UEU Undergraduate 13122 Jurnal - Image.marked
UEU Undergraduate 13122 Jurnal - Image.marked
ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai jumlah penduduk didunia yaitu
tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia mencapai 250 juta jiwa dengan pertumbuhan
penduduk 1.49% per tahun. Tahun 2009 menunjukan bahwa angka kematian jiwa di
Indonesia mencapai 46% dan menurut data statistic Indonesia menyatakan bahwa terdapat
51.1% jiwa meninggal setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
pengaruh terapi inhalasi uap panas dengan minyak kayu putih terhadap bersihan jalan nafas
di wilayah Puskesmas Kota Bambu Selatan . Metode penelitian pre-eksperimen dengan pre-
post disign with one group.besar sampel yaitu sebanyak 62 responden dengan teknik
nonprobablity sampling jenis quota sampling. Hasil uji hipotesis Wilcoxon Signed Rank Test
pada kemaknaan (ɑ = 0,05) menunjukan bahwa nilai ρ-value = 0,000 < ɑ, yaitu 0,000<0,05
maka Ho ditolak Ha diterima artinya bahwa ada pengaruh terapi inhalasi uap panas dengan
minyak kayu putih dengan bersihan jalan nafas. Simpulan diperoleh data perbedaan antara
yang bermakna antara bersihan jalan nafas sebelum dan sesudah diberikan terapi inhalasi uap
panas dengan minyak kayu putih. Saran untuk peneliti selanjutnya menerapkan Standart
Operasional Prosedur (SOP) terapi inhalasi uap panas dengan minyak kayu putih
keperawatan di masa yang akan datang terkait bersihan jalan nafas pada pasien ISPA.
1
paru-paru (saluran bagian bawah). usia 11 – 13 tahun yang mengalami
Penyebab dari ISPA terdiri dari penyakit ispa tertinggi dengan 15
bakteri, virus, jamur, dan aspirasi. responden (24%)
Bakteri meliputi diplococcus
pneumonia, pneuomococcus, Sumber : analisa data primer 2018
streptococcus, stapilococcus aureus,
hemophilus inlfluenza.Virus:
influenza, adenovirus, Jenis Kelamin F %
silomegavirus. Jamur: aspergilus sp, Laki – Laki 30 48%
Perempuan 32 52%
kandida albicans, histoplasma. Dan
Total 62 100%
aspirasi: makanan, asap kendaraan
bermotor, bbm (bahan bakar Berdasarkan tabel di atas di dapatkan anak
minyak), minyak tanah, cairan perempuan yang mengalami penyakit ispa
amnion pada saat lahir, benda asing tertinggi dengan 32 responden (52%)
biji-bijian (Irianto, 2014).
Sumber : analisa data primer 2018
B. METODELOGI PENELITIAN
Berdasarkan tujuan dan masalah Pendidikan
yang diteliti, peneliti ini termasuk Belum 18 29%
penelitian kuantitatif yang sekolah
menggunakan desain penelitian pra- TK 3 5%
eksperimen dengan pendekatan one SD 26 42%
group pra-post test design. SMP 15 24%
Rancangan one group pra-post test Total 62 100%
design adalah mengungkapkan Berdasarkan tabel di atas di dapatkan anak
hubungan sebab akibat dengan cara pendidikan yang mengalami penyakit ispa
melibatkan satu kelompok subjek. tertinggi pada anak SD dengan 26
Kelompok subjek diobservasi responden (42%)
sebelum dilakukan interversi (pre-
test), kemudian diobservasi lagi
Variable Frekuensi %
setelah interversi berupa penerapan
terapi inhalasi uap panas (Post-test). Padat 53 84,5%
Di puskesmas kota bambu selatan Tidak 9 14,5%
sebanyak 62 sampel padat
TOTAL 62 100%
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik responden
Sumber : analisa data primer 2018
Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan (n = 62) Berdasarkan tabel di atas di dapatkan
warga kota bambu selatan memiliki rumah
yang padat yang mengalami penyakit ispa
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan anak tertinggi dengan 53 responden (84,5%)
Variabel Frekuensi % Lubang Asap
Usia
2-4 tahun 14 23% Tidak baik 51 82%
5-7tahun 14 23%
Baik 11 18%
8-10 tahun 12 19%
11-13tahun 15 24% TOTAL 62 100%
14-15tahun 7 11%
Total 64 100%
2
terapi inhalasi uap panas dengan
Sumber : analisa data primer 2018 menggunakan minyak kayu putih.
Nilai value sebesar 0,000 ( < 0,05) maka
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada
warga kota bambu selatan memiliki lubang perbedaan Bersihan Jalan Nafas sebelum
asap yang mengalami penyakit rumah ispa dan sesudah melakukan terapi inhalasi uap
tidak baik 51 responden (82%) panas dengan menggunakan minyak kayu
putih, sehingga dapat disimpulkan bahwa
intervensi berupa terapi inhalasi uap panas
Bahan bakar dengan menggunakan minyak kayu putih
masak berpengaruh terhadap Bersihan Jalan
Baik 47 76% Nafas pada pasien ISPA, yaitu terjadinya
Tidak baik 15 24% Bersihan Jalan Nafas yang signifikan
sesudah melakukan terapi inhalasi uap
TOTAL 62 100% panas dengan menggunakan minyak kayu
Sumber : analisa data primer 2018 putih.
3
terhadap frekuensi nafas yaitu rata Nataprawira. Terapi Inhalasi Pada
rata penunrunan 19x/mnt, penurunan Asma Anak Sari Pediatri, Vol.4,
suara nafas vestikular, tidak adanya No.2.
penumpukan secret dan tidak terlihat
pengunaan otot bantu nafas. Brunner and Suddarth. (2007). Buku
3. Semakin sering dilakukan Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
terapi inhalasi uap panas dengan edisi 8 volume 2. Jakarta : EGC.
menggunakan minyak kayu putih
maka akan menurun kan bersihan Condemi JJ, Chervinsky P,
jalan nafas pada pasien infeksi Goldstein MF, dkk. 2012.
saluran pernafasan akut. Di tandai Fluticasone propionate poweder
dengan batuk menghilang , tidak administration through diskhaler
menggunakan otot bantu dan versus triamsolone acetonide
suara nafas menjadi normal aerosol administered through
metered-dose inhaler in patients with
E. SARAN persistent asthma. J Allergy Clin
Hasil penelitian ini dapat berguna Immunol ; 100-468-74.
dan bisa di aplikasikan dalam proses
belajar mengajar, terlebih pada Dinar Ariasti l, Sri Aminingsih2,
praktik lapangan, karena institusi Endrawati3. 2014. Pengaruh
pendidikan merupakan tempat yang Pemberian Fisoterapi Dada
paling efektik dalam Terhadap Kebersihan Jalan Nafas
mensosialisasikan Evidenced Based Pada Pasien Ispa Di Desa Pucung
Practictice, khususnya bagi calon Eromoko Wonogiri. “KOSALA”
perawat professional. JIK. Vol.2 No.2
4
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan
Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Pernafasan.
Jakarta: Salemba Medika