Nama kelompok :
1. Dion Aulia Sunaryo (191910901005)
2. Candra Nishfa Nandika (191910901006)
3. Devi Videla Kasih (191910901007)
4. Miftarizky Putri H (191910901008)
5. Sindu Tjahya P (191910901009)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan, kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah
memberikan kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul batuan sedimen ini
tepat waktu.
Laporan batuan sedimen ini disusun untuk memenuhi tugas Bapak Yanuar fery
Irawan pada bidang studi praktikum mineralogi dan patrologi. Selain itu,kami juga
berharap agar laporan ini dapat menambah wawasan bagi pembaca. Laporan ini
menjelaskan tentang apa itu batuan sedimen ,bagaimana cara terbentuknya,apa saja jenis
dan macam macam nya.
Kami menyadari laporan ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada
bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan laporan ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini, kami
memohon maaf. Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan
suatu agregat (kumpulan) mineral mineral yang telah menghablur. Tanah dan
bahan lepas lainnya yang merupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis
serta proses erosi tidak termasuk batuan, tetapi disebut dengan “Aluvial
deposit”. Salah satu jenis batuan yang kita kenal adalah batuan Sedimen.
Pemakaian batuan pada dasarnya tergantung pada kekhususannya.
Tekstur batuan mengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di
dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir,
granularitas, dan hubungan antar butir (fabric). Jika warna batuan berhubungan
erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur berhubungan dengan
sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil dari
rangkaian proses sebelum,dan sesudah kristalisasi.Oleh karena itu pembuatan
makalah ini kami lakukan sebagai suatu langkah atau pemberian solusi bagi para
mahasiswa untuk dapat mengetahui apa itu batuan sedimen, bagaimana
batuan beku tersebut terbentuk, klasifikasi batuan beku, dan tipe dasar batuan
sedimen. Dengan adanya makalah ini, pengetahuan kita bertambah.
2. Rumusan Masalah
1) Apa itu batuan sedimen ?
2) Apa saja factor yang mempengaruhi pembentukan batuan sedimen?
3) Apa saja jenis jenis batuan sedimen ?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian batuan sedimen
2. Untuk mengetahui jenis jenis batuan sedimen
3. Untuk mengetahui factor factor yang mempengaruhi batuan sedimen
BAB II
PEMBAHASAN
Transportasi
Setelah batuan mengalami pelapukan, batuan-batuan tersebut akan pecah
menjadi bagian yang lebih kecil lagi sehingga mudah untuk berpindah
tempat. Inilah yang disebut proses transportasi, transportasi dapat terjadi
melalui media air, udara, es ataupun pengaruh gravitasi.
1. Akibat air
air yang melewati pecahan pecahan kecil batuan yang ada dapat
mengangkut pecahan tersebut dari satu tempat ke tempat yang lain.
Pada transportasi partikel oleh air partikel dan air akan bergerak
secara bersama sama. Material dapat terbawa didalam air sejauh
ratusan atau ribuan kilometer sebelum terendapkan sebagai sedimen,
2. Akibat udara
Selain air, anginpin dapat mengangkut pecahan-pecahan batuan yang
kecil ukurannya seperti halnya yang saat ini terjadi di daerah gurun.
3. Akibat Es
Air dan udara adalah media fluida yang jelas, tapi kita juga dapat
mempertimbangkan es sebagai media fluida karena selama periode
yang panjang es bergerak melintasi permukaan bumi, meskipun
sangat lambat. Es adalah fluida berviskositas tinggi yang mampu
mentranspotasikan sejumlah besar debris klastik. Pergerakan detritus
oleh es penting pada daerah didalam dan disekitar tudung es kutub
dan daerah pegunungan dengan gletser semipermanen atau
permanen. Volume material yang digerakkan es sangat besar ketika
meluasnya es (glaciation).
4. Akibat gravitasi
Pada transportasi ini partikel sedimen tertranspor langsung oleh
pengaruh grafitasi, disini material akan bergerak lebih dulu kemudian
medianya. Yang termasuk dalam system sedimen gravity flow antara
lain adalah debris flow, grain flow dan arus turbid. Karena pengaruh
gravitasi bumi tersebut maka pecahan batuan yang ada bisa langsung
jatuh ke permukaan tanah atau menggelinding melalui tebing sampai
akhirnya terkumpul di permukaan tanah.
Pengendapan
Pecahan-pecahan batuan tidak dapat tertransportasikan selamanya. Seperti
halnya sungai akan bertemu laut, angin akan berkurang tiupannya, dan
juga gletser akan meleleh. Akibatnya pecahan batuan yang terbawa akan
terendapkan. Proses ini sering disebut proses pengendapan. Selama proses
pengendapan, pecahan batuan akan diendapkan terlebih dahulu baru
kemudian diikuti pecahan yang lebih ringan dan seterusnya. Proses
pengendapan ini akan membentuk perlapisan pada batuan yang sering kita
lihat di batuan sedimen saat ini. Deposisi sedimen oleh gravity flow akan
menghasilkan produk yang berbeda dengan deposisi sedimen oleh fluida
flow karena pada gravity flow transportasi dan deposisi terjadi sangat
cepat sekali akibat gravitasi.
Litifikasi
Litifikasi adalah proses perubahan material sediment menjadi batuan
sedimen yang kompak. Misalnya, pasir mengalami litifikasi menjadi
batupasir.
Diagnesis
Seluruh proses yang menyebabkan perubahan pada sedimen selama
terpendam dan terlitifikasi disebut sebagai diagnosis. Diagnosis terjadi
pada temperature dan tekanan yang lebih tinggi daripada kondisi selama
proses pelapukan, namun lebih rendah daripada proses metamorfisme.
Proses diagenesis sangat berperan dalam menentukan bentuk dan karakter
akhir batuan sedimen yang dihasilkanya. Proses diagenesis akan
menyebabkan perubahan material sedimen. Perubahan yang terjadi adalah
perubahan fisik, mineralogy, dan kimia. Proses diagenesis dapat terjadi
pada suhu 300ºC dan tekanan atmosfer 1-2 kilobar, berlangsung mulai
sedimen mengalami penguburan hingga terangkat dan tersingkap kembali
di permukaan. Berdasarkan hal tersebut, ada 3 macam diagenesa yaitu :
1. Diagenesa Eogenik, yaitu diagenesa awal pada sedimen dibawah muka
air.
2. Diagenesa Mesogenik, yaitu diagenesa pada waktu sedimen
mengalami penguburan semakin dalam.
3. Diagenesa Telogenik, yaitu diagenesis pada saat batuan sedimen
tersingkap kembali di permukaan oleh karena pengangkatan dan erosi.
b. Batu Breksi
Warna : Coklat keputih putihan
Jenis Batuan : Batu sedimen klastik
Struktur : Massif
Tekstur :
Komposisi Mineral :
Fragmen : kerakal tersusun dari batuan rilot, ortoklas, dolomite,
dan kuarsa
Matrik : berukuran pasir tersusun oleh plagioklas dan ortoklas
Riolit : batuan beku yang bersifat asam ini tersusun dari mineral
ortoklas
c. Batu Lempung
Warna : Hitam
Jenis Batuan : Batu sedimen nonklastik
Struktur : Fosiliferus
Tekstur : Amorf
Komposisi Mineral : Monomineralik karbon
b. Batu Garam
Warna : Putih
Jenis Batuan : Batu sedimen nonklastik
Struktur : massif
Tekstur : kristalin
Komposisi Mineral :
Fragmen : mineral halit, warna putih bening berukuran sedang (1/6-
2mm)
Matrik : mineral halit, warna putih bening berukuran sedang (1/6-
2mm)
c. Batu Rijang
Warna : Beragam Warna
Jenis Batuan : Batu sedimen nonklastik
Struktur : non Struktur
Tekstur : Rapat berlapis, keras, kilap non logam, konkoidal
Komposisi Mineral : campuran silica, opal dan kalsedom
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti
proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi,
dan organis serta penguapan/ evaporasi. Batuan endapan atau batuan sedimen
adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan (bersama dengan batuan beku
dan batuan metamorf). Jenis batuan umum seperti batu apur, batu pasir, dan
lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari
permukaan bumi.
3.2 Saran
Diharapkan dengan terbentuknya laporan tentang batuan sedimen ini
dapat disempurnakan menjadi lebih lengkap dan dibahas lebih rinci tentang
batuan batuan yang lain selain batuan sedimen.
DAFTAR PUSTAKA
Gatot Harmanto. (2016). Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Penerbit Yrama
Widya.
Nandi. (2010). Handout Geologi Lingkungan: Batuan, Mineral, dan Batu
Bara. Bandung: UPI
Zuhdi, Muhammad. (2019). Buku Ajar Pengantar Geologi. Duta Pengantar Ilmu:
Lombok