Disusun oleh
Kelompok 4 PPKN :
KELAS 1B2
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM MAROS
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan inayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat waktu. Tak lupa sholawat dan salam saya haturkan kepada junjungan nabi kita
Muhammad SAW. Yang telah mengantarkan saya dari zaman yang buruk ke zaman yang
lebih baik.
Selanjutnya saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat di kumpulkan pada waktu
yang tepat.
Mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah dari awal
sampai akhir, sesungguhnya saya telah membuatnya semaksimal mungkin namun saya sangat
berharap kritik dan saran yang membangun dari dosen atau teman saya untuk memperbaiki
makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
1.4 Manfaat........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
BAB 1 2.1 Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan..........................................6
2.1.1 Pengertian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan..............................................6
2.1.2 Tujuan dan Manfaat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan...............................6
2.1.3 Landasan Ilmiah dan Landasan Hukum........................................................................8
BAB 2.......................................................................................................................................11
2.2 Pancasila Sebagai Sistem Filsafat......................................................................................11
2.2.1 Pengertian Filsafat.......................................................................................................11
2.2.2 Pengertian Pancasila Secara Historis..........................................................................11
2.2.3 Pancasila Sebagai Sistem Filsafat..........................................................................12
2.2.4 Susunan Isi Arti Pancasila.....................................................................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................16
3.2 Saran...............................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pada umumnya di dunia ini terdapat berbagai macam dasar negara yang menyokong
negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh, serta agar tidak terombang ambing oleh
persoalan yang muncul pada masa kini. Pada hakikatnya ideology merupakan hasil
refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia
kehidupannya. Maka terdapat sessuatu yang bersifat dialektis dan pihak yang lain
mendorong masyarakat mendekati bentuk yang ideal. Ideologi mencerminkan cara
berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju
cita-citanya, Indonesia pun tak terlepas dari hal itu, dimana Indonesia memiliki dasar
negara yang sering kita sebut pancasila.
Pancasila sebagai ideologi merupakan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi negara
dan karakteristik pancasila sebagai ideologi negara. Sejarah inonesi menunjukkan bahwa
pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada
bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan yang layak dan lebih
baik, untuk mencapai Indonesia yang adil dan makmur.
Pancasila merupakan kekuatan yang tidak bias dipisahkan, karena dalam masing-
masing sila tidak bias ditukar tempat atau dipindahkan. Bagi bangsa Indonesia, pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Bahwasannya pancasila yang
telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti yang telah tercantum
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup
bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu
kekuatan manapun juga yang mampu yang memisahkan pancasila dari kehidupan bangsa
Indonesia. Mempelajari pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa
Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-
hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi.
Melalui makalah ini dapat membantu kita dalam berpikir lebih kritis mengenai arti
pancasila.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pancasila dan filsafat?
2. Bagaimana pengertian pancasila sebagai suatu filsafat dan secara historis?
3. Tujuan dan manfaat pendidikan pancasila?
4. Apa pengertian landasan ilmiah dan landasan hukun?
5. Bagaimana susunan isi arti pancasika?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengetian dari pancasila dan filsafat.
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari pancasila sebagai suatu filsafat dan
secara historis.
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat pancasila.
4. Untuk mengetahui dan memahami landasan ilmiah dan landasan hukun.
5. Untuk mengetahui sususan dari isi arti pancaila?
1.4 Manfaat
1. Seluruh lapisan masyarakat dan khususnya kaum muda bangsa Indonesia dapat
memahami bagaimana arti penting dari pancasila dan filsafat.
2. Para pembaca diharapkan dapat mengamalkan seluruh ajaran dari pancasila.
3. Dapat memotivasi seluruh generasi muda agar lebih mencintai dasar negaranya.
4. Dapat mendidik bagaimana seharusnya perilaku masyarakat dalam mengartikan,
memaknai, serta mengimplementasikan arti pancasila sebagai filsafat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
BAB 1
2.1 Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2.1.1 Pengertian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan merupakan salah satu mata
pelajaran wajib dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pendidikan pencasila dan
kewarganegaraan diharapkan mampu memberikan perhatiannya kepada
pengembangan nilai, moral dan sikap perilaku peserta didik. Mata kuliah ppkn
diperguruan tinggi adalah kelanjutan dari studi sebelumnya. Diperguruan tinggi, ppkn
diajarkan lebih mendetail sampai ke akar-akarnya. Dasar ppkn diajarkan hingga
tingkat perguruan tinggi adalah pasal 17 dan UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa ppkn wajib dimuat dalam kurikulum
pendidikan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan pancasila dan UUD 1945.
Sebenarnya, studi yg sejenis dengan PPKn, sebagai materi pendidik umum,
(General Education/Humanities) diterapkan pula di beberapa negara dengan berbagai
macam istilah atau sebutan, misalnya : Amerika serikat (History, Humanity dan
phylasophy), selandia Baru (social studies), Rusia (Obscesvovedinie) dll.
Berdasarkankenyataan dikembangkannua studi sejenis PPKn sebagai materi
pendidikan umum di beberapa negara tersebut, semakin jelas menunjukkan bahwa
kesadaran Demokrasi serta implementasinya harus senantiasa dikembangkan dengan
basis filsafat bangsa, identitas nasional, kenyataan, dan pengalaman Sejarah bangsa
tersebut.
Materi pendidikan umum khususnya PPKndanstudi sejenisnya diberbagai
negara, pada dasarnya memiliki peran stategis dalam menyiapkan dan membekali
nilai-nilai yang mendasari sikap dan perilaku warga negaranya yang cerdas, mampu
bertanggung jawab, berkeadaban serta berkeluhuran budi.
6
Tujuan pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan terdapat dalam keputusan
DIRJEN DIKTI No. Yang dirumuskan dalam visi, misi, dan kompetensi sebagai
berikut.
7
7. Memahami ideology bangsa Indonesia
Dalam hal ini, pancasila berfungsi sebagai landasan ideology negara
indonesia. Artinya, dengan adanya pendidikan pancasila, maka kita sebagai warga
negara akan memahami mengenai ideologi dan juga dasar-dasar negara Indonesia
yang baik.
8. Membangun karakter warga negara yg bermartabat
Pendidikan pancasila sangatlah penting, karena melalui pendidikan pancasila
dapat terbangun karakter dari masyarakat Indonesia yang baik, bermartabat, dan
berintegritas dalam melakukan kehidupan berbangsa dan bernegara.
9. Mewujudkan kehidupan bermoral dalam kehidupan
Kita bias mewujudkan kehidupan bermoral dalam kehidupan kita sehari-hari,
salah satunya adalah dengan cara memahami nilai dari pancasila, yang kita pelajari
dalam pendidikam pancasila dan kewarganegaraan.
8
ini dijabarkan lebih rinci. Semua tersaji baik secara teori dan aplikasinya demi
menjawab dinamika dan persoalan keknian. Adapun , pokok-pokok materi
pembahasan tersajikan secara sistematis, meliputi berikut ini.
1. Pengantar PPKn
2. Pancasila sebagai Sistem Filsafat
3. Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara
4. Identitas Nasional dan Multikulturalisme
5. Negara dan Konstitusi
6. Peraturan Perundang Undangan
7. Demokrasi Indonesia
8. Negara Hukum, Rule of Law dan HAM
9. Hak dan Kewajiban Warga Negara
10. Geopolitik Indonesia dan Wawasan Nusantara
11. Geostrategi Indonesia dan Ketahanan Nasional
12. Otonomi Daerah
13. Korupsi Indonesia
14. Praksis Good dan clean Governance
c. Rumpun Keilmuan
Berdasarkan rumpun keilmuan, PPKn dapat disejajarkan dengan Civics
Education yang dikenal di berbagai negara. Akan tetapi, civics Education tidak
memunculkan sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri.
PPKn di Indonesia adalah sebagai bidang studi yang ilmiah. PPKn ini bersifat
antardisipliner ( antar bidang) bukan monodisipliner, karena dalam objek
pembahasannya terdapat kumpulan pengetahuan yang diambil dari berbagai
ilmu guna pengembangan ilmu Pancasila dan Kewarganegaraaan.
2. Landasan Hukum
a. UUD 1945
1) Pembukaan UUD 1945, khusus pada alinea kedua dan keempat, yang
memuat cita cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang
kemerdekaan.
2) Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa segala warga negara bersama
kedudukannya di dalam hokum dan pemerintahan serta wajib menjunjung
hokum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
9
3) Pasal 30 ayat (1) menyatakan bahwa tiap tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
4) Pasal 31 ayat (1) menyatakan bahwa tiap tiap warga negara berhak
mendapat pendidikan.
b. Ketetapan MPR NO.II/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara.
c. Undang-Undang NO.30 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
1) Pasal 9 ayat (1) disebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan negara.
2) Pasal 9 ayat (2) disebutkan bahwa keikutsertakan warga negara dalam bela
negara sebagaimana dimaksud ayat 91) diselenggarakan melalui :
a) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
b) Pelatihan kemiliteran secara wajib;
c) Pengabdian sebagai prajurit tentara nasional Indonesia secara suka
rela dan secara wajib; dan
d) Pengabdian secara profesi.
d. Undang-Undang Republik Indonesia NO. 20 Tahun 2003 tentang system
Pendidikan Nasional.
e. Merujuk pada beberapa Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.
1) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.223/U/2000 tentang Pedoman
Penyusan Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi telah ditetapkan bahwa
Pendidikan Agama, Pendidikan Bahasa, dan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) merupakan kelompok Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MPK), yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program
studi/kelompok program studi.
f. Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidkan
Nasional No.43/DIKTI/Kep/2006, tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
10
BAB 2
2.2 Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
2.2.1 Pengertian Filsafat
Secara etimologi istilah "filsafat" berasal dari bahasa Yunani "philein" yang
artinya "cinta" dan "sophos" yang artinya "hikmah" atau "kebijaksanaan" atau
"wisdom" (Notonagoro 1974: 43).
Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila bukan hanya merupakan suatu hasil konseptual seseorang saja melainkan
merupakan hasil karya besar Indonesia sendiri.
Saat ini banyak orang yang verpandangan bahwa kenikmatan merupakan nilai
terpenting dan tertinggi dalam kehidupan. Maka dari itu, orang tersebut berpandangan
filsafat hedonisme. Demikian juga jika seseorang berpendangan bahwa dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara adalah kebebasan individu, maka orang
tersebut berfilsafat liberalisme, dan masih banyak pandangan filsafat lainnya. Filsafat-
filsafat diluar pancasila itulah yang sebenarnya sebuah ancaman buat bangsa ini, maka
sudah seharusnya kita sebagai bangsa yang besar untuk tidak melupakan sejarah
negeri ini dengan menjadikan pemahaman pancasla lebih mengakar dan
terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari.
11
kemudian keesokan harinya 18 agustus 1945 disahkan Undang-Undang Dasar 1945
termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang dimana didalamnya termuat
rumusan lima prinsip sebagai suatu dasar negara yang diberi nama pancasila.
Sejak saat itu pancasila telah menjadi bahasa Indonesia dan merupakan istilah
umum. Hal ini didasarkan atas interpretasi histori terutama dalam rangka
pembentukan calon rumusan dasar negara yang kemudian secara spontan diterima
disidang oleh peserta sidang secara bulat.
12
artikan sila sila pancasila itu saling meliputi dan menjiwai. Lebih jelasnya, berikut
susunan isi arti dalam setiap sila pancasila.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan yang Maha Esa ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai
keempat sila lainnya. Oleh karena itu, segala hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan pemyelenggaraan negara bahkan moral negara, moral
penyelenggara negara, politik negara, pemerintah negara, hukum dan peraturan
perundang-undangan negara, kebebasan dan hak asasi warga negara harus dijiwai
nilai nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai nilai bahwa negara harus
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab,
kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung suatu nilai kesadaran sikap
moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusi
dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya, baik
terhadap diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun sesama lingkungannya.
Nilai kemanusiaan yg adil mengandung suatu makna bahwa hakikat manusia
sebagai makhluk yg berbudaya dan beradab harus berkodrat adil. konsekuensinya,
nilai yang terkandung dalam kemanusiaan yg beradil dan beradab adalah
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan yang
Maha Esa, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia,menghargai kesamaan gak
dan derajat tanpa membedakan suku, ras, keturunan, status sosial maupun agama.
3. Persatuan Indonesia
Dalam sila persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai
penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis, yaitu sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial, Negara merupakan suatu persekutuan hidu bersama diantara
elemen-elemen yang membentuk negara, berupa suku, ras, dan Agama. Oleh
karena itu, perbedaan merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri
khas elemen-elemen yang membentuk negara. Perbedaan ini mengikatkan diri
dalam suatu persatuan yang dilukiskan dalam Bhineka Tunggal Ika.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Nilai yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan didasari oleh sila Ketuhanan
13
yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dan Persatuan Indonesia,
serta mendasari dan menjiwai sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Nilai filosofis yang terkandung di dalamnya adalah bahwa hakikat negara
adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk social. Hakikat rakyat adalah sekelompok manusa sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa yang bersatu dan bertujuan mewujudkan berkat dan
martabat dalam suatu wilayah negara.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
didasari oleh Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Dalam sila kelima tersebut terkandung nilai
nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari apa yang telah dijelaskan diatas, Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bias
dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bias ditukar tempat atau dipindahkan.
Bagi bangsa indonesia, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan Negara Indonesia.
Dan filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode dan sistem.
Pancasila dikatakan sebagai filsafat dikarenakan pancasila merupakan hasil
perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang kemudian
dituangkan kedalam suatu sistem yang tepat, dimana pancasila memiliki hakekatnya
tersendiri yang terbagi menjadi lima sesuai dengan kelima sila-silanya tersebut.
Adapun yang mendasari pancasila adalah dasar ontologist (Hakikat Manusia), dasar
Epistemologis (Pengetahuan), dasar Aksiologis (Pengamalan Nilai-Nilainya).
3.2 Saran
Saran yang dapat dipetik dari materi ini adalah agar seluruh masyarakat mengetahui
seberapa penting Pancasila dan dapat mengamalkan nilai-nilai sila dari pancasila dengan baik
dan benae, serta tidak melecehkan arti penting Pancasila.
16
DAFTAR PUSTAKA
17