Anda di halaman 1dari 19

AWAL & AKHIR HIDUP MANUSIA

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Semakin modern dan cannggihnya ilmu pengetahuuan semakinn
majunya peredaran zaman dan manusiapun menjadi beragam. Manusia
memang harus mengetahui apa yang akan di kerjakan sehingga bias
mendapatkan hal-hal yang baik dan mengguakan akal sehatnya. Dalam
hubungan manusia dan alam semesta, jika ia bertanya kepada diri sendiri,
“Bagaimana saya ada? Ia akan menjawab, saya ada entah bagaimana
dalam penalaran demikian ia akan menjalani kehidupan tanpa pernah
merenungkan masalah-masalah seperti itu , ia memahami fakta bahwa ia di
ciptakan. Dengan mengenal penciptanya, ia berusaha memahami tujuan
untuk apa ia diciptakan tuhan. Bagi siapa yang ingin memahami alam
semesta terhadap kitab pettunjuk yaitu adalah Al-Qur’an. Mulai dari
( tampak Syadah sampai yang tidak tampak Ghoib), dari yang bernyawa
sampe yang tidak bernyawa dan dari yang ada di dalam perut ini sampai
yang ada di ruang angkasa yang di penuhi beribu-ribu miliar bintang dan
itu itu membuat kita bertanya untuk apa alam semesta ini diciptakan, siapa
yang menciptakan alam semesta ini? Bagaimana cara terbentuknya alam
semesta ini? Pertanyaan ini membuat para ilmuan untuk melakukan
penelitian dan melahirkan berbagai teori dalam penciptaan alam semesta.
Sebenarnya penciptaan dunia atau alam semesta ini sudah dijelaskan
semuua lewat Al-Qur’an.
2. Permasalahan
a. Perjalanan Hidup Manusia dari Alam Ruh hingga Hari Kiamat
b. Tujuan dan Fungsi penciptaan Munusia
c. Hidup sukses dalam pendangan Al-Qur’an
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui Perjalanan Hidup Manusia dari Alam Ruh
hingga Hari kiamat
b. Untuk mengetahui Tujuan dan Fungsi penciptaan Munusia
c. Untuk memahami Hidup Sukses dalam Pandangan Al-Qur’an
4. Manfaat Penulisan
a. Manfaat teoritis (uraikan)
b. Manfaat praktis (uraikan)

B. METODOLOGI
C. PEMBAHASAN
1. Perjalanan Hidup Manusia dari Alam Ruh hingga Hari Kiamat
a. Asal Usul Kejadian Manusia
Ada 3 hal yang akan diuraikan pada bagian ini, yaitu unsur-unsur pada
penciptaan manusia, penciptaan Nabi Adam As, dan penciptaan anak cucu
Nabi Adam As.
1) Unsur-unsur penciptaan manusia
Keberadaan manusia yang mudah untuk dikenali adalah
bentuk fisik atau tubuhnya. Unsur penting yang membentuk
susunan tubuhnya adalah air, sebagaimana firman Allah pada QS
Al-Anbiiya’ ayat 30.

Artinya ; “dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui


bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu, kemudian kami pisahkan anttara keduanya, dan dari air
kami jadikan sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman?”.

Ayat ini menjelaskan bahwa semua benda hidup (termasuk


manusia) dijadikan dar air sebagai salah satu komponen yang
terpenting, kenyataan ini dapat dikaji secara ilmiah pada semua
kehidupan yang ada di muka bumi. Mengingat semua makhluk
hidup tesusun dari timbunan sel hidup, dan air merupakan suatu
komponen yang paling penting dari banguna sel. Air meliputi
susunan selaput plasma, sitoplasma dan nukles dari organ sel.
Setelah air menyatu dengan sel, maka gerakan larutan dalam sell
menunjukan adanya kehidupan yang penuh misteri. Tanpa air,
manusia (termasuk makhuk lainnya) tidak mungkin hidup.

Unsur kedua adalah tanah, bumi atau tanah mengandung


beberapa zat, seperti zat besi,emas, perak, kalsium, dan beberapa
zat lainnya. Di samping itu beberapa zat kimia yang membantu
dalam pembentukan dan pewarnaan tanah, sehingga warna tanah
dan tempat satu dengan yang lainnya berbeda. Seperti daerah
padang pasir tanahnya cenderung kekuninng-kuningan, sedangkan
di daerah tropis tanahnya cenderung berwrna kecoklat-coklatan.
Bahkan, suatau wilayah atau satuu kecamatan anara desa sattu
denggan desa lainnyya warna tanahh berbeda. Sebagai wujud
keterkaitan antara beberapa zat dan warrna yang ada di tanah, juga
rahasia Allah SWT. Dalam penciptaan manusia, maka hasil dari
penciptaan ini melhirkan warna kulit yang berbeda, ada yang
hitam, putih, sawo matang, dan lainnya.

2) Penciptaan manusia pertama(Nabi Adam AS)


Al-Qur’an tidak menguraikan secara rinci proses penciptaan Nabi
Adam AS yang mayoritas menamai manusia pertama, dan secara
garis besarnya yang disampaikan adalah (1)bahwa awal manusia
adalah tanah, (2)bahwa tersebut disempurnakan, (3)setelah
penyempurnaan selesai, maka ditiupkan kepada RUH ilahi,
sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hijr 28-29 dan QS Shad
71-72. Penjabaran dari surat kedua ini bila dikaitkan dengan ketiga
poin tentang penciptaan Adam, maka saling memperkuat antara
QS. Al-Hijr ayat 28-29 dengan QS. Shad ayat 71-72. Untuk itu
maka surat yang digunaka untuk menguraikan pada QS. Al-Hijr
ayat 28-29 sebagai berikut

Artinya : “dan (ingatlah), ketika tuhanmu berfirman kepada para


malaikat:”Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia
dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk”(28). Maka apabila Aku telah menyempurnakan
(kejadiannya)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke
dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud(29).

b. Hari berbangkitnya seluruh makhluk


1) Ditiupnya sangkakala
Saking dasyatnya ada diantara mereka yang tengah hamil
kemudian gugur kandungannya, seorang ibu yang tengah menyusui
bayinya secara tidak sadar melempar bayinya lalu berlari untuk
mencari keselamatan, bahkan, seorang anak kecil tiba-tiba
rambutnyya beruban, manusia seperti orang-orang yang sedang
mabuk berat, padahal mereka tidak mabuk, melainkan adzab Allah
yang sangat keras.

Ternyata dahsyatnya proses kehancuran alam semesta yang


ditandai dengan ditiupnya sangkakala pertama, tidak hanya
dirasakan oleh mereka yang masih hidup, bahhkan orang-oang
yang yang dikubur pun akan merasakan dahsyatnya Faz’ul akbar.
Hanya orang-orang yang Allah khususkan dengan rahman-Nya
saja yang selamat dari bencana Faz’ul akbar ini, merka itu adalah
orang-orang sayhiddi jjalan-Nya saat memerani orang-orang kafir,
atau ssedang ribath dijalan-Nya. Mereka benar-benar tentram dan
tenang disaat penghunni kubur lainnya tersiksa karena kerasnya
Faz’ul akbar.

Artinya : ”hai manusia, bertaqwalah pada rabb kalian,


sesungguuhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian
yang amat besar (dasyat), (ingatlah) pada hari (ketika) kalian
melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui
anak dari anak yang disusukannyya dan gugurlah sluru kandungan
wanita yang hamil, ddankamuu lihat manusia dalam keadaan
mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk akan tetapi adzab
Allah sangat kera”. ( QS Al-Hajj [22]:1-2 )
2) Hari kebangkitan semua yang mati
Mereka dibangitkan sesuai dengan kondisi masing-masing
sebelum mereka meninggal dunia. Jika kehidupan diakhiri dengan
kesyahidan, dengan kondisi darah yan menetes maka di hari kiamat
nanti akan menghadap Allah dengan pakaian dan tubuh yang
berlumur darah, warnanya merah namun harumnya semerbak
misik. Begitu pula orang yang berihram dibangkitkan dengan
bertalbiah. Namun celakalah bagi mereka yang mati membunuh
dirinya, mereka akan dibangkitkan sesuai dengan kondisi saat
kematiannya.

c. Berbagai peristiwa saat manusia dikumpulkan


Padang masyar merupakan persinggahan yang membuat setiap
jantung manusia berdegup kencang, mata mereka terbelalak tang
sanggup terpejam dan semua berada dalam puncak rasa tegang. Masa
penantian yang meski hanya sehari dalam akhirat, namun orang-orang
kafir dan para pendosa itu merasakan bagai 50.000 tahun. Ditengah
padang luas yang tak bertepi inilah seluruh makhluk, jin, manusia
bahkan binatang sejak dari awal penciptaan hingga yang terakhir akan
dikumpulkan. Dalam suasana yang tidak menentu, mereka akan
mengalami beberapa kejadian yang semakin membuat mereka tersiksa.
1) Matahari akan didekatkan
Pada hari itu matahari didekatkan ke kepala makhluk
(manusia) sampai jarak satu mil. Keringat-keringat yang keluar
sesuai kadar dosa mereka didunia itu begitu menyiksa, belum lagi
lamanya menunggu keputusan Allah SWT bagi masing-masing
hamba. Padahal hamba yang dikumpulan dipadang mahsyar sangat
banyak, entah berapa miliar atau triliyun manusia dan jin, hanya
Allah SWT semata yang mengetahui jumlah mereka yang
sebenarnya. Setiap orang menunggu giliran untuk dipanggil, diadili
dan menunggu keputusan Allah. Padahal suatu hari diakhirat
adallah sama dengan 1.000 tahun di dunia. Sebagaimana dijelskan
oleh firman Allah:

Artinya : “sesungguhnya sehari disisi Rabbmu seperti seribu tahun


menurut penghitungan kalian. ( Al-Hajj[22]:47 )

2) Padang Mahsyar
Setelah semua makhluk hidup dibangkit dari alam kubur
mereka digiring ke sebuah tempat pengumpulan (Al Mahsyar).
Tempat tesebut bukanlah bumi yang saat dipijak oleh manusia,
karena bumi dann langit telah hancur musnah pada tiupan
sankakala yang pertama. Pada saat itu Allah telah menggantikan
bumi dan langit dengan bumi yang baru, yang sama sekali berbeda
dengan bumi dan langit yang saat ini ada.

Sebgaimana disebutkan oleh firman Allah:

Artinya : (yaitu pada hari (ketika) bumi diganti dengan yang lain
dan (demikian pula dengan langit), dan mereka semuanya
(dipadang mahsyar) berkumpul menghadap kehadirat Allah Yang
Maha Esa lagi maha Perkasa. ( QS. Ibrahim[14]:48 )

Mahsyar merupakan tempat berkumpulnya seluruh


maniusia, sejak manusia pertama Adam AS hinggga mereka yang
menyaksikan hari kehancuran alam semesta. Seluruhnya akan
berkumpul dalam keadaan telanjang, tanpa selembar benang yang
menutupinya. Mereka tidak merasa risih dengan keadaan mereka
atau siibuk memperhatikan aurat sesama mereka yang tersingkap.
Tak ada lagi dalam benak mereka untuk memikirkan hal-hal seperti
itu, pikiran mereka disibukkan dengan kepuusan yang akan
dijatuhkan kepada mereka. Urusan hari itu jauh lebih dasyat dari
sekedar melihat aurat, urusan saat itu merupakan penantian
keputusan abadi, keputusan yang berakhir kebahagiaan selamanya
atau kesengsaraan yang tiada henti.

3) Yaumul Hisab
Yaumul hisab merupakan hari dimana Allah SWT
menghadapkan hamba-hamba Nya dan mengungkapkan perbuatan
yang telah mereka perbuat dan perkataan yang pernah mereka
ucapkan. Allah beberkan keimanan dan kekufuran, kelurusan dan
penyimpangan, serta ketaatan dan kemaksiatan yang telah mereka
lakukan dalam kehidupan didunia, lalu Allah pahala dan siksa yang
mereka peroleh atas perbuatan mereka. Kanan jika mereka sholeh,
dan ditangan kiri jika mereka orang yang bersalah.

4) Pencatatan Amal
Setelah seorang hamba selesai menjalani proses pemaparan
dan pertangggungjawaban atas amal-amal perbuatannya,
kepadanya akann diberikan buku catatan amal. Buku yang ditulis
malaikat yang senantiasa menyertainya itu mencakup lembaran-
lembaran yang lengkap tentang amalan yang telah ia kerjakan
didunia. Semua amal perbuatannya tercatat didalam buku tersebut,
tidak ada sedikit pun yang luput atau meleset.

5) Yaumul Mizan
Setelah manusia menerima catatan perbuatanya, maka
bergeraklah mereka menuju mijan (timbangan) untuk ditimbang
semua amalperbuatan mereka. Detik-detik inilah yang
menegangkan, namun tidak ada harapan bagi mereka yang kufur.
Bisa dipastikan mereka akan menjerit histeris, melengking dan
memekik penuh ketakutan. Suara mereka habis, air mata mereka
berganti dengan darah, nyawa mereka hampir saja terbang saat
menyaksikan bahwa timbangan kejahatan merkaa lebih berat dari
kebaikannya. Orang-orang munafik juga tak kala takut nya mereka
menyadari bahwa kelak akan memperoleh ganjaran akibat
kejahatan mereka didunia, akibat mulut mereka yang banyak
berdusta, hati mereka yang kesat dan busuk. Mereka yang tau
bahwa kebaikannya lebih ringan dar kejahatannya akal pulang
penuh sesal, tangis mereka begitu menyayat,wajah mereka hitam
ditimpa kehinaan, mereka pulang dengan hati yang hancur.Lalu
digiring menuju jahannam. Naudzubillah min dzalik.

6) Ujian untuk Menentukan Keimanan Seseorang


Jika seseorang telah melewati semua pos perjalanan diatas,
maka fase berikutnya yang takala menegangkan adalah pos ujian
untuk menentukan keimanan seseorang. Fase inilah yang akan
membongkar kedok kemunafikan seseorang. Jika dalam fase-fase
sebelumnya orang mukmin dan munafik disatukan Karena orang
munafik secara dhahir menampakan keislamannya. Maka pada fase
ini kenifakkan mereka akan terkuak hingga mereka tidak lagi
bersama orang mukmin.

Pada hari akhir dari masa-masa hari mahsyar, pada hamba


yang digiring dan dihimpun menuju surge dan ada yang digiring
menuju neraka. Adapun orang-orang kafir maka setiap golongan
dari mereka mengikuti sesembahan yang mereka ibadahi dahulu.
Orang-orang yang mengibadahi matahari, mereka akan
mengikutinya, lalu dihimpunya orang-orang kafir menuju neraka
laksana pengumpulan ternak secara kelompok-kelompok.Allah
berfirman :

Artinya :dan orang-orang kafir digiring menuju neraka dengan


berkelompok-kelompok…..”. ( QS. Az-Zumar[39]:71 )

7) Surga dan Neraka


Selanjutnya perjalanan manusia beriman adalah menuju surgga.
Sedangkan orang-orang kafir dan munafik kan dimasukkan di
neraka.
a) Nama – nama surga
Surga memiliki nama –naman yang disebutkan dalam AL-
Qur’an dan sunah janahtul firdaus yang merupakan
tertinggi derajatnya, ia terletak dibawaharsyi Ar rahman.
Kemudian janatunna’im (yang penuh kenikmatan ),
janatuadn, darussalam (negri yang penuh keselamatan),
janatulma’wah dan daru khuldi.
b) Bangunan surga
Bangunannya terbuat dari batu bata emas dan perak,
adukannya beraroma kasturi yang sangat harum, krikilnya
terbuat dari mutiara lu’luh dan yaquth dan tanahnya terbut
dari za’faran, seperti tepung putih yang beraroma kasturi.
c) Pintu – pintunya
Seseorang wanita yang rajin solat lima waktu dan shaum,
lalu meninggal sedangkan suaminya ridho, maka ia akan
dipersilakan untuk masuk surga dari pintu manapun yang ia
sukai.
d) Sungai- sungai disurga
Sungai disurga adalah sesuatu yang pasti, ia terus mengalir
dan tidak pernah berhenti, terletak dibawah ghuraf
(maghligai), istana–istana dan taman–taman penghuni
surga.
e) Pohon, tanam, dan naungan disurga
Didalamnya terdapat pohon yang apabila seseorang
pengembara itu berjalan dibawah naungannya selama
seratus tahun ia belu keluar dari naungannya, pohon-
pohonnya kekal dan buahnya dekat lagi rendah menjuntai,
sehingga mudah diambil.
f) Buah–buah tanaman disurga
Buah – buahan disurga banyak yang serupa dengan buah -
buahan didunia, dilihat dari benutk dan namanya, bedanya
bahwa disurga buah tersebut tidak layu, busuk, tua atau
mengecil dan berkurang sebagaimana buah yang didiunia.
Makanan dan minuman disurga
Penduduk surga akan dihidangkan makanan dan minuman
yang lezat yang sangat mengundag selera, apapun  yang
mereka inginkan pastimereka dapatkan.
Hidangan bagi mereka yang pertama kali kali adalah daging
hati ikan paus, kemudian disembelihkan baginya sapi yang
makanan sehari - harinya adalah rumput surga.
Adapun tempat makanan dan minuman mereka berupa
gelas dan piring yang terbuat dari emas dan perak.
Artinya: dan diedarkan kepada mereka bejana – bejana dari
perak dan piala – piala bening laksana kaca. Yaitu kaca –
kaca yang terbuat dari perakyang telah diukur mereka
dengan sebaik-baiknya. (Al-Insan [76]: 15-16)
g) Maghligai dan Istana Surga
Mahligai dan istana surga terbuat dari emas dan mutiara
terbaik yang sediakan bagi hamba hamba-Nya yang
beriman.
h) Keadaan Para Penghuni Surga
Para penghuni surga, mulus,tampan dan bercelak, mereka
senantiasa muda dan pakaiannya tidak pernah lusuh.
Golongan petama yang masuk surga.
i) Neraka
Lokasi neraka jika surga dan neraka terletak dilangit ke
tujuh, maka sebagian salaf berkata bahwa neraka terletak
didasar bumi yang ketujuh ( begitu pendapat Ibnu Mas’ud
dan lainnya). Namun para jumhur tawaqquf (berdiam diri)
dalam masalah ini, dan inilah pendapat masalh yang dipilih
oleh As – Suyuthi dan waliyullah Ad- Dahlawi.
j) Pintu-pintu neraka
Jahanam memiliki  7 pintu yang tiap – tiap pintu telah
ditetapkan golongan yang akan memasukinya. Allah
berfirman :
Artinya : ”dan sesungguhnya jahannam itu benar-benar
tempat yang telah diancamkan kepada mereka ( pengikut-
pengikut syaiton) semuanya. Jahannam itu mempunyai 7
pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan
tertentu dari mereka. (Al-Hijr[15]: 43-44)
k) Sumur dan jurang neraka
Kedalamannya sebagaimana digambarkan Rasulullah swa,
dalam riwayat muslim dari Abu Hurairah, “pada suatu hari
kami bersama nabi, lantas kami mendengar suara benda
jatuh, kemudian Rasulullah saw bersabda, “taukah kalian,
suara apakah itu?” kami menjawab, “Allah dan Rasul-Nya
lebih mengetahui .” Nabi saw bersabda, “itu adalah suara
batu yang dikirim dari neraka jahannam sejak 70 tahun
yang lalu. Dan sekarang baru sampai kedasar neraka.
l) Luas jahannam
Untuk mengetahui luas dan besar jahannam, dapat
dibayangkan seandainyajahannam memiliki 70.000 tali
kekang dan setiap tali kekang dipegang oleh 70.000
malaikat juga dengan mengetahui besarnya tubuh para
penghuninya , yang gerahamnya sebesar gunung uhud,
jarak antara pundaknya sama dengan perjalanan 3 hari,
tempat duduknya sejauh mekah dan madinah, bahwa
seandainya seorang penduduk neraka menangis, maka air
matanya yang menetes dapat menjadikan sebuah perahu
berlayar diatasnya.
m) Bahan bakar neraka
Allah berfirman :

Artinya: hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu


dan keluargamu dari api neraka yng bahan bakarnya
manusia dan batu…”. (At- Tahrim[66] :6)
Sebagian mussafir mengatakan bahwa batu tersebut adalah
batu korek atau batu belerang, ada yang mengatakan batu
berhala yang dahulu disembah oleh orang musyrik, mereka
menjadi bahn bakar neraka sebagai penghinaan atas
sesembahan mereka, begitu pula para penyembahnya.
n) Makanan dan minuman dineraka
Pohon Zaqqum, mayangnya seperti kepala syetan, tumbuh
dibawah dasar neraka jahim, setiap yang memakannya,
maka ususnya akan terburaiPohon Dhari, yaitu pohon duri
yang sangat keras, tidak dapat menggemukkan dan tidak
dapat menghilangkan lapar, karena ia menyumbat
tenggorokan, tidak keluar dan tidak masuk kedalam perut,
demikian menurut Ibnu Abbas.Ghislin, yaitu nanah
bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka.
o) Pakain dineraka
Pakaian dari qathiran yang terbuat dari tembaga yang
dilebur. Tikar dan selimut api (mihad dan ghawasy)
p) Kondisi penghuni neraka
Wajah mereka cacat dan terbakar Setiap kulit mereka
matang karena terbakar, maka Allah akan mengganti kulit
yang baru, begitulah seterusnya.
Penduduk neraka akan mengeluarkan bau yang sangat
busuk dari tubuh mereka

2. Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia


Segala sesuatu ciptaan Allah yang ada dimuka bumi tidak ada yang
sia-sia, bahkan seekor lalat sekalipun, meskipun banyak mudaratnya
menurut pandangan manusia. Pernyataan ini akan berlanjut pada
keberadaan manusia dimuka bumi sebagai khalifah, dengan misi
memimpin, mengelola, memakmurkan dan memelihara keselamatan alam
semesta. Untuk itu Allah menurunkan agama yang terakhir(islam) untuk
dijadikan pegangan hidupnya dalam rangka menjalankan tugas kehalifahan
sesuai dengan maksud dan tujuan Allah menciptakan manusia.
a. Tujuan Pencptaan Manusia
Secara normatif tujuan penciptaan manusia sesuai dengan firman Allah
dalam QS.Adz-Dzaariyaat ayat 56

Artinya:” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya


mereka menyembah-Ku”.
Pengertian menyembah dalam ayat ini bukan terbatas pada ritual
keagamaan(ibadah) seperti shalat,puasa,zakat dan haji akan tetapi lebih
luas lagi. Sesuai dengan Al-Quran surat Ali Imran ayat 191-192 :

Artinya:” (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau


duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tidaklah 
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.”
Ayat ini bila dikaitkan dengan penciptaan manusia maka untuk bribadah
dan mengandung beberapa kriteria bagi orang-orang yang berakal sehat
yaitu:
1) Mengingat Allah dalam berbagai keadan baik dalam melakukan
tugas pribadi, kepentingan kemasyarakatan, kepentingan
berorganisasi atau lembaga tempat mencari nafkah maupun tugas
dalam mengemban Negara, baik dalam kadaansusuah maupun
senang.
2) Selalu memikirkan penciptaan alam semesta, untuk melakukan
penggalian makna terdalam yang berada dibalik symbol penciptaan
ini.
3) Percaya dan yakin adanya Allah, serta mensuciksn dari segala sifat
yang kurang.
4) Selalu berdoa memohon ampun kepada Allah, terlebih yang
bersangkutan merasa berbuat salah atau melanggar atauran.
Bertolak pada ayat tersebut maka tujuan manusia beribadah adalah
untuk memenuhi tujuan Allah menciotakan manusia . oleh karena itu 
bila manusia beribadah, maka ia termasuk sebaik-baik manusia
sedangkan balasannya adalah surga. Sebagai mana firman Allah dalam
surat Al-Bayyinah ayat 7-8
Artinya:” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh,mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balsan mereka di
sisi Tuhan mereka ialah Syurga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai; mereka kekal didalanya selama-lamanya. Allah ridha terhadap
mereka dan merekaridha kepadanya, yang demikian itu adalah
(balasan) bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya.”
Adapun manusia yang ingkar adalah sejelek-jelek manusia balasannya
adalah neraka. Seuai dengan firman Allah dalam QS. At Taubah ayat 3

Artinya:”Dan (inilah) suatu permakluman dari pada Allah dan


RasulNya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa
sesungguhnya Allah dan RasulNya berlepas dari orang-orangmusrikin.
Kemudian jika kamu(kaum musrikin) bertobat itu lebih baik bagimu;
dan jika kamu berpaling, Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu
tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang
kafir(bahwa mereka akan mendapat)siksa yang pedih.”

b. Fungsi Penciptaan Manusia


Merujuk pada penciptaan manusia untuk beribadah kepada Allah,
maka fungsi manusia diciptakan adalah sebagai khalifah-Nya. Sebagai
mana firman Allah QS. Al-Baqarah ayat 30 dan QS.Al-An’am ayat 165
Aryinya:”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:”
Sesungguhnya aku hendak menjadikan seseorang khalifah dimuka bumi.”
Mereka berkata:” Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) dibumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
MensucikanEngakau?” Tuhan berfirman:” Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.”  (Al Baqarah [2]:30) 

Artinya: “Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa- penguasa di bumi


dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagiab(yang lain)
beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya
kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat ceoatsiksaanNya dan
Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-
An’am [6]:165)

Kedua ayat ini dengan tegas Allah menyatakan bahwa fungsi


manusia dimuka bumi sebagai khalifatullah, karena itu mereka bertugas
menciptakan kemakmuran di dunia dan membangun berbagai segi
kehidupan. Mengingat tugas ini sebagai amanah dari Allah maka setiap
menjalankan tugas sebagai khalifah merupakan pengabdian(ibadah)
kepadaNya

Adapuntugas yang dibebankan manusia banyak sekali diantaranyadalah:


1) Tugas kehalifahan terhadap dirisendii, seperti menuntut ilmu
pengetahuan yang berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain atau
masyarakat secara umum dan menghiasi diri dengan akhlak mulia
yang harus disadari dan dilakukan setiap orang
2) Tugas kehalifahan dalam keluarga atau rumah tangga, hal ini erat
kaitannya dengan penyaluran nafsu seksual dalam diri setiap orang
yang bermoral. Namun dalam menyalurkan seksualnya hanya pada
suamo atau istri yang dinikahi dan sebaliknya jika bukan pada
pasangan yang dinikahinya maka disebut zinah.
3) Tugas kehalifahandidalam masyarakat. Setiap manusia hidup di
dunia tidak lepas dari manusia lainnya karena saling membuthkan
sehingga perlu mengadakan hubungan positif dan bermanfaat bagi
semuanya

3. Hidup Sukses dalam Pandangan Al-Qur’an


Dalam kehidupan didunia manusia harus memlilih jalan hidup , yaitu
jalan yang benar dan jalan yang salah kedua jalan tersebut memiliki
konsekuensinya masing-masing.bagi orang-orang  yang mengandalkan
perilaku hewani sehingga potensi nafsu lawwamah dan amarah lebih
dikedepankan maka termasuk orang-orang yang celaka. Sebaliknya
siapapun yang berusaha menggapai pada tingkatan manusia yang mulia
maka dijadikanlah diri mereka sebagai orang-orang yang bertaqwa. Untuk
itu Al-Quran menjelaskan tentang kehidupan manusia yang harus dilewati
didunia , sehingga dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat sebagai
berikut:
a. Menyeimbangkan Duniawi dan Ukhrowi
Dengan memperhatikan potensi-potensiyang dimiliki setiap manusia,
maka potensi potensi tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal sesuai
petujuk Allah. Dalam arti ini manusia dituntut untuk melakukan
pengembangan diri secara seimbang, antara aspek spiritual yang mengarah
hubungan kepada Allah juga mengembangkan fungsi ilmu dan akal dalam
memunuhi perintah Allah dibumi secara praktis. Dan ini Nampak
sempurna dengan diperkuat doa yang selalu dibaca yaitu dalalam QS.Al-
Baqarah ayat 201.

Artinya :”Dan diantara mereka ada yang berdoa:” Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan diakhirat dan peliharalah kami dari
siksa neraka.”
Dalam memahami kebaikan dunia dan akhirat pada ayat diatas terdapat
beberapa pendapat yaitu:
1) Kebaikan dunia akhirat tidak hanya berbentuk sesuatu yang baik
dan bukan pula sifatnya kesenangan dunia semata
2) Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya berupa iman yang
kokoh,sehatwal afiat, rezeki yang memuaskan,pasangan yang ideal
dan memperoleh keturunan yang soleh dan solehah
3) Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya bersifat keterbebasan dari
rasa takut di hari akhir, akan tetapi lebih dari itu yaitu memperolrh
anugerah Allah yang tidak terbatas
Dengan kata lain memperoleh kebaikan adalah segala sesuatu yang
menyenangkan di dunia dan berakibat  pula menyenangkan di akirat.
Untuk itu ada beberapa cara untuk meraih keseimbangan duniawi dan
ukhrowi
1) Memahami makna hidup, bahwa manusia hidup dimuka bumi tidak
lepas dengan memilih jalan hidupnya, ada jalan menuju kebenaran
ada jalan menuju kesesatan
2) Memahami Al-Quran sebagai petunjuk yang menerikan rambu-
rambu kepada manusia, kemana dan dimana jalan yang dapat
dilaluinya untuk meraih keseimbngan duniawi dan ukhrowi
3) Mengasah kepekan hati masing-masing, sebagai penasehat yang
diberikan oleh Allah agar memiliki signal yang kuat ketika akan
membuka salah satu pintu kesesatan.
4) Menghindari atau menepis perbuatan yang mengarah pada
kemaksiatan atau dosa.
b. Memiliki keseimbangan antara Iman, Ilmu Pengetahuan dan Kepekaan
Emosional
Iman, ilmu pengetahuan dan kepekaan merupakan potensial yang
telah diberikan Allah kepada manusia tanpa pengecualian sedikitpun. Oleh
karena itu setiap orang berhak menggapai ketiganya dengan cara
menggabungkannya dengan akal fikiran dan pancaindera. Maka dilalah
termasuk orang-orang yang memiliki kesungguhan dan siap berkorban
untuk menggapai cita-citanya sesuai dengan ketentuann Allah dan
RosulNya. Sesuai dengan firman Allah dalam QS.Al-Baqarah ayat 31.
Artinya:”  Dan Dialah yang mengajarkan pada Adam nama-nama(benda-
benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat
lalu berfirman:” Sebutkanlah KepadaKu nama benda-benda itu jika kamu
memeang benar orang-orang yang benar.”

Ayat ini menginformasikan bahwa manusia telah dianugrahi Allah


potensi untuk mengetahui nama ,fungsi dan karakteristik benda-benda juga
berbahasa. Agar tujuan mmeningkatkan keimanan ini tercapai,maka
potensi iman dan kepekaan emosional setiap insan harus dihidupkan dan
maksimalkan. Dengan demikian tujuan mencari,menggali dan
mengembangkan ilmu adalah untuk (1) meningkatkan amal ibadah yang
dijatuhkan dalam mencari ridha Allah (2) meningkatkan kuliatas amal
saleh bagi kepentingan hidup kemanusiaan.

Adapun cara yang ditempuh dalam mencari, menggali dan


mengembangkan ilmu pengetahuan melalui:
1) Panca indera, seperti sama(pendengaran) yang biasanya bersifat
verbal dan bashar(pengelihatan) yang biasanya menghasilkan ilmu
2) Observasional-eksperiman, seperti Allah mengajarkan Qabil cara
mengubur mayat saudaranya (Habil) melalu perantara burung
menggali bumi untuk memperlihatkan pada Qabil bagaimana
seharusnya mengubur saudaranya
3) Pengamatan eksperimental, seperti Allah mengajarkan hakekat
kebangkitan melalui suatu desa atau wilayah  yang dinding-dinding
rumahnya roboh lalu menutup atap rumahnya
4) Eksperimen, seperti Allah menunjukan kepada Nabi Adam a.s.
bagaimana meghidupkan yang mati menjadi hidup kembali
5) Akal, kalbu atau fuad seperti menangkat ayat-ayat Allah pada
kejadian alam semesta
Dampak negative  jika memisahkan   anatara iman, ilmu pengetahuan
dan kepekaan emosional terhadap pribadi seseorang:
1) Seseorang  yang mengandalkan ilmu pengetahuan yang luas,
tetapi lemah iman dan kepekaan emosionalnya, maka akan
terjadi ketimpangan dan membuat hidupnya dalam keadaan
frustasi.
2) Seseorang yang memiliki iman yang kukuh, sedangkan
ilmunya tidak berkembang dan kepekaan emosionalnya sangat
rendah, orang itu akan mengalami hidup seperti  orang yang
tidak mampu berbuat sesuatu.
3) Seseorang yang kepekaan emosionalnya kuat, namun tidak
didasari dengan ilmu, kemungkinan besar orang itu dalam
kehidupannya serampangan, mengingat energy dalam
menggerakan dirinya luar biasa besarnya namun tidak
memperhatikan dan memperhitungkan segi positif dan
negatifnya.

D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Bahwasanya Keberadaan manusia yang mudah untuk dikenali
adalah bentuk fisik atau tubuhnya. Penciptaan manusia pertama (Adam
As) Al – Qu’ran  tidak menguraikan secara rinci proses penciptaan Adam
yang mayoritas ulama menamai manusia pertama, dan secara garis
besarnya yang disampaikan adalah (1) bahwa awal manusia adalah tanah,
(2) bahwa tersebut disempurnakan. (3) setelah nproses penyempurnaan
selesai, maka ditiupkan kepada RUH Ilahi, sebagaimana firman Allah
dalam QS. Al-Hijr 28-29 dan QS. Shad 71-72. Hari berbangkitnya seluruh
makhluk Ditiupnya dapat dibayangkan bagaimana nasib manusa–
manusialah yang menyaksikan hancurnya alam semesta. Saking dasyatnya
ada diantara mereka yang tengah hamil kemudian gugur kandungannya
seorang ibu yang tengah menyusui bayinya secara tidak sadar melempar
bayinya lalu berlari untuk mencari keselamatan. Hari kebangkitan semua
yang mati, Mereka dibangkitkan sesuai dengan kondisi masing–masing
sebelum mereka meninggal dunia . jika kehidupan diakhiri dengan
kesyahidan, dengan kondisi darah yang menetes, maka dihari kiamat nanti
akan menghadap Allah dengan pakaian dan tubuh yang berlumur darah,
warna nya merah namun harumnya semerbak misik. Segala sesuatu
ciotaan Allah yang ada dimuka bumi tidak ada yang sia-sia, bahkan seekor
lalat sekalipun, meskipun banyak mudaratnya menurut pandangan
manusia. Merujuk pada penciptaan manusia untuk beribadah kepada
Allah, maka fungsi manusia diciptakan adalah sebagai khalifah-Nya.
Sebagai mana firman Allah QS. Al-Baqarah ayat 30 dan QS.Al-An’am
ayat 165. Hidup Sukses dalam Pandangan AL-Quran Menyeimbangkan
Duniawi dan Ukhrowi, Memiliki Keseimbangan antara Iman, Ilmu
Pengetahuan dan Keprkaan Emosional.

E. DAFTAR PUSTAKA.

Bibliography
Romlah. Al Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan Ibadah. Malang: UMM Pres,
2012.

Anda mungkin juga menyukai