Zulkifli AIK
Zulkifli AIK
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Semakin modern dan cannggihnya ilmu pengetahuuan semakinn
majunya peredaran zaman dan manusiapun menjadi beragam. Manusia
memang harus mengetahui apa yang akan di kerjakan sehingga bias
mendapatkan hal-hal yang baik dan mengguakan akal sehatnya. Dalam
hubungan manusia dan alam semesta, jika ia bertanya kepada diri sendiri,
“Bagaimana saya ada? Ia akan menjawab, saya ada entah bagaimana
dalam penalaran demikian ia akan menjalani kehidupan tanpa pernah
merenungkan masalah-masalah seperti itu , ia memahami fakta bahwa ia di
ciptakan. Dengan mengenal penciptanya, ia berusaha memahami tujuan
untuk apa ia diciptakan tuhan. Bagi siapa yang ingin memahami alam
semesta terhadap kitab pettunjuk yaitu adalah Al-Qur’an. Mulai dari
( tampak Syadah sampai yang tidak tampak Ghoib), dari yang bernyawa
sampe yang tidak bernyawa dan dari yang ada di dalam perut ini sampai
yang ada di ruang angkasa yang di penuhi beribu-ribu miliar bintang dan
itu itu membuat kita bertanya untuk apa alam semesta ini diciptakan, siapa
yang menciptakan alam semesta ini? Bagaimana cara terbentuknya alam
semesta ini? Pertanyaan ini membuat para ilmuan untuk melakukan
penelitian dan melahirkan berbagai teori dalam penciptaan alam semesta.
Sebenarnya penciptaan dunia atau alam semesta ini sudah dijelaskan
semuua lewat Al-Qur’an.
2. Permasalahan
a. Perjalanan Hidup Manusia dari Alam Ruh hingga Hari Kiamat
b. Tujuan dan Fungsi penciptaan Munusia
c. Hidup sukses dalam pendangan Al-Qur’an
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui Perjalanan Hidup Manusia dari Alam Ruh
hingga Hari kiamat
b. Untuk mengetahui Tujuan dan Fungsi penciptaan Munusia
c. Untuk memahami Hidup Sukses dalam Pandangan Al-Qur’an
4. Manfaat Penulisan
a. Manfaat teoritis (uraikan)
b. Manfaat praktis (uraikan)
B. METODOLOGI
C. PEMBAHASAN
1. Perjalanan Hidup Manusia dari Alam Ruh hingga Hari Kiamat
a. Asal Usul Kejadian Manusia
Ada 3 hal yang akan diuraikan pada bagian ini, yaitu unsur-unsur pada
penciptaan manusia, penciptaan Nabi Adam As, dan penciptaan anak cucu
Nabi Adam As.
1) Unsur-unsur penciptaan manusia
Keberadaan manusia yang mudah untuk dikenali adalah
bentuk fisik atau tubuhnya. Unsur penting yang membentuk
susunan tubuhnya adalah air, sebagaimana firman Allah pada QS
Al-Anbiiya’ ayat 30.
2) Padang Mahsyar
Setelah semua makhluk hidup dibangkit dari alam kubur
mereka digiring ke sebuah tempat pengumpulan (Al Mahsyar).
Tempat tesebut bukanlah bumi yang saat dipijak oleh manusia,
karena bumi dann langit telah hancur musnah pada tiupan
sankakala yang pertama. Pada saat itu Allah telah menggantikan
bumi dan langit dengan bumi yang baru, yang sama sekali berbeda
dengan bumi dan langit yang saat ini ada.
Artinya : (yaitu pada hari (ketika) bumi diganti dengan yang lain
dan (demikian pula dengan langit), dan mereka semuanya
(dipadang mahsyar) berkumpul menghadap kehadirat Allah Yang
Maha Esa lagi maha Perkasa. ( QS. Ibrahim[14]:48 )
3) Yaumul Hisab
Yaumul hisab merupakan hari dimana Allah SWT
menghadapkan hamba-hamba Nya dan mengungkapkan perbuatan
yang telah mereka perbuat dan perkataan yang pernah mereka
ucapkan. Allah beberkan keimanan dan kekufuran, kelurusan dan
penyimpangan, serta ketaatan dan kemaksiatan yang telah mereka
lakukan dalam kehidupan didunia, lalu Allah pahala dan siksa yang
mereka peroleh atas perbuatan mereka. Kanan jika mereka sholeh,
dan ditangan kiri jika mereka orang yang bersalah.
4) Pencatatan Amal
Setelah seorang hamba selesai menjalani proses pemaparan
dan pertangggungjawaban atas amal-amal perbuatannya,
kepadanya akann diberikan buku catatan amal. Buku yang ditulis
malaikat yang senantiasa menyertainya itu mencakup lembaran-
lembaran yang lengkap tentang amalan yang telah ia kerjakan
didunia. Semua amal perbuatannya tercatat didalam buku tersebut,
tidak ada sedikit pun yang luput atau meleset.
5) Yaumul Mizan
Setelah manusia menerima catatan perbuatanya, maka
bergeraklah mereka menuju mijan (timbangan) untuk ditimbang
semua amalperbuatan mereka. Detik-detik inilah yang
menegangkan, namun tidak ada harapan bagi mereka yang kufur.
Bisa dipastikan mereka akan menjerit histeris, melengking dan
memekik penuh ketakutan. Suara mereka habis, air mata mereka
berganti dengan darah, nyawa mereka hampir saja terbang saat
menyaksikan bahwa timbangan kejahatan merkaa lebih berat dari
kebaikannya. Orang-orang munafik juga tak kala takut nya mereka
menyadari bahwa kelak akan memperoleh ganjaran akibat
kejahatan mereka didunia, akibat mulut mereka yang banyak
berdusta, hati mereka yang kesat dan busuk. Mereka yang tau
bahwa kebaikannya lebih ringan dar kejahatannya akal pulang
penuh sesal, tangis mereka begitu menyayat,wajah mereka hitam
ditimpa kehinaan, mereka pulang dengan hati yang hancur.Lalu
digiring menuju jahannam. Naudzubillah min dzalik.
Artinya :”Dan diantara mereka ada yang berdoa:” Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan diakhirat dan peliharalah kami dari
siksa neraka.”
Dalam memahami kebaikan dunia dan akhirat pada ayat diatas terdapat
beberapa pendapat yaitu:
1) Kebaikan dunia akhirat tidak hanya berbentuk sesuatu yang baik
dan bukan pula sifatnya kesenangan dunia semata
2) Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya berupa iman yang
kokoh,sehatwal afiat, rezeki yang memuaskan,pasangan yang ideal
dan memperoleh keturunan yang soleh dan solehah
3) Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya bersifat keterbebasan dari
rasa takut di hari akhir, akan tetapi lebih dari itu yaitu memperolrh
anugerah Allah yang tidak terbatas
Dengan kata lain memperoleh kebaikan adalah segala sesuatu yang
menyenangkan di dunia dan berakibat pula menyenangkan di akirat.
Untuk itu ada beberapa cara untuk meraih keseimbangan duniawi dan
ukhrowi
1) Memahami makna hidup, bahwa manusia hidup dimuka bumi tidak
lepas dengan memilih jalan hidupnya, ada jalan menuju kebenaran
ada jalan menuju kesesatan
2) Memahami Al-Quran sebagai petunjuk yang menerikan rambu-
rambu kepada manusia, kemana dan dimana jalan yang dapat
dilaluinya untuk meraih keseimbngan duniawi dan ukhrowi
3) Mengasah kepekan hati masing-masing, sebagai penasehat yang
diberikan oleh Allah agar memiliki signal yang kuat ketika akan
membuka salah satu pintu kesesatan.
4) Menghindari atau menepis perbuatan yang mengarah pada
kemaksiatan atau dosa.
b. Memiliki keseimbangan antara Iman, Ilmu Pengetahuan dan Kepekaan
Emosional
Iman, ilmu pengetahuan dan kepekaan merupakan potensial yang
telah diberikan Allah kepada manusia tanpa pengecualian sedikitpun. Oleh
karena itu setiap orang berhak menggapai ketiganya dengan cara
menggabungkannya dengan akal fikiran dan pancaindera. Maka dilalah
termasuk orang-orang yang memiliki kesungguhan dan siap berkorban
untuk menggapai cita-citanya sesuai dengan ketentuann Allah dan
RosulNya. Sesuai dengan firman Allah dalam QS.Al-Baqarah ayat 31.
Artinya:” Dan Dialah yang mengajarkan pada Adam nama-nama(benda-
benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat
lalu berfirman:” Sebutkanlah KepadaKu nama benda-benda itu jika kamu
memeang benar orang-orang yang benar.”
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Bahwasanya Keberadaan manusia yang mudah untuk dikenali
adalah bentuk fisik atau tubuhnya. Penciptaan manusia pertama (Adam
As) Al – Qu’ran tidak menguraikan secara rinci proses penciptaan Adam
yang mayoritas ulama menamai manusia pertama, dan secara garis
besarnya yang disampaikan adalah (1) bahwa awal manusia adalah tanah,
(2) bahwa tersebut disempurnakan. (3) setelah nproses penyempurnaan
selesai, maka ditiupkan kepada RUH Ilahi, sebagaimana firman Allah
dalam QS. Al-Hijr 28-29 dan QS. Shad 71-72. Hari berbangkitnya seluruh
makhluk Ditiupnya dapat dibayangkan bagaimana nasib manusa–
manusialah yang menyaksikan hancurnya alam semesta. Saking dasyatnya
ada diantara mereka yang tengah hamil kemudian gugur kandungannya
seorang ibu yang tengah menyusui bayinya secara tidak sadar melempar
bayinya lalu berlari untuk mencari keselamatan. Hari kebangkitan semua
yang mati, Mereka dibangkitkan sesuai dengan kondisi masing–masing
sebelum mereka meninggal dunia . jika kehidupan diakhiri dengan
kesyahidan, dengan kondisi darah yang menetes, maka dihari kiamat nanti
akan menghadap Allah dengan pakaian dan tubuh yang berlumur darah,
warna nya merah namun harumnya semerbak misik. Segala sesuatu
ciotaan Allah yang ada dimuka bumi tidak ada yang sia-sia, bahkan seekor
lalat sekalipun, meskipun banyak mudaratnya menurut pandangan
manusia. Merujuk pada penciptaan manusia untuk beribadah kepada
Allah, maka fungsi manusia diciptakan adalah sebagai khalifah-Nya.
Sebagai mana firman Allah QS. Al-Baqarah ayat 30 dan QS.Al-An’am
ayat 165. Hidup Sukses dalam Pandangan AL-Quran Menyeimbangkan
Duniawi dan Ukhrowi, Memiliki Keseimbangan antara Iman, Ilmu
Pengetahuan dan Keprkaan Emosional.
E. DAFTAR PUSTAKA.
Bibliography
Romlah. Al Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan Ibadah. Malang: UMM Pres,
2012.