Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar Negara-negara
berkembang di dunia. Hal yang paling mendasar yang umum dijumpai dalam suatu
Negara berkembang adalah jumlah penduduk yang sangat besar. Indonesia
merupakan slah satu Negara dengan jumlah penduduk yang terbanyak. Hal ini dapat
dilihat dari hasil sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam
pengetahuan tentang kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk
yang berpengaruh penting terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial
ekonomi penduduk. Dibanding dengan negara-negara yang sedang berkembang
lainnya, Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah penduduk setelah Cina
dan India. Indonesia merupakan negara yang sedang membangun dengan
mempunyai masalah kependudukan yang sangat serius disertai dengan, yaitu jumlah
penduduk yang sangat besar disertai dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi
dan persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan hanya
merupakan modal , tetapi juga akan merupakan beban dalam pembangunan. .
Pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan
kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen
demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan,
perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu
kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program
pembangunan kependudukan dan peningkatan ksesejahteraan masyarakat yang tepat
pada sasarannya. Dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi tersebut akan
melahirkan beragam masalah dalam kehidupan. Masalah utama yang dihadapi di
bidang kependudukan di Indonesia adalah masih tingginya pertumbuhan penduduk
dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Program
kependudukan dan keluarga berencana bertujuan turut serta menciptakan
kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha
perencanaan dan pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai
keseimbangan yang baik antara jumlah dan kecepatan pertambahan penduduk
1
dengan perkembangan produksi dan jasa
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan
dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian dari penduduk ?
2. Bagaimana dinamika kependudukan di Indonesia?
3. Faktor-faktor demografi apa yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk ?
4. Bagaimana konsep transisi penduduk ?
5. apa-apa saja masalah kependudukan di Indonesia?
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian dari penduduk.
2. Untuk mengetahui dinamika kependudukan di Indonesia.
3. Untuk mengetahui Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi laju
pertumbuhan penduduk.
4. Untuk mengetahui konsep transisi penduduk.
5. untuk mengetahui masalah kependudukan di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDUDUK
Penduduk adalah Orang yang secara hukum berhak tinggal di dalam suatu
daerah. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah
tersebut. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu
Pada hakekatnya, pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada
komposisi penduduk. Pengertian ini mempunyai arti yang sangat luas, tidak hanya
meliputi pengertian umur, jenis kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga
kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka statistik
lainnya yang menyatakan distribusi frekuensi. Penduduk atau warga suatu negara
atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
1. Orang yang tinggal di daerah tersebut
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ.
Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Ilmu yang
mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah Demografi
pertama sekali ditemukan oleh Achille Guillard. John Graunt adalah seorang
pedagang di London yang menganalisis data kalahiran dan kematian, migrasi dan
perkawinan yang berkaitan dalam proses pertumbuhan penduduk. Sehinnga John
Graunt dianggap sebagai bapak Demografi.
B. DINAMIKA KEPENDUDUKAN
Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah
tertentu dari waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan
tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik
perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan
3
atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu. Pertumbuhan
penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah
mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal.
Pertumbuhan penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan
penduduk dari luar ke dalam lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan
penduduk dari dalam ke luar.
Dinamika kependudukan adalah perubahan penduduk. Perubahan tersebut
selalu terjadi dan dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 Tentang
´Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera disebut
sebagai Perkembangan Kependudukan. Perkembangan kependudukan terjadi akibat
adanya perubahan yang terjadi secara mauoun karena perilaku yang terkait dengan
upaya memenuhi kebutuhannya. Perubahan alami tersebut adalah karena kematian
dan kelahiran. Sedangkan yang terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan adalah
migrasi atau pindahan tempat tinggal.
Setiap perubahan yang diakibatkan salah satu faktor perubahan penduduk
tersebut akan berdampak pada keseluruhan, misalnya jumlah menurut umur
penduduk dan jenis kelamin penduduk. Hal-hal yang diperlukan dalam pengukuran
dinamika kependudukan adalah :
1) Indikator
Indikator diperlukan untuk mengetahui dan mempelajari dengan tepat
berbagai keadaan atau perubahan yang terjadi pada penduduk disuatu
negara. Indikator dalam demografi terdiri dari beberapa hal, yaitu :
a. Jumlah penduduk
b. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, suku bangsa,
pendidikan, agama, pekejaan, dan lain-lain
c. Proses demografi yang mempengaruhi jumlah dan komposisi penduduk
2) Parameter
Ukuran atau satuan yang memberikan penilaian kuantitatif. Ada dua
macam pengukuran, yaitu :
a. Angka Absolut
b. Angka Relatif
Dinamika kependudukan menjelaskan bahwa di samping jumlah absolutnya
4
yang tetap tinggi, persoalan kependudukan di Indonesia meliputi persebaran serta
kualitas penduduk dipandang dari sudut sumberdaya manusia secara keseluruhan.
Pemahaman terhadap dinamika penduduk sangat penting dalam demografi. Manfaat
dari memahami dinamika penduduk adalah sebagai berikut.
a) Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu.
b) Memahami perkembangan dari keadaan dahulu, sekarang dan perkiraan yang
akan datang.
c) Mempelajari hubungan sebab akibat keadaan penduduk dengan aspek
kehidupan lain misalnya ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan lain-lain.
d) Merancang antisipasi menghadapi perkembangan kependudukan yang terjadi
baik hal yang menguntungkan maupun merugikan.
5
2. Angka kelahiran khusus (age specific birth rate/asbr)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran
bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. asbr dapat dihitung
dengan rumus berikut ini.
Keterangan :
– asbr: angka kelahiran khusus
– li : jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
– pi : jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
1.0 : konstanta
3. Angka kelahiran umum (general fertility rate/gfr)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran
setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun. gfr dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut ini.
Keterangan :
gfr = angka kelahiran umum
l = jumlah kelahiran selama satu tahun
w(15 – 49) = jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
1.000 = konstanta besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
6
1) adanya program keluarga berencana (kb).
2) kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
3) adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi pns.
4) adanya uu perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan.
5) penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.
6) adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak
4. Angka kematian (mortalitas)
Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar,
angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.
a. Angka kematian kasar (crude death rate/cdr)
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian
setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun. cbr dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini.
keterangan :
asdr = angka kematian kasar
m = jumlah kematian selama satu tahun
p = jumlah penduduk pertengahan tahun
1.000 = konstanta
kriteria angka kematian kasar (cdr) dibedakan menjadi tiga macam.
– cdr kurang dari 10, termasuk kriteria rendah
– cdr antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang
cdr lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi
b. Angka kematian khusus (age specific death rate/asdr)
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian
setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. asdr
dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
Keterangan :
Asdr = angka kematian khusus
Mi = jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pi = jumlah penduduk pada kelompok tertentu
1.00 = konstanta
c. Angka kematian bayi (infant mortality rate/imr)
7
Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian
bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup
dalam satu tahun. Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.
1). faktor pendorong kematian (promortalitas)
• adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya.
• adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya.
• kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah.
• adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya.
• tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.
2) faktor penghambat kematian (antimortalitas)
• tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik.
• negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan.
• adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam
penyakit dapat diobati.
• adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak
melakukan tindakan bunuh diri atau membunuh orang lain, karena ajaran
agama melarang hal tersebut.
5. Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi angka pertumbuhan
penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah melakukan
migrasi apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain.
Jenis-jenis migrasi :
a. Transmigrasi; Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu
daerah untuk menetap ke daerah lain di dalam wilayah republik
indonesia.
b. Urbanisasi; Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke
kota besar
c. Emigrasi; perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian
menetap di luar negeri.
d. Imigrasi; Perpindahan penduduk dari luar negeri dan menetap di
8
dalam negeri.
e. Re-emigrasi (kembali ke tempat asal)
1) migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah
lain dan bertujuan untuk menetap di wilayah yang didatangi.
2) migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah
dengan tujuan menetap di wilayah tujuan. Migrasi keluar adalah orang yang
melakukan migrasi ditinjau dari daerah asalnya, sedangkan migrasi masuk
adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah tujuannya.
Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ketempat
lain dengan tujuan untuk menetap dalam waktu 6 bulan atau lebih. Terdapat
beberapa kriteria migran diantaranya:
a. Migran seumur hidup (life time migrant)
b. Migran Risen (recent migrant)
c. Migran total (total m igrant)
d. 4. Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan (Depedency Ratio) adalah perbandingan antara
jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65
tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio
ketergantungan dapat dilihat menurutr usia yakni rasio ketergantungan muda dan
rasio ketergantungan tua.
Rasio ketergantungan merupakan indicator demografi yang sangat
penting. Semakin tingginya presentase dependency ratio menunjukan semakin
tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif dan tidak
produktif lagi. Sedangkan presentase dependency ratio yang semakin rendah
menunjukan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang
produktif untuk memembiayai penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi.
Rasio ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah pnduduk
usia belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65
tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun). Dimana :
• RK Total = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
• RK Muda = Rasio Ketergantungan Panduduk Usia Muda
9
• RK Tua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
• P (0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
• P (65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
• P (15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64)
6. Angka Perkawinan Umum
Angka perkawinan umum (APU) menunjukan proporsi penduduk yang
berstatus kawin terhadap jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas pada pertengahan
tahun untuk satu tahun tertentu.
10
e. Alat/cara KB adalah alat/cara yang digunakan untuk mengatur
kelahiran.
f. Kebutuhan KB yang tidak dipenuhi (Unment need) adalah presentase
perempuan usia subur yang tidak ingin mempunyai anak lagi, atau
ingin menunda kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara
KB.
D. TRANSISI PENDUDUK
Transisi demografi adalah istilah yang mengacu kepada transisi dari tingkat
kelahiran dan kematian yang tinggi menjadi rendah karena ekonomi suatu negara
atau wilayah berkembang dari ekonomi pra-industrial menjadi ekonomi yang
terindustrialisasi. Teori ini diusulkan pada tahun 1929 oleh ahli geografi Amerika
Serikat Warren Thompson[1] yang mengamati perubahan tingkat kelahiran dan
kematian masyarakat-masyarakat industri selama 200 tahun. Sebagian besar negara
maju telah melewati proses transisi demografi dan memiliki tingkat kelahiran yang
rendah, sementara sebagian besar negara berkembang masih mengalami proses
transisi ini. Beberapa pengecualian adalah negara-negara miskin (terutama di Afrika
sub-Sahara dan Timur Tengah) yang melarat dan terkena dampak kebijakan
pemerintah atau huru hara, terutama di Pakistan, Palestina, Yemen, dan Afganistan.
Model transisi demografi dapat digunakan untuk memprediksi penurunan
tingkat kelahiran apabila suatu masyarakat menjadi semakin kaya; namun, beberapa
data yang baru dikumpulkan tampaknya membantah hal ini, karena tingkat kelahiran
dapat kembali meningkat setelah tingkat kemajuan tertentu telah tercapai.
Selain itu, dalam jangka panjang, transisi demografi akan dihentikan oleh
tekanan evolusi yang menghasilkan tingkat kelahiran dan kematian yang lebih tinggi.
Teori transisi demografi merupakan sebuah teori yang didukung oleh banyak
ahli dalam ilmu sosial karena adanya korelasi historis yang kuat antara penurunan
tingkat kesuburan dengan kemajuan sosial dan ekonomi.[4] Para ahli masih
memperdebatkan apakah industrialisasi dan pendapatan yang lebih tinggi
mengakibatkan penurunan jumlah penduduk, atau apakah jumlah penduduk yang
lebih rendah mengarah ke industrialisasi dan pendapatan yang lebih tinggi. Para ahli
juga memperdebatkan sejauh mana faktor-faktor yang terkait mempengaruhi transisi
11
demografi ini, seperti pendapatan per kapita yang tinggi, tingkat pendapatan
perempuan yang tinggi, tingkat kematian yang rendah, jaminan usia tua, dan
bertambahnya permintaan sumber daya manusia.
12
sekolah swasta, rumah sakit swasta dan lain-lain.
1. Pertumbuhan Penduduk Indonesia dan Permasalahannya
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu,
dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah
populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan
pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah
pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi
nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada
pertumbuhan penduduk dunia.
Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP)
adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat.
NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering
diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika
dimulainya periode.
Ini dapat dituliskan dalam rumus:
P = Poekt
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk
adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit
dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang
merupakan:
2. Persebaran Kepadatan Penduduk dan Permasalahannya
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran
penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar
merata atau tidak. Kepadatan ppenduduk adalah angka yang menunjukkan
jumlah rata-rata ppenduduk pada setiap Km2 pada suatu wilayah negara.
Faktor-faktor yang memppengaruhi penyebaran dan kepadatan
penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut:
1) Faktor Fisiografis
2) Faktor Biologis
3) Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Kepadatan penduduk aritmatik sangat mudah dalam perhitungannya.
13
Data kepadatan penduduk aritmatik sangat bermanfaat.
Contohnya adalah dengan diketahui tingkat kepadatan penduduk di
suatu wilayah, maka dapat digunakan untuk perencanaan penyediaan
fasilitas sosial. Jika pada suatu daerah memiliki kepadatan penduduk
aritmatik yang rendah, maka penyediaan fasilitas kesehatan, seperti
puskesmas dapat digabung dengan daerah yang berdekatan.
2. Kepadatan penduduk Indonesia antara pulau yang satu dan pulau yang
lain tidak seimbang.
Selain itu, kepadatan penduduk antara provinsi yang satu
dengan provinsi yang lain juga tidak seimbang. Hal ini disebabkan
karena persebaran penduduk tidak merata. Sebagian besar penduduk
Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dan Madura. Padahal, luas
wilayah pulau Jawa dan Madura hanya sebagian kecil dari luas
wilayah negara Indonesia. Akibatnya, pulau Jawa dan Madura
memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sedangkan di
daerah-daerah lain tingkat penduduknya rendah.
Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah
dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari
berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau
Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap
satuan luas di Pulau Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan
Sumatra.
Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada
batasnya. Apabila kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan
terlampau, dapat berakibat pada terjadinya tekanan=tekanan penduduk. Jadi,
meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu
diingat batas kemampuan wilayah ter sebut dalam mendukung kehidupan.
14
cara penyajian lain dari struktur umur penduduk. Dasar piramida penduduk
menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri
dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk
perempuan menurut umur.
Kegunaan Dengan melihat proporsi penduduk laki-laki dan
perempuan dalam tiap kelompok umur pada piramida tersebut, dapat
diperoleh gambaran mengenai sejarah perkembangan penduduk masa lalu
dan mengenai perkembangan penduduk masa yang akan datang. Struktur
umur penduduk saat ini merupakan hasil kelahiran, kematian dan migrasi
masa lalu. Sebaliknya, struktur umur penduduk saat ini akan menentukan
perkembangan penduduk di masa yang akan datang. Indonesia telah
mengalami perubahan bentuk piramida yang disebabkan oleh penurunan
kelahiran dan penurunan kematian bayi beberapa dekade yang lalu. Dalam
hal ini dapat diidentifikasi 3 macam bentuk piramida penduduk secara umum,
yaitu:
a. Piramida penduduk yang mempunyai dasar lebar menunjukkan
terjadinya kelahiran yang tinggi diwaktu-waktu yang lalu.
b. Piramida penduduk yang berbentuk kerucut menunjukkan kelahiran
besar di waktu yang lalu tetapi kematian bayi yang tinggi
menyebabkan proporsi penduduk yang dapat hidup terus keusia
dewasa dan menjadi tua lebih sedkit.
c. Piramida penduduk dengan badan gemuk dan dasar yang sama atau
lebih kecil dan dengan ujung atas yang membesar menunjukkan
bahwa beberapa waktu yang lalu telah terjadi jumlah kelahiran yang
cukup besar, tetapi tingkat kematian bayi menurun sehingga jumlah
bayi yang lahir dan tetap hidup mencapai usia dewasa lebih banyak
dari jumlah sebelumnya.
Dengan melihat gambar piramida penduduk, secara sekilas kita
mengetahui struktur umur penduduk dan implikasinya terhadap tuntutan
pelayanan kebutuhan dasar penduduk (baik balita, remaja, dewasa, laki-laki
dan perempuan, dan lansia) sekaligus melihat potensi tenaga kerja serta
membayangkan kebutuhan akan tambahan kesempatan kerja yang harus
15
diciptakan.
Dilansir dari Encyclopedia, populasi adalah sekelompok spesies yang
menempati suatu tempat pada waktu tertentu. Jadi, populasi hanya merujuk
pada satu spesies makhluk hidup saja, tidak seperti ekosistem yang melihat
keseluruhan spesies dalam suatu tempat.
Dilansir dari National Center for Biotechnology Information (NCBI),
dinamika populasi adalah perubahan populasi dalam variasi waktu, ruang,
dan kepadatan penduduk.
Penduduk di suatu daerah akan berubah seiring bertambahnya waktu
karena ada yang meninggal, ada bayi yang baru lahir, ada yang pindah ke
tempat lain, dan ada yang dating dari tempat lain.
4. Angka Kelahiran
Kelahiran memengaruhi jumlah penduduk karena dengan adanya
kelahiran, jumlah penduduk pun bertamah. Misalnya dalam keluargamu,
awalnya hanya ada dua penduduk dalam rumah yaitu ayah dan ibu.
Lalu kakakmu lahir, bertambahlah menjadi 3 orang dalam rumah.
Setahun kemudian kamupun lahir, penduduk dirumahmu kini ada 4. Beberapa
tahun kemudian adik kecilmua lahir, dan penduduk dirumahmu jadi ada 5.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, angka kelahiran atau natalitas
adalah frekuensi kelahiran hidup dalam suatu populasi. Angka kelahiran
dihitung dengan jumlah kelahiran hidup per seribu penduduk setiap tahunnya.
Mengapa yang diperhitungan kelahiran hidup dan bukan kelahiran bayi?
Jawabannya menyedihkan, karena tidak semua bayi dilahirkan hidup ada juga
yang meninggal saat dilahirkan.
16
BAB IV
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Masalah kependudukan adalah masalah yang paling penting dalam
pembangunan suatu negara karena dapat menghambat pembangunan nasional yang
sedang dilaksanakan. Dengan persebaran penduduk yang lebih merata dimaksudkan
untuk membantu mengurangi berbagai beban sosial, ekonomi dan ling¬kungan yang
ditimbulkan akibat tekanan kepadatan penduduk yang semakin meningkat. Di
samping itu persebaran penduduk yang lebih merata juga dimaksudkan untuk
membuka dan mengem¬bangkan wilayah baru guna memperluas lapangan kerja dan
memanfaatkan sumber daya alam sehingga lebih berhasil guna. Jumlah penduduk
yang lebih sedikit akan mempermudah pemerintah untuk meningkatkan derajat
hidup, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan demikian hasil
pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di wilayah yang
berkepadatan tinggi maupun di wilayah baru.
II. SARAN
17
Saran yang saya berikan dalam makalah ini adalah sebaiknya topic
permasalahan dibatasi karena materi konsep kependudukan sngat luas sekali.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia .com
http://warnawarnidina.blogspot.com/2010/10/kependudukan-dan-mobilitas-sosial.html
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/83/115/
http://www.hprory.com/transisi-demografi/
18