Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN STERIL

SEMESTER GANJIL 2021

STERILISASI

Hari / Jam Praktikum : Kamis / 13.00-15.40


Tanggal Praktikum : 18 November 2021
Asisten : - Nyai Ayu Sylfia SPH
- Delya Nur Primanissa
- Wilda Nichairin

Muhammad Ilfadry Rifasta


260110190057

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2021
MODUL 8 : STERILISASI

1. Jelaskan uji sterilisasi yang terdapat pada Farmakope Indonesia ed VI


- Penyaringan membran
Gunakan penyaring membran dengan porositas tidak lebih dari
0,45 µm yang telah terbukti efektif menahan mikroba. Sebagai
contoh, penyaring selulosa nitrat digunakan untuk larutan yang
mengandung air, minyak dan larutan mengandung alkohol
berkadar rendah; dan penyaring selulosa asetat digunakan untuk
larutan mengandung alkohol berkadar tinggi. Penyaring khusus
yang sesuai mungkin diperlukan untuk sediaan tertentu (misal:
untuk antibiotik).
Teknik pengujian di bawah ini menggunakan membran
berdiameter lebih kurang 50 mm. Jika digunakan penyaring dengan
diameter yang berbeda, volume larutan pengencer dan pembilas
harus disesuaikan. Peralatan penyaring dan membran disterilisasi
dengan cara yang sesuai. Peralatan dirancang hingga larutan uji
dapat dimasukkan dan disaring pada kondisi aseptik, membran
dapat dipindahkan secara aseptik ke dalam media, atau dapat
dilakukan inkubasi setelah media dimasukkan ke dalam alat
penyaring itu sendiri.
- Inokulasi langsung
Pindahkan sejumlah sediaan uji langsung ke dalam media hingga
volume sediaan tidak lebih dari 10% volume media, kecuali
dinyatakan lain. Jika sediaan uji mempunyai aktivitas antimikroba,
lakukan uji setelah dinetralisasi dengan bahan penetral yang sesuai
atau dengan cara mengencerkan dalam sejumlah media yang
cukup. Jika diperlukan penggunaan volume besar dari sediaan,
maka lebih baik digunakan media yang lebih pekat dan dilakukan
pengenceran bertahap. Jika sesuai, media pekat dapat ditambahkan
langsung ke dalam sediaan dalam wadah.
(Kemenkes RI, 2020).
2. Bagaimana cara menginaktivasi cincin betalaktam saat sampel bersifat
antijamur atau antibakteri?
Dengan cara menambahkan enzim betalaktamase kedalam larutan uji yang
mengandung obat yang bersifat anti jamur atau antibakteri terlebih dahulu
atau dilakukan pengenceran. (Kemenkes RI, 2020).
3. Sebutkan kriteria membran yang digunakan serta ukuran dari targetnya
(misalnya ukuran virus berapa, dst)
Membrane filter 0,2-0,22 µm: untuk bakteri (ukuran bakteri 1 µm)
Membrane filter 0,45µm: menurut farmakope terbukti efektif untuk
metode sterilisasi penyaringan membrane
(Verhoeven at al., 2017;Kemenkes RI, 2020)
4. Sebutkan perbedaan uji sterilitas dan uji batas mikroba
Uji Sterilitas: pengujian digunakan untuk bahan, sediaan, alat sesuai
dengan farmakope yang dipersyaratkan harus steril. Hasil yang diterima
menunjukkan bahwa tidak ada kontaminasi mikroba ditemukan dalam
sampel di bawah kondisi pengujian.
Uji Batas Mikroba: pengujian kuantitatif untuk bakteri mesofil dan kapang
yang dapat tumbuh pada kondisi aerob. Metode ini tidak dapat
diaplikasikan untuk produk yang mengandung mikroba viabel sebagai
bahan aktif.
(Kemenkes RI, 2020).
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Farmakope Indonesia Ed VI.
Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Verhoeven, F., Grattard, S., Gonzalo, M., Memmi, B., dan Pozetto. 2017. Chapter
13 - Agents Associated with Sexually Transmitted Infections dalam
Diagnostic Molecular Pathology. Cambridge : Academic Press.

Anda mungkin juga menyukai