Karkas sapi potong merupakan bagian tubuh sapi yang sehat yang telah
disembelih secara halal sesuai dengan CAC/GI 24-1997, telah dikuliti,
dikeluarkan jeroan, dipisahkan kepala dan kaki mulai tarsus/karpus ke bawah,
organ reproduksi, ambing, ekor, dan lemak yang berlebih.
Bobot karkas sekitar 49 – 57% dari bobot sapi hidup. Misalnya bobot sapi
hidup sekitar 400 kg. Maka bobot karkas sekitar 196 – 228 kg.
Daging sapi adalah bagian otot skeletal dari karkas sapi yang aman, layak, dan
lazim dikonsumsi manusia. Daging ini berupa daging segar, daging segar
dingin atau daging beku (SNI 3932:2008).
Bobot daging tanpa tulang (boneless) sekitar 75-78% dari bobot karkas sapi
potong. Atau sekitar 37 – 45% dari bobot sapi potong hidup.
Daging sapi merupakan pilihan bahan baku masakan khas di berbagai daerah
di Indonesia dengan cita rasa yang beragam. Umumnya masyarakat
menggunakan jenis-jenis potongan daging yang berbeda-beda pula.
Tanjung (rump)
Bagian pinggang sapi.
Dilapisi oleh lemak yang cukup tebal.
Bobotnya sekitar 3,8% dari berat karkas.
Kode potongan 2090 (menurut Handbook of Halal Indonesian Beef 1st Edition,
2001).
Biasa digunakan untuk bistik, empal, rendang, dendeng, baso, abon
dipanggang dan dibakar (grill).
Penutup (topside)
Bagian daging sapi yang terletak di bagian paha belakang dan mendekati area
pantat sapi.
Potongan daging sapi di bagian ini sangat tipis dan kurang lebih sangat liat.
Bobotnya sekitar 6,2% dari berat karkas.
Kode potongan 2010 (menurut Handbook of Halal Indonesian Beef 1st Edition,
2001).
Biasa digunakan untuk empal, dendeng, pizza, dan rendang.
Pendasar (silverside)
Potongan daging bagian paha belakang bawah.
Daging bersifat padat dan tidak banyak mengandung lemak.
Bobotnya sekitar 6,2% dari berat karkas.
Kode potongan 2030 (menurut Handbook of Halal Indonesian Beef 1st Edition,
2001).
Biasa digunakan untuk dendeng, rendang, dan abon.
Sengkel (shin/shank)
Potongan daging bagian atas betis.
Daging ini tidak lunak.
Bobotnya sekitar 1,3% dari berat karkas.
Kode potongan 1680 (menurut Handbook of Halal Indonesian Beef 1st Edition,
2001).
Biasa digunakan untuk kari, sop, dan daging cincang.
Referensi: