Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

(A.A. Ayu Erna Trisnadewi, S.E.,M.Si)

Oleh :

NAMA : NI KOMANG ANITA ASHARI

NPM : 1833122079

KELAS : F1

PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS WARMADEWA

2020/2021
Dengan kondisi keuangan yang terus defisit maka masyarakat/pemilik organisasi
sektor publik menuntut transparansi dan akuntabilitas sektor publik. Pengelola / manajemen
sektor publik dituntut mampu memberikan pelayanan yang adil dan merata siapapun itu,
karena setiap orang yang sebagai penduduk / masyarakat dalam suatu pemerintah / negara
berhak untuk mendapatkan pelayanan. Berangkat dari itu pengelolaan sektor publik
menggunakan konsep value for money.

1. A. Manajemen organisasi sektor publik sesuai pada tingkatannya :


- Perumusan Strategi
Pada tingkat ini waktu saat organisasi melakukan penentuan terhadap
visi, misi, sasaran, tujuan , arah, serta segala kebijakan. Ini adalah bagian
dari manajemen puncak. Jika organisasi pemerintahan, proses tingkat ini
akan dilakukan oleh Dewan Legislatif. Hasil perumusan tersebut adalah
GBHN yang kemudian menjadi acuan para eksekutif untuk bekerja dan
mengambil segala keputusan terkait.
- Perencanaan Strategi
Tingkat selanjutnya yaitu perencanaan strategi merupakan proses
pemantauan terhadap berbagai program kerja, aktivitas organisasi, atau
proyek-proyek yang dijalankan. Tahap perencanaan strategi yaitu proses
menentukan tindakan implementasi terhadap strategi yang dibuat pada
tahap sebelumnya. Hasilnya bisa berupa rencana strategik.
- Penganggaran
Tingkat selanjutnya yaitu tingkat yang cukup krusial. Penganggaran
merupakan tahap dimana perencanaan secara keuangan terhadap segala
program kerja atau aktivitas organisasi dibuat.
- Operasional
Pada tingkat operasional, tingkat manejemen hanya melakukan
pengawasan berjalannya acara sesuai dengan rencana.
- Evaluasi Kinerja
Tingkat terakhir adalah tahap yang menilai kinerja operasional.
Penilaian tersebut bisa dengan membandingkan hasil kinerja dengan poin-
poin yang semestinya dicapai atau mungkin dibandingkan dengan kinerja
tahun sebelumnya. Hasil evaluasi ini bisa menjadi standar untuk
melakukan program kerja ditahun kerja mendatang.
B. Pengelolaan sektor publik dengan konsep value for money (VFM)
mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu : ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas.
- Ekonomi : Pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada
harga yang terendah. Ekomoni merupakan perbandingan input dengan
input value yang dinyatakan dalam satuan moneter.
- Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau
penggunaan input yang rendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi
merupakan perbandingan output / input yang dikaitkan dengan standard
kiinerja atau target yang telah ditetapkan.
- Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang
ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan
outcome dengan output.

C. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat.


Penentuan Biaya Pelayanan (Cost of Services) dan Tarif Layanan
(Charging for Services). Dengan adanya penetuan biaya layanan dan tarif
layanan memudahkan masyarakat dalam memakai jasa pelayanan publik.
Dengan menentukan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan jasa dan
tarif yang akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik termasuk
hitungan subsidi yang diberikan. Maka akan ada tuntutan peningkatan mutu
pelayanan dan keluhan masyarakat akan besarnya biaya pelayanan menjadi
suatu indikasi perlunya perbaikan sistem akuntansi manajemen di sektor
publik. Masyarakat menghendaki pelayanan yang cepat, berkualitas, dan
murah sehingga pemerintah harus merespon keluhan, tuntutan, dan keinginan
masyarakat tersebut agar kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik.
Contohnya: Alat Transportasi seperti Kereta Api. Pada saat kita ingin
menggunakan jasa transportasi kereta api biasanya sudah ditentukan tarif
yang dikenakan sesuai dengan klasifikasinya. Seperti harga tiket akan berbeda
dengan kelasnya, harga tiket ekonomi akan lebih murah daripada harga tiket
bisnis. Hal tersebut sudah ditentukan pada awalnya, sehingga kita bisa
memlih untuk membeli yang mana dan mendaapatkan fasilitas sesuai dengan
tiket pilihan kita.
2. A. Hubungan Anggaran, Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja. Laporan
kinerja berfungsi untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan/operasi
yang dapat dilihat dari laporan keuangannya telah dijalankan sesuai dengan
perencanaan anggarannya serta menilai apakah kegiatan tersebut telah
mencapai keberhasilan yang ditargetkan.
B. Pengukuran kinerja organisasi sektor publik dapat dilakukan melalui 3
(tiga) aspek dengan contoh jenis inputnya pengadaan kendaraan, yaitu :
 Ekonomi (Spending Less)
Konsep biaya untuk memperoleh input. Sumber daya input
hendaknya diperoleh dengan harga yang lebih rendah, yaitu harga
yang mendekati harga pasar. Contohnya pengadaan kendaraan, apakah
kendaraan dapat dibeli dengan harga yang lebih rendah dari harga
pasar.
 Efisiensi (Spending Well)
Keefisienan diukur dengan menghasilkan output tertentu
dengan input serendah-rendahnya, atau dengan input tertentu mampu
menghasilkan output sebesar-besarnya. Contohnya pengadaan
kendaraan, dengan jumlah sumber daya modal tertentu dapat
memperoleh kendaraan dengan jumlah lebih banyak.
 Efektivitas (Spending Wisely)
Efektivitas dapat diukur dengan tingkat ketercapaian outcome sesuai
dengan tujuan/hasil yang diharapkan. Contoh pengadaan kendaraan,
keefektifan dari pengoperasian kendaraan tersebut apakah terpakai
semua secara optimal atau ada yang tidak terpakai.
3. Merujuk pengelolaan sektor publik dan penilaian kinerja sektor publik dengan
konsep vfm, perlu dilakukan pengauditan atas kinerja sektor publik, karena
Seiring dengan munculnya tuntutan dari masyarakat agar organisasi sektor
publik mempertahankan kualitas, profesionalisme dan akuntabilitas publik
serta value for money dalam menjalankan aktivitasnya serta untuk menjamin
dilakukannya pertanggungjawaban publik oleh organisasi sektor publik, maka
diperlukan audit terhadap organisasi sektor publik tersebut. Audit yang
dilakukan pada sektor publik pemerintah berbeda dengan yang dilakukan
pada sektor swasta. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan
latar belakang institusional dan hukum, dimana audit sektor publik
pemerintah mempunyai prosedur dan tanggung jawab yang berbeda serta
peran yang lebih luas dibanding audit sektor swasta.

Anda mungkin juga menyukai