Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIKUM

KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

ROCK FORMING MINERAL

NAMA : YEHEZKYEL YULYANTO T

NIM : 2109086050

KELOMPOK : 3 (TIGA)

NAMA ASISTEN : MUHAMMAD RIZKI

NIM : 1909086043

LABORATORIUM GEOLOGI DAN SURVEI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki potensi sumber daya mineral yang sangat besar. Sumber daya mineral
terbentuk melalui pembentukan pegunungan, aktivitas magma pada gunung api danproses
sedimentasi yang berlangsung secara terus menerus selama periode waktu tertentu, serta
diikuti dengan proses evolusi geologi. Kondisi geologi mempengaruhi pola penyebaran
endapan sumber daya mineral. Sifat dan komposisi sumber daya mineral dibedakan
menjadi sumber daya mineral logam dan sumber daya nonlogam.

Mineral beberapa jenis memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadan padatnya sebagai
perwujudan dari susunan yang teratur di dalamnya. Berdasarkan senyawa kimiawinya,
mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral Silikat dan mineral Non-silikat. Terdapat
8 (delapan) kelompok mineral Non-silikat, yaitu kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat,
Native elemen, Halid, Karbonat, Hidroksida, dan Phospat. Adapun mineral silikat
(mengandung unsur SiO) yang paling umum dijumpai dalam batuan .Bahwa tidak kurang
dari 2000 jenis mineral yang dikenal hingga sekarang. Namun ternyata hanya beberapa
jenis saja yang terlibat dalam pembentukan batuan. Mineral-mineral tersebut dinamakan
“Mineral pembentuk batuan”, atau “Rock-forming minerals”, yang merupakan penyusun
utama batuan dari kerak dan mantel Bumi. Mineral pembentuk batuan dikelompokan
menjadi empat: (1) Silikat, (2) Oksida, (3) Sulfida dan (4) Karbonat dan SulfatUntuk
memahami kristal dan mineral, selain mempelajari malalui perkuliahan juga dilakukan
praktikum di laboratorium yang merupakan perkenalan dan pembelajaran dengan
mengamati objek secara langsung.

Oleh karena itu dilakukan kegiatan praktikum agar praktikan mampu, memahami dan
mengerti cara menentukan mineral pembentuk batuan dan mendeskripsikan sifat fisik
mineral yang ada pada sampel batuan

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
1.2 Tujuan
- Untuk mengetahui Deskripsi dari Batu Diorite.
- Untuk mengetahui kegunaan dan manfaat dari batu diorite
- Untuk mengetahui Kegunaan atau manfaat dari Batu Kuarsit.

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Mineral


Berdasarkan pengertiannya, mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di
alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas tertentu, dan
mempunyai atom yang tersusun teratur. Dalam ilmu geologi, mineral adalah suatu zat
atau benda persenyawaan kimia asli atau yang tersusun oleh proses alam, memiliki sifat-
sifat kimia dan fisik tertentu, dan biasanya berbentuk padat. Jadi walau sifat dan zatnya
sama namun dibentuk oleh manusia di laboratorium, maka itu tidak termasuk mineral.
Sifat fisik mineral Ada beberapa sifat fisik mineral yang dapat diamati secara megastopik:
Warna (colour), Kilap (luster), Cerat (streak), Belahan (cleavage), Pecahan (fracture),
Kekerasan fisik (hardness), Sifat dalam (tenacity), Berat jenis (specific gravity),
Kemagnetan (magnetism), Kelistrikan (electricity). Berikut ini penjelasan dari masing-
masing sifat mineral.

Pengertian dari Mineral Pembentukan Batuan sendiri adalah mineral-mineral yang


menyusun suatu batuan sehingga batuan sendiri dapat diartikan sebagai sebuah benda
padat yang terdiri dari berbagai macam mineral, namun terdapat juga batuan yang hanya
terdiri dari satu mineral saja, contohnya Dunit yang tersusun dari satu mineral yaitu Olivin.

Magma mengalami pendinginan pada saat menuju permukaan bumi (baik didalam
permukaan maupun diluar permukaan bumi) sehingga penurunan temperature yang cepat
ataupun lambat itu akan membentuk suatu mineral. Pembentukan ini tergantung pada
waktu yang diperlukan untuk mendinginkan sebuah batuan, semakin lama mineral yang
terbentuk semakin sempurna, batasnya jelas, dan umumnya berukuran besar, sedangkan
mineral yang terbentuk pada waktu yang lebih singkat akan mempunyai bentuk mineral
yang lebih kecil ukurannya dan batas-batas yang kurang jelas. Pembentukan mineral
karena penurunan temperature telah disusun oleh Bowen dalam

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam
temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh SiO2
maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan Piroksen merupakan pasangan
“Incongruent melting” dimana setelah pembentukan Olivin akan bereaksi dengan larutan
sisa membentuk Piroksen. Temperatur menurun terus dan pembentukan mineral berjalan
sesuai dengan temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk adalah Biotit. Mineral
sebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas (mineral felsik). Anorthit
adalah mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat
pada batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk pada suhu menengah
dan terdapat pada batuan beku Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk
pada suhu rendah adalah Albit, mineral ini tersebar pada batuan asam seperti Granit dan
Riolit. Reaksi berubahnya komposisi Plagioklas ini merupakan deret “Solid Solution”
yang merupakan reaksi kontinyu, artinya kristalisasi Plagioklas Ca (Anortit) sampai
Plagioklas Na (Albit) akan berjalan terus jika reaksi setimbang. Mineral sebelah kanan
dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar (Orthoklas), ke Muscovit dan
terakhir Kuarsa, maka mineral kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara
seluruh mineral mafik atau mineral felsik.

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
Mineral Utama Merupakan komponen mineral dari batuan yang diperlukan untuk
menggolongkan dan menamakan batuan, tetapi tidak perlu terdapat dalam jumlah yang
banyak. Contohnya: Felspar : suatu kumpulan dari sejumlah mineral pembentuk batuan
Berwarna putih atau semi putih. Rumus umum = MAI (Al Si)3O8, M= K, Na, Ca, Ba,
Rb, Sr, Fe.
• Plagioklas : warnanya putih, putih kelabu, kehijauan, kebiruan. Rumus umum : (Na,
Ca) Al (Si, Al)) Si2O8

. Ortoklas : adalah mineral yang terdiri dari kumpulan feldspar alkali. pembentuk batuan

granit atau batuan asam. Warna putih, putih-kuning, kemerahmerahan, keabu-abuan.


• Mika: adalah sejumlah mineral yang warnanya bening, putih, perak, cokelat muda,
kuning kehijauan atau hitam dengan rumus: (K, Na, Ca) (Mg, Fe, Li, Al)2-3(Al,
Si)4O10 (OH F)2.
• Muskovit: adalah satu mineral dari kumpulan mika. Warna cokelat dan tak
berwarnaRumus umum : KAl2 (OH)2 AlSi3 O10)
• Amfibol : adalah kumpulan sejumlah mineral pembentuk batuan. Berwarna gelap.
Rumus : A2-3B5(Si, Al)8O22(OH)2A = Mg, Fe+2, Ca atau NaB + Mg, Fe+2, Al
atau Fe+3
• Horenblenda : adalah salah satu mineral penting dari kumpulan amfibol. Warna hitam,
hijau tua cokelat. Misalnya : granit, sianit, diorit, andesit.

. Piroksen : adalah kumpulan dari sejumlah mineral yang berwarna gelap. Rumus

umum : ABSi2O6 → A = Ca, Na, Mg atau Fe-2 B = Mg, Fe+3, Al


• Olivin : adalah mineral berwarna kuning kehijauan, kelabu kehijauan, atau cokelat
dan pembentuk batuan beku basa, ultra basa dan batuan beku dengan kadar silikat
rendah. Rumus : (Mg, Fe)2SiO4
• Kuarsa : mineral pembentuk batuan penting. Bening, tembus pandang, namun bisa
cokelat, kuning ungu merah, hijau, biru atau hitam karena ada pengotoran.

. Olivin : adalah mineral berwarna kuning kehijauan, kelabu kehijauan, atau cokelat
dan pembentuk batuan beku basa, ultra basa dan batuan beku dengan kadar silikat
Redah. Rumus : (Mg, Fe)2SiO4

BAB III

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
METODOLOGI

3.1 Prosedur Percobaan


3.1.1 Batuan Beku
- Diambil sampel batuan yang akan dideskripsi
- Dicatat nomor sampel batuannya
- Diamati dan dicatat warna pada sampel batuan
- Dituliskan nama batuan yang telah dideskripsi
- Difoto sampel batuan

3.1.2 Batuan Metamorf


- Diambil sampel batuan yang akan dideskripsi
- Diamati jenis batuan lalu dicatat dalam tabel deskripsi
- Diamati dan dicatat struktur pada sampel batuan
- Diamati dan dicatat tekstur pada sampel batuan
- Diamati dan dicatat komposisi mineral yang terdapat pada sampel batuan
- Dituliskan nama batuan yang telah dideskripsi
Difoto sampel batuan

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Deskripsi Mineral


4.1.1 Mineral pada Batu Diorite
Gambar Mineral Warna, Kilap Sistem Kristal Golongan Mineral

Putih, Kilap Triklin Minersl Silikat


kaca

Plagioklas

Hijau, Kilap
Kaca Hexagonal Minersl Silikat

Piroksen

Hitam, kilap
kaca Monoklin Minersl Silikat

Hornblende

4.1.2 Mineral Pada Batu Kuarsit


Gambar Mineral Warna, Kilap Sistem Kristal Golongan Mineral

Putih, Kilap Kaca Trigonal Mineral Silika

Kuarsa

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
4.2 Pengertian dan Genesa Batuan Beku, Batuan Sedimen, dan Metamorf
4.2.1 Batuan Beku
Batuan beku atau igneus rock berasal dari Bahasa Latin: (ignis yaitu "api")Batuan
bekuadalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras,
dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan yang dikenal sebagai
batuanintrusif (plutonik) maupun di atas permukaan bumi dikenal sebagai batuan
ekstrusif(vulkanik).

Pengelompokan atau klasifikasi batuan beku secara sederhana didasarkan atas


tekstur dankomposisi mineralnya. Beberapa tekstur batuan beku yang umum adalah
gelas, afanitik, fanerik, porfiritik. Gelas (Glassy), tidak berbutir atau tidak memiliki
Kristal (amorf). Afanitik (fine grained texture), berbutir sangat halus dan hanya
dapat dilihat dengan mikroskop. Fanerik (coarse grained texture), berbutir cukup
besar sehingga komponen mineral pembentuknya dapat dibedakan secara
megaskopis. Porfiritik, merupakan teksturyang khusus di mana terdapat campuran
antara butiran-butian kasar di dalam massa dengan butiran-butiran yang lebih halus.
Butiran besar yang bentuknya relative sempurna disebut Fenokrist sedangkan
butiran halus di sekitar fenokrist disebut massa dasar.

Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda
(1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang berpijar dan
terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500–2.500C dan bersifat
mobile (dapat bergerak) serta terdapat pada kerak bumi bagian bawah Pembentukan
mineral pada magma diteliti dengan intensif oleh Bowen. Reaksi pembentukan
mineral saat pendinginan magma disebut Bowen‟s Reaction Series yang
memberikan pemahaman pada kita mengapa mineral tertentu dengan atom penyusun
yang sama tidak dapat munculsecara bersamaan pada suhu dan tekanan tertentu.
Proses peleburan magma terjadi di ruang magma, dimana panas bumi
terkonsentrasi, Dinding ruang magma adalah batuan yang panas akan tetapi tidak
cukup panas untuk meleleh. Batuan disekaitar magma ini akan mengalami
metamorfiseme sehingga menjadi batuan metamorf.

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
Vulkanisme adalah kegiatan yang berkaitan dengan gerakan magma. Magma
sebagai masa silikat cair pijar sangat giat melakukan gerakan ke segala arah baik
secara vertical,miring, menyusup atau mendatar, yang bergerak dipermukaan bumi
ataupun hanya di dalam bumi. proses pembentukan magma pada zona subduksi. Hal
ini dapat menjelaskanpada kita mengapa di Indonesia terdapat deretan gunung api
yang muncul disepanjang zona subduksi.

Batholit, merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besar dimensinya.
Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan batuan yang diterobosnya.
Kebanyakan batolitmerupakan kumpulan massa dari sejumlah tubuh-tubuh intrusi
yang berkomposisi agak berbeda. Perbedaan ini mencerminkan bervariasinya
magma pembentuk batholit. Beberapa batholit mencapai lebih dari 1000 km
panjangnya dan 250 km lebarnya. Dari penelitian geofisika dan penelitian singkapan
di lapangan didapatkan bahwa tebal batholit antara 20-30 km. Batholite tidak
terbentuk oleh magma yang menyusup dalam rekahan, karena tidak ada rekahan
yang sebesar dimensi batolit. Karena besarnya, batholit dapat mendorong batuan
yang di1atasnya. Meskipun batuan yang diterobos dapat tertekan ke atas oleh
magma yang bergerak ke atas secara perlahan, tentunya ada proses lain yang
bekerja. Magma yang naik melepaskan fragmen-fragmen batuan yang
menutupinya. Proses ini dinamakan stopping. Blok-blok hasil stopping lebih padat
dibandingknamagma yang naik, sehingga mengendap. Saat mengendap fragmen-
fragmen ini bereaksi dan sebagian terlarut dalam magma. Tidak semua magma
terlarut dan mengendap di dasardapur magma. Setiap frgamen batuan yang berada
dalam tubuh magma yang sudah membeku dinamakan Xenolith.

4.2.2 Batuan Sedimen


Batuan Sedimen adalah batuan yang paling banyak tersingkap dipermukaan bumi
kuranglebih 75 % dari luas permukaan bumi, sedangkan batuan beku dan metamorf
hanya tersingkapsekitar 25 % dari luas permukaan bumi. Oleh karena itu, batuan
sediment mempunyai arti yang sangat penting, karena sebagian besar aktivitas
manusia di permukaan bumi terdapat di atas jenis batuan ini.

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses diagnesis dari material
batuan lain yang sudah mengalami sedimentasi. Sedimentasi ini meliputi proses
pelapukan, pelapukan, transportasi, dan deposisi. Proses pelapukan yang terjadi
dapat berupa pelapukan fisik maupun kimia. Proses pelapukandan transportasi
dilakukan oleh media air dan angin. Proses deposisi dapat terjadi jika energi transport
sudah tidak mampulagi mengangkut partikel tersebut.

Batuan sedimen terbentuk dari batuan-batuan yang telah ada yang mengalami
pelapukan, dorongan oleh air, pengikisan-pengikisan oleh angin serta proses,
diagnesa, transportasi dan litifikasi.Batuan ini terendapkan di tempat tempat yang
relatif lebih rendah letaknyadari batuan asalnya, misalnya di laut, samudera, ataupun
danau-danau. Mula-mula batuan sediment merupakan batuanbatuan yang
lunak,akan tetapi karean proses diagenesa makabatuan-batuan lunak tadi berubah
menjadi keras.

Batuan sedimen yang terbentuk secara kimia ataupun organik mempunyai satu
kesamaan yaitu terbentuk oleh akumulasi larutan-larutan. Disamping batuan
sedimen di atas,adapula sejenis batuan sejenis batuan sedimen yang sebagian besar
mengandung bahan- bahan tidak larut, misalnya endapan puing pada lereng
pegunungan sebagai hasil penghancuran batuan-batuan yang mengalami pelapukan,
penyinaran matahari, ataupun kikisan angin. Batuan yang demikian ini disebut
eluvium dan disebut alluvium jika dihanyutkan oleh air.Sifat utama dari batuan
sedimen adalah berlapis-lapis. Pada awalnya batuan sedimen diendapkan secara
mendatar dengan batuan termuda berada di bagian atas.

Litifikasi atau pembatuan adalah proses perubahan material sediment menjadi


batuan sediment yang kompak. Misalnya, pasir mengalami litifikasi menjadi
batupasir. Seluruh proses yang menyebabkan perubahan pada sedimen selama
terpendam dan terlitifikasi disebut sebagai diagnesis. Diagnesis terjadi pada
temperatur dan tekanan yang lebih tinggi daripada kondisi selama proses
pelapukan, namun lebih rendah dibandingkan proses metamorfisme.diagnesis dapat

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan proses yang mengontrolnya, yaitu
proses fisika, kimia, dan biologis.Proses diagnesis adalah proses yang
menyebabkan perubahan pada sediment selama terpendamkan dan terlitifikasikan,
sedangkan litifikasi adalah proses perubahan material sediment menjadi batuan
sediment yang kompak. Proses diagnesis ini dapat merupakan kompaksi yaitu
pemadatan karena tekanan lapisan di atasnya atau proses sedimentasi yaitu
perekatan bahan-bahan lepas tadi menjadi batuan keras oleh larutan-larutan kimia
misalnya larutan kapur atau silisium. Sebagian batuan sedimen terbentuk di dalam
samudera. Beberapa material ini mengendap secara langsung dan didukung oleh
reaksi- reaksi kimia seperti oleh garam (CaSO4.nH2O). Adapula yang diendapkan
denganbantuan jasad renik, baik tumbuhan maupun hewan. Proses diagnesa sangat
berperan dalam menentukan bentuk dan karakter akhir batuan sedimen yang
dihasilkannya. Proses diagnesis akan menyebabkan perubahan material sedimen.
Perubahan yang terjadi meliputi perubahan fisik, mineralogi dan kimia.

4.2.3 Batuan Metamorf


Batuan metamorf terbentuk oleh proses rekristalisasi di kedalaman kerak bumi pada
kedalaman 3 hingga 20 km dari permukaan bumi, yang sebagian besar terjadi dalam
keadaan padat, yakni tanpa melalui fasa cair. Sehingga terbentuk struktur dan
mineralogi baru yang sesuai dengan lingkungan fisik baru pada tekanan (P) dan
temperatur (T) tertentu.Menurut H.G.F. Winkler, 1967, metamorfisme adalah
proses-proses yang mengubah mineral suatu batuan pada fase padat karena pengaruh
atau tanggapan terhadap kondisi fisik dan kimia di dalam kerak bumi, dimana
kondisi fisik dan kimia tersebut berbeda dengan kondisi sebelumnya. Proses-proses
tersebut tidak termasuk pelapukan dan diagenesis.

Proses metamorfisme kadang-kadang tidak berlangsung sempurna, sehingga


perubahan yang terjadi pada batuan asal tidak terlalu besar, hanya kekompakkan
pada batuan saja yang bertambah. Proses metamorfisme yang sempurna
menyebabkan karakteristik batuanasal tidak terlihat lagi. Pada kondisi perubahan
yang sangat ekstrim, peningkatan temperatur mendekati titik lebur batuan, padahal
perubahan batuan selama proses metamorfisme harus tetap dalam keadaan padat.

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
Apabila sampai mencapai titik lebur batuan maka proses tersebut bukan lagi proses
metamorfisme tetapi proses aktivitas magma.

Proses metamorfose dapat berlangsung sangat lama hingga jutaan tahun. Semakin
lama prosesnya, maka semakin sempurna tingkat metamorfosenya. Selain factor
waktu, factor suhu dan tekanan sangat menentukan sempurnanya metamorfose.
Metamorfose yang terjadi secara sempurna maka karakteristik batuan asalnya tidak
terlihat lagi. Padametamorfisme yang tak sempurna: perubahan yang terjadi pada
batuan asal tidak terlalu Nampak mencolok. Hanya kekompakan pada batu saja
yang bertambah.

Faktor yang mempengaruhi intensitas metamorfisme batuan yaitu suhu, tekanan,


larutanyang terlibat, waktu dan media metamorfisme.Ketiganya dapat bekerjasama
pada batuanyang mengalami proses metamorfisme tetapi derajat metamorfisme dan
kontribusi dari tiap agen tersebut berbeda-beda.

Perubahan temperatur dapat terjadi karena berbagai macam sebab antara lain karena
adanya pemanasan akibat intrusi magmatik ataupun perubahan gradien geothermal.
Panas dalam skala kecil juga bisa terjadi akibat adanya gesekan/friksi selama
terjadinya deformasi suatu massa batuan.

Pressure dan temperature akan bervariasi dalam tiap kedalaman. Tekanan


didefinisikan sebagai gaya yang dihasilkan dari segala arah. Ada beberapa tipe
stress, disebut hydrostatic stress, atau uniform stress. Jika stress tidak sama dari
segala arah, stress seperti ini disebut differential stress. Differential stress yang
terjadi pada saat atau selama metamorfisme, akan mempengaruhi tekstur batuan
yang terbentuk. Lembaran-lembaran silika akan tumbuh dengan berorientasi tegak-
lurus pada arah tegangan maksimum (maximum stress). Orientasi dari lembaran
silika menyebabkan batuan dapat pecah sepanjang lembaran yang sejajar tersebut.
Struktur seperti ini disebut foliasi.Aktivitas kimiawi fluida dan gas yang berada pada
jaringan antar butir batuan mempunyaiperanan yang penting dan.

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
rekristalisasi, dan pembentukan mineral-mineral baru berjalan sangat lambat.
Melalui percobaan laboraturium dikatakan bahwa proses metamorfisme dengan
waktu yang lebihlama, akan menghasilkan mineral-mineral berbutir besar. Dengan
demikian batuan metamorf berbutir kasar telah melalui tahap metamorfisme yang
lama. Percobaan telah memebuktikan bahwa waktu yang dibutuhkan dalam proses
metamorfismedapat mencapai jutaan tahun.

Agen atau media yang menyebabkan proses metamorfisme adalah panas, tekanan
dan cairan kimia aktif. Ketiga media tersebut dapat bekerja bersamasama pada
batuan yang mengalami proses metamorfisme, tetapi derajat metamorfisme dan
kontribusi dari tiap agen tersebut berbeda-beda. Pada proses metamorfisme tingkat
rendah, kondisi temperatur dan tekanan hanya sedikit diatas kondisi proses
pembatuan pada batuan sedimen. Sedangkan pada proses metamorfisme tingkat
tinggi, kondisinya sedikit dibawah kondisi proses peleburan batuan.

Batuan metamorf merupakan batuan hasil malihan dari batuan yang telah ada
sebelumnyayang ditunjukkan dengan adanya perubahan komposisi mineral, tekstur
dan struktur batuan yang terjadi pada fase padat (solid rate) akibat adanya
perubahan temperatur, tekanan dan kondisi kimia di kerak bumi ( Ehlers & Blatt,
1982). Batuan metamorf adalahhasil dari perubahan-perubahan fundamental batuan
yang sebelumnya telah ada. Panas yang intensif yang dipancarkan oleh suatu
massa magma yang sedang mengintrusi menyebabkan metamorfosa kontak.
Metamorfosa regional yang meliputi daerah yang sangat luas disebabkan oleh efek
tekanan dan panas pada batuan yang terkubur sangat dalam. Namun perlu dipahami
bahwa proses metamorfosa terjadi dalam keadaan padat, dengan perubahan kimiawi
dalam batas-batas tertentu saja dan meliputi proses-proses rekristalisasi, reorientasi
dan pembentukan mineral-mineral baru dengan penyusunan kembali elemen-
elemen kimia yang sebelumnya telah ada(Graha, D.S1987.). Menurut Turner
(1954), batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan
mineralogik dan struktur oleh proses metamorfisme dan terjadi langsung dari fase
padat tanpa melalui fase cair.

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
4.3 Pembahasan
4.3.1 Batu Diorite
Batu Diorite merupakan jenis batuan beku intermediet yang memuliki struktur
Masif. Batuan ini memiliki tekstur , Krsitalinitas yaitu Holokristalin, Granularitas
yang Feneritik, fabrik bentuk kristal Euhedral serta relasi nya Equigranular atau
Panidiomorfik. Batu Diorite memiliki komposis Mineral yaitu Plagioklas yang
berwarna putih keruh dengan presentasi 45%, Piroksen yang berwarna hijau, dan
Hornblende yang berwarna hitam. Diorit adalah salah satu jenis batuan beku dalam,
bertekstur feneris, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap.
Batuan diorit mengandung feldspar plagioklas calsiksodik dalam jumlah yang besar
dengan tipe sodik yang banyak.

Batu diorit merupakan salah satu dari jenis batuan beku yang tersusun antara batu
granithingga batu gabro atau batu basalt. Batu diorit ini merupakan batuan hasil
intrusi yang terjadi di kerak benua baik secara dike maupun sill. Batu diorit ini
seringkali terbentuk diatas lempeng konvergen dimana subduksi lempeng samudera
menyusup ke bawah lempeng benua. Batu diorit ini merupakan batuan beku yang
kasar atau sedang. Batu diorit berwarna campuran antara warna abu- abu dan juga
warna hitam dan seringkali memiliki corak tertentu yang nampak hitam putih.

Semua batuan di bumi ini terbentuk karena sebuah proses. Kebanyakan batuan
terbentukkarena material- material yang berada di dalam bumi meluncur keluar dan
kemudian mengalami pembekuan (batuan yang terbentuk karena proses ini
dinamakan dengan batuan beku). Ada pula batuan yang terbentuk karena
perpindahan material dari satu tempat yang berkumpul di tempat baru dan seiring
dengan berjalannya waktu kemudian material- material tersebut membeku dan
membentuk sebuah batu. hal ini juga terjadi pada batu diorit dimana
pembentukannya juga terjadi karena sebuah proses. Beberapa proses terbentuknya
batu diorit antara lain sebagai berikut:
- “Partial melting” dari lempeng samudera akan menghasilkan magma basaltik
yang naik dan mengintrusi batuan granit yang ada di lempeng benua. Disitu akan

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
terjadi proses pencampuran magma basaltik dengan magma granit (batu granit
yang meleleh)dan akan naik melalui lempeng benua, baik secara sill maupun
dike. Lelehan ini akanmenghasilkan komposisi antara basalt hingga granit, dan diorit
jikahasil lelehan ini mengkristal secara lambat dibawah permukaan.
- Terjadi proses percampuran magma basaltik dan juga magma granit yang akan
naik dilempeng benua baik secara dike maupun sill.
- Lelehan tersebut akan menghasilkan komposisi antara basalt dan granit.
- Lelehan ini akan mengkristal secara lambat dan kemudian membentuk batu
yangdikenal dengan batu diorit.

Diorit biasanya tersusun atas mineral plagioklas yang kaya sodium, dengan
kandungan mineral hornblende, augit, dan biotit dalam jumlah yang sedikit.
Terkadang juga diorit mengandung sedikit kuarsa. Hal inilah yang membuat batu
diorit bertekstur "coarse- grained", dengan campuran kontras dari butiran mineral
yang berwarna hitam dan putih.

Warna tersebut akan mirip jika kita mencampurkan segenggam garam dan lada
hitam. Itulah mengapa batu diorit dikenal dengan istilah "salt and pepper" dalam
hal pendeskripsiannya. Batuan yang mirip dengan diorit adalah batu andesit.
Keduanya memiliki komposisi mineral yang sama dan terjadi di wilayah
pembentukan yang sama. Perbedaan mendasar keduanya ada pada ukuran butir dan
tingkat pendinginan magma asalnya. Magma asal Dorit mengkristal lebih lambat di
bawah permukaan bumi.

Pendinginan yang lambat akan menghasilkan ukuran butir yang lebih kasar.
Sedangkan magma asal andesit akan mengkristal jauh lebih cepat diatas permukaan,
sehingga menghasilkan butiran kristal yang lebih kecil (halus). Diorit juga mirip
dengan batu gabro. Selain warna gabro yang lebih hitam, perbedaannya ada pada
komposisi plagioklasdari diorit yang lebih asam (sodik) dibandingkan labradorit.
Batuan yang komposisi plagioklasnya lebih basa biasanya disebut dengan gabro .
Dorit yang mengandung fenokris biasanya disebut dengan diorit.

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
Mineral Plagioklas termasuk dalam kelompok feldspar yang mana mineral ini
sangatlahpenting untuk belajar mineral optik karena mempunyai ciri-ciri yang khas
seperti kembaran, gelapan dan lainnya. Sedangkan kita tahu bahwa mineral-
mineral feldspar sangatlah penting dalam mineral pembentuk batuan dan terdiri dari
beberapa bagian dalam pembekuan diantarannya ortoklas (K Al Si3 O8), albit (Na
Al Si3 O8) dan anorthit(Ca Al2 Si2 O8).

Dari reaksi bowens dapat kita ketahui proses pembentukan kristal dari plagioklas
ini sendiri, yang mana urutan dari kristalisasi mineral plagioklas berada pada seri
kontinyu (Continous Series). Kristalisasi Plagioklas-Ca pada fase awal berangsur-
angsur dengan jalan bereaksi dengan larutan sisa berubah komposisinya dari arah
plagioklas-Na. Reaksiperubahan ini, perubahan plagioklas merupakan deret solit-
solution yang merupakan reaksi kontinyu artinya kristalisasi Plagioklas-Ca ----
Plagioklas-Na (Anorthit Albit)
jika setimbang akan berjalan terus menerus. Anorthit akan selalu bereaksi dengan
larutansisa membentuk bitonit, sejalan dengan penurunan temperatur dan tekanan,
bitonit juga kan bereaksi dengan larutan sisa membentuk labradorit, demikian
seterusnya sehingga pada waktu larutan sisa habis, pada batuan beku hanya akan
dijumpai satu jenis plagioklas. Plagioklas ini sendiri mempunyai 6 jenis seperti
albit, oligoklas, andesine, labradorit, bytownite dan anorthit, yang kesemuanya akan
dijelaskan dibawah. Mineral plagioklas ini terbentuk hampir ada dimana-mana pada
batuan beku gabbro, basalt dan anorthosit yang cenderung pada plagioklas yang
kaya akan calcium ( calcium-rich plagiclase ) umumnya labradorit. Pada batuan
beku lainnya seperti andesit, diorit, granit dan syenit terdapat mineral plagioklas
yang cenderung pada plagioklas yang kaya akan sodium ( sodium-rich plagioclase
) yang umumnya adalah andesine.

Rumus Kimia dari mineral plagioklas adalah NaAlSi3O8 - CaAl2Si2O8.


Karakteristik fisik yang dimiliki mineral plagioklas adalah mempunyai warna putih,
abu-abu, sampai hitam keabu-abuan, dengan kilap kaca, kekerasan 6 – 6,5, cerat
putih, sifat kristal: transparan – opaque (albit, anorthit, bytownite), transclucent –
transparan (oligoklas, andesin, labradorit), mempunyai sistem kristal trilklin,

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
belahan 1 arah, pecahan konkoidal, berat jenis 2,61 (albite), 2,64 – 2,68 (oligoklas),
2,68 – 2,71 (andesin), 2,70 – 2,74 (labradorit), 2,74 – 2,76 (bytownite dan
anorthit), cerat putih, asosiasi mineral
:kuarsa, toumalin, muscovit (albit); kuarsa, muscovit dan K-feldspar
(oligoklas);biotit, hornblende, kuarsa dan K-feldspar (andesine); biotit, piroksen, dan
hornblende (labradorit, dan bytownit); biotit, augit, hornblende dan piroksen
(anorthit).

Mineral Piroksen adalah sebuah kelompok mineral inosilikat yang banyak


ditemukan pada batuan beku dan batuan metamorf. Strukturnya terdiri dari rantai
tunggal silika tetrahedral dan mengkristal monoklinik dan ortorombik. Piroksen
mempunyai rumus kimia umum XY(Si,Al)2O6 (X adalah kalsium, natrium, besi+2,
magnesium dan sedikit seng, mangan, dan litium. Sedangkan Y adalah ion
kromium, aluminium, besi+3, magnesium, mangan, skandium, titanium, vanadium
dan besi+2). Piroksen adalah mineral pembentuk batuan beku dalam urutan Seri
Bowen yang berwarna gelap, yang punya sifat :
- Monoklin, tetapi ada juga yang trombus dan triklin.
- Merupakan senyawa silium oksida, terutama dari magnesia dan kapur (kalsium)
- Tahan terhadap bekerjanya asam kecuali terhadap asamflourida.
- Kekerasannya = 5 sampai 6
- Berat jenisnya = 2,9 sampai 3,6.
- Berkilap kaca, kadang-kadang berkilap mutiara.

Beberapa varietas masih mengandung juga besi dan alumunium atau


mangan,natrium danlitium.Urutan mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma
seiring dengan penurunan suhu dapat dilihat pada Bowen’s reaction series. Pada
seri reaksi Bowen terdapat 2 kelompok, yaitu seri terputus (discontinuous series),
dimana mineral yang terbentuk mempunyaistruktur kristal dan komposisi yang
berbeda-beda. Dan seri berkesinambungan (continuous series), dimana mineral
yang terbentuk mempunyai struktur kristal yang sama, namun komposisi kimia
penyusunnya yang berbeda. Akhirnya pada cairan magma akan tersisa silika,

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
potasium dan sodium yang akan kemudian akan membentuk mineral-mineral K-
feldspar, muskovit dan kuarsa.

Piroksenit adalah batuan beku plutonik, berkomposisi mineral-mineral dari


keluarga piroksin, seperti augit, bronzit, diallag, diopsid, enstatit, hipersten. Ukuran
butir mineral-mineralnya sangat kasar, bahkan individu mineralnya dapat mencapai
ukuran inci.

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
Hubungan kekerabatan komposisi piroksenit sangat dekat dengan gabro (piroksin
+ plagioklas) dan peridotit (piroksin + olivin). Piroksin (pyroxene) juga merupakan
suatu kelompok mineral silikat penyusun batuan yang banyak dijumpai di dalam
batuan beku dan batuan metamorfik.

Rumus umumnya adalah XY(Si,Al)2O6. X mewakili ion-ion dari Ca, Na, Fe+2,
Mg dandalam jumlah kecil Zn, Mn, Li. Y mewakili ion-ion yang berukuran lebih
kecil dari Cr, Al, Fe+3, Mg, Mn, Sc, Ti, Va, Fe+2. Kelompok mineral piroksin
terbentuk atau mengkristal dalam dua sistem kristal yang berbeda, yaitu sistem
monoklin (monoclinic) dan sistem ortorombik (orthorhombic). Kelompok mineral
piroksin yang memiliki sistem kristal monoklin disebut sebagai klinopiroksin
(Clinopyroxenes). Contohnya: Aegirine, Augite, Diopside, Jadeite, Pigeonite,
Spodumene. Kelompok mineral piroksin yangmemiliki sistem kristal ortorombik
disebut sebagai ortopiroksin (Orthopyroxenes). Contohnya: Hypersthene, Enstatite,
Ferrosilite. Peroksen juga merupakan fenokris yang lebih sering terdapat pada lava
Gunungapi Ruang dan Pulau Tagulandang. Bentuk prismatic dari anhedral-
euhedral, dengan ukuran 0,2-2,5mm panjangnya, kembar, sederhana, sebagian
polisntetik. Mineral ini terdiri dari jenis piroksen orto dan klino.

Mineral Hornblende, adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik


atau kristal yang menyerupai jarum. Mineral amphibole umumnya mengandung
besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan aluminium (Al), silika (Si), dan
oksigen (O). Hornblende tampak pada foto yang berwarna hijau tua kehitaman.
Mineral ini banyak dijumpai pada berbagai jenis batuan beku dan batuan metamorf.
Berikut adalah mineral Amphibole pada batuan tremolit dan mineral hornblende.
Istilah hornblende berasal daribahasa Jerman; Horn (tanduk) dan Blender (Blender
adalah bersinar) dan mengacu pada kecerahan mineral. Mineral hornblende
termasuk dalam mineral silikat dan mineral ferromagnesium. Hornblende adalah
nama dari kelompok mineral silikat atau aluminosilikat. Mempunyai rumus umum
adalah (Na, Ca)2-3(Mg, Fe, Al)5(Al, Si)8O22(OH)2.

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
Hornblende adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau kristal
yang menyerupai jarum. Mineral hornblende umumnya mengandung besi (Fe),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Alumunium (Al), Silika (Si), dan Oksigen
(O). Hornblende tampak pada foto yang berwarna hijau tua kehitaman. Mineral ini
banyak dijumpai padaberbagai jenis batuan beku dan batuan metamorf.

Hornblende adalah konstituen batuan beku yang umum gelap atau plutonik.
Kadang- kadang bentuk massa schistose dikenal sebagai sekis hornblende
amphibolite atau yang terdiri dari hitam, tipis, kristal paralel. Amphibole juga
umumnya bentuk dengan perubahan pseudomorphic dari pyroxenes dalam tahap
akhir dari pendinginan batuan beku, ketika mineral hornblende tersebut mungkin
terkena air panas. Butir amphibole berserat yang biasa terlihat dalam bentuk
piroksen-sugestif di bagian tipis batuan.m mineral hornblende ditemukan di
Franklin, New Jersey, tertanam dalam kalsit. Kristal besar serupa ditemukan di St
Lawrence Co, New York, dan Renfrew Co, Ontario, di mana di pegmatities
carbonatite mereka mencapai dimensi raksasa. Kristal kuning kecil dapat dilihat
dalam bom Vesuvius dan di Murcia, Spanyol, volkanik.

Di daerah di mana diorit terdapat di dekat permukaan, kadang-kadang ditambang


untuk digunakan sebagai batu pecah . Ini memiliki daya tahan yang lebih baik
dibandingkan dengan granit dan batu perangkap . Ini digunakan sebagai bahan dasar
dalam konstruksi jalan, bangunan, dan area parkir. Ini juga digunakan sebagai batu
drainase dan untuk pengendalian erosi.

Dalam industri batu dimensi, diorit sering dipotong menjadi batu hadap, ubin,
ashlar, bloking, pavers, pembatas, dan berbagai produk batu dimensi. Ini digunakan
sebagai batukonstruksi, atau dipoles dan digunakan sebagai batu arsitektur. Diorit
digunakan sebagaibatu struktural oleh peradaban Inca dan Maya di Amerika Selatan
dan oleh banyak peradaban kuno di Timur Tengah. Dalam industri batu dimensi,
diorit dijual sebagai " granit ." Industri batu dimensi menggunakan nama "granit"

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
untuk setiap batu dengan butiran feldspar yang terlihat dan saling terkait. Ini
menyederhanakan diskusi dengan pelanggan yang tidak tahu bagaimana
mengidentifikasi batuan beku dan metamorf.

Kegunaan diorit adalah batuan ini dapat digunakan sebagai batu ornamen dinding,
lantaibangunan gedung, pengeras jalan, pondasi, bahkan dapat digunakan sebagai
gamestone. Di Australia, sebuah diorit dengan fenokris feldspar berwarna merah
muda, telah dipotong menjadi "cabochons" dan disebut "batu pink
marshmallow" (lihat gambardiatas, kanan bawah). Ini terlihat cukup indah sebagai
sebuah gamestone.

4.3.2 Batu Kuarsit


Deskripsi batu kuarsit, Batu Kuarsit merupakan jenis batuan metamorf yang
memuliki struktur Non Foliasi. Batuan ini memiliki tekstur Granoblastik dengan
warna putih. BatuKuarsit memiliki komposis Mineral yaitu Kuarsa yang berwarna
putih, bnetuk mineral yang Columbar dengan presentasi 95%. Kuarsit adalah batuan
metamorf non-foliasi yang keras, yang merupakan hasil perubahan dari batupasir
kuarsa. Batupasir berubah menjadi kuarsit melalui pemanasan dan tekanan yang
biasanya terkait dengan kompresi tektonik dalam sabuk orogenik.

Kuarsit adalah batuan metamorf nonfoliasi yang sebagian besar terdiri dari kuarsa .
Biasanya batuan berwarna putih hingga abu-abu pucat, tetapi muncul dalam warna
lain, termasuk merah dan merah muda (dari oksida besi), kuning, biru, hijau, dan
oranye. Batuan tersebut memiliki permukaan berbutir dengan tekstur amplas, tetapi
dipoles hingga berkilau seperti kaca. Poin Utama: Batu Kuarsit
- Kuarsit adalah batuan metamorf keras nonfoliasi yang dibentuk oleh aksi panas
dan tekanan pada batu pasir.
- Biasanya batuan tersebut berwarna putih atau abu-abu, tetapi muncul pada warna
pucat lainnya. Ini memiliki permukaan yang kasar dan kasar. Pembesaran
mengungkapkan mosaik kristal kuarsa.
- Kuarsit murni seluruhnya terdiri dari silikon dioksida, tetapi biasanya oksida besi

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
danmineral jejak juga ada.
- Kuarsit terjadi di pegunungan terlipat pada batas lempeng konvergen di seluruh
dunia.
Genesa atau Proses Terbentuknya Batu Kuarsit, Sebagian besar kuarsit terbentuk
selamaaktivitas pembentukan pegunungan di batas lempeng konvergen. Batu pasir
yang lebih awal terdeposisi selanjut akan termetamorfosis membentuk kuarsit akibat
aktivitas di batas lempeng tersebut. Kuatnya tekanan pada batas lempeng akan
menghasilkan lipatan serta patahan (sesar) dan juga penebalan kerak, yang
selanjutnya membentukpegunungan. Kuarsit merupakan jenis batuan yang sangat
penting pada pegunungan lipatan di seluruh dunia. Kuarsit merupakan salah satu
batuan yang paling resisiten di permukaan bumi. Ketika suatu pegunungan
mengalami pelapukan dan erosi, batuan yanglainnya akan mudah hancur sedangkan
kuarsit masih tetap bertahan. Inilah sebabnya mengapa kuarsit sering ditemukan di
puncak-puncak sampai pada sisi-sisi pegunungan.

Tidak seperti feldspar yang mudah lapuk menjadi lempung (tanah), kuarsit sangat
jarang membentuk tanah. Apabila batuan ini pecah, kuarsit masih akan tetap
konsisten berbentukkuarsa. Inilah yang membuat kuarsit tidak dapat berkontribusi
dalam hal pembentukan tanah (soil). Kuarsit sering ditemukan sebagai batuan dasar
yang terbuka dengan sedikit ataupun tanpa lapisan penutup tanah.Kuarsit terbentuk
ketika batupasir kuarsa murni atauhampir murni mengalami pemanasan dan tekanan
. Biasanya hal ini disebabkan oleh kompresi tektonik. Butir pasir dari batu pasir
meleleh dan mengkristal kembali, disemen oleh silika .

Arenit kuarsit adalah tahap perantara antara batu pasir dan kuarsit. Arenit masih
dianggapsebagai batuan sedimen, tetapi memiliki kandungan kuarsa yang sangat
tinggi. Namun, sulit untuk mengidentifikasi transisi dari batu pasir ke kuarsit.
Beberapa ahli geologi menggunakan istilah "kuarsit" untuk merujuk pada batuan
metamorf yang hampir seluruhnya terdiri dari kuarsa. Di sini, kuarsit dikenali dari
caranya retak melintasi batas butir, sedangkan arenit pecah di sekitarnya. Ahli
geologi lain hanya mengidentifikasi "kuarsit" sebagai batuan yang disemen rapat

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
yang ditemukan di atas atau di bawah pita batuan kuarsa sedimen.Kuarsit hampir
seluruhnya terdiri dari silikon dioksida, SiO 2 . Jika kemurniannya sekitar99% SiO
2 , batuan tersebut disebut ortkuartzit. Jika tidak, kuarsit umumnya
mengandungoksida besi dan mungkin mengandung sejumlah kecil mineral rutil,
zirkon, dan magnetit. Kuarsit mungkin mengandung fosil. Kuarsit memiliki
kekerasan Mohs 7, yang sebandingdengan kuarsa dan jauh lebih keras daripada batu
pasir. Seperti kaca dan obsidian , ia pecah dengan fraktur conchoidal . Teksturnya
yang kasar membuatnya sulit untuk diasah menjadi tepi yang halus. Di bawah
pembesaran, struktur kristal kuarsit yang saling terkaitmenjadi jelas.

Bentuk kuarsit pada batas lempeng tektonik konvergen. Pelat konvergen mengubur
batupasir dan menggunakan kompresi. Saat batas terlipat, gunung muncul . Dengan
demikian,kuarsit ditemukan di pegunungan terlipat di seluruh dunia. Sementara
erosi menghilangkan batuan yang lebih lunak, sisa kuarsit, membentuk puncak dan
tebing. Batu itu juga mengotori sisi gunung sebagai scree.Di Amerika Serikat, Anda
dapat menemukan kuarsit di timur South Dakota, barat daya Minnesota, Wasatch
Range of Utah, Baraboo Range of Wisconsin, Central Texas, dekat Washington,
DC, sebagian Pennsylvania, dan pegunungan Arizona dan California. Kota
Quartzite di Arizona mengambil namanya dari batu di pegunungan di dekatnya.

Mineral Kuarsa, Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal
silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yangterbawa selama proses
pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil
pelapukan batuanyang mengandung mineral utama, seperti kuarsa dan feldspar.
Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atauangin yang terendapkan
di tepi-tepi sungai, danau atau laut. Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan
dari SiO2, Fe2O3, Al2O3,TiO2, CaO, MgO, dan K2O, berwarna putihbening atau
warna lain bergantung pada senyawa pengotornya, kekerasan 7 (skala Mohs), berat
jenis 2,65, titik lebur17150C, bentuk kristal hexagonal, panas sfesifik 0,185, dan
konduktivitas panas 12 – 1000C.

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik
langsung sebagai bahan baku utamamaupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku
utama, misalnya digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik,
bahan bakufero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting).
Sedangkan sebagaibahanikutan, misal dalam industri cor, industri perminyakan dan
pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya.Cadangan pasir
kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan
Barat, Jawa Barat,Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan
Belitung.

Kuarsa (SiO2) tergolong dalam kelompok mineral silikat. Ciri-ciri mineral ini
sebagai berikut: sistem kristalheksagonal; kekerasan 7; berat jenis 2,65; warna
bening atau putih; gores/cerat putih; kilap kaca (vitreous) ; dan belahantidak
ada.Kuarsa (silicon dioxide atau SiO2) adalah mineral tunggal utama di bumi.
Terdiri dari banyak warna dan bentuk,tetapiselalu mempunyai sebuah kilap kaca
dan mempunyai kekerasan 7. Kuarsa juga dapat berwarna coklat, hitam ataupun
ungu(amethyst), jarang terdapat berwarna hijau dan warna lainnya tergantung dari
campuran yang terkandung di dalamnya.Apabila kita telahterbiasa dengan mineral
kuarsa ini maka akan mudah sekali untuk mengenalinya dalam bentuk
yangbermacam-macam. Pada dasarnya kuarsa yang murni disebut kristal. Kristal
selalu menunjukkan enam sisi pada bagianluar, sedangkan di dalam ketika kita
belah kuarsa tidak mempunyai arah belahan. Bentuk fracture conchoidal dan kilap
kacaadalah penciri utama mineral kuarsa ini.

Mineral Kuarsab (quartz) ini di alam ditemukan di dalam batuan beku dan batuan
metamorf, terutama dalam pegmatitgranit. Kuarsa merupakan mineral paling umum
ditemukan dalam mineral gang dari urat-urat hidrothermal. Mineraltersebut juga
ditemukan dalam bentuk pasir kuarsa lantaran terjadi pelapukan pada batuan beku
ataupun metamorf.Pasir kuarsa terdapat sebagai endapan sedimen, berasal dari
rombakanbatuan yang mengandung silicon dioksida (kuarsa SiO2) seperti granit,
riolit dan granodiorit. Endapan pasir kuarsa terjadi setelah melalui proses

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
transportasi, sortasidan sedimentasi. Oleh sebab itu endapan pasir kuarsa di alam
tidak pernah didapatkan dalamkeadaan murni. Butir kuarsadi alam umunya terdapat
bercampur dengan lempung, feldspar, magnetit, ilmenit, limonit, pirit, mika (biotit),
hornblendedan zircon serta bahan organic dari tumbuhan dan sebagainya. Proses
transportasi oleh air menyebabkan batuanpasirmenjadi bertambah halus dan relatif
menjadi lebih murni. Material pengotor tersebut pada umumnya memberi warna
padapasir kuarsa, sehingga dari warna yang dihasilkan dapat ditunjukkan derajat
kemurniannya. Pada umunya pasir kuarsa diendapkan dalam penyebaran yang
melebar, dengan ukuran butir yang berbeda mulai dari fraksi halus (0,06mm) – kasar
(2 mm).

Kegunaan Batu Kuarsit, Kuarsit memiliki keragaman kegunaan baik itu dalam
bidang konstruksi, manufaktur, arsitektur, dan seni dekoratif. Meskipun sifat-
sifatnya lebihunggul dari batuan lainnya, penggunaan kuarsit selalu dibatasi karena
berbagai alasan.
Contohnya dalam bidang konstruksi, sebagai batu pecah seharusnya kuarsit menjadi
batuan yang lebih unggul karena tingkat kekerasannya jauh lebih besar
dibandingkan jenis batu pecah yang lain (basalt, andesit, gamping, dsb). Akan tetapi
karena sifatnya yang terlalu keras membuat penggunaannya justru dibatasi karena
alasan dapat menyebabkan keausan berat pada alat pemecah batu (crusher).

Kekuatan dan ketangguhan kuarsit cocok untuk banyak kegunaan. Kuarsit yang
dihancurkan digunakan dalam konstruksi jalan dan untuk pemberat rel kereta api.
Ini digunakan untuk membuat ubin atap, tangga, dan lantai. Saat dipotong dan
dipoles, batunya cukup indah, sekaligus tahan lama. Ini digunakan untuk membuat
meja dapur dan dinding dekoratif. Kuarsit dengan kemurnian tinggi digunakan
untuk membuat pasir silika, ferrosilicon, silikon karbida, dan silikon. Manusia
paleolitik terkadang membuat perkakas batu dari kuarsit, meskipun lebih sulit untuk
bekerja daripada batu api atau obsidian.

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
4.4 Gambar Skala Wentworth

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
4.5 Gambar Klasifikasi Batuan Beku

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
4.6 Tekstur Batuan Beku, Batuan Sedimen, dan Batuan Metamorf.
4.6.1 Tekstur Batuan Beku
Tekstur didefinisikan sebagai keadaan atau hubungan yang erat antar mineral-
mineral sebagai bagian dari batuan dan antara mineral-mineral dengan massa gelas
yang membentuk massa dasar dari batuan. Tekstur batuan ditentukan oleh
kristalinitas, granularitas, bentuk kristal dan hubungan antar kristal. Tekstur pada
batuan beku umumnya ditentukan oleh tiga hal yang penting, yaitu: kristalinitas,
granularitas, bentukkristal dan hubungan antar kristal.
- Kristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu
terbentuknyabatuan tersebut. Kristalinitas digunakan untuk menunjukkan berapa
banyak kristal yang berbentuk dan yang tidak berbentuk, selain itu juga dapat
mencerminkan kecepatan pembekuan magma. Apabila magma dalam
pembekuannya berlangsung lambat maka kristalnya kasar. Sedangkan jika
pembekuannya berlangsung cepat makakristalnya akan halus, akan tetapi jika
pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali maka kristalnya berbentuk
amorf.
- Granularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada
umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu: Fanerik atau
fanerokristalin dan afanitik.
• Fanerik/fanerokristalin memiliki ukuran kristal yang dapat dibedakan satu
sama lain dengan mata telanjang. Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat
dibedakanmenjadi: halus, sedang, kasar dan sangat kasar.
• Afanitik memiliki ukuran kristal yang tidak dapat dibedakan dengan mata
telanjang sehingga diperlukan bantuan lensa pembesar. Batuan dengan
tekstur afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam
analisa mikroskopis dapat dibedakan:mikrokristalin, kriptokristalin dan
amorf.

Hubungan antar kristal atau disebut juga relasi didefinisikan sebagai hubungan
antara kristal/mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu batuan. Secara garis
besar, relasidapat dibagi menjadi dua, yaitu: Ekuigranular dan Inekuigranular.

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
- Equigranular, yaitu apabila secara relatif ukuran kristalnya yang membentuk
batuan berukuran sama besar. Berdasarkan keidealan kristalkristalnya, maka
equigranular dibagi menjadi tiga, yaitu: Panidiomorfik, Hipidiomorfik dan
allotriomorfik. Panidiomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-
mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang euhedral. Hipidiomorfik granular,
yaitu apabila sebagian besar mineral mineralnya terdiri dari mineral-mineral
yang subhedral. Allotriomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-
mineralnya terdiri dari mineral-mineralyang anhedral.
- Inequigranular, yaitu apabila ukuran butir kristalnya sebagai pembentuk batuan
tidak sama besar. Mineral yang besar disebut fenokris dan yang lain disebut
massa dasar atau matrik yang bisa berupa mineral atau gelas.

4.6.2 Tekstur Batuan Sedimen


Tekstur batuan sediment adalah segala kenampakan yang menyangkut butir
sedimen sepertiukuran butir, bentuk butir dan orientasi. Tekstur batuan sedimen
mempunyai arti penting karena mencerminkan proses yang telah dialami batuan
tersebut terutama proses transportasi dan pengendapannya, tekstur juga dapat
digunakan untuk menginterpetasi lingkungan pengendapan batuan sediment.

Tekstur klastik, Faktor yang menentukan tekstur fragmen klastik adalah massa
dasar matrik dan material semen penyusun batuan tersebut. Fragmendari suatu
batuan adalah bagian atau butiran yang ukurannya lebih besar daripada pasir.
Matrik dari suatu batuan adalah butiran yang berukuran lebih kecil daripada
fragmendan diendapkan bersama- sama dengan fragmen. Semen adalah material
halus yang menjadi pengikat batuan beku.Semen diasanya diendapkan setelah
fragmen dan matrik. Semen pada umumnya berupa silika, kalsit, sulfat atau oksida
besi. Besar butir kristal penyusun batuan dibedakan menjadi tiga ukuran yaitu kasar,
sedang dan halus. Butiran kasar memiliki ukuran lebih besar dari 5 mm, butir
sedang memiliki ukuran dari 1 hingga 5 mm, sedangkan butiran halus memiliki
ukuran lebih kecil dari 1mm. Jika kristal penyusun batuannya sangat halus sehingga
tidak dapat dibedakan, maka disebutmikrokristalin.

- Ukuran Butir,Untuk membedakan ukuran butir material penyusun batuan dapat

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
digunakan skala Wenworth (1922). Besar ukuran butir dipengaruhi oleh
berbagai faktor diantanranya: jenis pelapukan, jenis transportasi, waktu/jarak transport,
resistensi dan bentuk bentuk kristal.
- Tingkat kebundaran butir (roundness), Tingkat kebundaran butir dipengaruhi
oleh komposisi butir, ukuran butir, jenis proses transportasi dan jarak transport
(Boggs,1987). Butiran dari mineral yang resisten seperti kwarsa dan zircon akan
berbentuk kurang bundar dibandingkan butiran dari mineral kurang resisten
seperti feldspar dan pyroxene.
- Sortasi (Pemilahan), Sortasi atau pemilahan adalah keseragaman dariukuran
besar butir penyusun batuan sediment, artinya bila semakin seragam ukurannya
dan besar butirnya maka dikatakan pemilahannya semakin baik. Beberapa istilah
yang biasa dipergunakan dalam pemilahan batuan, yaitu : sortasi baik dan buruk.
Sortasi baikjikabesar butir merata atau sama besar, sedangkan sortasi burukjika
besar butir tidak merata, terdapat matrik dan fragmen.
- Kemas (Fabric), Kemas adalah bentuk dan jarak antar butir pada batuan sedimen.
Kemas terbuka terbuka adalah butiran yang tidak saling bersentuhan
(mengambangdalam matrik), sedangkan pada kemas tertutupbutiran saling
bersentuhan satu sama lain.

Struktur,Pada batuan sedimen dikenal dua macam struktur, yaitu sygnetic dan
epygenic. Struktur syngenetik terbentuk bersamaan dengan terjadinya batuan
sedimen, yang sering disebut juga sebagai struktur primer. Struktur
epigenetikterbentuk setelah batuan tersebut selesai terbentuk. Contoh struktur
epigenetik adalah kekar, sesar, dan lipatan. Graded bedding, Struktur graded
bedding merupakan struktur yang sangat khas dimana butiran makin ke atas makin
halus. Graded bedding sangat penting sekali artinya untuk menentukan bagian atas
(up) dan dan bagian bawah (bottom) dimana yang halus merupakan bagian atasnya
sedangkan bagian yang kasar adalah bawahnya.

4.6.3 Tekstur Batuan Metamorf


1. Tekstur Berdasarkan Ketahanan Terhadap Proses Metamorfosa
Berdasarkan ketahanan terhadap prose metamorfosa ini tekstur batuan metamorf
dapatdibedakan menjadi:

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
a. Relict/Palimset/Sisa, Merupakan tekstur batuan metamorf yang masih
menunjukkan sisa tekstur batuan asalnya atau tekstur batuan asalnya nasih
tampakpada batuan metamorf tersebut.
b. Kristaloblastik, Merupakan tekstur batuan metamorf yang terbentuk oleh
sebab proses metamorfosa itu sendiri. Batuan dengan tekstur ini sudah
mengalami rekristalisasi sehingga tekstur asalnya tidak tampak.
Penamaannya menggunakan akhiran blastik.
2. Tekstur Berdasarkan Ukuran Butir
Berdasarkan butirnya tekstur batuan metmorf dapat dibedakan menjadi:
- Fanerit, bila butiran kristal masih dapat dilihat dengan mata
- Afanitit, bila ukuran butir kristal tidak dapat dilihat dengan mata.
3. Tekstur berdasarkan bentuk individu kristal
Bentuk individu kristal pada batuan metamorf dapat dibedakan menjadi:
- Euhedral, bila kristal dibatasi oleh bidang permukaan bidang kristal itu sendiri.
- Subhedral, bila kristal dibatasi oleh sebagian bidang permukaannya sendiri
dan sebagian oleh bidang permukaan kristal disekitarnya.
- Anhedral, bila kristal dibatasi seluruhnya oleh bidang permukaan kristal lain
disekitarnya.
Berdasarkan bentuk kristal tersebut maka tekstur batuan metamorf dapat dibedakan
menjadi: Idioblastik, apabila mineralnya dibatasi oleh kristal berbentuk euhedral.
Xenoblastik/Hypidioblastik, apabila mineralnya dibatasi oleh kristal berbentuk
anhedral.
4. Tekstur Berdasarkan Bentuk Mineral
Berdasarkan bentuk mineralnya tekstur batuan metamorf dapat dibedakan menjadi:
- Lepidoblastik, apabila mineralnya penyusunnya berbentuk tabular.
- Nematoblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk prismatic.
- Granoblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk granular,
equidimensional, batas mineralnya bersifat sutured (tidak teratur) dan
umumnya kristalnya berbentukanhedral.
Granoblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk granular, equidimensional, batas
mineralnya bersifat unsutured (lebih teratur)
BAB V
NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
:
- Batu Diorite merupakan jenis batuan beku intermediet yang memuliki struktur
Masif. Batuan ini memiliki tekstur , Krsitalinitas yaitu Holokristalin,
Granularitas yang Feneritik, fabrik bentuk kristal Euhedral serta relasi nya
Equigranular atau Panidiomorfik. Batu Diorite memiliki komposis Mineral
yaitu Plagioklas yangberwarna putih keruh dengan presentasi 45%, Piroksen
yang berwarna hijau, dan Hornblende yang berwarna hitam.
- manfaat yang di miliki oleh batu diorit antara lain dinding ,lantai bangunangedung
,pengeras jalan sebagi pondasi bangunan ,gamstone atau batu yangdigunakan
sebagai perhiasaan
- Kekuatan dan ketangguhan kuarsit cocok untuk banyak kegunaan. Kuarsit yang
dihancurkan digunakan dalam konstruksi jalan dan untuk pemberat rel kereta
api. Inidigunakan untuk membuat ubin atap, tangga, dan lantai. Saat dipotong
dan dipoles, batunya cukup indah, sekaligus tahan lama. Ini digunakan untuk
membuat meja dapur dan dinding dekoratif.

5.2 Saran
Praktikan sangat mengharapkan agar di praktikum selanjutnya bisa berjalan dengan
baikAgar pratikan dapat memahami lebih detail lagi apa yang telah disampaikan

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad zuhdi, 2019. Buku Ajar Pengantar Geologi, edisi 2019 Mataram Lombok
NTB
Amin, mustagfirin, 2014. Batuan. Jakarta: kementrian pendidikan dan kebudayaan
republik Indonesia
Mulyaningsih, sri. 2018. Kristalografi & mineralogi edisi 2018, Yogyakarta
Akprid press
https://www.scribd.com/document/344866820/PLAGIOKLAS (Diakses pada selasa, 09
november 2021, pukul 20:50)

Samarinda, 11 November
2021
Asisten Praktikum Praktikan

Muhammad Rizki Yehezkyel Yulyanto T


NIM. 1909086043 NIM. 2109086050

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
LAMPIRAN

NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3
NAMA: YEHEZKYELYULYANTO T
NIM: 21090850
KELOMPOK 3

Anda mungkin juga menyukai