Anda di halaman 1dari 10

1.

Angka Indeks
1.1.Pengertian angka indeks
Angka indeks merupakan suatu konsep yang dapat memberikan gambaran tentang
perubahan-perubahan variabel dari suatu periode ke periode berikutnya. Dengan demikian
angka indek dapat diartikan sebagai angka perbandingan yang perubahan relatifnya
dinyatakan dalam bentuk prosentase (%) terhadap yang lain.
Angka indeks digunakan untuk mengetahui perubahan-perubahan variabel yang
berkaitan dengan banyak aspek kehidupan manusia. Di dalam membuat angka indeks
diperlukan dua macam waktu yaitu:
➢ waktu dasar (Base period)
➢ waktu yang bersangkutan/ sedang berjalan (Current period).
Angka indeks juga memiliki dua macem metode perhitungan, yaitu:
➢ Metode angka indeks tidak tertimbang
➢ Angka indeks tertimbang.

1.2.Angka Indeks Tidak Tertimbang


Indeks tidak terimbang dalam pembuatannya tidak memasukkan faktor yang
mempengaruhi naik-turunnya angka indeks. Angka indeks tertimbang dibagi menjadi:
A. Indeks Relatif Sederhana (Unweight Index)
Indeks relatif sederhana dibagi menjadi empat macam, yaitu:
1. Angka Indeks Harga Relatif Sederhana
Indeks harga relatif sederhana adalah indeks yang terdiri dari satu macam saja baik
untuk indeks produksi maupun harga serta membandingkan suatu harga rlatif suatu
barang dan jasa pada tahun berjalan dengan tahun dasar, tanpa memberikan bobot
terhadap kepentingan barang dan jasa.
contoh: indeks harga sebuah beras, indeks harga sebuah ayam.

Keterangan:

It,0 = indeks harga pada waktu t


dengan waktu dasar 0

Pt = harga pada waktu yang ditentukan

P0 = harga pada waktu tahun dasar


2. Angka Indeks Sederhana Relatif Kuantitas
Angka indeks sederhana relatif kuantitas berguna untuk melihat
perkembangan kuantitas barang atau jasa dengan tahun lalu atau periode
dasar. Angka indeks kuantitas sederhana rlatif kuantitas dihitung tanpa
memberikan bobot pada setiap komoditas. Rumus angka indeks sederhana
relatif kuantitas

Keterangan:

It,0 = indeks harga pada waktu t dengan


waktu dasar 0

Qt = harga pada waktu yang


ditentukan Q0 = harga pada
waktu tahun dasar

3. Angka Indeks Sederhana Relatif Kuantitas.


Angka indeks sederhana relatif kuantitas berguna untuk melihat
perkembangan kuantitas barang atau jasa dengan tahun lalu atau periode
dasar. Angka indeks kuantitas sederhana rlatif kuantitas dihitung tanpa
memberikan bobot pada setiap komoditas.

Keterangan:

It,0 = indeks harga pada waktu t dengan


waktu dasar 0

Qt = harga pada waktu yang


ditentukan Q0 = harga pada
waktu tahun dasar

4. Angka Indeks Sederhana Kuantitas Rata – Rata Relatif


Angka indeks sederhana kuantitas rata – rata relatif menunjukkan
perkembangan nilai kuantitas sauatu baang dan jasa pada suatu periode
dengan periode atau tahun dasarnya.

Keterangan:

IRH = Indeks harga pada waktu t dengan waktu dasar


0 ΣQt = Jumlah kuantitas pada waktu yang
ditentukan ΣQo = Jumlah kuantitas pada waktu
tahun dasar

n = Banyaknya data
B . Indeks Agregat Sederhana

Angka indeks ini menekankan agregasi yaitu barang dan jasa lebih dari satu . Harga,
kuantitas, dan nilai dijadikan satu, sehingga mendapatkan angka indeks yang mewakili
agregasi tersebut.

Indeks Agregat Sederhana Ini dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Angka Indeks Sederhana Harga Agregatif

Angka indeks sederhana harga agregatif adalah angka indeks yang berfungsi untuk
membandingkan antara jumah harga barang dan jasa pada periode tertentu dengan
periode dasarnya. Rumus Angka Indeks Sederhana Harga Agregatif

Keterangan:

It0 = Indeks harga pada waktu t dengan


waktu dasar 0

ΣPt = Jumlah harga pada waktu yang ditentukan

ΣP0 = Jumlah harga pada waktu tahun dasar

2. Angka Indeks Sederhana Kuantitas Agregatif

Angka indeks sederhana kuantitas agregatif adalah angka indeks yang berfungsi
untuk membandingkan antara jumah kuantitas barang dan jasa pada periode
tertentu dengan periode dasarnya. Rumus angka indeks sederhana kuantitas
agregatif :

Keterangan:

It0 = Indeks harga pada waktu t dengan waktu dasar 0


ΣQt = Jumlah kuantitas pada waktu yang
ditentukan
ΣQ0 = Jumlah kuantitas pada waktu tahun dasar
1.3 Angka Indeks Tertimbang
Indeks tertimbang merupakan angka indeks yang mencerminkan pentingnya suatu angka
penimbang (bobot atau weight) terhadap angka- angka lainnya. Pemberian bobot angka
penimbang tersebut ditentukan berdasarkan pentingnya barang/ komoditi tersebut secara
subyektif.
Indeks tertimbang biasa digunakan pada indeks agregat diamana banyak jenis komoditas yang
memiliki bobot yang berbeda, indeks tertimbang dihitung dengan beberapa cara, sebagai
berikut:
A. Indeks Harga Agregatif Tertimbang
Indeks ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Indeks Laspeyres
Indeks ini dikembangkan pada abad ke-18 oleh Etienne Laspeyres. Indeks ini menggunakan
kuantitas periode dasar sebagai pembobot. Rumus indeks Laspeyres :

Keterangan:
LH = Indeks laspeyres harga
ΣPt.Q0 = Penjumlahan harga periode tetentu dikali kuantitas periode dasar
ΣP0.Q0 = Penjumlahan harga periode dasar dikali kauntitas periode dasar

2. Indeks Paasche
Indeks ini menggunakan kuantitas tahun ke-n, sebagai faktor penimbang. Berikut rumus
dari indeks Paasche :

Keterangan:
PH = Indeks Paasche harga
ΣPt.Qt = Penjumlahan harga periode tetentu dikali kuantitas periode tertentu
ΣP0.Qt = Penjumlahan harga periode dasar dikali kauntitas periode tertentu.

B. Indeks Produk Agregatif Tertimbang


Indeks ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Indeks Laspeyres
Indeks ini menggunakan harga periode dasar sebagai pembobot. Berikut rumus dari
indeks laspeyres:
Keterangan:

LP = Indeks laspeyres produk


ΣP0.Qt = Penjumlahan harga periode dasar dikali kuantitas periode tertentu
ΣP0.Q0 = Penjumlahan harga periode dasar dikali kauntitas periode dasar

C. Variasi dari Indeks Tertimbang


2. Indeks Paasche
Indeks ini menggunakan harga tahun ke-n, sebagai faktor penimbang. Rumus Indeks
Paasche :

Keterangan:

PP = Indeks Paasche produk

ΣPt.Qt = Penjumlahan harga periode tetentu dikali kuantitas periode tertentu

ΣPt.Q0 = Penjumlahan harga periode tertentu dikali kauntitas periode dasar.


2. Deret Angka
2.1.Pengertian Deret Angka
Deret angka atau bilangan adalah barisan yang berisi angka - angka yang
diurutkan dengan pola - pola tertentu. Pola ini berbentuk operasi hitung matematika
sederhana, baik berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, maupun
perpangkatan.

2.2. Tipe Dalam Deret Angka


1. Pola Satu Larik

Pola satu larik ini termasuk pola yang mudah dalam menemukan angka yang akan dicari
karena pola deret tipe ini hanya memiliki 1 pola dasar saja.

2. Pola Dua Larik

Pola dua larik ini memiliki 2 pola, sehingga dalam menemukan angka yang dicari harus
ditelusuri dahulu apakah angka tersebut ikut pada pola larik satu atau pola larik dua.

3. Pola Tiga Larik

Untuk pola tiga larik ini memiliki 3 pola yang berbeda satu sama lain, sehingga pola ini
lebih sulit dari tipe pola sebelumnya. Sama halnya pada pola dua larik, untuk
menemukan angka yang dicari harus ditelusuri terlebih dahulu apakah angka tersebut
ikut pada pola larik keberapa.

4. Deret Bertingkat

Tipe pola terakhir ini termasuk pola yang lebih sulit dari tipe pola sebelumnya, karena
dalam soal deret angka dengan tipe deret bertingkat tidak hanya ditemukan satu pola
saja, namun dari pola yang ditemukan tersebut dapat membentuk kembali satu pola
baru, sehingga akan terlihat pola yang bertingkat.
2.3. Jenis Bilangan Berpola
1) PB ganjil
Pengertian pola barisan bilangan ganjil yaitu sebuah pola yang terbentuk dari barisan
bilangan ganjil. Sementara kita tahu, barisan ganjil sendiri memiliki pengertian
sebagai sebuah bilangan asli yang tidak habis dibagi dengan 2.

U  = 2n – 1 
n

Barisan bilangan ganjil dapat dituliskan:


1, 3, 5, 7, 9, 11, …

2) PB genap
Pola bilangan genap adalah suatu susunan bilangan yang dapat membentuk
bilangan genap secara teratur. Pola dari bilangan genap biasanya juga loncat satu
bilangan. Bilangan genap adalah bilangan yang terdiri dari anggota bilangan cacah
yang habis dibagi dengan 2.

Rumus untuk mencari pola dari bilangan genap adalah

U  = 2n
n
dengan n dimulai dari 1.

Contoh bilangan genap adalah: 0, 2, 4, 6, 8, …


Contoh barisan bilangan genap adalah: 2, 4, 6, 8,…

3) PB persegi
Pola persegi adalah sebuah pola dari kumpulan bilangan yang bila digambarkan bisa
membentuk persegi.

U  = nn
2
dengan suku pertamanya adalah 1.

Seperti menghitung luas persegi, untuk mendapatkan bilangan di atas, kita tinggal
mengalikan jumlah bola di bagian garis mendatar dan jumlah bola di bagian garis
yang menurun. Misalnya untuk suku kedua kita perlu mengalikan 2 x 2 = 4. Jadi, suku
kedua pola persegi adalah 4.
Contoh pola persegi adalah barisan 1, 4, 9, 16, …
4) PB persegi Panjang
Pola persegi panjang adalah suatu urutan atau susunan bilangan dengan pola
tertentu yang jika digambarkan dapat membentuk persegi panjang.

Perbedaan mendasar pola persegi dan pola persegi panjang adalah pembentukan
bilangan dalam sebuah gambar. Kalau pola persegi membentuk gambar persegi.
Kalau pola persegi panjang jelas membentuk persegi panjang.

 U  = n (n+1) 
n
dengan suku pertamanya adalah 2.

Contoh barisan bilangan dengan pola persegi panjang adalah: 2, 6, 12, 20, …

5) PB segitiga
Pola segitiga adalah sebuah susunan atau urutan bilangan dengan pola tertentu yang
jika digambarkan dapat membentuk segitiga.

dengan suku pertama dimulai dari 1.


U  = 0,5n (n + 1)
n

Bentuk umumnya adalah 1, 3, 6, 10, 15, …

6) PB Fibonacci
Pola fibonacci adalah suatu susunan atau urutan bilangan yang setiap sukunya
merupakan hasil penjumlahan dari dua suku di depannya.

 
Un = Un-1 + Un-2  .
Contoh bilangan fibonacci:
1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, …
7) PB segitiga pascal
Pola segitiga pascal merupakan susunan atau urutan dari jumlah bilangan sebaris
dalam segitiga pascal.

 Un = 2n-1  
Contoh barisan segitiga pascal:
1, 2, 4, 8, 16, …

8) PB berpangkat
pola berpangkat adalah sebuah pola atau aturan atas barisan susunan bilangan yang
terbentuk dari bentuk pangkat. Kalau pangkatnya 2, berarti kuadrat.

Un = n2 dengan n dimulai dari 1 dan suku pertamanya adalah 1.

Contohnya adalah:
1, 4, 9, 16, …
1, 8, 27, 64, …

9) PB dua tingkat
Pola dua tingkat didefinisikan sebagai barisan bilangan yang polanya ada dua tingkat
baru terlihat sama.

Un = a + (n-1) b + (n-2) c.


Contohnya adalah:
1, 4, 11, 22, 37, …

Anda mungkin juga menyukai