Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGGUNAAN BRAND AMBASSADOR IDOL KPOP

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


(Studi Kasus Pada Franchise McDonald)

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH :

HELMI FEBIANSYAH
3403180056

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1.LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1

1.2IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH ............................................. 2

1.2.1 IDENTIFIKASI MASALAH ..................................................................... 2

1.2.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................. 2

1.3.TUJUAN PENELITIAN ................................................................................... 3

1.4.MANFAAT PENELITIAN ............................................................................... 3

1.4.1 MANFAAT TEORITIS.............................................................................. 3

1.4.2 MANFAAT PRAKTIS ............................................................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS .. 4

2.1.KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................... 4

2.1.1.MANAJEMEN PEMASARAN ................................................................. 4

2.1.2.FUNGSI MANAJEMEN PEMASARAN ................................................. 4

2.1.3.BRAND AMBASSADOR ........................................................................... 5

2.1.4.KEPUTUSAN PEMBELIAN .................................................................... 6

2.1.5.KAITAN ANTARA BRAND AMBASSADOR DENGAN


KEPUTUSAN PEMBELIAN.............................................................................. 7

2.2.KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................................. 8

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 9

3.1.METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN .......................................... 9

3.2.POPULASI DAN SAMPEL ............................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Fenomena Korean wave melalui drama, film, dan musiknya menjadikan
tren baru pada strategi pemasaran yang digunakan oleh banyak perusahaan
salah satunya franchise yang telah berdiri lama di Indonesia yaitu McDonald.
McDonald sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Waralaba
restoran cepat saji dengan menu utamanya Burger dan Fried Chicken. Strategi
pemasaran yang bekerjasama dengan brand ambassador bukan merupakan
strategi baru. Strategi ini telah digunakan oleh banyak perusahaan dan efektif
untuk memperkenalkan sebuah produk kepada masyarakat. Royan(2005:5)
menjelaskan mengapa brand ambassador akan berpengaruh signifikan terhadap
brand image. Alasan tersebut tidak lain adalah karena personality dari seorang
brand ambassador akan mempengaruhi personality dari sebuah brand.
Personality dari brand ambassador inilah yang akan mempengaruhi persepsi
masyarakat terhadap brand image perusahaan dan dapat membuat konsumen
tertarik untuk membeli. Dalam memilih brand ambassador itu sendiri harus dari
kalangan orang orang popular agar bisa mendongkrak promosi penjualannya.
McDonald memilih brand ambassadornya dari grup Idol Kpop yang
terkenal yaitu Bangtan Boys atau dikenal sebagai BTS. Hasil dari kontrak
tersebut yaitu MCDonald menjual paket yang bernama BTS Meal yang berisi
1 kentang goreng medium, 9 potong McNugget ayam, dan 1 cup minuman soda
berukuran medium ditambah saus khas korea. Strategi pemasaran melalui
pendekatan budaya untuk menarik konsumen secara tidak langsung membentuk
citra positif
Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Jika konsumen tidak memiliki
pengalaman dengan suatu produk, mereka cenderung untuk mempercayai
merek yang disukai atau yang terkenal (Schiffman dan Kanuk 2008:173).

1
2

Alasan inilah yang mendorong perusahaan untuk memperkuat posisi mereknya


agar tercipta brand image (citra merek), konsumen mampu mengenali sebuah
produk, mengevaluasi kualitas,mengurangi resiko pembelian, dn memperoleh
pengalaman dan kepuasan dari difrensiasi produk tertentu (Lin dkk,2007 :122).
1.2 IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH
1.2.1 IDENTIFIKASI MASALAH
Dari latar belakang penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka
teridentifikasi masalahnya adalah:
1. Keefektifan penggunaan brand ambassaddor BTS dalam
meningkatkan nilai jual dalam promosi di McDonald.
2. Brand image perusahaan McDonald yang dapat meningkatkan
keputusan pembelian konsumen pada produk yang telah
dipromosikan.

1.2.2 RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penggunaan brand ambassaddor dalam promosi untuk


meningkatkan penjualan ?
2. Bagaimana keputusan pemnbelian konsumen pada perusahaan
McDonald ?
3. Seberapa besar pengaruh penggunaan brand ambassaddor terhadap
keputusan pembelian konsumen ?
3

1.3.TUJUAN PENELITIAN
Dari rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengananilis:
1. Penggunaan brand ambassaddor dalam promosi untuk
meningkatkan penjualan.
2. Keputusan pembelian pada perusahaann McDonald.
3. Besarnya pengaruh penggunaan brand ambassador terhadap
keputusan pembelian.

1.4.MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 MANFAAT TEORITIS
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam
pengembangan ilmu ekonomi, terutama yang berkaitan dengan strategi
pemasaran.

1.4.2 MANFAAT PRAKTIS


Diharapkan mampu menjadi sumbangan pikiran dan masukan bagi
manajemen perusahaan sebagai bahan evaluasi, agar bisa mendapatkan
strategi penjualan yang berdampak positif bagi penjualan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1.KAJIAN PUSTAKA
2.1.1. MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasarn adalah salah satu jenis manajemen yang
dibutuhkan untuk semua bisnis. Manajemen pemasaran ini menyangkut produk
atau jasa agar lebih dikenal konsumen. Oleh sebab itu, pihak perusahaan harus
mengerti diskursus lengkap terkait manajemen pemasaran ini.
Manajemen pemasaran harus diperhatikan oleh sebuah organisasi atau
perusahaan karena berkontribusi banyak hal untuk kelancaran proses
pemasaran produk. Manajemen pemasaran juga bertugas mengukur dan
menganalisis strategis proses pemasaran suatu perusahaan maupun organisasi.
Manajemen pemasaran merupakan analisis perencanaan, implementasi,
dan pengendalian atas program program yang didesain untuk menciptakan,
membangun, dan menjaga pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli
sasaran untuk mencapai tujuan organisasi atau tujuan tujuan perusahaan.
2.1.2. FUNGSI MANAJEMEN PEMASARAN
Fungsi manajemen pemasaran diantaranya ada aktivitas menganalisis
yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan
pemasaran sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut
pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dimiliki. Penjelasan fungsi
pemasaran terpadu dan saling mendukung antara lain :
a. Analisi pasar
Untuk mengetahui peluang dan ancaman serta kebutuhan dan
keinginan konsumen ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam proses kegiatan analisi pasar yaitu: analisis terhadap peluang
dan ancaman, serta analisi perilaku konsumen.
b. Segmentasi pasar

4
5

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar ke dalam


kelompok-kelompok yang berbeda, di mana setiap kelompok
mempunyai ciri yang hampir sama.
c. Menetapkan pasar sasaran
Menetapkan pasar sasaran berarti memberikan nilai keaktifan setiap
bagian kemudian memilih salah atu dari bagian pasar atau lebih
untuk dilayani.
Kegiatan menetapkan pasar sasaran meliputi: evaluasi bagian pasar
(ukuran dan pertumbuhanbagian seperti data tentang usia nasabah,
pendapatan, jenis kelamin, dan setiap segmen), struktural yang
menarik dilihat dari profitabilitas dan sasaran serta sumber daya
yang dimiliki.
d. Penempatan pasar
Perusahaan yang baru harus mampu melakukan identifikasi posisi
pesaing yang ada sebelum menentukan penempatannya sendiri.
2.1.3. BRAND AMBASSADOR
Brand ambassador adalah seseorang yang punya peran besar bagi brand
dan marketing perusahaan. Meskipun tidak dianggap sebagai karyawan, setiap
perusahaan tetap berlomba-lomba untuk mendapatkan brand ambassador
terbaik. Pasalnya, kebutuhan akan brand ambassador terus berkembang seiring
dengan banyaknya pengguna media sosial. Biasanya, brand ambassador adalah
seseorang yang terkenal, seperti aktor, musisi, dan figur publik. Dengan begitu,
pesan dari sebuah brand akan tersebar dengan luas dengan jaringan mereka
yang luas. Berikut beberapa tanggung jawab utama brand ambassador :
 Memahami visi dan misi perusahaan.
 Mewakili brand secara positif dalam berbagai bentuk.
 Membantu pembuatan konten, seperti menulis artikel, review,
dan caption.
 Berpartisipasi dalam evnt marketing.
6

 Berkerja bersama tim sales dan marketing untuk mengonsepkan


strategi campaign.
 Meembangun brand awareness melalui word of mouth
marketing.
 Membangun opini positif tentang brand.
 Mempromosikan brand melalui akun media sosial pribadinya.

2.1.4. KEPUTUSAN PEMBELIAN


Keputusan pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan
konsumen akan pembelian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk
memilih dua atau lebih alternatif produk yang tersedia dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain kualitas, harga, lokasi, promosi, kemudahan,
pelayanan dan lain-lain. Keputusan pembelian diambil setelah melalui beberapa
perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada
beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Proses
keputusan pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut, yaitu:
pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Menurut Tjiptono (2012),
keputusan konsumen untuk melakukan pembelian terdiri dari beberapa
dimensi,yaitu sebagai berikut:
a. Pilihan produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah
produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini
perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang
yang berminat membeli sebuah produk serta alternatif yang mereka
pertimbangkan. Misalnya: kebutuhan suatu produk, keberagaman
varian produk dan kualitas produk.
b. Pilihan merk
Pembeli harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan
dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri.
7

Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen


memilih sebuah merek. Misalnya: kepercayaan dan popularitas
merek.
c. Pilihan penyalur
Pembeli harus mengambil keputusan penyalur mana yang akan
dikunjungi. Setiap pembeli mempunyai pertimbangan yang
berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur bisa dikarenakan
faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang yang
lengkap dan lain-lain. Misalnya: kemudahan mendapatkan produk
dan ketersediaan produk.
d. Waktu pembelian
Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa
berbeda-beda, misalnya: ada yang membeli sebulan sekali, tiga
bulan sekali, enam bulan sekali atau satu tahun sekali.
e. Jumlah pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak
produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang
dilakukan mungkin lebih dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus
mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang
berbeda-beda dari para pembeli. Misalnya: kebutuhan akan produk.
f. Metode pembayaran
Konsumen dalam membeli produk pasti harus melakukan suatu
pembayaran. Pada saat pembayaran inilah biasanya konsumen ada
yang melakukan pembayaran secara tunai maupun menggunakan
kartu kredit. Hal ini tergantung dari kesanggupan tamu dalam
melakukan suatu pembayaran.
2.1.5. KAITAN ANTARA BRAND AMBASSADOR DENGAN
KEPUTUSAN PEMBELIAN
Menurut Kotler dan Keller (2009,p.181) menjelaskan bahwa brand
ambassador adalah pendukung iklan atau disebut juga juru bicara produk yang
dipilih dari orang terkenal atau orang tidak dikenal yang mempunyai
8

penampilan menarik untuk menarik perhatian dan ingatan konsumen. sehingga


konsumen mau membeli merek tersebut.
2.2. KERANGKA PEMIKIRAN
Brand ambassador adalah seseorang yang punya peran besar bagi brand
dan marketing perusahaan. Meskipun tidak dianggap sebagai karyawan, setiap
perusahaan tetap berlomba-lomba untuk mendapatkan brand ambassador
terbaik. Pasalnya, kebutuhan akan brand ambassador terus berkembang seiring
dengan banyaknya pengguna media sosial. Biasanya, brand ambassador adalah
seseorang yang terkenal, seperti aktor, musisi, dan figur publik.
Keputusan pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan
konsumen akan pembelian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk
memilih dua atau lebih alternatif produk yang tersedia dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain kualitas, harga, lokasi, promosi, kemudahan,
pelayanan dan lain-lain. Keputusan pembelian diambil setelah melalui beberapa
perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada
beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Proses
keputusan pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut, yaitu:
pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian.
Menurut Kotler dan Keller (2009,p.181) menjelaskan bahwa brand
ambassador adalah pendukung iklan atau disebut juga juru bicara produk yang
dipilih dari orang terkenal atau orang tidak dikenal yang mempunyai
penampilan menarik untuk menarik perhatian dan ingatan konsumen. sehingga
konsumen mau membeli merek tersebut.
9

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1.METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan memperoleh data yang
dikemas dalam bentuk angka serta analisisnya menggunakan statistic sehingga
mampu memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,
terukur, rasional dan sistematis (Sugiyono,2010). Metode pengumpulan data
merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dalam
suatu penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui
studi lapangan berupa kuesioner secara personal. Kuesioner merupakan
pengumpulan data yang diperoleh melalui penyebaran sejumlah daftar
pertanyaan yang disusun sistematis dalam satu kumpulan kepada responden
(Sugiyono, 2010). Pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan disusun
menggunakan skala Likert guna mendapatkan data interval.
3.2.POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dan penelitian ini adalah konsumen McDonald dan orang yang
menyukai kebudayaan kpop khususnya BTS. Jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden, alasan peneliti
menggunakan 100 responden yaitu Sampel yang baik minimal lebih dari 30
responden, sampel 100 responden sudah bisa representatif terhadap populasi
yang diteliti, berdasarkan pada pertimbangan waktu yang relatif lebih cepat dan
biaya relative lebih murah (Hartono Jogiyanto, 2004). . Teknik pengambilan
sampling yang digunakan adalah purposive sampling yang merupakan teknik
pengambilan sampel yang sumber datanya sesuai dengan pertimbangan tertentu
(Notoatmodjo Soekidjo, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Adiwidjaja, A. J. (2017). Pengaruh Brand Image Dan Brand Trust Terhadap Keputusan
Pembelian Sepatu Converse. Agora - Online Graduate Humanities Journal, 5(3).

Apriyani, Y. (2013). Pengaruh Brand Image , Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Ulang Pizza Hut di Kota Padang. Manajemen, 2(1), 1–10.

Cece, I. Sen. (2015). Pengaruh Brand Origin, Brand Ambassador dan Brand Image
Terhadap Minat Beli Sepatu MACBETH di SOGO GALAXY MALL SURABAYA.
Manajemen Kinerja, 1(2), 101–110.

Lestari, H., Sunarti, & Bafadhal, A. S. (2019). Pengaruh Brand Ambassador dan
Korean Wave Terhadap Citra Merek Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian (
Survei Online Pada Konsumen Innisfree Di Indonesia Dan China ). Jurnal Administrasi
Bisnis, 66(1), 67–78.

10

Anda mungkin juga menyukai