BAB IIa
BAB IIa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Schmidt dan Richard (2002: 206) “A language which is not the
NATIVE LANGUAGE of large number of people in a particular country or region, is
not used as a medium of instruction in school, and is not widely used as a medium of
comunication in goverment, media, etc. Foreign language are typically taught as
school subjects for the purpose of comunicating with foreigners or for reading printed
materials in the language”.
Menurut Parera (1993: 16) “Bahasa Inggris adalah bahasa yang belum dikenal
atau tidak dikenal oleh setiap peserta didik pelajar bahasa. Jika bahasa asing itu
dipelajari di sekolah, bahasa asing itu menjadi bahasa ajaran, sehingga bahasa asing
dalam suatu pembelajaran adalah mengenalkan bahasa baru kepada peserta didiknya
sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan pendidikan”.
Menurut Hornby,( 2010: 506) “Bahasa Inggris adalah bahasa resmi negara
Inggris. Saat ini digunakan di berbagai negara dan di manfaatkan sebagai salah satu
bahasa komunikasi Internasional di dunia (English is the language, originally of
England. Now spoken in many other countries and used as a language of
international communications throughout the world”.
kekal yang disebabkan oleh pengalaman secara langsung; serta suatu proses dan cara-
cara membuat perubahan tersebut. (Learning is a general term for a relatively lasting
change in performance caused directly by experience; also the process or processes
whereby such change is brought about.)”.
Menurut Schunk,( 2012: 5) “Pembelajaran merupakan perubahan yang bertahan
lama dalam perilaku, atau dalam kapasitas berperilaku dengan cara tertentu, yang
dihasilkan dari praktik atau bentuk-bentuk pengalaman lainnya”.
C. Metode Diskusi
mengenai tujuan atau sasaran yang sudah ditentukan melalui cara tukar menukar
informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah”.
Aqib (2014: 107) “mengatakan metode diskusi kelompok merupakan interaksi
antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan
masalah, menggali, memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu”.
Djamarah ( 2006: 99) “Metode diskusi kelompok adalah cara penyajian
pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa
pernyataan atau pertanyaan untuk dibahas dan dipecahkan bersama, sehingga terjadi
interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar
pengalaman, informasi, memecahkan masalah”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan metode diskusi
kelompok adalah proses pembelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada
para siswa/kelompok untuk mengadakan perbincangan guna mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas
sesuatu masalah sehingga menambah pemahaman siswa dan suasana kelas hidup
karena setiap siswa dapat berpartisipasi secara aktif.
diskusi menjadi efektif. Aktivitas siswa dalam diskusi harus dibimbing, dan dapat
diterapkan cara berpikir yang sistematik dengan menggunakan logika berpikir yang
ilmiah.
Hal ini juga sesuai dengan yang dikatakan Sanjaya (2008:156) “tentang
beberapa kelebihan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran” yaitu:
1. Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam
memberikan gagasan dan ide-ide.
2. Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi
setiap permasalahan.
3. Dapat melatih siswa untuk mengemukakan pendapat atau gagasan secara
verbal. Di samping itu diskusi juga melatih siswa untuk menghargai pendapat
orang lain.
Lie (2002) mengemukakan “agar setiap kelompok memiliki level yang sama,
maka pengelompokan siswa dilakukan secara heterogen menurut kemampuan
akademis. Setiap kelompok terdiri dari satu orang berkemampuan akademis tinggi,
dua orang berkemampuan akademis sedang dan satu lainnya dengan kemampuan
akademis kurang”.
Lie (2002:40) mengemukakan “kelebihan dari pembentukan kelompok
heterogen” yaitu:
1. Memberi kesempatan pada siswa untuk saling mengajar (peer tutoring) dan
saling mendukung.
lebih bijak, saling berbagi dan lebih dewasa serta siswa lebih aktif dan produktif
dalam pembelajaran.
D. Hasil Belajar