XI
dengan menggunakan peta konsep (mind mapping).
( 14 – 17 Oktober 2003 )
1. Pada bulan Oktober dijadikan bulan Bahasa
2. Berlangsungnya seminar Bahasa Indonesia
Kongres XI di Jakarta
( 28 -31 Oktober 2018 )
1. Membahas pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia
2. Membahas pengutamaan Bahasa Indonesia di ruang public
3. Bahasa, Sastra ,teknologi dan Informasi
4. Ragam Bahasa sastra dalam berbagai ranah kehidupan
5. Pengolaan Bahasa dan sastra daerah
6. Bahasa dan sastra untuk strategi dan diplomasi
2.Masih perlukah bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini? Penjelasan Anda harus
disertai dengan alasan yang logis dan disertai contoh
Bahasa Indonesia sangat perlu di kehidupan sehari hari karena Bahasa Indonesia mempunyai
banyak fungsi diantaranya sebagai Bahasa nasional, Di dalam kedudukannya sebagai Bahasa
nasional Bahasa Indonesia berfungsi sebagai
1. Lambang kebanggaan nasional
2. Lambang Identitas nasional
3. Alat komunikasi
4. Alat pemersatu bangsa, antar daerah dan antar budaya
Sebagai contoh percakapan di sebuah Warung Sembako
Pembeli ( Suku A ) : Bu Beli Beras
Penjual ( Suku B ) : Berase entek bu, setelah itu pembeli masuk ke dalam rumah
Pemjual : Ada yang mau dibeli lagi bu?
Pembeli : Tidak bu beras saja,
Penjual : Iya tapi berasnya entek, belum belanja lagi
Si pembeli masih bingung dengan perkataan pemjual dan akhirnya penjual menegaskan lagi
Pembeli : Oh jadi telurnya habis bu..?
Penjual : iya bu habis
Pembeli : Oooo saya kira ibu kedalam rumah tadi ambil beras ternyata entek itu habis …?
Penjual : iya bu entek itu habis
Pembeli : Maaf bu saya tidak tahu bahasanya
Penjual : Iya bu gak papa
3.SQ3R
1. Survey : Sisi Positif Parenting Budaya Jepang & Gaya asuh orangtua yang berbeda
2. Question
- Sebutkan 4 jenis gaya parenting dan jelaskan !
- Bagaimanakah stereotip mengasuh ala orangtua di Jepang yang dapat kita lihat sebagai hal
yang positif ?
- Mengapa orangtua memilih menunggu situasi dan tempat yang lebih privasi untuk menasihati
anaknya ?
3.Gaya asuh orang tua yang berbeda dan cara stereotif mengasuh ala orang tua di Jepang
4. secara sederhana terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa,
permisif, dan terlalu protektif. berikut adalah sedikit penjelasan mengenai keempat gaya asuh
tersebutBagaimanakah stereotip mengasuh ala orangtua di Jepang yang dapat kita lihat sebagai
hal yang positif?
Ibu dan anak memiliki hubungan yang sangat dekat. Setidaknya sampai usia 5 tahun anak tidur
bersama orangtuanya. Ibu juga selalu menemani di manapun anaknya berada. Pada usia antara 0-
5 tahun, anak diperbolehkan melakukan apa saja. Mungkin budaya ini sedikit berbeda dengan
negara lain.Pada usia 0-5 tahun, anak juga diajak untuk bersosialisasi dengan keluarga dan
kerabat sehingga dapat lebih mengenal saudara dan sosial.
Studi di Amerika dan Jepang pernah dilakukan untuk mengetahui bagaimana orangtua mengasuh
anaknya. Orangtua di Amerika cenderung bersifat netral dan menunjukan anak cara untuk
membuat suatu piramida, sesudah itu membiarkan anaknya untuk membuat piramida dengan apa
yang telah diajarkan atau dengan caranya sendiri. Setelah fase usia 5 tahun di mana anak boleh
bereksplorasi melakukan sesuatu, lalu usia 5-15 tahun anak mulai diajari untuk melakukan
kegiatan seperti membersihkan rumah, belajar untuk disiplin, dan melakukan apa yang dilakukan
oleh orangtua.
Setelah anak berusia 15 tahun, orang tua mulai memberikan ruang untuk anak dapat lebih
mandiri dengan mengurangi batasan yang diterapkan pada fase sebelumnya.Hubungan tidak
hanya sebagai orangtua dan anak, tetapi juga sebagai teman dan setara. Anak didukung untuk
menjadi pribadi yang mandiri, dapat berpikir dan menentukan pilihan dan lebih bersifat
demokratis.Setelah usia 20 tahun anak dianggap resmi menjadi dewasa dengan biasanya
diadakan upacara hari kedewasaan yang diselenggarakan di distrik/kota setempat yang diikuti
oleh pemuda berusia 20 tahun.