Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ifa Dwi Firsadah

NIM : 30402000166
Kelas : MJ2C

PANDEMI COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI DI


INDONESIA
Permasalahan

Sejak munculnya Virus Corona baru atau Corona virus Desease (Covid-19) telah menimbulkan
banyak kegaduhan pada dunia internasional. Virus yang di identifikasi bersumber dari binatang, dan pertama
kali menyebar di Pasar Wuhan China[1]. Jenis Covid-19 adalah penyakit menular yang menyebar melalui air
liur, cairan dari hidung saat orang batuk maupun bersin. Sehingga berefek pada kesulitan bernapas ringan
maupun sedang [2]. Kekhawatiran itu bebar-benar terjadi, menurut data WHO yang terkonfimasi kasus
Covid-19 diseluruh dunia sampai 12 Agusustus 2020 mencapai 20.162. 474 juta, yang meninggal sebanyak
737.417 ribu dan skala penyebaran di 216 Negara[2].

Sejumlah negara-negara besar dan maju pun kewalahan menghadapi situasi tersebut, itu terlihat pada
puncaknya Covid-19 pada 11 April 2020, seperti data terakhir yang kumpulkan oleh Johns Hopkins
University, sekitar 200.000 orang Amerika meninggal, serta 527.111 kasus positif di seluruh Amerika
Serikat. Masih pada tanggal dan bulan yang sama, di Italia terdapat 19.468 kematian akibat Coivd-19[3].
Hingga 1 April 2020, negara-negara yang terdampak cukup besar selain Amerika dan Italia adalah Spanyol
dengan 95.923 kasus positif dan yang meninggal sebanyak 8.464 orang. China dengan 81.518 kasus, yang
meninggal sebanyak 3.305 orang. Jerman dengan 71.808 kasus, yang meninggal sebanyak 775 orang,
Perancis dengan 52.128 kasus, yang meninggal sebanyak 3.523 orang. Iran dengan 44.605 kasus, dan 2.898
orang yang meninggal. Inggris dengan 25.150 kasus, dan yang meniggal sebanyak 1.789 orang. Swiss dengan
16.605 kasus, dan yang meninggal sebanya 433 orang yang meninggal. Serta Turki dengan 13.531 kasus, dan
yang meninggal 214 orang[4]. Negara-negara tersebut adalah negara dengan jumlah kasus terbesar Covid-19
pada 1 April 2020.

Di Indonesia juga terkena dampak dari pandemi covid-19 tersebut. Pada pertengahan tahun 2020
pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB), menyebabkan orang orang
tidak bisa bersaktivital berlama-lama diluar rumah, seluruh kantor-kantor maupun intitusi melakukan work
from home(WFH), pabrik pabrik membatasi produksi-produksinya, menimbulkan kelumpuhan ekonomi
nasional.
Sudah setahun berlalu wabah ini melanda, belum ada tanda-tanda penurunan gejala covid-19.
Menurut data yang dirilis terbaru oleh satgas covid-19 per 15 Maret 2021 di Indonesia sudah mecapai
1.425.044 yang terknfirmasi positif, 1.249.847 terkonfirmasi sembuh, serta 38.573 terkonfimasi meninggal
[5].

Dampak dari covid-19 tersebut, menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Nasional,
menyebabkan ekonomi Indonesia pada Triwulan II 2020 mengalami penurunan sebesar 5,32 persen,[6] ini
sangat mengkhwatirkan, dan sudah di anggap masuk ke jurang resesi ekonomi.

Solusi

Solusi yang harus dilakukan Indonesia pada tahap ini adalah, melakukan vaksinasi massal keluruh
elemen masyarakat, terutama vaksinasi pada pihak pihak yang berkepentingan melayani publik, seperti
seluruh ASN, Pasar atau swalayan, karyawan-karyawan perusahaan, pabrik-pabrik, pondok-pondok
pesantren, sekolah-sekolah dan para lansia. Dengan adanya vaksinasi massal tersebut akan membuat
ketahanan pada tubuh menjadi meningkat (Herd Immunity), sehingga aktifitas masyarakat Kembali normal
dan pasar pasa kembali hidup, pergerakan keuangan dan daya beli masyarakat bertumbuh lagi.

Pemerintah sekarang sudah memulai melakukan vaksinasi massal, menurut data terakhir yang dirilis
oleh satgas covid-19 jumlah yang sudah di vaksin 4.116.862 untuk vaksinasi tahap 1 dan 1.572.786 untuk
vaksinasi tahap ke 2. Sedangkan untuk target sasaran untuk vaksinasinya adalah 181.554.465 juta.[5]

Semoga dengan langkah ini membantu pemerintah memulihkan kondisi ekonomi nasional.
DAFTAR PUSTAKA

[1] S. G. Newey Anne, “what-coronavirus-how-spread-uk-global-pandemic,” what-coronavirus-how-


spread-uk-global-pandemic, Agustus 2020. https://www.telegraph.co.uk/news/0/what-coronavirus-how-
spread-uk-global-pandemic/.
[2] W. H. O. (WHO) World Health Organization (WHO), “Coronavirus,” Coronavirus, 2020.
https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_1.
[3] “Virus corona: Jumlah Kematian di AS lampaui Italia, tertinggi sedunia,” BBC News Indonesia, Apr. 12,
2020.
[4] Dandy Bayu Bramasta, “Corona Virus Update in the World April 1: 854,608 Cases in 201 Countries,
176,908 Healed Halaman all - Kompas.com,” Apr. 01, 2020.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/01/070200365/update-virus-corona-di-dunia-1-april-
854608-kasus-di-201-negara-176908?page=all (accessed Aug. 13, 2020).
[5] W. R. P. COVID-19, “Beranda,” covid19.go.id. https://covid19.go.id/ (accessed Mar. 16, 2021).
[6] “Badan Pusat Statistik.” Accessed: Mar. 16, 2021. [Online]. Available:
https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/08/05/1737/-ekonomi-indonesia-triwulan-ii-2020-turun-5-32-
persen.html.

Anda mungkin juga menyukai