Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MEI RAHMAWATI

NIM : 856977211
KELAS : 3B BI
MK : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

Soal

1. Jelaskan Metode yang dipakai dalam pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP) !

Jawaban : Metode yang dipakai dalam pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP).

a. Metode Eja

Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai


pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf alpabetis. Metode eja adalah
belajar membaca yang dimulai dari mengeja huruf demi huruf. Pendekatan yang
dipakai dalam metode eja adalah pendekatan harfiah.

b. Metode Bunyi

Proses pembelajaran membaca permulaan dengan metode bunyi hampir sama


dengan metode eja, perbedaanya terletak pada sistem pelafalan abjad atau huruf
(baca : berapa huruf konsonan). Metode ini sebenarnya merupakan bagian dari
metode eja. Prinsip dasar dan proses pembelajarannya tidak jauh berbeda dengan
metode eja. Perbedaannya terletak hanya pada cara atau sistem pembacaan atau
pelafalan abjad (huruf-hurufnya).

c. Metode Suku Kata


Proses pembelajaran MMP dengan metode ini di awali dengan pengenalan suku
kata.
Langkah-langkah pembelajaran MMP dengan metode suku kata adalah :

1. Tahap pertama, pengenalan suku-suku kata.

Proses pembelajaran MMP dengan metode ini diawali dengan pengenalan suku
kata, seperti ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, cu, da, di, du, de, du, ka, ki, ku, ke,
ku dan seterusnya.
2. Tahap kedua perangkaian suku-suku kata menjadi kata.
Suku-suku kata tersebut kemudian dirangkai menjadi kata bermakna seperti
kaki, cu-ci, ka-ku, dll.

3. Tahap ketiga, perangkaian kata menjadi kelompok kata atau kalimat sederhana.
Kegiatan tersebut dapat dilanjutkan dengan proses perangkaian kata menjadi
kalimat sederhana. Contoh cu-ci ka-ki.

d. Metode Kata
Proses pembelajaran MMP pada metode ini diawali dengan pengenalan sebuah
kata tertentu. Kata ini kemudian dijadikan kata lembaga sebagai dasar untuk
pengenalan suku kata dan huruf. Artinya, kata dimaksud diuraikan (dikupas)
menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf-huruf. Selanjutnya, dilakukan
perangkaian huruf menjadi suku kata dan suku kata menjadi kata.

e. Metode Global
Proses pembelajaran MMP yang diperlihatkan melalui metode ini diawali dengan
penyajian beberapa kalimat secara global. Untuk membantu pengenalan kalimat
yang dimkasud, biasanya di gunakan gambar. Di gambar tersebut, dituliskan
sebuah kalimat yang kira-kira merujuk pada makna gambar tersebut.

f. Metode SAS
Merupakan salah satu jenis metode yang biasa digunakan proses pembelajaran
MMP bagi siswa pemula. Dalam proses operasionalnya metode SAS mempunyai
langkah langkah berlandaskan operasional dengan urutan :

a. Struktural yaitu menampilkan keseluruhan, guru menampilkan sebuah kalimat


pada anak.
b. Analitik yaitu melakukan proses penguraian, anak diajak untuk megenal
konsep kata dan mulai menganalisis kalimat menjadi kata, kata menjadi suku
kata dan suku kata menjadi huruf.
c. Sintetik yaitu melakukan penggabungan kembali kepada bentuk struktural
semula, setelah kalimat diuraikan dari huruf dirangkai menjadi suku kata, suku
kata menjadi kata dan kata menjadi kalimat semula.
2. Sebutkan tujuan dengan berbagai fokus dilihat dari segi siswa dan guru !

Jawaban : - Tujuan dengan berbagai fokus dilihat dari segi siswa adalah agar siswa dapat
mengembangkan kompetensi mana yang ditekankan. Misalnya yang ditekankan
adalah kompetensi dasar mendengarkan maka porsi untuk pembelajaran
mendengarkan lebih banyak daripada keterampilan yang lain.

- Tujuan dengan berbagai fokus dilihat dari segi guru yaitu bertujuan untuk
memudahkan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran di kelas. Karena
sekarang yang diberlakukan adalah kurikulum 2004, maka guru harus melihat
standar kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah.

3. Uraikan keterpaduan pembelajaran bahasa Indonesia !

Jawaban : Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menurut kurikulum 2004 mata pelajaran BI,
4 keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis
harus dapat menarik perhatian yang seimbang dan dilaksanakan secara terpadu.
Keterpaduan pembelajaran yang dimaksud dapat di wujjudkan dalam dua cara,
yakni keterpaduan dengan fokus keterampilan tertentu dan keterpaduan tanpa focus,
yang berarti ke empatnya di perlakukan secara seimbang atau sama, tanpa ada
penekanan agar pelaksanaan pengajaran benar-benar dapat terpadu antara keempat
keterampilan (kompetensi dasar), kopetensi dasar kebahasaan, dan sastra maka
perencanaannya harus terpadu pula. Di samping itu, keterpaduan dapat dilakukan
dengan mata pelajaran lain (sering disebut terpadu antar bidang studi).

4. Coba anda jelaskan macam macam pengajaran membaca !

Jawaban : Macam-macam pengajaran membaca yang dikemukakan oleh I Gusti Ngurah Oka
(1983) diantaranya :

a. Pengajaran membaca permulaan.

Bertujuan untuk membinakan dasar mekanisme membaca, seperti kemampuan


mangasosiasikan huruf dengan bunyi-bunyi bahasa yang diwakilinya, membina
gerakan mata membaca dari kiri ke kanan, membaca kata-kata dan kalimat
sederhana.

b. Pengajaran membaca nyaring.

Pengajaran membaca nyaring ini di satu pihak di anggap merupakan bagian atau
lanjutan dari pengajaran membaca permulaan, dan dipihak lain dipandang juga
sebagai pengajaran membaca tersendiri yang sudah tergolong tingkat lanjut,
seperti membaca sebuah kutipan dengan suara nyaring.

c. Pengajaran membaca dalam hati.

Pengajaran membaca ini membina siswa agar mereka mampu membaca tanpa
suara dan mampu memahami isi tuturan tertulis yang dibacanya, baik isi
pokoknya maupun isi bagiannya. Termasuk isi yang tersurat dan yang tersirat.

d. Pengajaran membaca pemahaman.

Dalam praktiknya, pengajaran membaca pemahaman hamper tidak berbeda dengan


pengajaran membaca dalam hati.

e. Pengajaran membaca bahasa.

Pengajaran membaca ini pada dasarnya merupakan alat dari pengajaran bahasa.
Guru memanfaatkannya untuk membina kemampuan bahasa siswa.

f. Pengajaran membaca teknik.

Pengajaran membaca teknik memusatkan perhatiannya kepada


pembinaanpembinaan kemampuan siswa menguasai teknik-teknik membaca yang
dipandang patut.

5. Buatlah format model pembelajaran yang disarankan dalam kurikulum 2004 disertai dengan
kelengkapanya .!

Jawaban : Format yang disarankan kurikulum 2004 terdiri atas tiga bagian, yaitu

a. Identitas mata pelajaran, meliputi mata pelajaran, satuan pendidikan,


kelas/semester dan waktu.

b. Kompetensi dasar mata pelajaran, meliputi kompetensi dasar, hasil belajar dan
indikator hasil belajar.

c. bagian yang harus dikembangkan guru, meliputi langkah pembelajaran, alat,


bahan sumber dan penilaian.
Contoh format model pembelajaran yang disarankan dalam kurikulum 2004

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Kelas/Semester : 1/1

Waktu : 2 kali pertemuan (4 x 35 menit)

Kompetensi Dasar : Siswa mampu mendengarkan dan membedakan berbagai


bunyi/suara serta bunyi bahasa

Hasil Belajar : Siswa mampu membedakan berbagai bunyi/suara, bunyi


bahasa dan menanggapi secara non-verbal.

Indikator Hasil Belajar : 1. Mencocokkan gambar sesuai dengan informasi yang


didengarkan.

2. Mengisi kolom/memberi tanda sesuai dengan informasi yang


didengarkan

3. Menyelesaikan gambar yang belum selesai

4. Menggolongkan gambar berdasarkan informasi yang


didengarkan, seperti kelompok gambar binatang, kelompok
gambar tumbuhan, dll.

Langkah-Langkah Pembelajaran

a. Apersepsi
Anak-anak apakah kalian pernah mendengar suara binatang ? Jenis binatang apa yang
pernah kalian dengar suaranya ? Ya kita pasti sering mendengar suara binatang peliharaan.
Baiklah anak-anak pagi ini kita akan belajar mengenal bunyi/suara berbagai jenis binatang.

b. Bagian Inti

1. Tanya jawab tentang nama-nama burung dan binatang peliharaan dan ditirukan suaranya
masing-masing oleh siswa dan guru

2. Guru memperlihatkan gambar burung dan gambar binatang dan serta memainkan bunyi
masing-masing

3. Siswa secara bergilir ditanya tentang nama burung atau binatang yang ada pada gambar
yang diperlihatkan oleh guru

4. Siswa secara bergilir mengelompokkan gambar burung dan gambar binatang

5. Salah seorang siswa disuruh menunjukkan atau memilih nama burung atau binatang yang
disebutkan guru. Siswa yang lain secara bersama-sama menirukan
menyebutkan/mengucapkan nama burung/binatang yang dimaksud

6. Gambar-gambar yang ditempelkan pada papan flanel atau papan tulis, masing-masing
diberi tulisan di bawahnya, kemudian dibaca secara bersama-sama

7. Guru melepas tulisan yang terdapat di bawah gambar, kemudian diganti dengan tulisan
yang belum lengkap salah satu atau dua hurufnya dihilangkan. Siswa disuruh melengkapi
secara bergantian

8. Siswa berlatih menulis nama-nama burung/binatang di papan tulis sesuai dengan gambar
yang ditunjuk guru

9. Guru dan siswa mengulang membaca gambar bersama-sama dan meminta siswa untuk
mempelajari di rumah
10. Menutup pelajaran.

c. Sumber : 1. Pengalaman siswa

2. Buku-buku cerita untuk anak SD

3. Buku Lancar Berbahasa Indonesia 2 (buku pelajaran yang lama dapat dipakai sambil
menunggu buku paket/modul untuk menunjang pelaksanaan kurikulum 2004 dan
buku-buku lain yang berhubungan dengan materi pembelajaran)

d. Penilaian : 1. Dilakukan selama proses pembelajaran (nilai proses) dan hasil

Anda mungkin juga menyukai