1. Tuliskan latar belakang pengangkatan Gusdur jadi Presiden RI ke 4.
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia keempat pada tanggal 20 Oktober 1999. Terpilihnya Gus Dur sebagai presiden tidak terlepas dari keputusan MPR yang menolak laporan pertanggungjawaban Presiden B.J. Habibie. Berkat dukungan partai-partai Islam yang tergabung dalam Poros Tengah.
2. Tuliskan tindakan gusdur dalam bidang ekonomi.
1) Melawan tekanan IMF 2) Perekonomian tumbuh positif untuk pertama kali sejak reformasi 3) Ketimpangan turun
3. Tuliskan tindakan gusdur dalam bidang politik.
1) Menerapkan Otonomi Daerah. 2) Menyetujui penggantian nama Irian Jaya menjadi Papua pada akhir Desember 1999. 3) Memisahkan TNI dengan Polri.
4. Tuliskan isi pertanggung jawaban gusdur pada sidang istimewa MPR.
isi dari maklumat presiden : Maklumat Presiden Republik Indonesia Setelah melihat dan merperhatikan dengan seksama perkembangan politik yang menuju pada kebuntuan politik akibat krisis konstitusional yang berlarut-larut yang telah memperparah krisis ekonomi dan menghalangi usaha penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang disebabkan oleh pertikaian politik kekuasaan yang tidak mengindahkan lagi kaidah-kaidah perundang-undangan. Apabila ini tidak dicegah, akan segara menghancurkan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka dengan keyakinan dan tangung jawab untuk menyelamatkan negara dan bangsa serta berdasarkan kehendak sebagian terbesar masyarakat Indonesia, kami selaku Kepala Negera Republik Indonesia terpaksa mengambil langkah-langkah luar biasa dengan memaklumkan : 1. Membekukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. 2. Mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dan mengambil tindakan serta menyusun badan untuk meyelenggarakan pemilihan umum dalam waktu satu tahun. 3. Menyelamatkan gerakan reformasi total dari hambatan unsur-unsur Orde Baru, dengan membekukan Partai Golkar sambil menunggu keputusan Mahkamah Agung. Untuk itu, kami memerintahkan seluruh jajaran TNI dan Polri untuk mengamankan langkah- langkah penylelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meyerukan seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang serta menjalankan kehidupan social ekonomi serperti biasa. Semoga Tuhan Yang Mahakuasa meridoi negara dan bangsa Indonesia. Jakarta, 22 Juli 2001 Presiden Republik Indonesia/Panglima Tertinggi Angkatan Perang KH Abdurrahman Wahid