Anda di halaman 1dari 4

Nama : Windiya Januarita Imelda

Kelas : 211540139
Kelompok : 8
Resume Materi Aborsi Dalam Pandangan Islam
A. Definisi Aborsi
Istilah aborsi secara Bahasa berarti keguguran kandungan, pengguran kandungan,
atau membuang janin. Dalam terminiologi kedokteran, aborsi berarti terhentinya
kehamilan sebelum 28 minggu. Dalam istilah hukum, berarti pengeluaran hasil
konsepsi dari Rahim sebelum waktunya. Menurut nani soendo, aborsi adalah
pengeluaran buah kehamilan pada waktu janin masih demikian kecilnya sehingga
tidak dapat hidup.
B. Macam-macam aborsi
Aborsi terbagi menjadi 2 macam, yaitu:
1.Aborsi spontan (spontaneous aborts)
2.Aborsi yang disengaja (abottus provocatus)
-Aborsi spontan (spontaneous aborts)
Definisi : aborsi spontan adalah aborsi yang terjadi secara alamiah tanpa intervensi
luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Aborsi spontan bisa terjadi
karena penyakit spylis, demam panas yang hebat, penyakit ginjal, tbc, kecelakaan
dan sebagainya. Aborsi spontan oleh ulama disebut isqah al ‘afwi yang berarti aborsi
yang dimaafkan, karena pengguguran seperti ini tidak menimbulkan akibat hukum.
-Aborsi yang disengaja (abottus provocatus)
Aborsi ini ada dua macam aborsi, yaitu :
1.Aborsi artificialis therapicus, yaitu aborsi yang dilakukan oleh dokter atas dasar
indikasi medis, sebelum lahir secara alami untuk menyelamatkan jiwa ibu yang
terancam bila kelangsungan kehamilan dipertahankan menurut pemeriksaan medis.
Aborsi semacam ini dikalangan ulama disebut isqath al dharury atau isqath al ‘ilajiy
yang berarti aborsi darurat atau aborsi pengobatan.
2.Aborsi provocatus criminalis, yaitu pengguguran yang dilakukan tanpa indikasi
medis untuk meniadakan hubungan seks di luar perkawinan atau untuk mengakhiri
kehamilan yang tidak dikehendaki. Pengguguran semacam ini dikalangan ulama
disebut isqhat al ikhtiyary yang berarti pengguguran yang disengaja tanpa sebab
membolehkan sebelum masa kelahiran tiba.
Pada umumnya Wanita melakukan abortus prodokatus criminalis karena didorong
oleh beberapa hal diantaranya :
a.dorongan ekonomi/dorongan individual.
b.Dorongan kecantikan.
c.Dorongan moral.
d.Dorongan lingkungan.
C. Tinjauan hukum aborsi menurut islam
1.Aborsi spontan (spontaneous aborts), tidak termasuk dalam kemampuan dan
kehendak manusia, sehingga tentunya masuk dalam firman allah azza wa jalla:
“allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. (QS.
Al-baqarah [2] : 186) dan sabda rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
berbunyi “dimaafkan dari umatku kesalahan (tanpa sengaja), lupa dan
keterpaksaan”.
2.Aborsi artificialis therapicus sedangkan jenis kedua yaitu aborsi artificalis
therapicus tidaklah dilakukan kecuali dalam keadaan darurat yang menimpa sang
ibu, sehingga kehamilan dan upaya mempertahankannya dapat membahayakan
kehidupan sang ibu. Sehingga aborsi menjadi satu-satunya cara mempertahankan
jiwa sang ibu dalam keadaan tidak mungkin bisa mengupayakan kehidupan sang ibu
dan janinnya Bersama-sama. Dalam keadaan seperti inilah mengharuskan para
medis spesialis kebidanan mengedepankan nyawa ibu daripada janinnya. Disini
jelaslah kemaslahatan mempertahankan nyawa sang ibu didahulukan daripada
kehidupan sang janin, karena ibu adalah induk dan tiang keluarga.
3.Aborsi provocatus criminalis, permasalahan yang penting dalam pembahasan ini
adalah hukum aborsi jenis ketiga yaitu al-ijhadh al-ijtima’I dinamakan juga al-ijhadh
al-jina’I atau al-ijrami. Telah dimaklumi bahwa janin mengalami fase-fase
pembentukan sebelum menjadi janin yang sempurna dan lahir menjadi bayi. Dengan
dasar ini maka hukum aborsi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a.Aborsi sebelum ditiupkan ruh melihat pendapat para ulama fikih dari berbagai
mazhab, dapat disimpulkan bahwa pendapat mereka dalam masalah ini menjadi 3
kelompok :
1.Kelompok yang membolehkan aborsi sebelum roh ditiupkan pada janin. Ini
pendapat minoritas ulama mazhab syafi’iyah, hambaliyah dan hanafiyah.
2.Kelompok yang membolehkan aborsi sebelum dimulai pembentukan bentuk janin
yaitu sebelum empat puluh hari pertama. Ini pendapat mayoritas madzhab
hanafiyah, syafi’iyah, dan hambaliyah.
3.Kelompok yang mengharapkan aborsi sejak terjadinya pembuahan dalam Rahim.
Ini pendapat yang rajih dalam madzhab malikiyah, pendapat imam al-ghazali,
syaikhul islam ibnu taimiyah, ibnu rajab al-hambali dan ibnu al-jauzi.
Aborsi dalam pandangan hukum islam pada dasarnya adalah haram, karena telah
dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain.
D. Hukum aborsi menurut hukum pidana
beberapa pasal yang terkait aborsi
Pasal 229
1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya
supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa
karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.
2. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau
menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika
dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah
sepertiga. 
3. Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani pencarian
maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.
Pasal 341
Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak
dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya,
diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh
tahun.
Pasal 342
“seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan
ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama
kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan
anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun”.
Pasal 343
“Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang lain
yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan dengan
rencana”.
Pasal 346
“seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau
menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat
tahun”.
Pasal 347
-“barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama
dua belas tahun”. 
-“Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana
penjara paling lama lima belas tahun”.
Pasal 348
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun enam bulan.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana
penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 349
“Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang
tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu
kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan
dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk
menjalankan pencarian dalam mana kejahatan”.
Yang menerima hukuman adalah :
1.Ibu yang melakukan aborsi
2.Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi
3.Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi

Anda mungkin juga menyukai