Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN

“PENGETAHUAN DAN KURIKULUM”

Disusun oleh:

Kelompok 3

Ayu Lestari (1941041018) Nur Fatmawati (1941042014)

Fadila Abdullah (1941041013) Berry Pratama Putra (1941042030)

Amelia Dwiputri (1941042002) Nining Sri Hastuti (1941040012)

Saenul Fikri (1941042031) St Amaliah Putri Limpo (1941042015)

Heriyanto Rahmat (1941041015) Surya Alam (1941041014)

Muhammad Iqbal (1941041003) Erwin (1941041022)

Dosen Pengampu:

Andromeda Valentino Sinaga, S.S., M.Pd.

Dr. Arnidah, S.Pd., M.Si.

PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat, taufik, serta hidayah, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “FILSAFAT PENDIDIKAN”. Dalam
pembuatan penulisan makalah ini tidak akan selesai apabila tidak ada bantuan
dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang berpartisipasi langsung maupun tidak
langsung dari mulai pencarian, pembuatan sampai selesainya makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh dari


kesempurnaan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah
ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.
Akhirnya dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak atas segala
bantuan dan dukungannya dalam menyelesaikan makalah ini.

Makassar, 12 November 2021

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.............................................................................................4

C. Tujuan...............................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Defenisi Pengetahuan ......................................................................................5

B. Defenisi Kurikulum .........................................................................................5

B. Filsafat dalam kurikulum..................................................................................7

BAB 3 PENUTUP

Simpulan................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Orang yang berpendidikan akan menjadi orang yang telah
memperoleh beberapa pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang
berharga. Pengetahuan apa, pemahaman macam apa dan keterampilan apa
yang akan berada di bawah judul ini akan tergantung pada jenis
masyarakat yang melakukan pendidikan, tetapi masyarakat mana pun yang
cukup canggih untuk memiliki konsep pendidikan harus menganggap
beberapa pengetahuan dan beberapa keterampilan sebagai sesuatu yang
berharga untuk diteruskan. Masa depan masyarakat akan bergantung pada
transmisi budaya ini. Pengetahuan dan keterampilan ini akan membentuk
kurikulum, dan teori umum pendidikan harus melibatkan beberapa asumsi
tentang kurikulum, tentang apa yang harus diajarkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Kurikulum?
2. Apa yang dimaksud Pengetahuan?
3. Apa pengaruh filsafat dalam Pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Defenisi Kurikulum.
2. Untuk Memperjelas Apa yang dimaksud Pengetahuan
3. Mengatahui Peranan Penting Filsafat dalam Pendidikan
4.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Apa itu pengetahuan


Pengetahuan merupakan segenap hasil dari kegiatan untuk mengetahui
sesuatu obyek (dapat berupa suatu hal atau peristiwa yang dialami subyek),
misalnya: pengetahuan tentang benda, tentang tumbuh-tumbuhan, tentang
binatang, tentang manusia, atau pengetahuan tentang peristiwa peperangan
(Wahana, 2016: 46). Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui
yang diperoleh dari persentuhan panca indera terhadap objek tertentu.
Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat,
mendengar, merasakan, dan berpikir yang menjadi dasar manusia dan
bersikap dan bertindak (Makhmudah, 2018: 203).

Ilmu pengetahuan adalah insting akal manusia yang secara sistematis


dalam menciptakan kebutuhan (teori) baru sebagai pemenuhan hasrat atas
rasa ingin tahu (Wilujeng, 2014: 104). Ilmu pengetahuan (pengetahuan
ilmiah) kelanjutan konseptual dari ciriciri “ingin tahu” sebagai kodrat
manusiawi. Rasa ingin tahu manusia boleh dikatakan tak pernah ada
batasnya. Selalu ingin mencari dan menemukan yang baru. Dalam
kehidupannya manusia selalu berhadapan dengan berbagai peristiwa dan
gejala di

B. Apa itu kurikulum

Kurikulum adalah masalah pengetahuan dan keterampilan yang


harus diturunkan kepada siswa. Secara tradisional, kurikulum dipecah
menjadi berbagai bidang studi atau disiplin ilmu, matematika, sains,
sejarah, dan sebagainya, tetapi umumnya kurikulum dapat dianggap
hanya sebagai kumpulan pengetahuan yang dianggap harus
ditransmisikan kepada orang lain. Sejauh teori umum pendidikan
berjalan, kurikulum adalah salah satu sarana yang tujuan keseluruhan
diterjemahkan ke dalam prestasi: laki-laki dan perempuan terdidik
dibentuk dengan diperkenalkan dan diinisiasi ke dalam berbagai jenis
pengetahuan dan keterampilan. Filsuf pendidikan tertarik pada dua

5
aspek ini: pertama, dalam analisis konsep pengetahuan dan
hubungannya dengan konsep lain, seperti kepercayaan dan kebenaran,
dan kedua, dalam pertanyaan tentang pengetahuan dan keterampilan
apa yang harus diajarkan, pengetahuan apa yang layak dimiliki

Adapun beberapa defenisi kurikulum menurut para ahli ialah sebagai


berikut:
a) Hilda Taba, mengartikan kurikulum sebagai a plan for learning,
yakni sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh anak-anak
b) J. Galen Saylor dan William M. Alexander, menjelaskan The
curriculum is the sum total of schools effort to influence learning,
whether in the classroom, on the playground, or out of school. Jadi
segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak itu belajar, apakah
dalam ruangan kelas, dihalaman sekolah atau di luar sekolah.
c) Harold B. Alberty cs. Memandang kurikulum sebagai all of the
activities that the provided for the students by the school. Dengan
kurikulum dimaksud segala kegiatan yang disajikan oleh sekolah
bagi para pelajar dan tidak diadakan pembatasan antara kegiatan di
dalam dan di luar kelas.
d) B. Othanel Smith cs. Mengartikan kurikulum sebagai sejumlah
pengalaman yang secara potensial dapat diberikan kepada anak,
yang diperlukan agar mereka dapat berpikir dan berkelakuan sesuai
dengan masyarakatnya.
e) J. Lloyd Trump dan Delmas F. Miller, kurikulum lebih luas dari
pada hanya bahan pelajaran, dalam kurikulum termasuk metode
belajar dan mengajar, cara mengevaluasi kemajuan murid dan
seluruh program, perubahan dalam tenaga pengajar, bimbingan dan
penyuluhan, supervisi dan administrasi dan hal-hal struktural
mengenai waktu, jumlah, ruangan serta kemungkinan adanya
pilihan mata pelajaran.
f) Alice Miel, kurikulum meliputi segala pengalaman dan pengaruh
yang bercorak pendidikan yang diperoleh anak di sekolah.

6
g) Depdikbud, kurikulum dipandang sebagai suatu program
pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai
sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Dari definisi ini
mencerminkan adanya : 1. Pendidikan itu adalah suatu usaha atau
kegiatan yang bertujuan; 2. Di dalam kegiatan pendidikan itu
terdapat suatu rencana yang disusun/ diatur; 3. Rencana tersebut
dilaksanakan di sekolah melalui cara yang telah ditetapkan.
h) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. ( UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional ).

C. Filsafat dalam Kurikulum

Filsafat membantu orang–orang yang berhubungan dengan


kurikulum yang didasarkan bagaimana sekolah dan kelas diorganisir.
Misalnya, bisa menjawab apa yang akan didirikan oleh sekolah; apa mata
pelajaran yang bernilai diberikan kepada siswa; bagaimana siswa belajar
dengan materi pelajaran, apa tujuan, aktivitas yang disiapkan untuk siswa
sampai semua kegiatan-kegiatan yang lainnya.
Pentingnya filsafat itu menentukan keputusan-keputusan dalam
sebuah kurikulum, seperti menurut L. Thomas Hopkins, ketika pejabat
dibidang pendidikan menyarankan akan skedul yang berpihak pada guru
dan siswa pasti berbasis pada filsafat yang dianutnya, apakah yang
tersembunyi atau yang dianutnya terhadap masalah. Apapun keputusan
yang diambil berbasis pada filsafat yang dianutnya. Selanjutnya Hopkins
menyatakan bahwa filsafat itu penting untuk semua aspek kurikulum.
Apakah filsafat itu dinyatakan secara jelas atau tidak. Jhon Goodlad
menyatakan bahwa filsafat adalah titik awal dalam memutuskan suatu
kurikulum dan menjadi basis untuk semua bagian dari suatu kurikulum.
Filsafat menjadi kriteria untuk menentukan tujuan, alat, dan hasil dari
kurikulum.

7
Smitts, Stanley dan Shores juga berpendapat bahwa peranan
filsafat dalam pengembangan kurikulum adalah:
1) Memformulasi tujuan pendidikan
2) Menyeleksi dan mengorganisasi pengetahuan
3) Memformulasi aktivitas dan prosedur dasar
4) Menjawab masalah ketimpangan antara apa yang dilihat dengan yang
sebenarnya

8
BAB 3

PENUTUP

Simpulan

Pengetahuan merupakan segenap hasil dari kegiatan untuk mengetahui sesuatu


obyek (dapat berupa suatu hal atau peristiwa yang dialami subyek), misalnya:
pengetahuan tentang benda, tentang tumbuh-tumbuhan, tentang binatang, tentang
manusia, atau pengetahuan tentang peristiwa peperangan (Wahana, 2016: 46).

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. ( UU. No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ).

Pentingnya filsafat itu menentukan keputusan-keputusan dalam sebuah


kurikulum, seperti menurut L. Thomas Hopkins, ketika pejabat dibidang
pendidikan menyarankan akan skedul yang berpihak pada guru dan siswa pasti
berbasis pada filsafat yang dianutnya, apakah yang tersembunyi atau yang
dianutnya terhadap masalah

9
DAFTAR PUSTAKA

Moore.T.W. (2010). Ebook. Philosophy of Education. London: Penerbit


Routledge Taylor & Fransis Group : PHILOSOPHY OF EDUCATION.pdf

Akerkar, R. (2005). Introduction to Artificial Intelligence. Prentice Hall


India.
Davenport, T. H. (1988). Working Knowledge: How Organizations
Manage What They Know. Harvard Business Press.

10

Anda mungkin juga menyukai