Anda di halaman 1dari 33

Pengembangan SPK

Hendry Fonda, S.Kom, M.Kom


PENDAHULUAN

– Semakin banyak informasi yang didapatkan dari sumber


eksternal, keputusan akan lebih baik, namun membutuhkan
waktu yang lebih untuk mengolah informasi tsb sebelum
keputusan dapat diambil. Bisnis eksekutif dihadapkan dengan
dilema yang sama saat membuat keputusan. Untuk ini mereka
membutuhkan banyak informasi dari berbagai alat.

– Sebuah sistem pendukung keputusan adalah cara untuk


memodelkan data dan membuat keputusan yang berkualitas
berdasarkan data tsb.
PENDAHULUAN
Membuat keputusan yang tepat dalam bisnis biasanya
didasarkan pada kualitas data dan kemampuan kita
untuk menyaring dan menganalisis data untuk
menemukan tren di mana kita dapat membuat solusi
dan strategi.

DSS atau sistem pendukung keputusan biasanya


aplikasi komputer bersama dengan komponen manusia
yang dapat menyaring sejumlah besar data dan memilih
antara banyak pilihan.
PENDAHULUAN

Mulai sekitar tahun 1980 banyak kegiatan yang


berhubungan dengan membangun dan mempelajari DSS
terjadi di universitas-universitas dan organisasi yang
berakibat pada memperluas ruang lingkup aplikasi DSS.
Tindakan ini juga memperluas bidang sistem pendukung
keputusan di luar bisnis dan domain awal aplikasi
manajemen. Semua sistem beragam ini disebut Decision
Support Systems. Sejak awal, diakui bahwa DSS dapat
dirancang untuk mendukung para pengambil keputusan di
setiap tingkat dalam sebuah organisasi. Juga, DSS dapat
mendukung pengambilan keputusan operasional,
manajemen keuangan dan pengambilan keputusan
strategis.
FRAMEWORK/KERANGKA

Sebuah DSS yang dirancang dengan benar adalah


sistem berbasis perangkat lunak interaktif yang ditujukan
untuk membantu pengambil keputusan melakukan
kompilasi informasi yang berguna dari kombinasi data
mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, atau model
bisnis untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah
dan membuat keputusan
PENGEMBANGAN SPK

Teknik Perancangan SPK


Pendekatan Pengembangan Sistem
Pendekatan Pengembangan SPK
7
PENGEMBANGAN
SPK
Untuk memenuhi karakteristik SPK, maka
pengembangan SPK membutuhkan teknik
perancangan dan pengembangan yang berbeda dari
pengembangan sistem informasi lainnya. Suatu SPK
harus dibangun dengan memperhatikan umpan
balik dari pemakai agar pengembangannya berjalan
dengan benar. Dalam merancang suatu SPK,
masalah utama yang sering dihadapi oleh pengambil
keputusan adalah ketidaksesuaian antara
kemampuan SPK yang dibuat dengan apa yang
menjadi kebutuhan.
8
PENGEMBANGAN
SPK
Ditinjau dari aspek pengelolaan data atau model, dikenal
dua tipe SPK :
1. SPK yang berorientasi pada data, yaitu SPK yang
memberikan beberapa fungsi untuk pemanggilan data,
analisis dan presentasi data. Sistem dalam katagori ini
biasanya dikembangkan oleh orang yang memiliki
kemampuan untuk mengolah data dengan komputer.
2. SPK yang berorientasi pada model, yaitu SPK yang
memberikan beberapa fungsi seperti model akuntansi,
model simulasi, dan model optimasi yang dapat
membantu manajemen dalam membuat suatu
keputusan. Dengan bantuan suatu model atau beberapa
model manajemen dapat membuat keputusan atau
alternatif keputusan.
PERANCANGAN SPK

Cara pendekatan atau teknik yang digunakan dalam


perancangan SPK sangat tergantung pada kondisi
dan waktu yang tersedia. Ada banyak cara yang
dapat digunakan, tetapi pada dasarnya teknik
tersebut diklasifikasikan dalam 3 (tiga) katagori :
1. Perancangan dengan cara cepat
2. Perancangan dengan cara bertahap
3. Perancangan SPK lengkap
1. TEKNIK PERANCANGAN
SPK
1. Perancangan dengan cara cepat
– Cara ini dilakukan bila dibutuhkan SPK yang
mempunyai kemampuan khusus dan dapat
memberikan hasil yang cukup, namun waktu
perancangan yang tersedia sangat singkat. SPK yang
dikembangkan dalam hal ini adalah SPK Spesifik
yang dibuat secara langsung dengan menggunakan
peralatan yang tepat, sehingga diperoleh
keuntungan atau manfaat dalam penggunaannya,
sedang kelanjutannya baru dipikirkan kemudian.
– Perancangan ini tepat digunakan bila
tujuan yang hendak dicapai jelas, prosedur
dalam organisasi jelas, data telah tersedia,
penggunanya sedikit, dan sistem dapat
beroperasi secara bebas begitu data telah
diterima.
1. TEKNIK 2. Perancangan dengan cara bertahap
PERANCANGAN – Perancangan dengan cara ini dilakukan
SPK dengan membuat suatu SPK Spesifik,
dimana pembuatannya disesuaikan dengan
masa yang akan datang, sehingga bagian
yang telah dikembangkan dalam sistem
awal dapat digunakan lagi untuk
pengembangan selanjutnya.
12

– Dengan perencanaan yang tepat, sebuah


pembangkit SPK dapat dikembangkan dari hasil
1. TEKNIK pengembangan beberapa SPK spesifik atau
perlengkapan SPK.
PERANCANG
3. Perancangan SPK lengkap
AN SPK
– Sebelum suatu SPK dibuat, terlebih dahulu
perlu dikembangkan pembangkit SPK yang
lengkap serta struktur organisasi
pengelolaannya.
– Kelebihan dan kekurangan pengembangan di
atas tergantung dari kombinasi berbagai faktor,
misalnya organisasi, pemberian tugas, karakter
pengguna dan perancang.
1. TEKNIK PERANCANGAN SPK
CARA
KELEBIHAN KEKURANGAN
PENDEKATAN
- Cepat memberikan hasil - Sekali pakai belum tentu dapat
- Prosedur pengembangan dan peman- -dipakai utk pengembangan
1. CARA CEPAT
faatan teknologinya lebih mudah berikutnya.
(Quick Hit)
- Memungkinkan selalu dapat mengguna- - Memerlukan lebih banyak
kan teknologi baru yg tersedia. usaha utk melakukan perubahan.
- Mengarah pada pengembangan pem-
bangkit SPK
- Memerlukan tambahan biaya
- Memberikan sukses pada awal
2. CARA pada pengembangan awal
- Memungkinkan utk saling melengkapi
BERTAHAP - Terjadi penundaan sukses dari
dan integrasi diantara SPK
keberhasilan tahap awal
- Memungkinkan utk mengasimilasikan
teknologi yg sedang berkembang
- Mungkin dapat menjadi bentuk sistem yg - Memerlukan waktu pengem-
3. terintegrasi dan berarsitektur baik bangan yang lama
PERANCANGAN
SPK LENGKAP - Memudahkan dalam mencapai kekuatan - Resiko terhadap keusangan
penuh dengan segera teknologi menjadi cukup tinggi
2. PENDEKATAN 1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
PENGEMBANGAN Siklus hidup pengembangan sistem yang
SISTEM tertua (tradisional) yang menurut
Swanson, dkk. 1999) dikenal dengan
“Metode Air Terjun” terdiri dari 4 fase :
a. Perencanaan
b. Analisis
c. Desain (Perancangan)
d. Implementasi
2. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM

Kebutuhan

Perencanaan

Analisis

Desain

Implementasi

Gambar : SDLC Tradisional


Sistem
15
16 2. PENDEKATAN PENGEMBANGAN
SISTEM

Perencanaan :
– Fase perencanaan memulai dengan sebuah
kebutuhan bisnis yang belum terpenuhi,
meliputi: peluang-peluang yang mungkin
diidentifikasi dengan membaca lingkungan.
Apakah ada suatu masalah yg perlu dipecahkan ?
Inisiasi proyek melibatkan sebuah sistem yg
telah diputuskan. Jika kelihatan bermanfaat,
maka dilakukan (analisis) “Studi Kelayakan” yg
meliputi kelayakan teknis, kelayakan biaya, dan
kelayakan organisasi.
17

2. PENDEKATAN
PENGEMBANGAN
SISTEM Analisis
– Fase ini menanyakan dan menjawab pertanyaan
penting seperti siapa para pengguna sistem, apa yg akan
dicapai oleh sistem, dan dimana serta kapan sistem akan
dijalankan. Fase ini dimulai dengan pengembangan
sebuah strategi analisis atau suatu rencana untuk
memandu proyek. Jika sebelumnya sudah ada sistem yg
berjalan, maka sistem tersebut dianalisis bersama dengan
berbagai cara untuk mengarah kepada sistem yang baru.
18

2. PENDEKATAN Desain (Perancangan)

PENGEMBANGAN – Fase desain menandai bagaimana sistem akan


bekerja, mempertimbangkan semua detail
SISTEM perangkat keras, perangkat lunak,
infrastruktur jaringan, dialog, dst. Pada fase
ini dialog, form, display, program dan laporan,
database dan file ditetapkan. Pada fase ini
ditetapkanlah jumlah sistem untuk dibeli atau
kontrak (versus membangun in-house).
19

Implementasi
2. PENDEKATAN – Fase implementasi membawa semua hal ber-sama-sama.
PENGEMBANGAN Inilah tempat dimana sistem dibangun atau dibeli.
SISTEM Konstruksi melibatkan tidak hanya membangun sistem,
tetapi juga mengujinya untuk memverifikasi bahwa sistem
bekerja. Perencanaan yg baik dapat mendorong ke arah
sistem dengan lebih sedikit bug. Instalasi merupakan
langkah akhir dan melibatkan sistem benar-benar
berjalan.
FASE LANGKAH-
HASIL
PENGEMBANGAN LANGKAH
1. Mengidentifikasi nilai bisnis - Permintaan sistem
1. PERENCANAAN :
2. Analisis kelayakan - Studi kelayakan
Mengapa membangun
3. Mengembangkan rencana - Rencana Kerja
sistem ?
kerja, staf proyek, kontrol - Anggaran Dasar, dll
1. Analisis Masalah - Penilaian resiko
2. ANALISIS : Siapa, apa,
2. Mengumpulkan informasi - Rencana analisis
kapan, dan dimana
3. Model proses - Informasi
sistem akan dibangun ?
4. Model data - Model proses, data
- Rencana desain
1. Desain sistem fisik
- Desain arsitektur
3. Desain : Bagaimana 2. Desain arsitektur, dialog,
- Desain infrastruktur
sistem akan bekerja ? 3. Desain database, file
- Desain penyimpanan
4. Desain program
data, desain program
- Tes Plan
- Program
1. Konstruksi
4. Implementasi - Dokumentasi
2. Instalasi
- Rencana konversi
- Rencana pelatihan
3.
PENDEKATAN Dalam mengembangkan SPK dikenal 2 (dua) pendekatan
PENGEMBANG perancangan :
1. Perancangan Iteratif
AN SPK 2. Perancangan dengan pendekatan analisis
sistem

1. Perancangan Iteratif
Suatu hasil rancangan SPK harus mempunyai
kemungkinan untuk diubah secara mudah dan cepat.
22

– Dalam perancangan iteratif, tahapan umum


pengembangan sistem seperti analisis, desain, dan
3.
implementasi dikombinasikan menjadi satu langkah
PENDEKATAN
tunggal yang dilaksanakan secara berulang.
PENGEMBAN
GAN SPK – Rinciannya sbb :
1. Identifikasi masalah utama
– Pengambil keputusan atau user bersama-sama
dengan perencana (builder), merumuskan persoalan
yang dianggap paling penting untuk dipecahkan.
3. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SPK

2. Pengembangan sistem inti


Berdasarkan hasil perumusan tahap satu, maka
dikembangkanlah sistem inti yang bertujuan untuk
memecahkan persoalan dimaksud
3. Pemeliharaan secara berkala
4. Evaluasi sistem secara terus menerus
Evaluasi di sini harus dititik beratkan pada nilai guna sistem
terhadap kebutuhan pengambilan keputusan.
3. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SPK

Proses di atas harus dilakukan berulang sampai akhirnya


diperoleh suatu sistem yang relatif sempurna. Perancangan
dan pengembangan dengan cara ini memberikan beberapa
keuntungan diantaranya :
a. Waktu pengembangan yang pendek
b. Waktu umpan balik dari pemakai yang singkat
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pemakai dalam
memanfaatkan semua fasilitas
3. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SPK

Adapun kerugian dari perancangan ini :


a. Tidak dikuasainya pengertian yang menyeluruh dari sistem
yang dirancang
b. Tidak lengkapnya deskripsi dari kebutuhan informasi bisnis
c. Sulit melaksanakan pengembangan
d. Sering kali sistem yang dirancang belum teruji dengan baik.
3. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SPK

2. Pendekatan Analisis Sistem


Perancangan SPK dengan pendekatan analisis sistem dimaksud
untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan pengambil
keputusan dan menyesuaikan kebutuhan tersebut dengan
kemampuan dari ketiga tingkatan teknologi SPK yang ada.
Pendekatan ini didasarkan atas empat entitas yang dikenal
dengan ROMC, yaitu Representasi, Operasi, Bantuan Memori,
dan Mekanisme Kontrol.
3. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SPK

– Representasi
Proses pengambilan keputusan pada umumnya terjadi dalam
konteks konseptualisasi informasi yang digunakan dalam kegiatan
tsb. Konseptualisasi tsb dapat dijabarkan dalam bentuk peta,
gambar, grafik, tabel, angka-angka, dll. Representasi fisik akan
menjadi penting bila pengambil keputusan hendak
mengkomunikasikan berbagai aspek keputusan pada pihak lain.
3. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SPK

– Operasi
Pemahaman konsep pengambilan keputusan (intelegensi, desain,
pemilihan, dan implementasi) merupakan langkah-langkah utama yang
akan diterapkan pada SPK. Secara terinci diuraikan di dalam Tabel.
– Bantuan Memori
Ada beberapa bantuan memori yang dapat disediakan oleh suatu SPK
untuk mendukung penggunaan representasi dan operasi, yaitu :
a. Basis data dari sumber internal & eksternal
organisasi.
TAHAP PENGAMBILAN
LANGKAH-LANGKAH OPERASI
KEPUTUSAN

 Pengumpulan Data  Diagnosa permasalah


INTELEGENSIA
 Indentifikasi Tujuan  Validasi data

 Pengumpulan data
 Mengolah data  Membangkitkan alternatif
DESAIN  Manipulasi data  Kualifikasi tujuan

 Memasukkan resiko atau  Membuat laporan

nilai dalam alternatif

 Membangkitkan statistik
pada alternatif
 Mensimulasikan hasil dari

CHOICE tiap alternatif


 Menjelaskan alternatif

 Memilih alternatif terbaik

 Menjelaskan hasil pemilihan


3. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SPK

b. Pandangan database, yaitu bantuan memori yang berisi spesifikasi


pembagian atau pengelompokkan data, agregasi dan sub-kumpulan data
c. Ruang kerja, untuk menampilkan representasi dan melindungi hasil
sementara yang didapat dari operasi
d. Perpustakaan, untuk menyimpan isi ruang kerja bagi pemakai berikutnya
e. Penghubung, untuk menghubungkan data dari sebuah ruang kerja atau
perpustakaan yang dibutuhkan sbg referensi pada saat dioperasikan pada
ruang kerja lain.
f. Pemicu, untuk mengingatkan seorang pengambil keputusan bahwa
beberapa operasi perlu dilaksanakan.
g. Profil untuk menyimpan data status data standar
3. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SPK

– Mekanisme Kontrol
Representasi, operasi, dan bantuan memori suatu SPK
dimaksud untuk mendukung berbagai variasi jenis keputusan.
Sedangkan mekanisme kontrol dimaksud untuk membantu
pengambil keputusan dalam menggunakan representasi,
operasi, dan bantuan memori atas dasar gaya, keterampilan,
dan pengetahuan yang dimilikinya.

31
3. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SPK

Berbagai jenis mekanisme kontrol :


a. Peralatan hardware dan software baik yang sudah tersedia
maupun yang dibuat oleh perancang seperti tombol fungsi
atau menu untuk operasi pemilihan
b. Bantuan untuk mendukung latihan dan penjelasan tentang
penggunaan dan pengendalian SPK seperti pesan-pesan
kesalahan, perintah bantuan, dan informasi yang dapat
dibuka setiap saat serta metode latihan yang dapat
memudahkan pemahaman.
3. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SPK

c. Bantuan memungkinkan kombinasi operasi yang terkait dengan satu


atau beberapa representasi dalam prosedur. Contoh : bahasa
pengembangan prosedur untuk dapat mengkombinasikan operasi SPK
dengan menggunakan teknik kontrol bahasa pemrograman standar.
d. Operasi yang membantu pengambil keputusan mengubah hasil
operasi lain, seperti kemampuan untuk mengubah hasil simulasi
model
e. Operasi untuk mengubah nilai standar SPK. Contoh jika SPK
menyediakan operasi yg secara otomatis dapat membuat grafik
dengan skala standar, maka melalui operasi ini memungkinkan untuk
mengubah skalanya.

Anda mungkin juga menyukai