BAB II TC
BAB II TC
TINJAUAN PUSTAKA
A. Trombosit
Trombosit adalah sel darah yang dipakai tubuh dalam proses pembekuan
saat tubuh mengalami luka terutama apabila luka tersebut tidak mampu ditutup
oleh vasokonstriksi pembuluh darah. Trombosit berasal dari sel darah yang tidak
berinti yang dihasilkan oleh sumsum tulang dengan cara melepaskan diri
(fragmentasi) dari sitoplasma sel induknya (megakariosit) melalui rangsangan
suatu bahan stimulator humoral yang disebut trombopoetin, dimana kadarnya
akan meningkat pada kasus trombositopenia. Setiap megakariosit menghasilkan
sekitar 4000 trombosit. (Hoffbrand A.V, 2009).
Pada manusia, interval waktu dari deferensiasi sel asal sampai dihasilkan
trombosit adalah kurang lebih 10 hari. Bila kebutuhan hemopoesis atau ada
rangsangan terhadap sumsum tulang maka produksi trombosit padat meningkat 7-
8 kali. Trombosit yang baru dibentuk biasanya lebih besar dan memiliki
kemampuan hemostasis yang lebih baik daripada trombosit tua dalam sirkulasi.
(Hoffbrand A.V, 2009).
Trombosit masuk aliran darah dan bersirkulasi selama 7-10 hari. Jumlah
trombosit dalam normal antara 150000-400000/µl darah. Dalam keadaan normal,
sepertiga dari jumlah trombosit yang bersirkulasi berada dalam limfa. Regulasi
trombosit di darah tepi dibawah mekanisme kontrol trombopoetin sehingga
konsentrasi trombosit disirkulasi konstan. Bila jumlah trombosit menurun, tubuh
akan mengeluarkan trombopoetin lebih banyak untuk merangsang trombopoesis.
(HoffbrandA.V, 2009).
Trombosit merupakan sel yang memiliki bentuk oval kecil yang terbuat
dari tulang sumsum. Trombosit mampu membantu dalam proses pembekuan.
Ketika pembuluh darah pecah, maka trombosit akan berkumpul dan menutup
kebocoran. Trombosit hanya dapat bertahan hidup selama 9 hari dalam aliran
darah secara konstan oleh sel-sel. Trombosit merupakan fragmen selkecil bening
yang berbentuk teratur, sel yang tidak mempunyai inti sel atau nucleus yang
mengandung DNA. (Hoffbrand A.V, 2009).
Jumlah trombosit yang normal pada orang sehat yaitu 150.000- 450.000 per
liter mikro darah. Trombosit merupakan sumber alami faktor pembekuan dan
memainkan peranan mendasar dalam hemostasis. Hemostasis merupakan proses
kompleks yang mengakibatkan berhentinya proses perdarahan. Hal ini mengacu
pada proses menjaga darah agar pembuluh darah tidak rusak ketika berlawanan
dengan proses perdarahan. Hemostasis dapat terganggu jika kondisi bawaan dapat
mempengaruhi produksi trombosit. Trombosit memiliki ukuran yang sangat kecil
dan ringan jika dibandingkan dengan sel darah merah dan sel darah putih.
(Hoffbrand A.V, 2009).
B. Fungsi Trombosit
Apheresis berasal dari bahasa Yunani artinya mengambil satu atau lebih
komponen darah kemudian komponen darah yang tidak diinginkan untuk diambil
dikembalikan kepada pendonor. Melalui apheresis, dapat diperoleh salah satu atau
lebih komponen darah seperti trombosit, sel darah merah, leukosit (limfosit,
monosit, granulosit), plasma dan sel punca. Keuntungan penyumbangan darah
dengan cara apheresis adalah komponen darah yang tidak akan digunakan
dikembalikan kedalam tubuh donor dan mutu komponen darah lebih konsisten,
kandungan biologis lebih besar dan komponen darah umumnya mengandung
jumlah leukosit lebih rendah. (PMK No. 91 Tahun 2015)