Ada ketertarikan yang tumbuh dalam kepemimpinan global antara para
sarjana dan para praktisi karena organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang mengenalkan pentingnya strategi untuk pengembangan produk, layanan, dan sumber daya. Misalnya, dari 66 kategori teori kepemimpinan yang berbeda, sekitar 44% berhubungan perangkat kepemimpinan global (Dinh et. al., 2014). Dalam area pengembangan sumber daya manusia (HRD), beberapa sarjana harus juga ditekankan kompetensi inti dalam kepemimpinan globab. (e.g, Cumberlan, Herd, Alagaraja, & Kerrick, 2016). Disiplin berhubungan dengan kepemimpinan global termasuk antar budaya, dan pelatihan orang asing, bisnis international, HRD dan manajemen, kepemimpinan, dan psikologi organisasi. ( e.g., Hollenbeck, 2001; Holf & Seki, 2012; Jokinen, 2005; Lokkesmoe, Kuchinke, & Ardichvili, 2016; A.J. Morrison 2000).
Dalam tinjauan sastra kepemimpinan, bagaimanapun, konsensus kecil terdapat
diantara para peneliti dan para praktisi tentang apa yang merupakan kepemimpinan global dan bagaimana mengembangkan pemimpin-pemimpin global. Para sarjana harus disarankan beberapa pendekatan untuk pengembangan pemimpin-pemimpin global dan model kompetensi kepemimpinan global (Blaess, Hollywood, & Grant, 2012; Caligiuri, 2006, Canals, 2014; Cumberland et al., 2016; Lokkesmoe et. al., 2016; Terrell & Rosenbusch, 2013). Satu alasan bahwa yang berhubungan dengan perbedaan perspektif disiplin sekarang ketika penjelasan kepemimpinan global (Mendenhall, Osland, Bird, Oddou & Maznevski,2008). Misalnya, sastra orang asing menekankan pengalaman pemimpin global dalam melakukan penugasan internasional dinegara-negara asing. (Jokinen, 2005) sedangkan penelitian antar budaya fokus mengidentifikasikan perbedaan budaya atau kesamaannya untuk mengembangkan komunikasi, sosialisasi, dan adaptasi terhadap perbedaan budaya (Hollenbeck, 2001). Terlepas dari perbedaan-perbedaan ini, meneliti kepemimpinan global harus berusaha menangkap pengaruh seorang pemimpin sebagai seorang agen perubahan lintas batas dalam kesulitan, samar-samar, dan beragam lingkungan. (Pierce & Newstrom, 2011; Yuki, 2006).
Dalam penelitian ini kami mengambil definisi Jeong, Lim, dan Park’s (2016), yang memperkenalkan kepemimpinan global sebagai
Kepemimpinan individu yang mempengaruhi dan membawa perubahan positif yang
signifikan dalam perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi, dan komunitas- komunitas dengan fasilitas tingkat kepercayaan yang sesuai, susunan organisasi, dan pemprosesan dan melibatkan beberapa stakeholder (pemegang pengaruh), sumber daya, budaya-budaya dibawah beragam kondisi dunia, geografis, dan kerumitan budaya. (p.290)
Berdasarkan definisi ini, kami mempertimbangkan kepemimpinan global
sebagai suatu proses dan pemimpin global sebagai individu. Kami memilih definisi ini karena itu secara komprehensif menjelaskan fitur-fitur kepemimpinan global yang selaras dengan Mendenhall dan kolega-kolega (2008) bekerja (yang mana membahas beragam konteks kepemimpinan global dengan menyoroti beragam budaya dan situasi rumit), sedangkan definisi lainnya menekankan spesifik aspek dari kepemimpinan global seperti peran pemimpin, sifat-sifat, dan keanekaragaman (Javadan, Dorfman, De Luque, & House, 2006; Kets de Vries, Vrignaud, & Florent- Treacy, 2004). Pandangan kami terhadap kepemimpinan global termasuk kedua kelompok pemimpin dan manajer lintas tingkatan-tingkatan karena faktanya mereka tidak hanya secara kritis mempengaruhi bawahan di tim mereka sendiri tapi mempengaruhi manajer atas, kolega dan beragam stakeholders (pemegang pengaruh), dibawah konteks global dikarakteristikan sangat dinamis, tidak pasti dan rumit (Yukl, 2012). Dalam hal ini, pemimpin-pemimpin global dan manajer dapat dikenalkan sebagai kemunculan kelompok/grup professional yang mungkin menjadi mahir dalam pengoperasian internasional dan konteks multicultural, merupakan jenis unik dengan sifat-sifat yang dapat diidentifikasikan dan bekerja terutama dalam organisasi yang memiliki batas-batas jangkauan. Baca pengantar dibawah inni. Jangan khawatir jika subjek tidak familiar atau jika kamu sulit mengerti kata perkata, khususnya bentuk teknikal seperti polylactid. Berusaha saja mendapatkan pengertian umumnya di tahap ini dan biasakan dirimu dengan jenis bahasa yang digunakan.
Polylactide (PLA) telah menerima banyak perhatian dalam beberapa tahun
terakhir karena sifat biodegradable yang ditawarkan manfaat penting ekonomi. PLA adalah polimer yang diperoleh dari jagung dan diproduksi oleh polimerisas laktida. Ini memiliki banyak kemungkinan penggunaan dalam bidang biomedis dan telah diselidiki sebagai rekayasa potensial bahan. Namun, ternyata terlalu lemah untuk digunakan secara komersial.
Salah satu cara untuk menguatkan polimer adalah dengan memasukkan
lapisan partikel karet dan penelitian yang luas telah dilakukan ke dalam modifikasi karet PLA. Misalnya, Penney et al. (2006) menunjukkan bahwa komposit PLA dapat disiapkan menggunakan teknik blending. Baru-baru ini, Hillier membuktikan ketangguhan komposit seperti itu. Namun, meski peneliti telah menunjukkan efek partikel karet pada mekanik sifat-sifat sistem kopolimer lebih dari dua tahun yang lalu, sedikit perhatian telah diberikan pada pemilihan suatu komponen karet yang sesuai.
Makalah ini menyajikan seperangkat kriteria untuk memilih komponen
tersebut. Atas dasar kriteria ini maka itu menjelaskan persiapan satu set campuran polimer menggunakan PLA dan karet hidro-karbon (PI). Kombinasi ini dari dua polimerisasi yang berbeda secara mekanis membentuk kopolimer baru di mana penggabungan PI secara signifikan meningkatkan fleksibilitas