Anda di halaman 1dari 6

1111

1111

BAB I
PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang Masalah


Sebagai seorang Pendidik, Guru harus selalu berupaya meningkatkan
Pendidikan Nasional. Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No.
20 Th. 2003).

Berdasarkan pengalaman penulis, Bahasa inggris merupakan mata pelajaran


yang sangat sulit bagi sebagian besar siswa SD, sehingga kurangnya minat siswa
terhadap pelajaran Bahasa inggris. Pembelajaran membosankan, kurang menarik,
suasana kelas sepi, siswa terkesan pasif dan menegangkan dikarenakan siswa
tidak memahami dan tidak mengerti materi yang diajarkan.

Ditambah terbatasnya kemampuan guru akan mata pelajaran Bahasa inggris,


sehingga kompetensi guru dalam mata pelajaran Bahasa inggris relatif rendah.
Metode ceramah yang diandalkan, tidak ada kemauan untuk menggali metode dan
media pembelajaran, padahal media tidak harus mahal dan bagus, asalkan mudah
memahami Bahasa inggris dalam penggunaannya, belum lagi keterbatasan dalam
pembuatan RPP dan strategi pembelajaran dengan alasan sibuk dan akhirnya
siswa terbengkalai yang menyebabkan siswa tidak menyukai mata pelajaran
Bahasa inggris, dan masih banyak lagi keterbatasan dan kekurangan yang
dihadapi sehingga pembelajaran masih bersifat verbalisme siswa hanya duduk
diam mendengarkan guru ceramah padahal yang seharusnya siswa yang lebih
aktif dari pada guru (student centered learning) agar proses belajar lebih hidup.
Nilai yang diperoleh masih banyak yang di bawah KKM, tidak adanya keberanian
menentukan KKM lebih besar yang sesuai dengan standar nasional terutama pada
pelajaran Bahasa inggris, sedangkan pemerintah selalu meningkatkan standar
kelulusan dari tahun ke tahun. Jadi kembali pada pandangan awal bahwa Bahasa

1
2

inggris mata pelajaran yang sulit dan membingungkan , marilah kita ubah
pandangan tersebut.

Banyak terdengar keluhan bahwa siswa SD kurang terampil pada pelajaran


Bahasa inggris. Bahkan 50% guru menyatakan bahwa sebagian besar siswa
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan latihan dan soal-soal Bahasa inggris.
Penggunaan kata-kata pada Bahasa inggris yang sangat asing di telinga siswa
(sepeti kata : work, job, occupation dll) yang menyebabkan kurangnya minat
siswa dalam mengolah dan menerjemahkan bahasa sehari-hari ke dalam
pembelajaran Bahasa inggris.

Mungkin pula hal itu terjadi karena siswa kurang aktif mendaya gunakan
pikirannya dalam pembelajaran Bahasa inggris. Persoalan ini merupakan
tantangan yaitu tantangan pendidikan Bahasa inggris untuk mencari dan memilah
model pembelajran Bahasa inggris yang menarik mudah difahami siswa
menggugah semangat, menantang terlibat dan pada akhirnya menjadikan siswa
terampil dalam berbahasa inggris. Pencarian dan pemilahan model pembelajaran
Bahasa inggris perlu berorientasi pada perkembangan mutahir di dunia dan terus
berusaha memperpendek kesenjangan antara kemajuan di dunia dan keadaan
nyata di Indonesia. Perkembangan dan kemajuan pembelajaran Bahasa inggris di
dunia tidak bisa diabaikan karena dapat menyebabkan kita semakin sulit mengejar
kemajuan negara lain dalam kemampuan berbahasa inggris.

Permasalahan Bahasa inggris termasuk di dalamnya mengenal


perbendaharaan kata (vocabulary) dan menggunakan pemilihan kata yang tepat
dalam kalimat, baik isian singkat, maupun menulis kalimat dan berbicara , dan
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang dituangkan pada soal cerita.
Menurut Abidia (1989:10), soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk
cerita pendek. Cerita yang diungkapkan dapat berupa masalah kehidupan sehari-
hari atau masalah lainnya. Bobot masalah yang diungkapkan dapat berpengaruh
pada panjang pendeknya cerita yang disajikan, menurut Haji (1994: 13), soal yang
digunakan untuk dapat mengetahui kemampuan siswa dalam memahami kata kata
yang berbentuk soal cerita atau kalimat singkat.
3

Banyak sekali keluhan yang terjadi di lingkungan sekolah, guru dan siswa
sebagai hasil refleksi atau renungan, terutama refleksi yang dilakukan setelah
proses belajar yang berlangsung di kelas, masih banyak siswa SD Negeri 003
Bintan Timur kelas VI yang memperoleh nilai di bawah KKM (kriteria ketuntasan
minimal) dari 24 siswa yang mengerjakan 5 butir soal diperoleh data yaitu 8 orang
siswa yang memperoleh nilai di atas KKM (kriteria ketuntasan minimal) dan 16
siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM (kriteria ketuntasan minimal).
Nilai rata-rata yang diperoleh pada mata pelajaran Bahasa inggris adalah
51,25 sedangkan KKM (kriteria ketuntasan minimal) di SD 003 Bintan Timur
adalah 62, yang mendapatkan nilai di bawah KKM (kriteria ketuntasan minimal)
ada 16 siswa atau sekitar 67 %, sedangkan yang di atas KKM (kriteria ketuntasan
minimal) ada 8 siswa atau sekitar 33 %. Setelah dilakukan analisis terhadap hasil
pekerjaan siswa, ternyata banyak yang terkecoh dalam pemilihan kata yang
digunakan dalam kalimat.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis akan melakukan PTK (peneltian
tindakan kelas) sebanyak dua siklus pada mata pelajaran Bahasa inggris, sesuai
pendapat Hopkins (1993) dalam melaksanakan pekerjaan profesionalnya, guru
harus melakukan PTK (peneltian tindakan kelas).

1.Identifikasi Masalah
Dari hasil ulangan formatif tentang pemilihan kata yang tepat pada mata
pelajaran Bahasa inggris perlu di adakan perbaikan karena masih ada kekurangan
pada saat proses pembelajaran. Dengan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dapat mengatasi kesulitan siswa dalam pemilihan kata pada mata pelajaran
Bahasa inggris kelas VI SD Negeri 003 Bintan Timur, Kecamatan Bintan Timur
Kabupaten Bintan.
Dari hasil diskusi dengan Supervisor 2 terungkap beberapa masalah yang
terjadi dalam pembelajaran. Adapun dalam pembelajaran Bahasa inggris dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Guru berperan aktif lebih banyak dari pada siswa dalam proses
pembelajaran Bahasa inggris.
4

2. Guru lebih banyak berbicara dalam menyampaikan materi pembelajaran


Bahasa inggris.
3. Guru kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berperan aktif
dalam pembelajaran Bahasa inggris.
4. Guru tidak memotivasi siswa untuk semangat dalam belajar.
5. Guru tidak menguasai materi pembelajaran Bahasa inggris.
6. Guru tidak menggunakan media pembelajaran.
7. Guru mengajar kurang menarik perhatian siswa.
8. Guru kurang inisiatif dalam penggunaan media untuk menyampaikan
materi pembelajaran Bahasa inggris.
9. Siswa kurang menyenangi pelajaran Bahasa inggris.
10. Siswa kurang memahami kata – kata dalam Bahasa inggris.
11. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris.
12. Siswa kesulitan dalam memilih kata yang tepat dalam pembelajaran
Bahasa Inggris.
13. Hasil belajar pelajaran Bahasa Inggris siswa rendah.
14. Sebagian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan tentang materi ajar.
15. Siswa belum sepenuhnya menguasai materi pelajaran Bahasa Inggris.

1. Analisis Masalah
Setelah dilakukan diskusi dengan Supervisor 2, maka dapat diketahui bahwa
faktor-faktor penyebab rendahnya penguasaan materi pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1. Guru hanya  menggunakan metode ceramah.
2. Guru hanya menjelaskan materi secara sepintas.
3. Guru kurang mengaktifkan siswa.
4. Guru mendominasi pembelajaran.
5. Siswa tidak tertarik dengan materi yang diberikan.
6. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran sehingga kurang perhatiannya
pada pembelajaran yang berlangsung.
7. Siswa mendapat hasil belajar yang rendah.
5

8. Siswa lebih banyak mendengar tanpa merespon secara aktif.


9. Siswa pasif tidak mau memanfaatkan waktu yang diberikan guru untuk
bertanya.

B.     Rumusan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah dan analisis masalah maka penulis
bersama supervisor 2 merumuskan permasalahan yang menjadi fokus perbaikan
penulis adalah sebagai berikut:
“Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa dalam pemilihan kata dengan
menggunakan metode diskusi kelompok pada pelajaran Bahasa Inggris di Kelas
VI SD Negeri 003 Bintan Timur ?”.

C.    Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Tujuan penilitian diharapkan dapat memecahkan masalah terutama masalah
penulis pada mata pelajaran Bahasa Inggris adalah sebai berikut :
1. Meningkatkan pemahaman siswa dalam pemiihan kata pada pelajaran
Bahasa Inggris.
2. Mendeskripsikan tentang metode diskusi kelompok dalam pembelajaran
Bahasa Inggris.

D.    Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian ini penulis lakukan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi
semua pihak diantaranya:

1. Manfaat bagi siswa


a. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
c. Meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa inggris.

d. Dapat mengubah pandangan siswa tentang mata pelajaran Bahasa


inggris.
6

e. Meningkatkan keaktifan dan kekreatifan siswa dalam berpikir kritis


dan berwawasan luas.

2. Manfaat bagi guru


a. Meningkatkan motivasi guru dalam mengajar.
b. Bisa memperbaiki kinerja guru sehingga kualitas pembelajaran lebih
baik.
c. Meningkatkan kualitas guru dalam pengelolaan kelas.
d. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru dalam mengelola
pembelajaran.
e. Meningkatkan kualitas guru untuk berkembang secara profesional.

3. Manfaat bagi sekolah


a. Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
b. Kualitas guru dalam pengelolaan dan pembelajaran di kelas lebih
terukur, sehingga akan menjadikan nilai tambah bagi sekolah.
c. Meningkatkan profesionalisme guru di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai