Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu:

Herman Khunaivi, M.pd.

Oleh :

Eko Arif I. A’abadia : 2016.02.02.479

Muhammad Rofiq : 2016.02.02.450

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL ANWAR

SARANG REMBANG

2019
KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN

Oleh: Eko Arif I. A’abadia & Muhammad Rofiq

I. Pendahuluan

Manajemen pendidikan—seperti yang kita ketahui bersama—merupakan


faktor yang terpenting dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di
sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan, oleh karena itu dalam
menjalankan kepemimpinan dan kerja sama antar staf kependidikan, harus
berpikir “sistem” artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah
komponen-komponen terkait seperti: guru-guru, staff TU, Orangtua
siswa/masyarakat, pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal
yang dipengaruhi dan diatur oleh kebijakan staf kependidikan. Maka dari itu,
untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional, setiap sekolah perlu melakukan
manajemen pendidikan/sekolah agar tujuan kegiatan belajar mengajar dapat
berlangsung secara teratur, efektif dan efisien.

Tantangan lembaga pendidikan (sekolah) adalah mengejar ketinggalan.


Artinya kompetisi dalam meraih prestasi terlebih dalam menghadapi persaingan
global. Tantangan ini akan dapat teratasi bila sistem manajemen yang terstruktur
dari staf kependidikan dapat terkonsentrasi pada pencapaian sasaran dimaksud.
Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah disamping mengejar ketinggalan untuk
mengatasi tantangan tersebut, terdapat hal-hal lain yang perlu diperhatikan: (1)
menciptakan keterbukaan dalam proses penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran, (2) menciptakan iklim kerja yang menyenangkan, (3) memberikan
pengakuan dan penghargaan bagi personil yang berprestasi, (4) menunjukkan
keteladanan, (5) menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam proses
penyelenggaraan pendidikan, seperti: perencanaan pengorganisasian penentuan
staff atas dasar kemampuan, kesanggupan dan kemauan, (6) memberikan
bimbingan dan pembinaan kearah yang menuju kepada pencapaian tujuan, (7)
mengadakan penilaian terhadap semua program untuk mengukur keberhasilan
serta menemukan cara untuk mengatasi kegagalan. Itu semua adalah kontrol
terhadap semua kegiatan penyimpangan sekecil apapun yang kemudian dapat
ditemukan, sehingga cepat teratasi. Untuk merealisasikan tujuan pendidikan
nasional setiap sekolah perlu melakukan manajemen sekolah agar tujuan kegiatan
belajar mengajar dapat berlangsung secara teratur, efektif dan efisien.

II. Pembahasan
A. Pengertian Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan adalah manajemen kelembagaan yang bertujuan


menunjang perkembangan dan penyelengaraan dan pembelajaran (Campbell,
dkk, 1983). Karena itu, manajemen pendidikan tidak lain adalah penerapan
hasil berpikir rasional untuk mengorganisasikan kegiatan yang menunjang
pembelajaran. Penerapannya menghasilkan pengetahuan manajemen yang
mengkaji dan meneliti prinsip-prinsip dasar yang memiliki kepedulian
terhadap nilai-nilai, karena manajemen harus mencapai tujuannya dengan
memilih berbagai kemungkinan sebagai pengaruh kebijakan (policy) atau
politik (politic). Namun juga perlu diingat bahwa manajemen juga selalu
meletakkan keberpihakan atau kepedulain terhadap unsur manusia di
dalamnya ( Orlosky, dkk., 1984).

Karena manajemen pendidikan adalah manajemen kelembagaan yang


menunjang penyelenggaraan pengajaran dan pembelajaran, sebagaimana
dikemukakan diatas, maka tekanan aktualitasnya adalah pada manajemen
pengajaran atau pebelajaran yang dalam praktek kegiatannya adalah proses
belajar mengajar (PBM). Kegiatan tersebut, dalam manajemen pendidikan
merupakan subtansi manajemen pengajaran yang dalam hal ini adalah
kurikulum. Manajemen pendidikan meletakkan juga kajian pada berbagai
unsur manajemen yang bertujuan mengefektifkan dan mengefiseinsikan
pencapaian tujuan pendidikan (instruksional, kurikuler, institusi, hingga pada
tujuan nasional yang bermuara pada tujuan nasional).

Adapun dua komponen yang secara langsung terlibat dalam PBM tersebut
adalah guru dan siswa, sehingga pengajaran, guru dan siswa merupakan
komponen yang menjadi titik perhatian manajemen pendidikan. Dengan
demikian, manajemen pengajaran, manajemen personalia dan manajemen
kesiswaan adalah aktualisasi manajemen yang memperoleh tempat dan
perhatian yang serius juga.

Subtansi manajemen pendidikan yang lainnya, seperti manajemen


keuangan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen hubungan
masyarakat dan manajemen layanan khusus juga mendapatkan perhatian yang
serius dalam perkembangannya. Dalam keseluruhan perhatian pada masing-
masing bidang kajian manajemen tersebut, tetap perlu diperhatikan bahwa
manajemen tidak bekerja sendiri, melainkan bersama dan melalui berbagai
orang yang terlibat langsung di dalamnya (Owens, 1991).

Pendidikan merupakan suatu proses tranmisi budaya untuk meningkatkan


kualitas manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pendayagunaan
sumber daya secara optimal. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip
manajemen dalam pendidikan merupakan hal yang amat penting, Berkenaan
dengan hal tersebut, Sonhadji (2012:183) mengemukakan bahwa:

Pentingnya manajemen pendidikan atas dasar beberapa asumsi: (1)


Kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci kemampuan bersaing
bangsa, (2) pendidikan merupakan upaya peningkatkan kualitas SDM yang
paling efektif, (3) hanya pendidikan yang berkualitas yang dapat
menghasilkan SDM berkualitas, dan (4) pendidikan yang berkualitas harus di
selenggarakan dengan manajemen pendidikan yang berkualitas.1

B. Fungsi dan Peran Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan mempunyai fungsi yang terpadu dengan proses


pendidikan khususnya dengan pengelolaan proses pembelajaran. Dalam
hubungan ini, terhadap. Dalam hubungan ini, terdapat beberapa fungsi
manajemen pendidikan, sebagai berikut:

1. Fungsi perencanaan, mencakup berbagai kegiatan menentukan


kebutuhan, penentuan strategi pencapaian tujuan, menentukan isi
program pendidikan dan lain-lain. Dalam rangka pengelolaan perlu
1
Agustinus Hermino, Kepimpinan Di Era Globalisasi,( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014) hal,
31-33.
dilakukan penyusunan rencana, yang menjangkau ke depan untuk
diperbaiki keadaan dan memenuhi kebutuhan di kemudian hari,
menentukan tujuan hendak ditempuh, menyusun program yang meiputi
pendekatan, jenis dan urutan kegiatan, menetapkan rencana biaya yang
diperlukan, serta menentukan jadwal dan proses kerja.
2. Fungsi organisasi, meliputi ketenagakerjaan, sarana dan prasarana,
distribusi tugas dan tanggung jawab, dalam pengelolaan integral. Untuk
itu perlu dilakukan kegiatan-kegiatan, seperti: mengidentifikasi jenis
dan tugas tanggung jawab dan wewenang, merumuskan aturan
hubungan kerja.
3. Fungsi koordinasi, yang berupaya menstabilisasi antara berbagai tugas,
tanggung jawab dan kewenangan unutk menjamin pelaksanaan dan
berhasil program pendidikan.
4. Fungsi motivasi (pengerakkan), yang dimaksudkan untuk meningkatkan
efisensi proses dan keberhasilan program pelatihan. Hal ini diperlukan
sehubungan dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab serta
kewenangan tadi, sehingga terjadi peningkatran kegiatan personal, yang
pada gilirannya diharapkan meningkatkan keberhasilan program ini.
5. Fungsi kontrol, yang berupaya melakukan pengawasan, penilaian,
monitoring, perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan dalam sistem
manajemen pendidikan tersebut.2
C. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

Dalam membicarakan ruang lingkup manajemen pendidikan ini akan


dilihat dari 4 sudut pandang, yaitu dari sudut wilayah kerja, objek garapan,
fungsi atau urutan kegiatan dan pelaksana.3

1. Ruang lingkup menurut wilayah kerja.


Berdasarkan atas tinjauan wilayah kerja, ruang lingkup manajemen
pendidikan dipisahkan menjadi:

2
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017)
hal, 81-82.
3
SuharsimiArikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 2008)
hal, 5-8.
a. Manajemen pendidikan seluruh Negara, yaitu manajemen
pendidikan untuk urusan nasional. Yang ditangani dalam lingkup
ini bukan hanya pelaksaan pendidikan di sekolah saja tetapi juga
pendidikan luar sekolah, pendidikan pemuda, penyelenggaraan
latihan, penelitian, pengembangan masalah-masalah pendidikan
serta meliputi pula kebudayaan dan kesenian.
b. Manajemen pendidikan satu provinsi, yaitu manajemen pendidikan
yang meliputi wilayah kerja satu propinsi yang pelaksanaannya
dibantu lebih lanjut oleh petugas manajemen pendidikan di
kabupaten dan kecamatan.
c. Manajemen pendidikan satu kabupaten/kota, yaitu manajemen
pendidikan yang meliputi wilayah kerja satu kabupaten/kota,
meliputi semua urusan pendidikan memuat jenjang dan jenis.
d. Manajemen pendidikan satu unit kerja. Pengertian dalam
manajemen unit ini lebih dititikberatkan pada satu unit kerja yang
langsung menangani pekerjaan mendidik misalnya; sekolah, pusat
latihan, pusat pendidikan, dan kursus-kursus. Dengan demikian ciri
unit ini adalah adanya: (1) Pemberian pelajaran, (2) Bahan yang
diajarkan, (3) Penerima pelajaran, ditambah semua sarana
penunjangnya.
e. Manajemen kelas, sebagai suatu kesatuan kegiatan terkecil dalam
usaha pendidikan yang justru merupakan “dapur inti” dari selurih
jenis manajemen pendidikan. Dalam manajemen kelas inilah
kemudian terdapat istilah “pengelolaan kelas” baik yang bersifat
instruksional maupun manajerial.
2. Ruang lingkup menurut objek garapan
Objek garapan manajemen pendidikan dalam uraian ini adalah
semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung maupun tidak
langsung, yang terlibat dalam kegiatan mendidik. Sebagai titik pusat
pandangan adalah kegiatan mendidik di sekolah. Namun karena
kegiatan disekolah tersebut tidak dapat dipisahkan dari jalur-jalur
lingkungan formal maupun non-formal, maka tentu juga dibahas
lingkup sistem pendidikan sampai ke tingkat pusat.
Ditinjau dari objek garapan manajemen pendidikan, dengan titik
tolak pada kegiatan “dapur inti” yaitu kegiatan belajar-mengajar di
kelas, maka sekurang-kurangnya ada 8 obyek garapan, yaitu:
a. Manjemen siswa
b. Manajemen personil sekolah
c. Manajemen kurikulum
d. Manejemen sarana atau material
e. Manajemen tatalaksana pendidikan
f. Manjemen pembiayaan
g. Manjemen lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi pendidikan
h. Manajemen hubungan masyarakat atau komunikasi pendidikan
i. Menurut fungsi atau urutan kegiatan
3. Adapun fungsi manjemen atau pengelolaan ini adalah:
a. Merencanakan
b. Mengorganisasikan
c. Mengarahkan
d. Mengkoordinasikan
e. Mengkomunikasikan
f. Mengawasi atau mengevaluasi

Bagaimanapun pembagiannya, atau apapun sebutannya, unsur-


unsur kegiatan tersebut tetap berkaitan satu sama lain. Kaitan tersebut
bersifat bolak balik. Jadi misalnya kita berpikir tentang perencanaan,
tentu telah berpikir pula bagaimana nanti bentuk organisasinya, siapa-
siapa yang akan menangani tugas, bagaimana pengarahannya dan
sebagainya.

4. Ruang Lingkup Menurut Pelaksana

Banyak orang mengira bahwa bertanggungjawab melaksanakan manjemen


pendidikan hanyalah kepala sekolah dan staf tata usaha. Pandangan seperti itu
keliru. Manajemen adalah suatu kegiatan yang sifatnya melayani. Dalam
kegiatan belajar mengajar, manajemen berfungsi untuk melancarkan jalannya
proses tersebut, atau membantu terlaksananya kegiatan mencapai tujuan agar
diperoleh hasil yang efektif dan efisien.

Dalam lingkungan kelas, guru adalah administrator. Guru harus


melaksakan kegiatan manajemen. Di lingkungan sekolah, kepala sekolah
adalah administrator. Dengan pengertian bahwa manjemen adalah pengelolaan
manjemen, maka kepala sekolah bertindak sebagai manajer di sekolah yang
dipimpinnya.

Selain para administrator di sekolah, masih ada lagi pelaksana manjemen


pendidikan yaitu orang-orang yang bekerja di kanto-kantor pendidikan dan
pusat-pusat latihan atau di kursus-kursus yang mempunyai peranan dan tugas
seperti pelaksana di sekolah.

III. Kesimpulan

Kami menarik kesimpulan, bahwa manajemen pendidikan sangat penting


dalam mengelola sistem dengan upaya-upaya menuju perbaikan demi perbaikan
pendidikan. Dengan begitu, setiap kegiatan pedagogik perlu dan harus adanya
manajaemen pendidikan.
Daftar Pustaka

Hamalik, Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2017.
Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta:
Aditya Media, 2008.
Hermino, Agustinus, Kepimpinan Di Era Globalisasi, Yogyakarta:Pustaka
Pelajar, 2014.

Anda mungkin juga menyukai