Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ADE MUHAMAD RUSLI

NIM : 32320001
MATA KULIAH : SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
DOSEN : IIN SOLIHIN, M.I.KOM

Jawablah pertanyaan dibawah ini

1. Apa itu system social budaya di Indonesia yang anda pahami? Jelaskan!

JAWAB
Sistem sosial budaya Indonesia adalah sebagai totalitas nilai, tata sosial, dan tata laku manusia
Indonesia harus mampu mewujudkan pandangan hidup dan falsafah negara Pancasila ke dalam
segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara. Asas yang melandasi pola pikir, pola tindak,
fungsi, struktur, dan proses sistem sosial budaya Indonesia yang diimplementasikan haruslah
merupakan perwujudan nilai- nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, transformasi serta
pembinaan sistem social budaya harus tetap berkepribadian Indonesia.

2. Bagaimana menurut anda cara membangun dan memajukan Negara Indonesia


melalui modal banyak keragaman budaya mulai dari bahasa, budaya, agama?
Jelaskan!

JAWAB

Kekayaan budaya Indonesia menjadi daya tarik bagi sektor pariwisata sehingga mendatangkan
wisatawan. Seperti sumber daya alam dan sumber daya manusia, sumber daya budaya juga menjadi
modal dasar pembangunan Indonesia menjadi negara maju.

Yang termasuk sumber daya budaya meliputi peninggalan sejarah dan prosesi adat.

Peninggalan sejarah berupa bangungan bersejarah (masjid, makam, istana, monumen, situs, bekas
kerajaan), arkeologi, museum, galeri dan artefak, bangunan kuno dan obyek keramat.

Prosesi adat berupa adat perkawinan, adat menerima tamu, adat turun ke sawah, dan lain-lain. Berbagai
sumber daya budaya tersebut akan menjadi paket kunjungan wisata yang menarik. Bila dikemas
baik, sumber daya budaya akan menghasilkan keuntungan ekonomi untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat.

3. Menurut anda kenapa keragaman budaya Indonesia mulai darī bahasa, budaya,
agama seringkali menimbulkan konflik? Jelaskan

JAWAB
Keberagaman bangsa Indonesia menimbulkan potensi masalah. Sebab masyarakatnya terdiri dari
berbagai suku, ras, agama, budaya dan kebiasaan yang berbeda.

Tahukah kamu masalah apa yang bisa timbul dalam keberagaman masyarakat?

Masalah dalam keberagaman masyarakat

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, masalah yang timbul dalam
keberagaman masyara

kat antara lain:

1. pertentangan antar budaya.

2. Kecemburuan sosial.

3. Sentimen kedaerahan.

4. Perubahan nilai-nilai budaya akibat globalisasi.

Faktor penyebab masalah keberagaman

Permasalahan muncul karena adanya faktor penyebab masalah keberagaman, yaitu faktor kebijakan
pengaturan keberagaman dan arogansi lokal yang terdapat dalam keberagaman.

Dalam ranah kebijakan, bagaimana agar urusan keberagaman tidak mudah terseret dalam kawasan
politik-perpolitikan dan hanya mengarah pada argumen politik pemerintah.

Maka pemerintah (negara) harus mampu merumuskan kebijakan nasional tentang keberagaman, yang
tidak menguntungkan negara saja tetapi juga menguntungkan masyarakat Indonesia yang bersifat
majemuk.

Terkait faktor penyebab internal dalam komponen keberagaman disebabkan oleh banyak arogansi yang
berasal dari unsur keberagaman. Misalnya kefanatikan agama secara berlebihan, memandang kelompok

2
suku bangsa, ras atau etnis merasa paling benar sendiri. Selain itu soal kebudayaan, banyak antar pemilik
dan pendukung budaya merasa budayanya sendiri yang paling baik. Kondisi demikian akan menyebabkan
iklim disharmoni sosial keberagaman masyarakat Indonesia yang bercorak Bhinneka Tunggal Ika. Berikut
ini sikap mental yang mengancam persatuan dan kesatuan dalam keberagaman:

1. Etnosentrisme
2. Sikap primordial (kedaerahan)
3. Persepsi yang keliru tentang otonomi daerah
4. sempit (berlebihan)

4. Menurut Anda bagaimana social budaya di Indonesia di era perkembangan teknologi


saat ini? Jelaskan

JAWAB

Masyarakat dan lingkungan sosial tidaklah bisa dipisahkan, sebagaimana kita ketahui bahwa manusia
adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dan yang lainnya. Dalam ilmu sosiolog
dikemukakan bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, manusia harus saling
berkomunikasi dan berinteraksi langsung antar sesama.

Namun jika kita melihat fakta yang ada, kehidupan sosial masyarakat saat ini, sepertinya istilah makhluk
sosial yang berunsurkan interaksi dan komunikasi langsung mesti ditelaah dan dikaji ulang. Zaman dan
teknologi telah merubah pola dan sistem kehidupan sosial masyarakat modern. Teknologi yang
mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan secara eksplisit memberi dampak yang sangat besar
terhadap kehidupan sosial manusia masa kini.

Munculnya media sosial dan alat-alat komunikasi serba efektif dan efisien merupakan salah satu faktor
yang mengakibatkan lahirnya manusia-manusia individual dan egois. Orang cenderung melakukan hal-
hal yang lebih fragmatis untuk berinteraksi sosial. Melakukan kontak sosial secara langsung diasumsikan
sebagai sesuatu yang ribet, tidak memberi keuntungan, membuang waktu bahkan dikatakan ketinggalan
zaman.

Selain karena kemajuan Teknologi yang menyajikan berbagai wahana untuk mempercepat komunikasi
antar individu. Salah satu faktor yang menyebabkan berkurangnya masyarakat sosial adalah adanya mosi
tidak percaya terhadap lingkungannya sendiri, bahkan dalam lingkup terdekat seperti keluarga, tetangga
dan lingkungan kerja. Ini dikarenakan banyaknya terjadi tindakan kriminalitas yang umumnya terjadi
justru karena orang-orang disekitar lingkungan tersebut sehingga orang cenderung memilih untuk
melakukan segala sesuatunya sendiri atau melalui alat komunikasi untuk berinteraksi tanpa harus
bertemu dan bertatap langsung.

Contoh kecil saja bisa kita dapatkan misal di kantor, semuanya punya kesibukan diluar pekerjaan mereka,
yakni sibuk untuk bbm-an dan facebook-an. Di rumah semuanya sibuk facebook-an dan bbm-an atau

3
lebih keren twitter-an, di bus orang-orang sibuk, lagi-lagi bbm-an, facebook-an dan twitter-an. Manusia
sekarang cenderung tidak peka lagi dengan keadaan di sekitarnya.

Komunikasi dan interaksi sosial dalam sebuah keluarga, lingkungan baik di rumah maupun di kantor
terkesan lebih egois dan individualis. Di rumah si ibu sibuk BBM-an dengan teman-temannya, si ayah
sibuk twitter-an dengan kolega-koleganya, si anak sibuk Facebook-an dan game onlinenya, sehingga satu
sama lain tidak ada komunikasi yang intens, tidak ada keterbukaan antara isteri dan suami, ayah/ibu dan
anak, di bus tidak ada yang memperhatikan orang disampingnya, mereka sibuk menekan tombol
Blackberry sambil tertawa lalu membalas pesan dari teman-temannya. Tidak lagi melihat apakah orang
disampingnya cantik, tampan, jelek, teroris, orang sakit parah sekalipun, yang ada hanya mereka dengan
media sosial itu.

Seperti yang dikemukakan oleh Paus Brenedictus XVI pada Hari Komunikasi Sedunia yang ke-45,
teknologi memungkinkan untuk saling bertemu di luar batas-batas ruang dan budaya mereka sendiri,
dengan menciptakan sebuah dunia yang sama sekali baru dari persahabatan-persahabatan pontensial,
tapi pentinglah untuk selalu mengingat kontak virtual tidak dapat dan tidak boleh mengganti kontak
manusiawi langsung dengan orang orang di setiap tingkat kehidupan kita. Secanggih apa pun teknologi
yang bisa menciptakan komunikasi dan interaksi yang serba praktis, kontak langsung tetap merupakan
fundamental bagi manusia. Interaksi dan komunikasi secara langsung akan menciptakan ikatan
emosional antar manusia dan jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan komunikasi dan interaksi
virtual yang tersaji hampir semua lini teknologi.

Berkomunikasi dan berinteraksi tanpa saling menatap atau bertemu memang sangat praktis dan efisien
tapi perlu kita sadari bahwa manusia terlahir sebagai mahluk sosial yang harus berkomunikasi dan
berinteraksi dengan orang orang disekitarnya secara langsung untuk menciptakan kehidupan sosial yang
sehat dan seimbang sehingga tidak terjadi suatu kehidupan sosial yang egois dan individualis.

Anda mungkin juga menyukai