Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penelitian ini merupakan suatu studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
nilai Cadangan Devisa suatu negara. Berdasarkan pada teori Ekonomi Internasional,
maka penelusuran faktor-faktor tersebut dapat dilakukan melalui analisis Neraca
Pembayaran Internasional (NPI).
Ada beberapa alasan pemilihan topik ”Analisis Dinamika Cadangan Devisa
melalui Penelusuran Neraca Pembayaran Internasional” dalam Disertasi ini.
Alasanalasan tersebut dapat dikelompokkan menjadi:
1. Alasan berdasarkan pada aspek gap teoritis (theoritical gap),
2. Alasan berdasarkan pada aspek gap penelitian terdahulu (research gap) dan
aspek pengembangan model, dan
3. Aspek fenomena empiris Cadangan Devisa Indonesia (empirical gap). Sub-sub
bab berikut akan menguraikan satu per satu alasan-alasan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


a) Apakah pengaruh variabel- variabel bebas Keynesian dan Moneteris masih
konsisten digunakan ? Seberapa besar elastisitas pengaruh masing-masing
variabelnya terhadap perubahan Cadangan Devisa ?
b) Apabila analisis dinamika Cadangan Devisa melalui penelusuran NPI
menggunakan variabel-variabel teori Keynesian dan Moneteris, pertanyaannya
adalah kemanakah dukungan hasil penelitian ini?
c) Berkaitan dengan berfluktuasinya nilai Cadangan Devisa Indonesia,
pertanyaannya apakah hal itu disebabkan oleh adanya pengaruh Pertumbuhan
Ekonomi, Nilai Tukar Valuta, Kredit Domestik dan Tingkat Bunga ?

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan masalah-masalah yang telah dikemukakan di atas, selanjutnya dapat
dirumuskan beberapa tujuan penelitian ini sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis
pendekatan Keynesian dan Moneteris tentang hubungan antara
Pertumbuhan Ekonomi, Nilai Tukar Valuta, Kredit Domestik dan Tingkat
Bunga dengan Cadangan Devisa. Hipotesishipotesis tersebut akan diuji
dan dianalisis berdasarkan kasus Indonesia dalam periode 1983 -2008.
b. Tujuan Khusus
 Menguji dan menganalisis konsistensi hipotesis Keynesian dan
Moneteris terhadap perubahan Cadangan Devisa yang dipengaruhi
oleh variabel Pertumbuhan Ekonomi, Nilai Tukar Valuta, Kredit
Domestik dan Tingkat Bunga.
 Menguji dan menganalisis apakah hasil penelitian ini sama atau
berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu. Selanjutnya akan
dianalisis di mana posisi kesimpulannya apabila dibandingkan
dengan kesimpulan Zecher, Wilford, Khan, Granwe, Porter,
Newman, Djiwandono, Nopirin, Nusantara, Hakim ata u Djauhari.
 Menguji dan menganalisis pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,
perubahan Kredit Domestik, perubahan Kurs Valuta Asing dan
perubahan Tingkat Bunga terhadap perubahan Cadangan Devisa.

1.4. Manfaat Penelitian


Apabila tujuan-tujuan penelitian yang dirumuskan di atas tercapai, maka
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
a) Dapat diketahui apakah hipotesis-hipotesis Keynesian dan Moneteris akan
konsisten atau tidak apabila diterapkan secara bersama-sama dalam menganalisis
pengaruh faktor-faktor tertentu terhadap perubahan Cadangan Devisa.
b) Dapat diketahui apakah hasil penelitian ini akan sama atau berbeda dengan
penelitianpenelitian terdahulu. Apabila beda, maka diharapkan akan diketahui
pula dimana letak perbedaannya dan apa yang menyebabkan adanya perbedaan
tersebut.
c) Dapat diketahui besar-kecilnya koefisien elastisitas variabel-variabel yang
mempengaruhi perubahan Cadangan Devisa berdasarkan gabungan pendekatan
Keynesian dan Moneteris. Secara khusus akan diketahui nilai elastisitas :
Pertumbuhan Ekonomi, perubahan Kredit Domestik, perubahan Kurs Valuta
Asing dan perubahan Tingkat Bunga terhadap perubahan Cadangan Devisa.
d) Dapat menjadi dasar penelitian empirik tentang Cadangan Devisa pada masa yang
akan datang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Perekonomian Terbuka
Berbeda dengan Makroekonomi tertutup, suatu perekonomian terbuka
dapat menabung dengan cara melakukan investasi domestik dan investasi luar
negeri. Oleh karena itu, tabungan nasionalnya sama dengan investasi domestik
ditambah saldo transaksi berjalan. “Suatu perekonomian terbuka dapat menabung
dengan cara menumpuk cadangan modalnya atau dengan menciptakan kekayaan
luar negeri, sedangkan perekonomian tertutup hanya menabung dengan cara
menumpuk cadangan modalnya” (Krugman, 1999:36).
Ikhtisar dari hasil kegiatan perekonomian terbuka disajikan pada Neraca
Pendapatan Nasional dan Neraca Pembayaran suatu negara. Keduanya merupakan
hal yang penting dalam mempelajari makro ekonomi semua perekonomian
terbuka yang saling tergantung satu sama lain, karena kedua hal tersebut
menunjukkan pola-pola pengeluaran nasional dan dampak-dampak
internasionalnya (Krugman, 1999:35).

2.1.2. Cadangan Devisa


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cadangan diartikan
sebagai sesuatu atau persediaan untuk suatu keperluan yang akan dipakai apabila
diperlukan saja, sedangkan devisa yaitu alat pembayaran luar negeri yang dapat
ditukarkan dengan uang luar negeri.
Cadangan devisa dituntut harus dapat dipergunakan setiap saat apabila
diperlukan, maka cadangan devisa biasanya berupa kekayaan dalam bentuk uang
asing yang mudah diperjualbelikan, emas, dan tagihan jangka pendek kepada
penduduk yang bersifat likuid, maka cadangan devisa sebaiknya dalam bentuk
aset yang dapa dengan mudah dipergunakan setiap saat sesuai kebutuhan.
Secara umum, menurut Metadata Departemen Pengelola Devisa Bank
Indonesia, cakupan data devisa setiap negara yang melaporkan cadangan devisa
nya ke IMF mengacu pada the Balance of Payments Manual 6th edition (BPM6)
dan The International Reserve and Foreign Currency Liquidity (IRFCL)
Guidelines for a Data Template yang dikeluarkan oleh IMF pada 23 Maret 1999
yakni meliputi :
1. Cadangan dalam Valuta Asing (foreign currency reserves) adalah
keseluruhan tagihan Bank Indonesia kepada bukan penduduk baik
dalam bentuk simpanan dan uang kertas asing (deposits and
currency) maupun surat-surat berharga (securities);
2. Posisi cadangan di IMF (Reserve Position in the Fund-RPF);
3. Hak tarik khusus (Special Drawing Rights-SDR);
4. Emas Moneter (Monetary Gold);
5. Cadangan devisa lainnya (other Reserve assets)
2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitian tentang Cadangan Devisa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
telah banyak dilakukan baik didalam negeri maupun luar negeri. Penelitian tersebuta
dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas penelitian sejenis.
1. Mega Febriyenti, Hasdi Aimon dan Zul Azhar (2013)
Penelitian pertama berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Cadangan Devisa dan Net Ekspor di Indonesia” menggunakan metodologi
Indirect least Squared atau Persamaan Simultan.
Hasil menunjukkan Net Eskspor, Utang Luar Negeri dan Cadangan
Devisa tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap Cadangan
Devisa Indonesia pada periode tersebut. Sedangan Foreign Direct
Investment (FDI) tidak berpengaruh signifikan terhadap Cadangan Devisa.
2. Gregorius Nasiansenus Masdjojo (2010)
Penelitian kedua berjudul “Kajian Pendekatan Keynesian dan
Monetaris terhadap Dinamika Cadangan Devisa melalui penelusuran
Neraca Pembayaran Internasional”. Metodologi yang dipakai yakni
Regresi Linear Berganda dengan model Error Correction Model (ECM).
Hasil menunjukkan bahwa dalam jangka panjang perubabhan
cadangan devisa dipengaruhi oleh Pertumbuhan Ekonomi, perubahan
Kredit Domestik, perubahan Nilai Tukar, perubahan Tingkat bungan dan
Krisis Ekonomi.
3. I Putu Kusuma Juniantara dan Made Kembar Sri Budhi (2011)
Penelitian ketiga berjudul “Pengaruh Ekspor Impor dan Kurs
terhadap Cadangan Devisa Nasional Periode 1999-2010”. Metodologi
yang digunakan yakni Regresi Linear Berganda dengan Ordinary least
Squared (OLS).
Hasil menunjukkan bahwa Ekspor berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap cadangan devisa nasional. Impor tidak berpengaruh
positif secara signifikan terhadap cadangan devisa nasional. Kurs
berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa nasional.
BAB III

KERANGKA BERPIKIR DAN RUMUSAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Berpikir


Dalam Makroekonomi Internasional, khususnya bagi negara yang menganut
sistem perekonomian terbuka, ada keseimbangan yang juga harus dicapai yakni External
Balance. Salvatore pun menjelaskan bahwa keseimbangan eksternal merupakan upaya
untuk mencapai keseimbangan pada Neraca Pembayaran.
Komponen Neraca Pembayaran suatu Negara secara umum terdiri dari komponen
Neraca Transaksi Berjalan dan Neraca Transaksi Modal serta Finansial. Komponen
dalam neraca Pembayaran suatu negara dapat menggambarkan kemampuan suatu negara
khususnya dalam menghasilkan Cadangan Devisa.
Adanya sinyal turunnya Cadangan Devisa Global pada kuartal keempat tahun
2014 merupakan hal yang harus diantisipasi oleh setiap negara. Dalam hal ini, tiap
negara harus berupaya untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang diduga
mempengaruhi proporsi Cadangan Devisa.
Merujuk pada perumusan masalah dan tinjauan literatur serta penelitian terdahulu
maka didapat proporsi bahwa kebijakan otoritas moneter dalam mengetahui proporsi
Cadangan Devisa negaranya untuk waktu mendatang di pengaruhi juga oleh beberapa
perubahan indikator makroekonomi dan kebijakan perdagangan maupun kebijakan
Moneter negara bersangkutan. Maka penulis menggambarkan Kerangka Berpikir
Konseptual sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Konseptual

v
Fenomena
Adanya sinyal Turunnya Cadangan Devisa Global di Kuartal keempat 2014
Pentingnya menjaga keseimbangan Eksternal (Balance of Payment)
Terjadi Depresiasi mata uang Rupiah terhadap mata uang utama Dolar AS
Terjadi defisit Transaksi Berjalan Indonesia
Krisis Asia 1998 dan Krisis Keuangan Global 2008 melanda Indonesia, Singapura dan Malaysia berefek
pada resesi ekonomi di periode tersebut.

Identifikasi Masalah
KKG dan Krisis Asia 98 menyebabkan kinerja ekonomi disektor riil dan finansial terganggu.
Kinerja Ekonomi Internasional, keseimbangan Internal & Eksternal terganggu.
Perlu diketahui faktor-faktor penyebab Keseimbangan Eksternal pada Neraca Pembayaran.

Grand Theory

Pertumbuhan Ekonomi
Nilai Tukar Neraca Transaksi Berjalan
Pendekatan MABOP Versi
Teori Paritas Daya Beli (PPP) Teori Neraca Pembayaran
Johnsonian
Pendekatan Elastisitas, Moneter Teori Absolut, Comparative
Teori Harord Donar dan Neo
& Portofolio Advantage, Hecksher Ohlin
Klasik

Jurnal Pendukung

Gregorius Nasiansenus Masdjojo (2010) : Apresiasi Nilai Tukar mempengaruhi Cadangan Devisa Indonesia.
Mega febriyenti (2013) : Net Ekspor berpengaruh positif terhadap Cadangan Devisa Indonesia.
Katryn N. Pasaribu (2007) & JJ Polak (2001) : Perumbuhan Ekonomi berpengaruh positif signifikan
terhadap laju perubahan Cadangan Devisa di Malaysia, (Jepang, Australia, Jepang Swedia dan Spanyol – 2001)
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Hipotesis

Nilai Tukar (-)

Cadangan Devisa (Indonesia,


Neraca Transaksi Berjalan (+)
Singapura, Malaysia)

Pertumbuhan Ekonomi (+)

3.2. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu proporsi, kondisi atau prinsip untuk sementara waktu
dianggap benar agar bisa ditarik suatu konsekuensi logis dan dengan cara ini kemudian
diadakan pengujian tentang kebenarannya dengan menggunakan data empiris dari hasil
penelitian.
Berdasarkan Proposisi yang sudah dipaparkan pada Latar Belakang. Tinjauan
Teori, Penelitian Terdahulu serta Kerangka Berpikir, maka dapat ditarik beberapa
hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. Nilai Tukar berpengaruh negatif terhadap Cadangan Devisa di Indonesia,
Malaysia, dan Singapura Periode 2001-2014.
2. Transaksi Berjalan berpengaruh positif terhadap Cadangan Devisa di
Indonesia, Malaysia, dan Singapura Periode 2001-2014.
3. Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh positif terhadap Cadangan Devisa di
Indonesia, malaysia, dan Singapura Periode 2001-2014.

4.1.

Anda mungkin juga menyukai