Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

“METODE PRIMER”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

ADVENTIA RIANTIKA HEHANUSSA (183145105051)


AUTIN SAKNOHSIWY (183145105052)
NUR INDAH CHAIRUNNISA. B (183145105054)
HAYANI (183145105055)
A BAU TENRI SENGNGENG (183145105056)
ARFIANTI (183145105057)
NURTATY RAHAKBAUW (183145105059)
DEKSEN BAGARAK (A1C221032)

KELAS A/KEPERAWATAN A.K 2018


MATA KULIAH MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2021
DAFTAR ISI

COVER MAKALAH ………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. ii

PEMBAHASAN

A. DEFINISI METODE PRIMER …………………………………………. 1

B. KELEBIHAN METODE PRIMER ……………………………………... 2

C. KEKURANGAN METODE PRIMER ………………………………….. 3

D. BAGAN STRUKTUR METODE PRIMER ……………………………. 4

Struktur Model Praktik Keperawatan Profesional…………………… 4

Struktur Metode Primer ……………………………………………... 6

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 8

ii
1

PEMBAHASAN

A. DEFINISI METODE PRIMER

Nursing primer adalah metode penugasan dimana satu orang perawat

bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien

dimulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit (Nursalam,2007). Metode

Primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terusmenerus antara pasien

dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan,melakukan, dan koordinasi

asuhan keperawatan selama pasien dirawat.Dengan demikian, ilmu keperawatan

adalah suatu manfaat yang terus berkembang berdasarkan hasil pengujian dan

pembuktian ilmiah dalammeningkatkan kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan

bagi manusia. Sistem primary nursing menggunakan 1 orang perawat primer yang

bekerja selama 24 jam dan bertanggung jawab untuk perencanaan perawatan5-6

pasien dan ketika perawat primer tidak bertugas perawatan pasiendilanjutkan oleh
2
perawat pelaksana yang melanjutkan perencanaan perawatan yang sudah

direncanakan oleh perawat primer (Marquiz &Huston, 2000).

Keperawatan primer mendorong praktik kemandirian perawat, karenaada

kejelasan antara pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode primerini

ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasiendan

perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, danmengkoordinasi

asuhan keperawatan selama pasien dirawat.Primary nursing adalah penyerahan

menyeluruh, koordinasi, kontinu, perawatan pasien individu yang dilakukan oleh


perawat professional yangmemiliki otonomi, akuntabilitas dan otonomi selama 24

jam (Primary NurseConvention 1977 dalam Campbell, 1985 ).

B. KELEBIHAN METODE PRIMER

1. Bersifat kontuinitas dan komprehensif. Metode primary nursing memberikan

keuntungan terhadap klien, perawat, dokter dan rumah sakit.

2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil,

pengembangan diri melalui implementasi ilmu pengetahuan dan

meningkatkan mutu asuhan keperawatan.

3. Klien/pasien adalah mereka merasa lebih dihargai sebagai manusia karena

terpenuhi kebutuhannya secara individu, asuhan keperawatan yang bermutu

tinggi dan tercapainya pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan,

proteksi, informasi dan advokasi.

4. Asuhan yang di berikan bermutu tinggi dan akan tercapai pelayanan yang

efektif terhadap pengobatan, dukungan, informasi dan advokasi.

5. Dokter akan mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu di

perbaharui dan komprehensif.

6. Model praktik keperawatan professional dapat di lakukan atau di terapkan.


3

C. KEKURANGAN METODE PRIMER

1. Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan

pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan

mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinis, penuh

pertimbangan, serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu.

2. Biaya relative lebih tinggi di bandingkan metode lain, karena lebih banyak

menggunkan perawat professional.

3. Perawat harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi kesehatan atau

kedoteran.

4. Perawat anggota dapat merasa kehilangan kewenangan.

5. Perbedaan pendapat antar perawat, perawat primer memiliki jam kerja yang

panjang, ketidakadilan dalam pembagian tugas, perawat pelaksana dapat

mengalami hambatan dalam pelayanan, perawat primer kurang dalam

tanggung jawab dan tanggung gugat, membutuhkan perawat pembantu,

mengurangi jam besuk pasien, follow up diselesaikan oleh perawat primer,

mengurangi waktu pertemuan dengan tim lain, perawat pelaksana dan perawat

pembantu harus disediakan.

6. Perawat primer memilki pasien, memerlukan pendokumentasian yang lebih

lengkap, perawat associate kurang memiliki tanggung jawab, membutuhkan

banyak waktu untuk pasien dan membutuhkan area primary nursing.


4

D. BAGAN STRUKTUR METODE PRIMER


1. Struktur MPKP

KEPALA
RUANGAN

TIM I TIM II

KETUA TIM KETUA TIM


(Ketua Tim) (Ketua Tim)

ANGGOTA TIM ANGGOTA TIM


(Perawat) (Perawat)

8-10 klien 8-10 klien

Uraian Tugas ( Job Deskripsi ) Personil


a. Kepala ruangan
1) Perencanaan : menyusun visi, menyusun misi, menyusun filosofi, menyusun
rencana jangka pendek: harian, bulanan, tahunan.
2) Pengorganisasian : menyusun struktur organisasi, menyusun jadwal dinas,
membuat daftar alokasi pasien.
5

3) Pengarahan : memimpin operan, menciptakan iklim motivasi, mengatur


pendelegasian, melakukan supervise.
4) Pengendalian : mengevaluasi indicator mutu,
5) Melakukan audit dokumentasi.
b. Ketua Tim
1) Menetapkan perawat pelaksana untuk masing-masing pasien.
2) Ketua mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien
baik yang diterapkan oleh dirinya maupun oleh Perawat Pelaksana anggota
Timnya.
3) Kolaborasi dengan Tim Kesehatan lain dilakukan oleh Ketua Tim. Bila
Ketua Tim karena suatu hal tidak sedang bertugas maka tanggung jawabnya
didelegasikan kepada perawat paling kompeten yang ada di dalam Tim.
4) Masing-masing Tim memiliki buku Komunikasi.
c. Anggota (Perawat)
1. Perawat pelaksana melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya.
d. Klien
1) Adalah pasien yang akan dilakukan Tindakan asuhan keperawatan oleh
perawat dan merupakan tanggung jawab dari seorang anggota perawat
ruangan.
6

2. Struktur Metode Primer

Menurut Gillies (1989)

Metode primary nursing, setiap perawat primer adalah perawat bed side atau selalu
berada dekat dengan pasien, beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat primer,
penugasan ditentukan oleh kepala ruangan dan perawat primer dibantu oleh perawat
professional lain maupun non professional sebagai perawat asisten.

Kozier et al. (1997) menyatakan di negara maju pada umumnya perawat primer


adalah seorang spesialis perawat klinis (clinical nurse specialist) dengan kualifikasi
master keperawatan. Seorang perawat primer bertanggung jawab untuk membuat
keputusan yang terkait dengan asuhan keperawatan klien. Kualifikasi kemampuan
perawat primer minimal adalah sarjana keperawatan (ners).
7

Pada gambar bagan di atas :

- Dokter berperan sebagai tenaga kesehatan pelengkap dari metode primer


keperawatan (misalnya dalam mendiagnosa penyakit, memberikan resep obat
– obatan dll) kemudian, sarana dan prasarana yang ada di RUMAH SAKIT.
(misalnya alat – alat medis, ruangan perawatan dll).
- Kepala ruangan akan bertugas untuk Menerima pasien baru, Memimpin rapat,
Mengevaluasi kinerja perawat, Membuat daftar dinas, Menyediakan material,
Perencanaan, pengawasan dan pengarahan, Menjadi konsultan dan pengendali
mutu perawat primer.
- Perawat primer inilah yang harus memiliki kedekatan intens dengan klien 24
jam dengan tugas yang diemban ialah enerima pasien baru dan memberi
informasi tentang tata tertib ruangan, tenaga perawat, dokter yang merawat
dan administrasi. Menerima overan setiap pergantian dinas, Melaksanakan
pembagian klien pada perawat associate (perawat pelaksana), Mengadakan
pre dan post konferens dengan perawat associate, Mengatur pelaksanaan
konsul dan pemeriksaan lab, Membuat perencanaan ASKEP, Mendelegasikan
8
tugas, Mengevaluasi pemberian ASKEP & membuat laporan Mengikuti ronde
keperwatan, Bertanggungjawab terhadap pasien, Memberi petunjuk jika
pasien akan pulang dan Mengisi resume keperawatan.
- Untuk perawat pelaksana baik perawat professional maupun nonprofessional
ia secara umum akan bertgas untuk menggantikan/membantu perawat primer
dalam melaksanakan asuhan keperawatan (ASKEP), dengan tugas lain yang
di emban Memberikan penjelasan pada klien/keluarga dengan bahasa yang jelas,
sopan, dan ramah. Mengikuti serah terima klien dinas pagi bersama perawat primer,
sore dan malam, Melaksanakan kebijakan yang ditentukan kepala ruangan.
Mengikuti pre dan post comference dengan perawat primer, Menyiapkan klien untuk
pemeriksaan lab, dan tindakan. Melakukan pengkajian awal klien baru jika perawat
primer tidak ditempat, Melaksanakan tugas yang didelegasikan, Membuat
rencana keperwatan jika perwat primer tidak ada ditempat, Mengikuti visite
dokter & ronde keperwatan Menggantikan peran PP yang lain jika PP tidak
ada, Mengidentifikasi & mencatat tingkat ketergantungan klien setiap shift.
Mendokumentasikan tindakan keperawatan.
9

DAFTAR PUSTAKA

Himawan.27 april 2019


https://id.scribd.com/document/407811727/Makalah-Metode-Primer-Revisi
(diakses tanggal : 11 November 2021)

Lifit Nuryanih. 04 Juni 2014


https://id.scribd.com/document/380992193/prngorganisasian-MPKP-docx
(diakses tanggal : 11 November 2021)

Nelly Novitaagtama.
https://pdfcoffee.com/qdownload/makalah-manajemen-metode-primer-pdf-
free.html
(diakses tanggal : 11 November 2021)

Ava Nafizah Wibowo


https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-perawat-primer-atau-
primary-nursing/13807/2
(diakses tanggal : 11 November 2021)

Anda mungkin juga menyukai