahan pun kecuali terbuka baginya pintu taubat, hanya orang yang
berakhlak jelek, tidak akan diterima taubatnya kecuali jika ia meninggalkan perangai buruknya
(HR. Thabrani)
STANDAR KOMPETENSI
Akhlak kepada orang lain
KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal Akhlaq kepada orang tua
2. Mengenal Akhlaq kepada guru
3. Mengenal Akhlaq kepada saudara
4. Mengenal Akhlaq kepada tetangga
5. Mengenal Akhlaq kepada teman
6. Mengenal Akhlaq kepada pembantu
INDIKATOR:
1. Menyebutkan akhlak kepada orang tua, guru, saudara, tetangga, teman, dan pembantu
2. Mempraktekkan akhlak kepada orang tua, guru, saudara, tetangga, teman, dan pembantu
dalam kehidupan sehari-hari
Di antara akhlak yang baik terhadap kedua orang tua adalah sebagai berikut:
1. Menghayati tugas dan penderitaan kedua orang tua, terutama penderitaan ibu
ِص{الُ ُه َ ان ِب َوالِدَ ْي ِه إِحْ َسا ًنا َح َم َل ْت ُه أ ُ ُّم ُه ُكرْ هًا َو َو
َ ض َع ْت ُه ُكرْ هًا َو َح ْملُ{ ُه َوف َ إل ْن َس
ِ ص ْي َنا ْا
َّ َو َو
)15 :َثالَ ُث ْو َن َشهْرً ا (األحقاف
Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan
susah payah (pula), mengandungnya dan menyapihnya dalam masa tiga puluh bulan (Al
Ahqaf, 46: 15)
2. Hormat kepada kedua orang tua dalam ucapan dan perbuatan
دَك ْال ِك َب َر أَ َح ُد ُه َما أَ ْو ِكالَ ُه َما َفالَ َتقُ ْل لَّ ُه َما أُفٍّ وَّالَ َت ْن َهرْ ُه َما َوقُ{ ْل لَّ ُه َم{ا
َ إِمَّا َي ْبلُ َغنَّ عِ ْن
)23 :َق ْوالً َك ِر ْيمًا (اإلسراء
Artinya: Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut,
maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan “Ah” kepada keduanya, dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia (Al Isra, 17: 23)
3. Menyayangi kedua orang tua dan menundukkan diri di hadapannya
ُّ َواحْ ِفضْ َل ُه َما َج َنا َح
)24 :الذ ِّل م َِن الرَّ حْ َم ِة (اإلسرآء
Artinya: Dan turunkanlah sayapmu dengan sikap merendah terhadap mereka berdua
dengan penuh rasa kasih sayang (Al Isra, 17: 24)
4. Mengutamakan kepentingan kedua orang tua di atas kepentingan umum
)َم ِن ا َّد َعى إِ َلى َغي ِْر أَ ِب ْي ِه َوه َُو َيعْ َل ُم أَ َّن ُه َغ ْي ُر أَ ِب ْي ِه َف ْال َج َّن ُة َع َل ْي ِه َح َرا ٌم (متفق عليه
Artinya: Barang siapa mengaku orang lain sebagai orang tuanya padahal ia tahu bahwa dia
bukan orang tuanya, maka ia diharamkan masuk sorga (Muttafaq ‘alaih).
7. Memanggil kedua orang tua dengan panggilan kesayangan yang menyenangkan
ُ َودَ عْ { َوة، َو َدعْ { َوةُ ْالم َُس {اف ِِر، دَعْ َوةُ ْال َم ْظلُ{ ْ{و ِم: َّك ِفي ِْهن {ٌ ت مُسْ َت َجا َب
َّ ات الَ َش ُ ََثال
ٍ ث َد َع َوا
)ْال َوالِ ِد َع َلى َو َل ِد ِه (رواه الترمذي
Artinya: Ada tiga do’a yang tidak diragukan lagi pasti dikabulkan oleh Allah; yaitu do’a
orang yang teraniaya, do’a orang yang merantau, dan do’a orang tua untuk anaknya (HR.
At-Tirmidzi)
10. Jangan menghina atau mencela orang tua teman, karena sikap demikian berarti menghina
orang tua kita sendiri.
ْصلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل ِمن َ ِ اص أَنَّ َرسُو َل هَّللا ِ ْن ْال َعِ ْن َعمْ ِرو ب ِ َعنْ َع ْب ِد هَّللا ِ ب
ْال َك َبائ ِِر َش ْت ُم الرَّ ج ُِل َوالِدَ ْي ِه َقالُوا َيا َرسُو َل هَّللا ِ َو َه ْل َي ْش ِت ُم الرَّ ُج ُل َوالِ َد ْي ِه َقا َل َن َع ْم
رواه مسلم.َيسُبُّ أَ َبا الرَّ ج ُِل َف َيسُبُّ أَ َباهُ َو َيسُبُّ أ ُ َّم ُه َف َيسُبُّ أ ُ َّم ُه
Artinya: Di antara dosa besar adalah seseorang mencaci maki orang tuanya. Mereka (para
shahabat) berkata: Apakah ada orang yang berani mencaci maki orang tuanya ? Rasul
menjawab: Ya ada, yaitu seseorang mencaci maki orang tua temannya, lalu temannya
(membalas) mencaci maki orang tua dari orang yang mencaci maki tersebut. (HR. Muslim)
11. Harus menjalin silaturahmi dengan orang yang dicintai oleh kedua orang tua
صلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم إِنَّ أَ َبرَّ ْال ِبرِّ صِ َل ُة ْال َمرْ ِء
َ ِ ْن ُع َم َر َقا َل َقا َل َرسُو ُل هَّللا
ِ َعنْ اب
رواه أبو داود.أَهْ َل وُ ِّد أَ ِبي ِه َبعْ َد أَنْ ي َُولِّ َي
Artinya: Kebaikan yang paling baik adalah menjalin hubungan baik dengan orang yang
dicintai oleh kedua orang tua sepeninggal mereka (HR. Abu Dawud)
ص{ا ِح ْب ُه َما فِي َ {ك ِب{ ِه عِ ْل ٌم َفال ُتطِ عْ ُه َم{{ا َو َ {ْس َل َ ك ِبي َما َلي َ دَاك َعلى أَنْ ُت ْش ِر َ َوإِنْ َجا َه
َ {ُاب إِ َليَّ ُث َّم إِ َليَّ َمرْ ِج ُع ُك ْم َف{أ ُ َن ِّب ُئ ُك ْم ِب َم{ا ُك ْن ُت ْم َتعْ َمل
{ون َ ال ُّد ْن َيا َمعْ رُو ًفا َوا َّت ِبعْ َس ِبي َل َمنْ أَ َن
)١٥ :(لقمان
Artinya: Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya,
dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali
kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa
yang telah kamu kerjakan. (QS. Luqman [31]: 15)
بالحُرْ َم ِة َو َما َس{ َق َط َمنْ َس{ َق َط إِالَّ ِب َت{{رْ كِ ْالحُرْ َم{ ِة َوال َّتـعْ ظِ ي ِْم
ْ َّص َل إِال
َ ص َل َمنْ َو
َ ََما و
)(تعليم المتعلم
Artinya: Tidaklah sampai seseorang kepada tujuannya kecuali karena memelihara sikap
hormat dan tidaklah gagal seseorang dalam mencapai tujuannya kecuali karena meninggalkan
sikap hormat (Ta’limul Muta’allim)
Menghormati guru bukan waktu di sekolah saja, akan tetapi di manapun dan kapanpun kita
tetap harus menghormati guru. Karena tidak akan adanya yang namanya "bekas guru"., lebih-
lebih yang menjadi guru itu adalah ulama.
َ ت َوأَ ْت ِبعْ ال َّس ِّي َئ َة ْال َح َس َن َة َتمْ ُح َها َو َخال ِِق ال َّن
اس ِب ُخلُ ٍق َح َس ٍن (رواه َ ا َّت ِق هَّللا ِ َحي ُْث َما ُك ْن
)الترمذي
Artinya: Bertakwalah kamu kepada Allah di mana saja kamu berada, ikutrilah kejelekan
dengan kebaikan niscaya kebaikan menghapus kejelekan, bergaullah dengan orang lain
dengan pergaulan yang baik (HR. Tirmidzi)
6. Saling menolong dan saling membantu
Ketika kita sakit, ada keperluan mendadak, kekurangan biaya hidup, atau perlu bantuan
tenaga, maka orang pertama yang dimintai pertolongan adalah tetangga. Oleh karena itu,
maka kita wajib berbuat baik kepada tetangga, jangan malah menyakitinya.
َُعنْ أَ ِبى ه َُري َْر َة أَنَّ َرسُو َل هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم َقا َل « الَ َي ْد ُخ ُل ْال َج َّن َة َمنْ الَ َيأْ َمن
رواه مسلم.» َجا ُرهُ َب َوا ِئ َق ُه
Artinya: Tidak akan masuk sorga orang yang tetangganya merasa tidak aman dari kejahatan
dirinya (HR. Muslim).
Adapun adab kepada tetangga antara lain:
Hendaklah saling menyapa dan mengucapkan salam;
Berbicaralah dengan baik dan sopan;
Hendaklah saling menjaga nama baik tetangga;
Hendaklah menjaga kerukunan dan persaudaraan;
Hendaklah saling menghargai dan saling menghormati;
Jangan mengganggu ketenangan dan kenyamanan tetangga; suara radio, televise,
kendaraan jangan terlalu keras dan membisingkan;
Hendaklah saling memberi dan saling mencicipi makanan;
Hormatilah keluarga dan orang yang bertamu kepada tetangga kita, perlakukanlah mereka
dengan baik dan sopan;
Hendaklah saling menolong dalam kebaikan;
Imam al Ghazali dalam hal ini menetapkan hak-hak tetangga di antaranya sebagai berikut:
1. Mengucapkan salam jika bertemu.
2. Jika mereka sakit hendaknya dijenguk.
3. Berada diantara mereka jika mereka sedang ditimpa musibah.
4. Menunjukkan rasa kegembiraan pada mereka jika menerima kesenangan.
5. Berlemah lembut kepada anak-anak mereka serta menyatakan yang baik-baik.
6. Mengawasi rumah mereka jika sedang tidak di rumah.
7. Jangan mempersempit jalan masuk kerumahnya.
Sedangkan menurut Abu Bakar Jabir El-Jazairi dalam bukunya Daarul Fik'r mengenai hal ini
adalah tak jauh berbeda seperti uraian-uraian di atas. Yaitu:
1. Dilarang menyakiti tetangga, baik dengan ungkapan maupun dengan perbuatan.
2. Berbuat baik kepada tetangganya.
3. Menghormatinya dengan berbuat ma'ruf dan bajik kepadanya.
4. Menghormati dan menghargainya. Seperti tidak boleh menjual sesuatu yang berhubungan
dengan tetangga sampai hal itu diberitahukan terlebih dahulu.
Untuk memelihara hubungan baik dengan teman, perlu diperhatikan adab sopan santun
sebagai berikut:
1. Ucapkan “Assalamu’alaikum” bila bertemu;
2. Berbicaralah dengan kata-kata yang sopan;
3. Berbuat baik, jujur, dan tidak menyakiti teman;
4. Saling menghormati dan saling menghargai;
5. Saling memberi, saling menolong, dan saling menyayangi;
6. Tidak menghina dan meremehkan teman;
َ ِ َعنْ أَ ِبي مُو َسى َرضِ َي هَّللا ُ َع ْن ُه َقا َل َقا َل َرسُو ُل هَّللا
ْ صلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َمنْ َكا َن
ت
)ان (رواه البخاري ِ ان َل ُه أَجْ َرَ ار َي ٌة َف َعا َل َها َفأَحْ َس َن إِ َل ْي َها ُث َّم أَعْ َت َق َها َو َت َزوَّ َج َها َك
ِ َل ُه َج
Artinya: Barang siapa yang memiliki seorang Jariyah, lalu dia mendidiknya dan berbuat
baik kepadanya, kemudian memerdekakannya dan menikahinya maka baginnya
mendapatkan dua pahala (HR. Bukhari)