BABI
PENDAHULUAN
Organisasi, Kepemimpinan,
Tugas, dan Tanggung Jawab
Kepala Cabangbagai pemimpin caban bank
Untuk dapat eee Jang nk
wat onetgtank cyan organisasi, dan kepemimpinan, serta me.
mahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai rere nant bank
syariah. Bab ini akan menjelaskan tentang pengertian ehh. Syariah,
organisasi, kepemimpinan, tugas dan tanggung jawab Pemimpin Cabang
bank syariah. Pengertian bank syariah dijelaskan secara singkat karena
uraian lebih mendalam telah diberikan pada buku Memahami Bisnis
Bank Syariah,
Dengan mempelajari bab ini, pembaca modul diharapkan mampu
memahami:
Pengertian bank syariah;
model organisasi dan unit kerja bank;
kepemimpinan;
menjelaskan tugas dan tanggung jawab Pimpinan cabang bank.
amma [TET SYARIAH
Bank Syariah
Jalankan kegiatan usahanya berdsakan ene
JEnisnya terdiri atas Bank Umum S
ii Yariah dan :
Yat Syariah. Selain definisi tadi, pentin pula arta Pembiaysan Rak-
pemahaman mendasar tentang bank SYatiah, se tpahami beberapa
dan sifat industri Perbankan, Sebagaimana y. Perti tugas, klasifikasi,
Boks 1.1 488 dapat disimak melalui
alah bank yang men-
Syariah dan menurutBoks 1.1 Tugas, Klasifikasi, Kapasitas,
dan Kapabilitas Perbankan Syariah
+ Tugas dan | Menunjangpeakserzapembanigian nasal la”
Fungsi rangka meningkatkan k in, kebersamaan, dan pe-
Perbankan | — merataan kesejahteraan rakyat.
Syariah . Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) wajib men-
| jalankan ngs 0s dalam bentuk lembaga baitul |
mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat,
infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lain dan menya-
lurkannya kepada organisasi pengelola zakat.
* Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial
yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya ke-
pada pengeloia wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak
pemberi wakaf (wakif). Pelaksanaan fungsi sosial terse-
L __|__butdiatur oleh undang-undang.
* Klasifikasi | Jenis bank berdasarkan fungsinya:
Bank | Bank Sentral, yaitu Bank Indonesia. Bertugas mengatur
kebijakan dalam bidang keuangan (moneter) dan per-
tumbuhan perekonomian di Indonesia.
* Bank Konvensional adalah bank yang menjalankan ke-
giatan usahanya secara konvensional, dan berdasarkan
Jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank
Perkreditan Rakyat.
* Bank Umum Konvensional, yaitu bank konvensional
| yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas
pembayaran.
* Bank Perkreditan Rakyat meru| io-
nal yang dalam kegiatannya
‘i nas pebatran Sok anya dapat menerima
impanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, |
atau bentuk yang lainnya.
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah, dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pem-
biayaan Rakyat Syariah. |
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah merupakan bank!
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa |
|
Lo |__lalu lintas pembayaran.* Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari kantor pussy
Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kanto,
t induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja gj
kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan qj
luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang begungsi sebagai kantor induk dari
kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah,
| Jenis bank syariah berdasarkan kepemilikan mencakup
Bank Umum Milik Negara BUMN), Bank Umum Swasta (BUS),
| Bank Campuran, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-
bagaimana pada umumnya. Sedangkan berdasarkan seg-
|mentasi terdapat pula Corporate Bank (berskala besar),
| Retail Corporate Bank (skala besar dan kecil], serta Retail
Bank (berskala kecil). Selain itu, ada juga yang berstatus
|devisa (dapat melayani valuta asing dan transaksi inter-
nasional) dan non devisa (tidak memberikan layanan valuta
asing dan transaksinya berskala domestik).
|* Kapasitas Industri perbankan memiliki kapasitas dan kapabilitas yang
dan | dapat dijadikan parameter karena:
Kapabilitas | * Industri perbankan dapat berperan sebagai indikator
Industri kestabilan tingkat perekonomian suatu negara karena
Perbankan perbankan adalah salah satu subsistem industri jasa
keuangan yang berfungsi sebagai jantung atau motor
penggerak roda perekonomian.
# * Industri yang salah satu modal utamanya sangat ber-
é mpu kepada kepercayaan masyarakat.
+ Realisasi hei hasil bank syariahiyang bisa berubah da-
pat dijadikan ukuran kinerja dan sinyal bagi nasabah
(early warning system).
Hal ini menjadikan bank seba ‘ai lembaga yang harus diatu!
secara ketat oleh pemerintah
dan dalam Praktiknya harus dikelola secara hati-hati
(prudent) agar tidak ™enimbulkan krisis kepercayaan, a
moral, dan krisis ekonomi.
SEJARAH BANK SYARIAH DI INDONESIA
Pendirian bank syariah di Indonesia be:
dan Perbankan” pada 18-20 A
kan dengan Musyawarah Nasio
Tawal dari lokakarya "Bung@ Bank
gustus 1990, yang kemudian dilanjut
nal (MUNAS) IV Majelis Ulama Indones!
-—_(MUI) di hotel Sahid Jakarta pada 22-25 Agustus pada tahun yang
sama, Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, bank syariah
pertama dengan nama PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) berdiri pada
1 November 1991 di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian oleh Notaris
Yudo Paripurno, S.H. dengan surat izin Menteri Kehakiman No. C.2.2413 |
H1.01.01, Berdirinya BMI tidak serta-merta diikuti pendirian bank syariah
lainnya sehingga perkembangan perbankan syariah nyaris stagnan
sampai tahun 1998.
Dilatarbelakangi krisis ekonomi dan moneter tahun 1998 dan keluar-
nya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas
Undang-Undang Nomor ? Tahun 1992 tentang perbankan, yang isinya
mengatur peluang usaha syariah bagi bank konvensional, perbankan
syariah mulai mengalami perkembangan dengan berdirinya Bank Sya-
tiah Mandiri pada tahun 1999 dan Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BNI
pada tahun 2000 serta bank-bank syariah dan UUS lain pada tahun-ta-
hun berikutnya. Sepuluh tahun setelah UU Nomor 10 tersebut terbit,
pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia mengeluar-
kan UU Nomor 20 tentang Sukuk dan UU Nomor 21 tentang Perbankan
Syariah pada tahun 2008. Kedua UU tersebut telah ikut mendorong per-
kembangan perbankan syariah. Sampai akhir Desember 2013, terdapat
11 bank syariah dan 24 UUS dengan perkembangannya yang baik.
Sejarah bank syariah di Indonesia secara lebih lengkap dapat dibaca
pada buku Memahami Bisnis Bank Syariah.
rer f i waa af
«
B. MODEL ORGANISASI BANK
F 4
Model pengorganisasian bank secara umum, termasuk bank syariah,
disusun sesuai dengan tipe bank dan strategi pelaksanaannya. Secara
umum, model organisasi bank dapat dikelompokkan:
1. Model Desentralisasi
Dalam model organisasi ini, pada tingkat atas,
. Sementara itu, pada tingkat jari-
ngan, pemimpin cabang bertanggung jawab atas seluruh produk dan
aktivitas, mulai dari pembiayaan, dana, jasa, operasi, dan aktivitas
supporting lainnya.2. Model Sentralisasi ,
Dalam model ini, pengorganisasian dilakukan berdasarkan kelom.
pok kegiatan/aktivitas bisnis, seperti Corporate Business Group,
Retail Banking Group, dan lain-lain.
3. Model Kombinasi ;
Model ini mengombinasikan model sentralisasi dan desentraligag|
tergantung bidang tertentu.
Pemilihan madel Pengorganisasian kantor cabang suatu bank Sa-
Ngat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. kebijaksanaan kantor pusat bank;
2. besarnya kantor cabang bank;
3. sistem birokrasi yang diinginkan;
4. aktivitas yang akan dilakukan.
CTT ITI
1. Pengertian
jan i
i cy ng menginginkan peru
Samanya. Menurut
N individual j
perubahan nyata y
Kristina 6, Rick
Mfluenc
goal”, Yuences g group
2298 Mencerminkan tujuan ber-
S, Leadership is a process whereby
of individuals to achieve a common
Berdasarkan A
Penge
8 tidak ada em t Tan ten 8 kepemim in ka pa-
Pat hal pokok yan terkaitq Pinan tersebut, maka P
lenga
lin,
N Seorang pemimpin:IS a process - suatu proses;
involves influence - melibatkan pengaruh;
occurs in a group context - terjadi dalam sekelompok orang;
involves goal attainment - berhubungan dengan tujuan ter-
tentu.
Dengan demikian, kepemimpinan merupakan suatu proses yang
melibatkan hubungan pengaruh dalam sekelompok orang yang meng-
inginkan tujuan tertentu. Pengaruh (influence) dalam hal ini berarti hu-
bungan antara pemimpin dan bawahannya yang bersifat aktif, merupa-
kan suatu hubungan timbal balik dan tanpa paksaan. Dengan demikian,
kepemimpinan itu sendiri merupakan proses yang saling memenga-
ruhi. Pemimpin memengaruhi bawahannya, demikian pula sebaliknya.
Orang-orang yang terlibat dalam hubungan tersebut menginginkan se-
buah perubahan atau tujuan tertentu sehingga pemimpin diharapkan
mampu menciptakan perubahan/pencapaian tujuan yang signifikan
dalam organisasi, dan bukan mempertahankan status quo. Nyaman
Selanjutnya, tujuan/perubahan tersebut bukan merupakan sesuatu
yang diinginkan oleh pemimpin, tetapi lebih pada tujuan (purpose)
yang diinginkan dan dimiliki bersama. Tujuan tersebut merupakan se-
suatu yang diinginkan, yang diharapkan, dan yang harus dicapai pada
masa depan sehingga tujuan ini menjadi motivasi utama visi dan misi
organisasi.
2. Perbedaan Manajer dan Leader/Pemimpin
Sebagian pendapat masih menganggap tidak ada perbedaan antara po-
sisi manajer dan pemimpin. Bennis dan Nanus mendefinisikan “mana
gement as accomplishing activities and mastering routines
kan “to lead means to influence others and create visions fo
Secara prinsip, dalam buku karya Northouse terdapat perbedaan kom-
petensi antara management vs leadership, yang dapat dielaskan se
", sedang-
1 change*
bagai berikut:
a. Management Competencies
1} Produces order & consistency
2) Planning & budgeting; establishing agen
and allocating resources.
das, setting time table,3} Organizing and staff
ment, and establishing ru!
4} Controlling and problem
rating creative solutions, an
providing structure, making job place.
ing:
Jes and procedures.
solving; developing incentives, gene.
\d taking corrective action.
b. Leadership Competencies 's
ements.
1} Produces changes and mov ments) /
2) Establishing directions, creating vision, clarifying the big picture,
and setting strategies. ; :
3) Aligning people; communicating goals, seeking commitment,
and building teams and coalitions. 7
4) Motivating and inspiring; inspiring and energizing, empowering
subordinates, and satisfying un-met needs.
3. Karakteristik Pemimpin
Menurut ilustrasi yang disampaikan dalam buku What Effective Leaders
Do Well in Competent Leadership, karakteristik pemimpin adalah:
. Efficient coaching skill,
. Confidence, Consistency between word and actions.
. Creativity, emphathic listenin
|. Long term focus,
. Maintaining a balance between
Awareness Of realistic Condition:
. Strong self-esteem, sense Of spirit, service mentally, sincerity.
: Technical or contextual expertise
Trust, willingness to
5 share responsibil illit
b i
credit or recognition, Gand faingness fo sha
9 Skill, being visionary, inspiring.
individual needs and team needs.
IS.
- se ~me a0 ow
Kepemimpinan dalam Islam adalah ki
Pada hukum Allah 5
iu, seorang pemimpin on Rasulullah Muhammad saw. Karena
Qur'an dan al-hag S Memahami - -
-hadits ; an memedo ajaran Al
dalam Menjalankan tugas dan kewajbannya Da-
€pemimpinan yang berdasarkanlam Islam,
Firman Allah Swt.;
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan} hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-
Ahzab [33]: 21)
Selanjutnya, menurut Islam, setiap manusia adalah pemimpin, mi-
nimal pemimpin terhadap dirinya sendiri, dan setiap pemimpin akan
dimintai pertanggungjawaban atas segala kepemimpinannya. Hal itu
sebagaimana ditegaskan dalam sabda Rasulullah saw. yang maknanya
sebagai berikut:
“Ingatlah! Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai per-
tanggungjawaban tentang kepemimpinannya, seorang suami adalah
pemimpin keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban
tentang kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin bagi kehidupan
rumah tangga suami dan anak-anaknya, dan ia akan dimintai pertang-
gungjawaban tentang kepemimpinannya. Ingatiah! Bahwa kalian ada-
lah sebagai pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang
kepemimpinannya.” (HR. Imam Bukhari)
Menurut ajaran Islam, seorang pemimpin yang baik harus memi-
liki sekurang-kurangnya 5 (lima) sifat dalam menjalankan kepemim-
pinannya, yaitu jujur (shidiq), reliable (istiqamah), cerdas (fathanah),
profesional (amanah}, transparan/open (tabligh):
(1] Jujur (shidiq), baik dalam ucapan maupun tindakan;
(2] Konsisten [istiqamah], memiliki ketetapan hati dan melangkah
dalam kebaikan dan kebenaran;
Transparan (tabligh), memiliki kKemampuan berkomunikasi dan
bernegosiasi yang baik, serta transparan dalam mengambil ke-
putusan;
Profesional (amanah), bertanggung jawab dalam menjalankan
tugasnya;
(5) Cerdas (fathanah), dalam membuat perencanaan, visi, misi,
strategi, keputusan, dan implementasi.
(3
{4PENDAHULUAN
Yahya Al Talib (1991: 55], mengatakan bahwa ada be,
7 ang menggambarkan Kepemimpinan yang sesugj
ee ee ~ os
Setia (wala) dan taat kepada Allah Swt. Pemimpin dan orang ya
pimpin terikat dengan kesetiaan kepada Allah Swt. Firman Allah Swt:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah pula idary taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikaniah ia kepada Allah
(Al-Qur'an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisaa’ [4]: 59)
. Bekerja keras untuk Mewujudkan misi ajaran Islam secara menye-
luruh. Pemimpin melihat tujuan organisasi bukan hanya berdasar-
kan pada kepentingan kelompok, tetapi juga berdasarkan pada
ruang lingkup kepentingan yang lebih luas.
“Dan katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang gaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan.” (Qs. At-Taubah [9]: 105)
Pengemban aman
It. i
nah dari Allah a emimpin ™enerima kekuasaan sebagai ama-
Qur'an memerintahae disertaj tanggung jawab yang besar. Al-
8n Pemimpin Supaya melaksanakan tugasny@
>PENDAHULUAN &
untuk Allah Swt. dan menunjukkan sikap yang baik kepada pengikut
atau bawahannya. Allah Swt. berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganiah kalian berkhianat
kepada Allah Swt., berkhianat kepada Rasul-Nya, dan berkhianat
atas amanah yang diberikan kepada kalian, sedangkan kalian me-
ngetahui hal tersebut dilarang.” (QS. Al-Anfaal [8]: 27)
Dalam ayat lain, Allah Swt. berfirman:
“(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di
muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat,
menyuruh berbuat makruf, dan mencegah dari perbuatan yang
mungkar; dan kepada Allah-Iah kembali segala urusan.” (QS. Al-Hajj
[22]: 41)
Terdapat beberapa prinsip dasar dalam kepemimpinan islami, yaitu
musyawarah, keadilan, dan kebebasan berpikir. Adapun prinsip yang pa-
ling utama bagi seorang pemimpin menurut Islam adalah sebagaimana
yang diungkapkan dalam firman Allah Swt.:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; pen-
jaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim [66]: 6)
Seorang pemimpin tidak hanya berpikir untuk a sendiri, tetapi
juga berpikir dan bertanggung jawab terhadap semua orang yang ada
di bawah naungannya karena dalam Islam, sesama manusia pada
hakikatnya adalah bersaudara dan saudara itu adalah keluarga. Dengan
demikian, baik dan buruknya suatu umat manusia adalah tergantung
pada pemimpinnya yang juga memikirkan orang lain, amanah, jujur,
transparan, cerdas, dan konsisten dengan menerapkan prinsip musya-
warah, keadilan, dan kebebasan berpikir dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya.D. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PIMPINAN
be ey AL A
Dalam bukuini, yang dimaksud dengan pimpinan cabang adalah Pemim.
Pin pada suatu cabang bank syariah yang menganut model organisasj
“full branch” atau melayani semua produk pembiayaan, dana, dan jasa,
serta bertanggung jawab dalam operasional cabang secara keselu-
ruhan. Model organisasi termasuk dalam kategori desentralisasi. Pe-
Ngertian tersebut sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, yaitu No.
15/13/PBI/2013 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No.
11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah, di mana kantor cabang
adalah kantor bank yang secara langsung bertanggung jawab kepada
kantor pusat bank yang bersangkutan dengan alamat tempat usaha
yang jelas di mana Kantor Cabang tersebut melakukan usahanya.
Tanggung jawab pimpinan cabang bank secara umum adalah me-
rencanakan, mengelola, mengoordinasi, dan mengawasi seluruh ke-
giatan operasional dan pemasaran dalam kantor cabang utama, kantor
cabang pembantu, dan kantor kas untuk memastikan tercapainya tar-
get kinerja kantor cabang dan seluruh aktivitas kantor cabang telah di-
laksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
Seorang pimpinan cabang bank memiliki tugas dan tanggung jawab
berikut:
1. Menyusun | untuk
keseluruhan kantor cabang dalam rangka mencapai target bisnis
yang telah ditetapkan.
2. Melakukan kegiatan ecara berkala terhadap fungs!
operasional dan marketing kantor cabang pembantu dan kantor
cabang, serta memberikan rekomendasi untuk memecahkan M-
salah yang dihadapi untuk memastikan pencapaian target yané
telah ditetapkan.
3. Menyusun prosedur pelaksanaan kerja untuk kantor cabang S®
suai dengan kebijakan dan peraturan perusahaan agar kegiata?
operasional dapat berjalan teratur sesuai dengan kebijakan per
usahaan.
4
Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan 9%
lisis terhadap proses kerja yang ada dan memberikan rekomendas!
ofpeningkatan proses kerja di kantor cabang utama, pembantu, mau-
pun kantor kas agar dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.
5. Melakukan analisis terhadap kinerja pemberian pembiayaan dan
berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengembangkan
bisnis pembiayaan dan memperbaiki proses pemberian pembia-
yaan untuk mencegah terjadinya pembiayaan macet.
6. Melakukan pemantauan terhadap pembiayaan-pembiayaan ma-
cet dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyele-
saikan masalah pembiayaan.
?. Melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan cabang dan
mengoordinasikan perbaikannya untuk memastikan bahwa tidak
ada kesalahan dalam laporan keuangan, dan dapat diserahkan te-
pat waktu,
8. Mengoordinasi pelaksanaan sosialisasi kebijakan, peraturan, dan
Prosedur kerja perusahaan kepada seluruh kantor cabang untuk
memastikan pemahaman yang sama tentang kebijakan, peraturan,
dan prosedur kerja.
9. Melakukan analisis terhadap potensi ekonomi untuk kantor cabang
utama dan berkoordinasi dengan Manajer Pemasaran dan Kepala
Cabang Pembantu untuk menyusun strategi pemasaran agar target
yang ditetapkan tercapai.
10. Memastikan kegiatan operasional kantor cabang telah sesuai de-
Ngan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
11. Mengoordinasi pelaksanaan audit internal di kantor cabang utama,
kantor cabang pembantu, dan kantor kas agar dapat berjalan de-
ngan lancar.
12. Melakukan pembinaan secara aktif dalam meningkatkan kemam-
puan dan pengetahuan pegawai di kantor cabang guna peningkat-
an kualitas setiap fungsi yang ada, yaitu fungsi pemasaran, opera-
sional, dan penunjang.
Sementara itu, Key Performance Indicator (KPI) seorang pimpinan
cabang bank, antara lain:
1. target penjualan, baik dana maupun pembiayaan;
2. target pendapatan (revenue);
3. NRM;
4. denda Bl;(®
. tingkat kep
| Number of Accoun'
Onan
penpanultan
ce ancing);
NPF (Non Performing Financing.
CER (Cost éfficiency fe
na ;
sceu t (NoA) nasabah baru.
. SOAL LATIHAN
Fungsi umum lembaga keuangan perbankan di Indonesia adalah;
. Ful
i akat melalui pasar modal.
. Menghimpun dana masyar: ;
b Vemakitan pembiayaan dalam bentuk seperti Pegadaian,
& Menghimpun dana masyarakat melalui program asuransi jiwa,
d,
|. Memberikan jasa-jasa perbankan, seperti transfer, inkaso, dan
lain-lain.
- Selain mempunyai fungsi umum, lembaga keuangan bank jugs
Mempunyai fungsi khusus, seperti:
a. Agent of changes
b Agent of development
¢. Agent of social
d. Agent of politic
Setiap negara memilki bank sentral, Contohnya Bank Indones#
Bank sentral di Indonesia mempunyai fungsi:
a. Me
; len dan Melaksanakan kebijakan moneter.
nme i ie
oe "Nga kelancaran sistem pembayaran ga)! P
c Melaksanakan se
Titikasi .
Mengawasi pasar modal hia dan pejabat bank.
donesia,
Mbaga ke
“aa Umum dan ant 3 bank adalah:
0k Umum aerah
Bak Umum an °Radaian
acsce x
Ss> Kategori bank umum juga dapat dikelorpokkan menjadi bank devisa
dan bank nondevisa, Yang tergolong sebagai bank umum nondevisa
adalah.
a Bank umum yang dapat menghimpun dana dan menyalurkan
dana dalam valuta asing.
b. Bank umum yang dapat menghimpun dana dan menyalurkan
dana kepada pihak luar negeri.
¢, Bank umum yang hanya dapat memberikan jasa perbankan di
dalam negeri (domestic).
d. Bank umum yang dapat memberikan jasa perbankan di luar
negeri.
sa eon
rNotH
cueqemer