TINJAUAN PUSTAKA
1
2.2 Perebusan
Dalam proses pengolahan kelapa sawit, tahap pertama setelah penimbangan
yang harus di jalani oleh buah kelapa sawit dalam pengolahan untuk
memperoleh minyak secara rasional adalah proses perebusan atau lazim di
sebut dengan proses sterilizer. Pada penelitian yang saya lakukan perebusan
yang digunakan adalah perebusan yang bekerja secara secara terus menerus
atau biasa disebut dengan continous sterilizer.
2. PROSESSING
3. OUTPUT
2.5.2 Gearbox
Transmisi manual atau lebih dikenal dengan sebutan gearbox,
mempunyai beberapa fungsi antara lain :
a. Merubah momen puntir yang akan diteruskan ke spindel mesin.
b. Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin.
c. Menghasilkan putaran mesin tanpa selip
b. Shackle
Shackle adalah sebuah alat bantu angkat yang terbuat dari bahan
mild steel, carbon steel, alloy steel dan Stainless steel 304 &
316. Shackle / Segel ini fungsinya untuk menyambung atau
mengkaitkan sling dengan objek angkat. Shackle biasanya
digunakan untuk mengangkat barang, basket, beam, mesin, dan
objek angkat lainnya yang berat sehingga harus menggunakan
sling dan shackle sebagai alat bantu angkatnya.
2. Shackle SWL
Shackle jenis ini terbuat dari bahan baku carbon steel yang
artinya bahan campuran baja dan karbon yang memiliki
karakteristik kuat dan memiliki nilai breaking load. Besi karbon
adalah besi yang mengandung antara 0.5% sampai dengan 1.5%
karbon dengan sejumlah kecil mangan, belerang, fosforus, dan
silikon. Shackle jenis ini dapat digunakan untuk aplikasi berat.
Shackle yang digunakan pada continous strealizer adalah jenis
SWL merek IMC CAW 19S.
2.5.4 Scraper
Scraper digunakan untuk memuat, memindahkan, menyebarkan dan
membuang material dalam rangka pemeliharaan jalan.dan bisa juga
digunakan untuk menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke
tempat yang ditentukan, kemudian muatan itu disebarkan dan
diratakan.
2.5.9 Manhole
Manhole digunakan sebagai tempat keluar masuknya pekerja jika
continous strealizersedang dalam perbaikan atau dalam masa
perawatan.
Pada teori ini dijelaskan apa saja yang terjadi pada dua buah material yang
mengalami impact. Dua buah material yang bertumbukan akan
menghasilkan suatu gelombang kejut pada masing material tersebut.
Impact adalah salah satu dari bentuk sederhana dari metode gelombang
kejut yang sering digunakan. Suatu benda yang bergerak dan menumbuk
suatu permukaan, dimana benda yang bergerak tersebut tegak lurus
dengan permukaannya disebut normal impact. Sebelum terjadinya impact,
benda bergerak menuju permukaan target yang diam. Proyektil memiliki
kecepatan V menuju permukaan target. Kondisi dimana proyektil sesaat
sebelum menumbuk permukaan target inilah yang disebut impact. Setelah
impact, terdapat dua gelombang kejut yang terjadi. Gelombang kejut yang
menuju ke permukaan target dengan kecepatan dan gelombang kejut yang
lain bergerak menuju proyektil dengan kecepatan. Daerah yang diarsir
adalah daerah yang terkena kompresi dari proyektil, dan daerah yang lain
adalah daerah yang tidak terdapat kompresi. Daerah yang tidak terdapat
kompresi pada proyektil 1 masih bergerak dengan kecepatan V. Dan pada
permukaan target, daerah yang tidak terkompresi masih diam.
(Much Nabillah Akbar,2017)
2.10 Tegangan
Tegangan (stress) secara sederhana dapat didefinisikan sebagai gaya
persatuan luas penampang.
𝐹(𝑁)
𝜎= 𝐴(𝑚𝑚2) ......................................................................... (1)
F : gaya (N)
A : luas penampang (mm2)
a. Tegangan tarik (σt) : tegangan akibat gaya tarik
b. Tegangan geser (τ) : tegangan akibat gaya geser.
2.11 Regangan
Regangan (strain) merupakan pertambahan panjang suatu struktur atau
batang akibat pembebanan.
∆𝐿(𝑚𝑚)
s= 𝐿(𝑚𝑚) ......................................................................... (2)
Dari diagram tegangan regangan pada Gambar 2.12 di atas, terdapat tiga
daerah kerja sebagai berikut :
a. Daerah elastis merupakan daerah yang digunakan dalam desain
konstruksi mesin.
b. Daerah plastis merupakan daerah yang digunakan untuk proses
pembentukan material.
c. Daerah maksimum merupakan daerah yang digunakan dalam proses
pemotongan material.
𝐸=𝜎
𝗌 .................................................................................. (3)
Keterangan :
𝜎 : Tegangan (N/mm2)
s : Regangan (mm/mm)
Harga ν berkisar antara 0,25 sampai dengan 0,35, harga ν tertinggi adalah
dari bahan karet dengan nilai 0,5 dan harga ν terkecil adalah beton dengan
nilai 0,1. Efek ν yang dialami bahan tidak akan memberikan tambahan
tegangan lain, kecuali jika deformasi melintang dicegah. Tiga konstanta
kenyal dari bahan isotropic E, G, V saling berkaitan satu dengan yang lain
menjadi persamaan
𝐸
𝐺 = 2(1+𝑉) .......................................................................... (4)
𝜎𝑚𝑎𝑥 = 𝐾 𝐹
𝐴
........................................................................ (5)
2.18 Deformasi
Deformasi terjadi bila bahan mengalami gaya. Selama deformasi, bahan
menyerap energi sebagai akibat adanya gaya yang bekerja sepanjang
deformasi. Sekecil apapun gaya yang bekerja, maka benda akan mengalami
perubahan bentuk dan ukuran. Perubahan ukuran secara fisik ini disebut
deformasi. Deformasi ada dua macam yaitu deformasi elastis dan deformasi
plastis. Yang dimaksud deformasi elastis adalah deformasi yang terjadi
akibat adanya beban yang jika beban ditiadakan, maka material akan
kembali keukuran semula. Sedangkan deformasi plastis adalah deformasi
yang bersifat permanen jika bebannya dilepas, ( Edi Jasmani 2001 ).
2.19 Maintenance
Pada umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada
yang tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang
dengan melakukan perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan (Anthony,
1992). Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang
meliputi kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin yang digunakan dalam
proses produksi. Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani terein
artinya merawat, menjaga, dan memelihara.
Sistem Gaya :
a. Gaya merupakan aksi sebuah benda terhadap benda lain dan
umumnya ditentukan oleh titik tangkap (kerja), besar dan arah.
b. Sebuah gaya mempunyai besar, arah dan titik tangkap tertentu yang
digambarkan dengan anak panah. Makin panjang anak panah maka
makin besar gayanya.
2.22 Ansys Workbench
Ansys adalah salah satu perangkat lunak berbasiskan metode elemen hingga
yang dipakai untuk menganalisa masalah-masalah rekayasa (engineering).
Ansys Workbench 15 juga dapat berintegrasi dengan perangkat lunak cad
(computer aided Design) sehingga memudahkan pengguna dalam
membangun model geometri dengan berbagai perangkat lunak Cad.
Beberapa perangkat lunak tersebut adalah AutoCad, Catia, dan Solidwork.
Finite element method (metode elemen hingga) atau FEM adalah salah satu
metode numerik yang paling banyak dipakai di dunia engineering (sipil,
mesin, penerbangan, mikroelektronik, bioengineering, material) dan
diajarkan di dunia. Usianya lebih dari 40 tahun, dan hingga kini masih tetap
dipakai, bahkan makin disukai.
Metode ini berusaha memecahkan partial differential equations dan
persamaan integrasi lainnya yang dihasilkan dari hasil diskritisasi benda
kontinum. Meski berupa pendekatan, metode ini dikenal cukup ampuh
memecahkan struktur-struktur yang kompleks dalam analisis mekanika
benda padat (solid mechanics) dan perpindahan panas (heat transfer).
Biasanya matematikawan mencari closed-form solution untuk suatu kasus
fisika, dan karena mentok mereka lalu memanfaatkan metode numerik ini
untuk memecahkan kasusnya.
ANSYS adalah sebuah software analisis elemen hingga dengan kemampuan
menganalisa dengan cakupan yang luas untuk berbagai jenis masalah (Tim
Langlais,1999). ANSYS mampu memecahkan persamaan differensial
dengan cara memecahnya menjadi elemen-elemen yang lebih kecil.
Tahapan pemodelan ANSYS :
1. Preprocessing (penentuan material,mendefinisikan bentuk geometri)
2. Solusi (penentuan beban, tumpuan,meshing, dan penentuan output
analisa)
3. Postprocessing (hasil analisa berupa tabel dan diagram kontur)