Anda di halaman 1dari 15
BABI PENDAHULUAN Organisasi, Kepemimpinan, Tugas, dan Tanggung Jawab Kepala Cabang bagai pemimpin caban bank Untuk dapat eee Jang nk wat onetgtank cyan organisasi, dan kepemimpinan, serta me. mahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai rere nant bank syariah. Bab ini akan menjelaskan tentang pengertian ehh. Syariah, organisasi, kepemimpinan, tugas dan tanggung jawab Pemimpin Cabang bank syariah. Pengertian bank syariah dijelaskan secara singkat karena uraian lebih mendalam telah diberikan pada buku Memahami Bisnis Bank Syariah, Dengan mempelajari bab ini, pembaca modul diharapkan mampu memahami: Pengertian bank syariah; model organisasi dan unit kerja bank; kepemimpinan; menjelaskan tugas dan tanggung jawab Pimpinan cabang bank. amma [TET SYARIAH Bank Syariah Jalankan kegiatan usahanya berdsakan ene JEnisnya terdiri atas Bank Umum S ii Yariah dan : Yat Syariah. Selain definisi tadi, pentin pula arta Pembiaysan Rak- pemahaman mendasar tentang bank SYatiah, se tpahami beberapa dan sifat industri Perbankan, Sebagaimana y. Perti tugas, klasifikasi, Boks 1.1 488 dapat disimak melalui alah bank yang men- Syariah dan menurut Boks 1.1 Tugas, Klasifikasi, Kapasitas, dan Kapabilitas Perbankan Syariah + Tugas dan | Menunjangpeakserzapembanigian nasal la” Fungsi rangka meningkatkan k in, kebersamaan, dan pe- Perbankan | — merataan kesejahteraan rakyat. Syariah . Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) wajib men- | jalankan ngs 0s dalam bentuk lembaga baitul | mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lain dan menya- lurkannya kepada organisasi pengelola zakat. * Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya ke- pada pengeloia wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif). Pelaksanaan fungsi sosial terse- L __|__butdiatur oleh undang-undang. * Klasifikasi | Jenis bank berdasarkan fungsinya: Bank | Bank Sentral, yaitu Bank Indonesia. Bertugas mengatur kebijakan dalam bidang keuangan (moneter) dan per- tumbuhan perekonomian di Indonesia. * Bank Konvensional adalah bank yang menjalankan ke- giatan usahanya secara konvensional, dan berdasarkan Jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat. * Bank Umum Konvensional, yaitu bank konvensional | yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran. * Bank Perkreditan Rakyat meru| io- nal yang dalam kegiatannya ‘i nas pebatran Sok anya dapat menerima impanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, | atau bentuk yang lainnya. Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pem- biayaan Rakyat Syariah. | Bank Pembiayaan Rakyat Syariah merupakan bank! syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa | | Lo |__lalu lintas pembayaran. * Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari kantor pussy Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kanto, t induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja gj kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan qj luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang begungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah, | Jenis bank syariah berdasarkan kepemilikan mencakup Bank Umum Milik Negara BUMN), Bank Umum Swasta (BUS), | Bank Campuran, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) se- bagaimana pada umumnya. Sedangkan berdasarkan seg- |mentasi terdapat pula Corporate Bank (berskala besar), | Retail Corporate Bank (skala besar dan kecil], serta Retail Bank (berskala kecil). Selain itu, ada juga yang berstatus |devisa (dapat melayani valuta asing dan transaksi inter- nasional) dan non devisa (tidak memberikan layanan valuta asing dan transaksinya berskala domestik). |* Kapasitas Industri perbankan memiliki kapasitas dan kapabilitas yang dan | dapat dijadikan parameter karena: Kapabilitas | * Industri perbankan dapat berperan sebagai indikator Industri kestabilan tingkat perekonomian suatu negara karena Perbankan perbankan adalah salah satu subsistem industri jasa keuangan yang berfungsi sebagai jantung atau motor penggerak roda perekonomian. # * Industri yang salah satu modal utamanya sangat ber- é mpu kepada kepercayaan masyarakat. + Realisasi hei hasil bank syariahiyang bisa berubah da- pat dijadikan ukuran kinerja dan sinyal bagi nasabah (early warning system). Hal ini menjadikan bank seba ‘ai lembaga yang harus diatu! secara ketat oleh pemerintah dan dalam Praktiknya harus dikelola secara hati-hati (prudent) agar tidak ™enimbulkan krisis kepercayaan, a moral, dan krisis ekonomi. SEJARAH BANK SYARIAH DI INDONESIA Pendirian bank syariah di Indonesia be: dan Perbankan” pada 18-20 A kan dengan Musyawarah Nasio Tawal dari lokakarya "Bung@ Bank gustus 1990, yang kemudian dilanjut nal (MUNAS) IV Majelis Ulama Indones! -—_ (MUI) di hotel Sahid Jakarta pada 22-25 Agustus pada tahun yang sama, Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, bank syariah pertama dengan nama PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) berdiri pada 1 November 1991 di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian oleh Notaris Yudo Paripurno, S.H. dengan surat izin Menteri Kehakiman No. C.2.2413 | H1.01.01, Berdirinya BMI tidak serta-merta diikuti pendirian bank syariah lainnya sehingga perkembangan perbankan syariah nyaris stagnan sampai tahun 1998. Dilatarbelakangi krisis ekonomi dan moneter tahun 1998 dan keluar- nya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor ? Tahun 1992 tentang perbankan, yang isinya mengatur peluang usaha syariah bagi bank konvensional, perbankan syariah mulai mengalami perkembangan dengan berdirinya Bank Sya- tiah Mandiri pada tahun 1999 dan Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BNI pada tahun 2000 serta bank-bank syariah dan UUS lain pada tahun-ta- hun berikutnya. Sepuluh tahun setelah UU Nomor 10 tersebut terbit, pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia mengeluar- kan UU Nomor 20 tentang Sukuk dan UU Nomor 21 tentang Perbankan Syariah pada tahun 2008. Kedua UU tersebut telah ikut mendorong per- kembangan perbankan syariah. Sampai akhir Desember 2013, terdapat 11 bank syariah dan 24 UUS dengan perkembangannya yang baik. Sejarah bank syariah di Indonesia secara lebih lengkap dapat dibaca pada buku Memahami Bisnis Bank Syariah. rer f i waa af « B. MODEL ORGANISASI BANK F 4 Model pengorganisasian bank secara umum, termasuk bank syariah, disusun sesuai dengan tipe bank dan strategi pelaksanaannya. Secara umum, model organisasi bank dapat dikelompokkan: 1. Model Desentralisasi Dalam model organisasi ini, pada tingkat atas, . Sementara itu, pada tingkat jari- ngan, pemimpin cabang bertanggung jawab atas seluruh produk dan aktivitas, mulai dari pembiayaan, dana, jasa, operasi, dan aktivitas supporting lainnya. 2. Model Sentralisasi , Dalam model ini, pengorganisasian dilakukan berdasarkan kelom. pok kegiatan/aktivitas bisnis, seperti Corporate Business Group, Retail Banking Group, dan lain-lain. 3. Model Kombinasi ; Model ini mengombinasikan model sentralisasi dan desentraligag| tergantung bidang tertentu. Pemilihan madel Pengorganisasian kantor cabang suatu bank Sa- Ngat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain: 1. kebijaksanaan kantor pusat bank; 2. besarnya kantor cabang bank; 3. sistem birokrasi yang diinginkan; 4. aktivitas yang akan dilakukan. CTT ITI 1. Pengertian jan i i cy ng menginginkan peru Samanya. Menurut N individual j perubahan nyata y Kristina 6, Rick Mfluenc goal”, Yuences g group 2298 Mencerminkan tujuan ber- S, Leadership is a process whereby of individuals to achieve a common Berdasarkan A Penge 8 tidak ada em t Tan ten 8 kepemim in ka pa- Pat hal pokok yan terkaitq Pinan tersebut, maka P lenga lin, N Seorang pemimpin: IS a process - suatu proses; involves influence - melibatkan pengaruh; occurs in a group context - terjadi dalam sekelompok orang; involves goal attainment - berhubungan dengan tujuan ter- tentu. Dengan demikian, kepemimpinan merupakan suatu proses yang melibatkan hubungan pengaruh dalam sekelompok orang yang meng- inginkan tujuan tertentu. Pengaruh (influence) dalam hal ini berarti hu- bungan antara pemimpin dan bawahannya yang bersifat aktif, merupa- kan suatu hubungan timbal balik dan tanpa paksaan. Dengan demikian, kepemimpinan itu sendiri merupakan proses yang saling memenga- ruhi. Pemimpin memengaruhi bawahannya, demikian pula sebaliknya. Orang-orang yang terlibat dalam hubungan tersebut menginginkan se- buah perubahan atau tujuan tertentu sehingga pemimpin diharapkan mampu menciptakan perubahan/pencapaian tujuan yang signifikan dalam organisasi, dan bukan mempertahankan status quo. Nyaman Selanjutnya, tujuan/perubahan tersebut bukan merupakan sesuatu yang diinginkan oleh pemimpin, tetapi lebih pada tujuan (purpose) yang diinginkan dan dimiliki bersama. Tujuan tersebut merupakan se- suatu yang diinginkan, yang diharapkan, dan yang harus dicapai pada masa depan sehingga tujuan ini menjadi motivasi utama visi dan misi organisasi. 2. Perbedaan Manajer dan Leader/Pemimpin Sebagian pendapat masih menganggap tidak ada perbedaan antara po- sisi manajer dan pemimpin. Bennis dan Nanus mendefinisikan “mana gement as accomplishing activities and mastering routines kan “to lead means to influence others and create visions fo Secara prinsip, dalam buku karya Northouse terdapat perbedaan kom- petensi antara management vs leadership, yang dapat dielaskan se ", sedang- 1 change* bagai berikut: a. Management Competencies 1} Produces order & consistency 2) Planning & budgeting; establishing agen and allocating resources. das, setting time table, 3} Organizing and staff ment, and establishing ru! 4} Controlling and problem rating creative solutions, an providing structure, making job place. ing: Jes and procedures. solving; developing incentives, gene. \d taking corrective action. b. Leadership Competencies 's ements. 1} Produces changes and mov ments) / 2) Establishing directions, creating vision, clarifying the big picture, and setting strategies. ; : 3) Aligning people; communicating goals, seeking commitment, and building teams and coalitions. 7 4) Motivating and inspiring; inspiring and energizing, empowering subordinates, and satisfying un-met needs. 3. Karakteristik Pemimpin Menurut ilustrasi yang disampaikan dalam buku What Effective Leaders Do Well in Competent Leadership, karakteristik pemimpin adalah: . Efficient coaching skill, . Confidence, Consistency between word and actions. . Creativity, emphathic listenin |. Long term focus, . Maintaining a balance between Awareness Of realistic Condition: . Strong self-esteem, sense Of spirit, service mentally, sincerity. : Technical or contextual expertise Trust, willingness to 5 share responsibil illit b i credit or recognition, Gand faingness fo sha 9 Skill, being visionary, inspiring. individual needs and team needs. IS. - se ~me a0 ow Kepemimpinan dalam Islam adalah ki Pada hukum Allah 5 iu, seorang pemimpin on Rasulullah Muhammad saw. Karena Qur'an dan al-hag S Memahami - - -hadits ; an memedo ajaran Al dalam Menjalankan tugas dan kewajbannya Da- €pemimpinan yang berdasarkan lam Islam, Firman Allah Swt.; “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan} hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al- Ahzab [33]: 21) Selanjutnya, menurut Islam, setiap manusia adalah pemimpin, mi- nimal pemimpin terhadap dirinya sendiri, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas segala kepemimpinannya. Hal itu sebagaimana ditegaskan dalam sabda Rasulullah saw. yang maknanya sebagai berikut: “Ingatlah! Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai per- tanggungjawaban tentang kepemimpinannya, seorang suami adalah pemimpin keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin bagi kehidupan rumah tangga suami dan anak-anaknya, dan ia akan dimintai pertang- gungjawaban tentang kepemimpinannya. Ingatiah! Bahwa kalian ada- lah sebagai pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.” (HR. Imam Bukhari) Menurut ajaran Islam, seorang pemimpin yang baik harus memi- liki sekurang-kurangnya 5 (lima) sifat dalam menjalankan kepemim- pinannya, yaitu jujur (shidiq), reliable (istiqamah), cerdas (fathanah), profesional (amanah}, transparan/open (tabligh): (1] Jujur (shidiq), baik dalam ucapan maupun tindakan; (2] Konsisten [istiqamah], memiliki ketetapan hati dan melangkah dalam kebaikan dan kebenaran; Transparan (tabligh), memiliki kKemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi yang baik, serta transparan dalam mengambil ke- putusan; Profesional (amanah), bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya; (5) Cerdas (fathanah), dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi, keputusan, dan implementasi. (3 {4 PENDAHULUAN Yahya Al Talib (1991: 55], mengatakan bahwa ada be, 7 ang menggambarkan Kepemimpinan yang sesugj ee ee ~ os Setia (wala) dan taat kepada Allah Swt. Pemimpin dan orang ya pimpin terikat dengan kesetiaan kepada Allah Swt. Firman Allah Swt: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah pula idary taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikaniah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisaa’ [4]: 59) . Bekerja keras untuk Mewujudkan misi ajaran Islam secara menye- luruh. Pemimpin melihat tujuan organisasi bukan hanya berdasar- kan pada kepentingan kelompok, tetapi juga berdasarkan pada ruang lingkup kepentingan yang lebih luas. “Dan katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Qs. At-Taubah [9]: 105) Pengemban aman It. i nah dari Allah a emimpin ™enerima kekuasaan sebagai ama- Qur'an memerintahae disertaj tanggung jawab yang besar. Al- 8n Pemimpin Supaya melaksanakan tugasny@ > PENDAHULUAN & untuk Allah Swt. dan menunjukkan sikap yang baik kepada pengikut atau bawahannya. Allah Swt. berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, janganiah kalian berkhianat kepada Allah Swt., berkhianat kepada Rasul-Nya, dan berkhianat atas amanah yang diberikan kepada kalian, sedangkan kalian me- ngetahui hal tersebut dilarang.” (QS. Al-Anfaal [8]: 27) Dalam ayat lain, Allah Swt. berfirman: “(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat makruf, dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-Iah kembali segala urusan.” (QS. Al-Hajj [22]: 41) Terdapat beberapa prinsip dasar dalam kepemimpinan islami, yaitu musyawarah, keadilan, dan kebebasan berpikir. Adapun prinsip yang pa- ling utama bagi seorang pemimpin menurut Islam adalah sebagaimana yang diungkapkan dalam firman Allah Swt.: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; pen- jaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim [66]: 6) Seorang pemimpin tidak hanya berpikir untuk a sendiri, tetapi juga berpikir dan bertanggung jawab terhadap semua orang yang ada di bawah naungannya karena dalam Islam, sesama manusia pada hakikatnya adalah bersaudara dan saudara itu adalah keluarga. Dengan demikian, baik dan buruknya suatu umat manusia adalah tergantung pada pemimpinnya yang juga memikirkan orang lain, amanah, jujur, transparan, cerdas, dan konsisten dengan menerapkan prinsip musya- warah, keadilan, dan kebebasan berpikir dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. D. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PIMPINAN be ey AL A Dalam bukuini, yang dimaksud dengan pimpinan cabang adalah Pemim. Pin pada suatu cabang bank syariah yang menganut model organisasj “full branch” atau melayani semua produk pembiayaan, dana, dan jasa, serta bertanggung jawab dalam operasional cabang secara keselu- ruhan. Model organisasi termasuk dalam kategori desentralisasi. Pe- Ngertian tersebut sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, yaitu No. 15/13/PBI/2013 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah, di mana kantor cabang adalah kantor bank yang secara langsung bertanggung jawab kepada kantor pusat bank yang bersangkutan dengan alamat tempat usaha yang jelas di mana Kantor Cabang tersebut melakukan usahanya. Tanggung jawab pimpinan cabang bank secara umum adalah me- rencanakan, mengelola, mengoordinasi, dan mengawasi seluruh ke- giatan operasional dan pemasaran dalam kantor cabang utama, kantor cabang pembantu, dan kantor kas untuk memastikan tercapainya tar- get kinerja kantor cabang dan seluruh aktivitas kantor cabang telah di- laksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Seorang pimpinan cabang bank memiliki tugas dan tanggung jawab berikut: 1. Menyusun | untuk keseluruhan kantor cabang dalam rangka mencapai target bisnis yang telah ditetapkan. 2. Melakukan kegiatan ecara berkala terhadap fungs! operasional dan marketing kantor cabang pembantu dan kantor cabang, serta memberikan rekomendasi untuk memecahkan M- salah yang dihadapi untuk memastikan pencapaian target yané telah ditetapkan. 3. Menyusun prosedur pelaksanaan kerja untuk kantor cabang S® suai dengan kebijakan dan peraturan perusahaan agar kegiata? operasional dapat berjalan teratur sesuai dengan kebijakan per usahaan. 4 Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan 9% lisis terhadap proses kerja yang ada dan memberikan rekomendas! of peningkatan proses kerja di kantor cabang utama, pembantu, mau- pun kantor kas agar dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. 5. Melakukan analisis terhadap kinerja pemberian pembiayaan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengembangkan bisnis pembiayaan dan memperbaiki proses pemberian pembia- yaan untuk mencegah terjadinya pembiayaan macet. 6. Melakukan pemantauan terhadap pembiayaan-pembiayaan ma- cet dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyele- saikan masalah pembiayaan. ?. Melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan cabang dan mengoordinasikan perbaikannya untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam laporan keuangan, dan dapat diserahkan te- pat waktu, 8. Mengoordinasi pelaksanaan sosialisasi kebijakan, peraturan, dan Prosedur kerja perusahaan kepada seluruh kantor cabang untuk memastikan pemahaman yang sama tentang kebijakan, peraturan, dan prosedur kerja. 9. Melakukan analisis terhadap potensi ekonomi untuk kantor cabang utama dan berkoordinasi dengan Manajer Pemasaran dan Kepala Cabang Pembantu untuk menyusun strategi pemasaran agar target yang ditetapkan tercapai. 10. Memastikan kegiatan operasional kantor cabang telah sesuai de- Ngan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 11. Mengoordinasi pelaksanaan audit internal di kantor cabang utama, kantor cabang pembantu, dan kantor kas agar dapat berjalan de- ngan lancar. 12. Melakukan pembinaan secara aktif dalam meningkatkan kemam- puan dan pengetahuan pegawai di kantor cabang guna peningkat- an kualitas setiap fungsi yang ada, yaitu fungsi pemasaran, opera- sional, dan penunjang. Sementara itu, Key Performance Indicator (KPI) seorang pimpinan cabang bank, antara lain: 1. target penjualan, baik dana maupun pembiayaan; 2. target pendapatan (revenue); 3. NRM; 4. denda Bl; (® . tingkat kep | Number of Accoun' Onan penpanultan ce ancing); NPF (Non Performing Financing. CER (Cost éfficiency fe na ; sceu t (NoA) nasabah baru. . SOAL LATIHAN Fungsi umum lembaga keuangan perbankan di Indonesia adalah; . Ful i akat melalui pasar modal. . Menghimpun dana masyar: ; b Vemakitan pembiayaan dalam bentuk seperti Pegadaian, & Menghimpun dana masyarakat melalui program asuransi jiwa, d, |. Memberikan jasa-jasa perbankan, seperti transfer, inkaso, dan lain-lain. - Selain mempunyai fungsi umum, lembaga keuangan bank jugs Mempunyai fungsi khusus, seperti: a. Agent of changes b Agent of development ¢. Agent of social d. Agent of politic Setiap negara memilki bank sentral, Contohnya Bank Indones# Bank sentral di Indonesia mempunyai fungsi: a. Me ; len dan Melaksanakan kebijakan moneter. nme i ie oe "Nga kelancaran sistem pembayaran ga)! P c Melaksanakan se Titikasi . Mengawasi pasar modal hia dan pejabat bank. donesia, Mbaga ke “aa Umum dan ant 3 bank adalah: 0k Umum aerah Bak Umum an °Radaian acsce x Ss > Kategori bank umum juga dapat dikelorpokkan menjadi bank devisa dan bank nondevisa, Yang tergolong sebagai bank umum nondevisa adalah. a Bank umum yang dapat menghimpun dana dan menyalurkan dana dalam valuta asing. b. Bank umum yang dapat menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada pihak luar negeri. ¢, Bank umum yang hanya dapat memberikan jasa perbankan di dalam negeri (domestic). d. Bank umum yang dapat memberikan jasa perbankan di luar negeri. sa eon rNotH cueqemer

Anda mungkin juga menyukai